Bab Ii Skripsi
Bab Ii Skripsi
A. TINJAUAN TEORI
1. Post Partum
dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan
Masa postpartum dimulai setelah kelahiran dari plasenta dan akan berakhir
saat alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula sebeloum hamil. Masa
Masa post partum atau puerperium berasal dari kata puer yang artinya bayi
dan parous yang artinya melahirkan, jadi puerperium adalah masa dimana setelah
bayi dilahirkan. Masa puerperium adalah masa pemulihan di mulai dari selesai
alat genital
3) Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pemulihan dan
terdapat komplikasi.
1) Involusi uteri
2) Kontraksi uterus
Kontaksi uterus yang baik apabila uterus menjadi bundar/bulat dan keras
seperti batu, sebaliknya bila uterus berbentuk lembek menjadi tinggi dari
tempat semula, menunjukkan jika uterus kurang baik. Peristiwa seperti ini
biasanya dialami oleh ibu hamil multipara karena oto-otot uterusnya tidak
persalinan sebelumnya
3) Lochea
Lochea adalah cairan scret yang keluar dari kavum uteri dan vagina
selama masa nifas, lochea mempunyai bau amis, meskipun tidak terlalu
berkontraksi dan bertraksi tetapi tidak sekuat korpus uteri. Pada beberapa
minggu, segmen bawah diubah dari struktur yang jelas cukup besar untuk
hampir tidak dapat dilihat yang terletak diantara korpus di atas dan os
besar selama proses persalinan dan akan kembali secara bertahap dalam 6-
Rugae akan terlihat kembali setelah minggu ke empat (Reeder & Martrin,
2012).
sehingga yang menyebabkan nyeri ulu hati dan konstipasi, terutama dalam
haus pada 2 sampai 3 hari pertama karena adanya perpindahan cairan antara
ruang intertinal dan sirkulasi akibat dieresis (Reeder & Matrin, 2012).
Diuresis dapat terjadi setelah 2 sampai 3 hari post partum. Diuresis terjadi
mengalami edema, kongesti dan hipotonik. Hal ini disebabkan oleh adanya
overdistensi pada saat kala 2 persalinan dan saat pengeluaran urin yang
d. Perubahan endokrin
1) Hormon plasenta
setelah persalinan.
2) Hormon oksitosin
kedalaman aliran darah tidak dapat masuk kembali otak itu sendiri, karena
Selama tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin bekerja pada otot uterus
bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi oksitosin, sehingga dapat
estrogen yang tinggi akan memperbesar hormon anti diuretic yang dapat
saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan
3. Pijat Oksitosin
menenangkan ibu, sehingga ASI pun otomatis keluar (Delima, dkk, 2016).
Penurunan produksi ASI pada hari pertama melahirkan dikarenakan
produksi dan pengeluaran ASI, salah satunya adalah dengan perawatan payudara
pengeluaran ASI. Pijatan ini memberikan rasa nyaman pada ibu setelah
mengalami proses persalinan, pijat oksitosin dapat dilakukan selama 15-20 menit.
produksi ASI dengan cara pemijatan pada tulang belakang (vetebra) sampai
tulang kosta ke lima dan keenam dan pijatan ini juga merupakan usaha untuk
selaput lendir dan mendorong produksi reaksi anti inflamasi (Rini Yuli
Astuti, 2014).
c. Langkah-langkah cara pijat oksitosin
1) Mencuci tangan
ujung jari
4) Ibu duduk, bersandar kedepan, melipat lengan diatas meja didepannya dan
tangan dan ibu jari menghadap kearah atas atau depan. Perawat menekan
kedua ibu jarinya. Perawat menggosok kearah bawah kedua sisi tulang
belakang, pada saat yang sama, dari leher kearah tulang belikat, selama
15-20 menit.
4. Produksi ASI
a. Definisi
Asi adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbu kembang bayi dan
sesuai dengan kebutuhannya. Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui
bayinya karena berbagai alasan, sebagi contoh : takut gemuk, sibuk, payudara
kendor, dan sebagainya. Pada lain pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui
bayinya, tetapi mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau keluar atau
nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik, maka produksi yang dihasilkan juga
yang kerjanya dipengaruhi oleh proses isapan bayi. Semakin sering puting susu
diisap oleh bayi, maka semakin banyak pula pengeluaran ASI. Hormon oksitosin
sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Hal ini disebabkan karena kadarnya
sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman,
anterior mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang
seorang ibu yang melahirkan bayi berumur empat bulan di mana bayinya
a) Refleks Prolaktin
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal pada tiga
tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi,
prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke-2 sampai ke-3. Pada
susu.
oksitosin.
Melalui aliran darah, hormon ini diangkat menuju uterus yang
daro organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang
berikut :
a) Melihat bayi
c) Mencium bayi
kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormon-hormo ini sangat perlu
yaitu :
a) Kolostrum
inidisekresi oleh kelenjar payudra pada hari pertama sampai hari ke empat
mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang
imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi
lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-
membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan
akan datang.
b) ASI transisi/Peralihan
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua
minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta
c) ASI matur
ASI matur disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya. ASI matur
Air susu yang mengalir pertama kali atau saat 5 menit pertama
rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein, mineral dan air.
Menurut Nanny Vivian, dkk (2013) hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI :
Pada ibu normal dapat menghasilkan ASI kira-kira 550-1000 ml setiap hari,
jumlah ASI tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila
makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan
mempengaruhi ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang
cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi
jumlah kalori, protein, lemak, dan vitamin serta mineral yang cukup selain itu ibu
b. Yang membuat kembang, seperti : ubi, singkong, kool, sawi dan daun
bawang.
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran
harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan
tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan
adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui, atau suntuk hormonal 3 bulanan.
4. Perawatan payudara
5. Anatomi payudara
Jumlah lobus dalam payudara juga memengaruhi produksi ASI. Selain itu,
perlu diperhatikan juga bentuk anatomi papilla mammae atau puting susu ibu.
6. Faktor fisiologis
7. Pola istirahat
kondisi ibu teralu capek, kurang istirahat, maka ASI juga berkurang.
Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan
pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusunan pada
bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi
ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari
prematur belum dapat menyusu. Sementara itu, pada bayi cukup bulan frekuensi
direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali per hari pada periode awal
yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir norml (>2.500 gr). Kemampuan
menghisap ASI yang lebigh rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusunan
yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan memengaruhi
Umur kehamilan dan berat lahir memengaruhi produksi ASI. Hal ini
disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu)
sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI
lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan
menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan
hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi
Meskipun minuman alkohol dosis rendah satu sisi dapat membuat ibu merasa
lebih relaks sehinnga membantu proses pengeluaran ASI, namun di sisi lain etanol
pangkal ke aerola
merata
mulanya ASI tak keluar, jangan berhenti lanjutkan sehingga ASI akan
keluar.
b. Letakkan ujung lebar tabung pada payudara dengan puting susu tetap
d. Tekan dan lepas beberapa kali sehingga ASI akan keluar dan
dipakai
ASI diantaranya :
“aduh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan
menurun.
merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak tidak kenyang,
susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar.
menyusu dot.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Pijat Oksitosin
C. Kerangka Konsep
Pijat Oksitosin
Produksi ASI
Pijat Oksitosin