Anda di halaman 1dari 20

CONTOH RPP

Sekolah : SMP …................


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/semester : VII/satu
Materi Pokok : Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (2 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3 3.2 Mengidentifikasi interaksi 3.2.1 Menjelaskan pengertian interaksi sosial
sosial dalam ruang dan 3.2.2 Menyebutkan syarat-syarat interaksi

pengaruhnya terhadap kehidupan sosial

sosial, ekonomi, dan budaya 3.2.3 Membedakan bentuk interaksi sosial


dalam nilai dan norma serta Asosiatif dengan interaksi sosial

kelembagaan sosial budaya. Disosiatif


3.2.4 Menganalisis pengaruh interaksi sosial
terhadap kehidupam sosial
3.2.5 Mengurutkan pengaruh interaksi antar
ruang terhadap kehidupan manusia dlm
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
ekonomi dan sosbud
4 4.2. Menyajikan hasil 4.2.1. Menyajikan hasil identifikasi tentang
identifikasi tentang
interaksi sosial dalam ruang
interaksi sosial dalam
ruang dan pengaruhnya 4.2.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial
terhadap kehidupan sosial,
terhadap kehidupan sosial, ekonomi,
ekonomi, dan budaya
dalam nilai dan norma dan budaya dalam nilai dan norma
serta kelembagaan sosial
serta kelembagaan sosial budaya
budaya.
berupa presentasi dan laporan
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
3.1.1 Diberikan gambar/video interaksi manusia, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian interaksi sosial secara mandiri ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, .( konsep)
3.1.2 Setelah mengamati gambar/video, peserta didik dapat menyebutkan syarat-syarat
interaksi social ( fakta )
3.13 Setelah melakukan literasi, peserta didik dapat membedakan bentuk interaksi
sosial Asosiatif dengan interaksi sosial yang Disosiatif melalui diskusi
(prosedural)
3.1.4 Melalui pengungkapan pendapat, peserta didik dapat menganalisis pengaruh
interaksi sosial terhadap kehidupam sosial, ekonomi dan budaya dengan
memperhatikan lingkungan ( prosedural ).
3.1.5 Melalui membaca sumber, peserta didik dapat menganalisis pengaruh interaksi
sosial terhadap pembentukan lembaga social dengan disiplin (metakognitif).
3.1.6 DST ..................................

D. Materi Pembelajaran
1. Materi reguler

No Konssep Fakta Prosedural Metakognitif


1 pengertian menyebutkan - membedakan Pengaruh interaksi sosial
interaksi social syarat-syarat bentuk interaksi terhadap pembentukan
. interaksi social sosial Asosiatif lembaga social.
dengan interaksi
sosial yang
Disosiatif
- menganalisis
pengaruh interaksi
sosial terhadap
kehidupam sosial,
ekonomi dan
budaya dengan
memperhatikan
lingkungan

2. Materi Remedial
pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga social, politik dengan disiplin
3. Materi Pengayaan
pengaruh interaksi sosial secara mendiri, proses sosial disosiatif dalam
kehidupan sehari hari

4. Pertemuan 1
a. Materi Reguler
Interaksi Sosial (Pengertian, Syarat, Ciri, Faktor, Bentuk, Jenis )
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-
masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi
juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi
saling mempengaruhi.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli :
Pengertian Interaksi Sosial Menurut Homans (dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan
interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang
terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu
tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya. Konsep yang dikemukakan oleh
Homans ini mengandung pengertian bahwa interaksi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang dalam interaksi merupakan suatu stimulus bagi tindakan individu lain yang menjadi
pasangannya.
Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu
hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu
mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian Interaksi Sosial Menurut John Lewis Gillin [1]"Interaksi sosial merupakan
hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antara
individu dan kelompok, atau antar kelompok."
2. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika
memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan
awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu
dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

- Kontak langsung

- Kontak tidak langsung

b. Komunikasi Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Sosial


Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor berikut ini.
a. Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara
tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir
panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai pengaruh besar,
atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal
yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan
tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk
luar negeri.
b. Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh
idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali
akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru kebiasaan-
kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat
dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama
saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi
dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.
c. Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi
sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari
sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar.
Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya
menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan
menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.
d. Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan
simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga
formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus
ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.
e. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan
seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah,
dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih
menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut merasakan
empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.
f. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang
individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi
tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan
penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada
siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang berlangsung
kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu
interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut:
Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai
tujuan. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. Tidak
adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi. Salah satu pihak
atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.
5. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu
yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan
berbagai bentuk interaksi sosial.
Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang
saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama,
menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi
dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan
demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada
bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
1. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada
beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.
a. Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia
untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran
akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta
yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:
- Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau
jasa antara dua organisasi atau lebih.
- Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari
kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
- Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau
lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang
tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin
mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
- Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk
menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture
jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.

b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok
manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan.
Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
- Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok
untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut
tolerant.
- Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-
masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan
mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan.
Kompromi dapat pula disebut perundingan.
- Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat,
sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.
- Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya
menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua
belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua
pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.Mediasi adalah
menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang
bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak
mengikat.

Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai
persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini
ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan)
sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu
sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin.
Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak
yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu
tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara
pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan
kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti
komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima
adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut
ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham
komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
d. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau
kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan
bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan
etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:
Toleransi
- Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
- Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- Perkawinan campuran (amalgamation)
- Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang
menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:
- Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
- Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan
kelompok lain
- Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
- Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
- Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
- Adanya perasaan in-group yang kuat
- Adanya diskriminasi
- Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
2. Proses Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah
perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut:
a. Persaingan (competition)
Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau
bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk
mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Contoh persaingan
adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya
suatu pertandingan.
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu: Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan,
keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan
kekerasan. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain,
mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran. Kontravensi yang bersifat intensif.
Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. Kontravensi yang
bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat. Kontravensi yang
bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau
membingungkan pihak lawan.
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:
- Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan
perasaanBerprasangka buruk kepada pihak lain
- Individu kurang bisa mengendalikan emosi
- Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
- Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfun
b. Materi Remedial
- pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga social, politik dengan
disiplin
c. Materi Pengayaan
- pengaruh interaksi sosial secara mendiri, proses sosial disosiatif dalam
kehidupan sehari hari
E. Metode /Pendekatan Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran: Colaboratif
3. Metode ,tanya jawab, diskusi dll
F. Media Pembelajaran
a) Gambar tentang kegiatan sehari-hari manusia yang saling berhubungan.
b) LCD Proyektor dan Komputer serta tayangan slide Power point (ppt) yang telah
disiapkan.

G. Sumber Belajar
Buku Siswa IPS kelas VII, Buku IPS lain yang relevan, internet, Narasumber, Lingkungan
sekitar dan sumber lain yang relevan.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Apersepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh
serta dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu
misalnya dengan bertanya : Apakah kamu pernah memperhatikan lingkungan
di sekitarmu? Adakah orang yang dapat hidup sendiri tanpa berhubungan
dengan orang lain?
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
● Menjelaskan teknik penilaian
Kegiatan Inti ( 130 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Pengertian Interaksi Sosial dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
  Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Gambar Interaksi sosial Sumber : Kemendikbud hal
86 Edisi revisi 2016
→ Mengamati
● Peserta didik diminta mengamati tentang contoh gambar
berkaitan
dengan interaksi sosial yang disediakan oleh guru.
Lembar kerja materi Pengertian Interaksi Sosial
● Pemberian contoh-contoh materi Pengertian Interaksi Sosial
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb
→ Membaca.
  Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Pengertian
Interaksi Sosial
→ Menulis
  Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pengertian Interaksi Sosial
→ Mendengar
  Pemberian materi Pengertian Interaksi Sosial oleh guru.
→ Menyimak
  Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
  untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
  Mengamati dengan seksama materi Pengertian Interaksi Sosial
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
  Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Pengertian Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
  Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
  Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi Pengertian
Interaksi Sosial yang telah disusun dalam daftar pertanyaan
kepada guru.
   
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
  Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi Pengertian Interaksi Sosial
→ Mengumpulkan informasi
  Mencatat semua informasi tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
→ Mempresentasikan ulang
  Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Pengertian
Interaksi Sosial sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
→ Mengolah informasi dari materi Pengertian Interaksi Sosial yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Pengertian Interaksi Sosial
Verification (menalar) CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(mengkomunikasikan) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
  Pengertian Interaksi Sosial

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang


materi Pengertian Interaksi Sosial dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
   
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
  Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
  Pengertian Interaksi Sosial
   
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Pengertian Interaksi Sosial
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Pengertian Interaksi Sosial yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Pengertian Interaksi
Sosial yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada
lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Pengertian Interaksi Sosial berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
dan peduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Pengertian Interaksi
Sosial yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengertian Interaksi
Sosial yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang
harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau
dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Pengertian Interaksi Sosial
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk
kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengertian Interaksi Sosial
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2) Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-
hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan
langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
2 … ... ... ... ... ... ... ...
3 … … … … … … … …
dst … … … … … … … …

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4. Kode nilai / predikat :


75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun
agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai,
kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih
dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan
1 50
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 250 62,50 C
Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya.
Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100 450 90,00 SB
2 Memberikan solusi terhadap permasalahan. 100
Memaksakan pendapat sendiri kepada
3 100
anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500)x100=90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal(Lihat lampiran)

2. Penilaian Pengetahuan
a. TesTertulis
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan nilai benar pada jawaban dari
pertanyaan yang diberikan secara lisan, tertulis, atau penugasan.

Format dari rubrik penilaian pengetahuan terlampir.

.
b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan

Pernyataan
Pengungkapan Ketepatan
Kebenaran
gagasan yang penggunaan Lainnya
Konsep
orisinal istilah
Nama Siswa
Tidak

Tidak

Tidak

Tidak
Ya

Ya

Ya

Ya

3. Penilaian Keterampilan
Penilaian Kinerja
Rubrik Penilaian Kinerja
No Aspek yang diamati Hasil
1 Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi √
2 Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah
3 Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain √
4 Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas
5 Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai engan EYD

4. Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian.
Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta untuk membuat tulisan
tentang bentuk-bentuk interaksi antar ruang di Indonesia, budaya suatu suku bangsa di
Indonesia, bentuk-bentuk keanekaragaman di Indonesia, teori lempeng tektonik, cuaca
dan iklim Indonesia, implikasi komposisi penduduk Indonesia dan lain-lain. Pengayaan
juga dapat dilakukan dengan cara peserta didik dapat membaca buku teks lain atau
browsing internet terkait dengan materi Manusia, Tempat dan Lingkungan.

5. Remedial
Tindak lanjut bagi pesa didik yang belum mencapai KKM adalah diberikan
program remedial. Program remedial dapat dilakukan pada pengetahuan,
keterampilan ataupun penilaian sikap. Kegiatan untuk program remedial dapat
melibatkan beberapa pihak baik guru Bimbingan Konseling, Wali Kelas, ataupun Orang
Tua/Wali.

Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial adalah sebagai berikut.


a. Identifikasi permasalahan pembelajaran
b. Perencanaan program remedial
c. Pelaksanaan program remedial
d. Penilaian Autentik

Padang, 2 Mei 2018

Mengetahui
Kepala SMP ….................. Guru Mata Pelajaran

Catatan Kepala Sekolah


............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
........

Anda mungkin juga menyukai