A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi reguler
2. Materi Remedial
pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga social, politik dengan disiplin
3. Materi Pengayaan
pengaruh interaksi sosial secara mendiri, proses sosial disosiatif dalam
kehidupan sehari hari
4. Pertemuan 1
a. Materi Reguler
Interaksi Sosial (Pengertian, Syarat, Ciri, Faktor, Bentuk, Jenis )
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-
masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi
juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi
saling mempengaruhi.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli :
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan
interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu
tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh
Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi
pasangannya.
Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu
hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu
mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin [1]"Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara
individu dan kelompok, atau antar kelompok."
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika
memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu
dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
- Kontak langsung
b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok
manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
- Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok
untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut
tolerant.
- Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-
masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan
mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan.
Kompromi dapat pula disebut perundingan.
- Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat,
sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.
- Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua
belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua
pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.Mediasi adalah
menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang
bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak
mengikat.
Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai
persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini
ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan)
sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu
sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin.
Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak
yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu
tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara
pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti
komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima
adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut
ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham
komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
d. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau
kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan
bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan
etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:
Toleransi
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- Perkawinan campuran (amalgamation)
- Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang
menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:
- Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
- Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan
kelompok lain
- Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
- Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
- Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
- Adanya perasaan in-group yang kuat
- Adanya diskriminasi
- Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah
perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut:
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau
bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk
mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Contoh persaingan
adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya
suatu pertandingan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu: Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan,
keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan
kekerasan. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain,
mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran. Kontravensi yang bersifat intensif.
Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. Kontravensi yang
bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat. Kontravensi yang
bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau
membingungkan pihak lawan.
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:
- Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan
perasaanBerprasangka buruk kepada pihak lain
- Individu kurang bisa mengendalikan emosi
- Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
- Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfun
b. Materi Remedial
- pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga social, politik dengan
disiplin
c. Materi Pengayaan
- pengaruh interaksi sosial secara mendiri, proses sosial disosiatif dalam
kehidupan sehari hari
E. Metode /Pendekatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran: Colaboratif
3. Metode ,tanya jawab, diskusi dll
F. Media Pembelajaran
a) Gambar tentang kegiatan sehari-hari manusia yang saling berhubungan.
b) LCD Proyektor dan Komputer serta tayangan slide Power point (ppt) yang telah
disiapkan.
G. Sumber Belajar
Buku Siswa IPS kelas VII, Buku IPS lain yang relevan, internet, Narasumber, Lingkungan
sekitar dan sumber lain yang relevan.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
serta dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
Pengertian Interaksi Sosial
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
misalnya dengan bertanya : Apakah kamu pernah memperhatikan lingkungan
di sekitarmu? Adakah orang yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan
dengan orang lain?
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
● Menjelaskan teknik penilaian
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengertian Interaksi Sosial dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Gambar Interaksi sosial Sumber : Kemendikbud hal
86 Edisi revisi 2016
→ Mengamati
● Peserta didik diminta mengamati tentang contoh gambar
berkaitan
dengan interaksi sosial yang disediakan oleh guru.
Lembar kerja materi Pengertian Interaksi Sosial
● Pemberian contoh-contoh materi Pengertian Interaksi Sosial
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian
Interaksi Sosial
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pengertian Interaksi Sosial
→ Mendengar
Pemberian materi Pengertian Interaksi Sosial oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Pengertian Interaksi Sosial
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pengertian Interaksi Sosial
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengertian Interaksi Sosial
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Pengertian Interaksi Sosial
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengertian
Interaksi Sosial sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Pengertian Interaksi Sosial
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Pengertian Interaksi Sosial
→ Mengolah informasi dari materi Pengertian Interaksi Sosial yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengertian Interaksi Sosial
Verification (menalar) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi :
Pengertian Interaksi Sosial
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(mengkomunikasikan) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Pengertian Interaksi Sosial
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500)x100=90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
2. Penilaian Pengetahuan
a. TesTertulis
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan nilai benar pada jawaban dari
pertanyaan yang diberikan secara lisan, tertulis, atau penugasan.
.
b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan
Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran
gagasan yang penggunaan Lainnya
Konsep
orisinal istilah
Nama Siswa
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
3. Penilaian Keterampilan
Penilaian Kinerja
Rubrik Penilaian Kinerja
No Aspek yang diamati Hasil
1 Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi √
2 Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah
3 Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain √
4 Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas
5 Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai engan EYD
4. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian.
Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta untuk membuat tulisan
tentang bentuk-bentuk interaksi antar ruang di Indonesia, budaya suatu suku bangsa di
Indonesia, bentuk-bentuk keanekaragaman di Indonesia, teori lempeng tektonik, cuaca
dan iklim Indonesia, implikasi komposisi penduduk Indonesia dan lain-lain. Pengayaan
juga dapat dilakukan dengan cara peserta didik dapat membaca buku teks lain atau
browsing internet terkait dengan materi Manusia, Tempat dan Lingkungan.
5. Remedial
Tindak lanjut bagi pesa didik yang belum mencapai KKM adalah diberikan
program remedial. Program remedial dapat dilakukan pada pengetahuan,
keterampilan ataupun penilaian sikap. Kegiatan untuk program remedial dapat
melibatkan beberapa pihak baik guru Bimbingan Konseling, Wali Kelas, ataupun Orang
Tua/Wali.
Mengetahui
Kepala SMP ….................. Guru Mata Pelajaran