Anda di halaman 1dari 7

Tugas Ujian Akhir Siklus

o
l
e
h

Atika Rosandali
Bp : 1740312007

Penguji : dr. Rinang Mariko, Sp.A (K)

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RSUP Dr. M. Djamil Padang
1. 4 lapisan pada dinding usus halus, usus besar, dan gaster. dari dalam ke luar
mereka disebut: mukosa, submukosa, lapisan muskularis, dan serosa.

Lapisan pembuluh darah


Lapisan pembuluh darah vena, arteri (arteri besar dan arteri sedang
terdapat sedikit perbedaan yaitu dilapisan tunika medianya, arteri besar tunika
medianya lebih besar dari arteri sedang), dan kapiler.

Lapisan pembuluh darah vena dari dalam ke luar:


Katup vena, lumen, endotelium, tunika intima (jaringan ikat), tunika media (otot
polos), tunika adventitia (jaringan ikat).

Lapisan pembuluh darah arteri dari dalam ke luar:


Lumen, endotelium, tunika intima (jaringan ikat), tunika media (otot polos) lebih
besar dibanding pembuluh darah vena, tunika adventitia (jaringan ikat).
Lapisan pembuluh darah kapiler
Hanya terdiri dari satu lapisan saja yaitu endotelium.

1
2. Bakteri gram positif dan gram negatif:
Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan gram sehingga akan bewarna biru atau ungu
dibawah mikroskop. Contoh: clostridium tetani, bacilus cereus, staphylococcus
aureus, clostridium perfingens. Gram negatif adalah bakteri yang dinding
selnya menyerap warna merah atau merah muda. Contoh: azotobacter,
rhizobium leguminosarum, neisseria gonorrheae, haemophilus influenza,
pseudomonas aeruginosa, salmonella typhi, helicobacter pylori.

Perbedaan keduanya berdasarkan struktur dinding sel yang berbeda,


seperti pada bakteri gram positif hanya mempunyai membran plasma tunggal
yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan sebanyak 90%, sisanya
berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Sedangkan bakteri gram negatif
memiliki sistem membran ganda dimana membran plasmanya diselimuti oleh
membran luar permeabel, bakteri ini mempunyai dinding sel berupa
peptidoglikan tipis yang terletak di ruang periplasmik yaitu antara membran
plasma dan membran luarnya.

3. Eksotoxin dan endotoxin


Endotoksin adalah toksin yang merupakan bagian integral dari dinding sel
bakteri Gram negatif. Aktivitas biologis dari endotoksin dihubungkan dengan
keberadaan lipopolisakarida (LPS). LPS merupakan komponen penyusun
permukaan dari membran terluar (outer membran) bakteri Gram negatif seperti
E. coli, Salmonella, Shigella dan Pseudomonas. LPS terletak pada membran
terluar. Karena LPS hanya dimiliki oleh bakteri Gram negatif, maka endotoksin
dapat dikatakan sebagai toksin yang khas dimiliki oleh bakteri Gram negatif
Exotoksin lebih beracun daripada endotoksin. Exotoksin spesifik untuk
strain bakteri tertentu. Mereka menghasilkan penyakit yang hanya spesifik untuk
racun itu. Sebagai contoh, Clostridium tetani menghasilkan toksin tetanus.
Exotoksin bisa menghancurkan bagian sel inang atau menghambat fungsinya.
Ada tiga jenis eksotoksin: Enterotoxins, neurotoksin dan sitotoksin. Ini
memberi indikasi lokasi tindakan. Enterotoxins bekerja pada lapisan saluran GI.
Neurotoxins bekerja pada fungsi neuron. Sitotoksin merusak fungsi sel inang.
Kolera, Difteri, tetanus adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh
eksotoksin.Exotoksin sangat antigenik. Exotoksin dapat merangsang sistem
kekebalan tubuh. Dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, mereka
menghasilkan antitoksin untuk menetralisir toksin.

2
CIRI-CIRI EKSOTOKSIN ENDOTOKSIN
Dikeluarkan oleh bakteri Dilepaskan dari dinding
SUMBER gram positif dan bakteri sel bakteri gram negatif
gram negatif tertentu yang hancur
BAHAN KIMIA Protein Lipopolisakarida
TOLERANSI PANAS Labil Stabil
Mampu berubah menjadi
IMUNOLOGI Tidak berbentuk toxoid
toxoid
Khusus untuk tipe fungsi Umumnya menyebabkan
EFEK BIOLOGI
sel tertentu demam dan shock
Dalam menit (toxisitas Lebih lama (Toxisitas
DOSIS LETAL
tinggi) rendah)

4. Demam intermitten, remitten, continue


1. Demam kontinyu, demam ini berlangsung terus menerus dan tidak
berfluktuasi lebih dari 1º C selama 24 jam. Tipe demam kontinyu dapat
disebabkan oleh infeksi pneumonia, infeksi tifus atau tifoid (demam lebih
tinggi pada malam hari), dan infeksi saluran kencing.
2. Demam remiten, karakteristik demam remiten ditandai dengan demam naik
turun lebih dari 1º C tetapi tidak mencapai suhu normal. Salah satu penyebab
demam remiten adalah infeksi endokarditis, dan demam jantung rematik.
3. Demam intermiten, karakteristik demam ini ditandai dengan naik turunnya
suhu tubuh dari demam menjadi suhu normal kemudian menjadi demam
kembali dalam periode waktu tertentu. Penyebab demam intermiten
adalah malaria, Plasmodium falciparum atau Plasmodium knowlesi dapat
menyebabkan demam dengan periode 24 jam, Plasmodium
vivax atau Plasmodium ovale dapat menyebabkan demam dengan periode 48
jam sekali, Plasmodium malariae dapat menyebabkan demam dengan
periode 72 jam sekali.
4. Demam bifasiq, demam ini dikarakteristikan dengan demam yang tinggi
kemudian hilang dan akan kembali meningkat. Penyebab demam bifasiq
antara lain virus demam berdarah, dan leptospirosis.

3
5. Lapisan otak

Dari luar kedalam :


Kulit kepala, periosteum, tulang tengkorak, duramater (periosteal layer,
meningeal layer), subdural, arachnoid, subarachnoid, piamater, kortek serebral

Perdarahan intrakranial dan ektrakranial

Perdarahan Intrakranial
adalah perdarahan di dalam tulang tengkorak. Perdarahan bisa terjadi di
dalam otak atau di sekeliling otak:

Perdarahan yang terjadi di dalam otak disebut perdarahan intraserebral,


perdarahan diantara otak dan rongga subaraknoid disebut perdarahan
subaraknoid, perdarahan diantara lapisan selaput otak (meningen)
disebut perdarahan subdural, perdarahan diantara tulang tengkorak dan
selaput otak disebut perdarahan epidural.

Perdarahan Ekstrakranial
adalah perdarahan di luar tulang tengkorak, seperti di wajah, ektremitas.

Etiologi kejang
dibedakan menjadi intrakranial dan ekstrakranial.

Intrakranial meliputi:
- Trauma (perdarahan): perdarahan subarachnoid, subdural atau ventrikuler
- Infeksi: bakteri, virus, parasit misalnya meningitis
- Kongenital: disgenesis, kelainan serebri

4
Ekstrakranial, meliputi:
- Gangguan metabolik: hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesia, gangguan
elektrolit(Na dan K) misalnya pada pasien dengn riwayat diare sebelumnya.
- Toksik: intoksikasi, anestesi local, sindroma putus obat
- Kongenital: gangguan metabolisme asam basa atau ketergantungan dan
keurangan piridoksin.

6. Sefal hematom dan caput suksadenum


Kaput suksedaneum adalah benjolan atau pembengkakan karena adanya
timbunan getah bening di kepala (pada presentasi kepala) yang terjadi pada bayi
baru lahir. Kaput suksedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada
kepala pada saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi
perifer dan limfe yang di sertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan
ekstravaskular. Keaadan ini biasa terjadi pada partus lama atau persalinan
dengan vacum ekstraksi.
Sefal hematoma adalah pembengkakan pada daerah kepala yang
disebabkan kerena adanya penumpukan darah akibat perdarahan pada
subperiostinum. Sefal hematoma dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti
adanya tekanan jalan lahir yang terlalu lama, molase yang terlalu kuat, dan
partus dengan tindakan.

Perdarahan yang paling berat diantara perdarahan intrakranial, ekstrakranial,


caput suksadenum dan sefal hematom adalah perdarahan intrakranial, karena
tidak dapat hilang dengan sendirinya tanpa diterapi dan jika tidak ditangani akan
menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti syok. Caput suksadenum tidak
diperlukan terapi, menghilang dalam beberapa hari, sefalhematoma Umumnya
menghilang dalam waktu 2 – 8 minggu.

5
7. Oralit
Komposisi :  Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium
bikarbonat. 

Untuk anak dengan gizi baik, jika mengalami diare ringan sedang cukup dengan
pemberian oralit dan zink saja, sedangkan anak dengan gizi kurang dan gizi
buruk, penangan dehidrasi beri ReSoMal ( Rehydration Solution for
Malnutrion ) adalah oralit yang dincerkan 2x ( berdasarkan kadar Na agar tidak
terjadi hyperosmoloratis > Hypervolemia vaskular > gagal jantung ), ditambah
dengan gula pasir dan elektrolit( K, Mg, Cu, Zn ) u / mix mineral. Jika mix
mineral/elektrolit tidak ada bisa dibuat ReSoMal pengganti.

8. Kebutuhan cairan pada bayi

Usia bayi     Jumlah ASI dalam sekali minum


1 hari  7 cc (satu sendok teh)

2 hari        14 cc (tiga sendok teh)

 3 hari 25 cc – 38 cc (3-4 sendok makan)

 1 minggu 45 cc – 60 cc 

 1 bulan  80 cc – 150 cc 

6 bulan 720 cc per hari

1 tahun    550 cc per hari 

Anda mungkin juga menyukai