Aggregate Planning
Aggregate Planning
AGGREGATE PLANNING :
Dalam perencanaan ini jumlah output biasanya dinyatakan dengan satuan agregat
(kumpulan) yang bisa mencakup beberapa produk sekaligus. Pada saat produk-produk
yang dibuat mempunyai satuan kebutuhan sarana produksi yang berbeda, maka
kebutuhan agregat dapat dinyatakan dengan kebutuhan jam buruh atau jumlah
produksi yang telah disesuaikan per periode. Untuk menentukan kebutuhan agregat
1
pada industri cat, misalnya, satuan yang digunakan bisa berupa kebutuhan cat dalam
gallon per periode, tanpa melihat jenis cat yang dibutuhkan.
2. Level Capacity : produksi dijaga tetap untuk suatu periode tertentu. Dengan
demikian tidak terjadi penambahan dan pengurangan buruh. Perbedaan yang terjadi
antara kebutuhan dan kapasitas produksi diselesaikan dengan pemanfaatan
inventory, backlog, overtime, penggunaan buruh waktu paruh, atau sub contracting.
2
Gambar 1 menunjukkan bagaimana perbedaan permintaan dan produksi dicukupi
dengan penggunaan overtime, inventory dan backlog.
demand
Demand dan
Kapasitas
Kapasitas
produksi
Kuarter
demand
Demand dan Inventori
Kapasitas berkurang
Backlog
bertambah Kapasitas
produksi
Inventori
bertambah
Backlog
berkurang
Kuarter
3
Dari kebutuhan masing-masing minuman untuk tiap-tiap kuarter, maka diperoleh
kebutuhan agregat minuman secara keseluruhan seperti yang tercantum pada kolom
terakhir dari tabel. Perkiraan kebutuhan masing-masing minuman dan kebutuhan
aggregat ditunjukkan pada gambar 2.
57500
55000
52500
Galon
perkuarter Kebutuhan
40000 40000 aggregat
35000
30000 30000 segarlega
27500 nanas
25000
20000
7500 10000 segarlega
12500 7500 melon
2500 7500 2500 segarlega
jeruk
1 2 3 4 1 Kuarter
Beberapa data relevan penyediaan kebutuhan produksi untuk perusahaan ini adalah
sebagai berikut :
Jumlah hari kerja per kuarter : 65 hari.
Standard kebutuhan buruh untuk sembarang minuman : 2.311 jam buruh per
gallon.
Jam kerja : 8 jam kerja per buruh pershift.
Kemampuan kapasitas mesin maksimal pershift : 100000 gallon per kuarter.
4
57500
55000
Galon
perkuarter 52500
40000 40000
1 2 3 4 1 Kuarter
Jumlah
pekerja
40000 x 2.311
256
65 x 8
245
234
178 178
1 Kuarter
1 2 3 4
57500
55000
Galon
perkuarter 52500
51250
5
40000 40000
1 2 3 4 1 Kuarter
Level
Inventori
11250
11250
5000
1250
1 2 3 4 1 Kuarter
6
Table 1: Perhitungan biaya perencanaan aggregat menggunakan level capacity dengan inventory dan matching demand.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kebutuhan Tambahan Rata-rata
Rata-rata
karyawan atau inventori
Aggregate Aggregate Rencana Karyawan Karyawan Awal Akhir inventori
Kuarter (4) x 2.311 pengurangan perkuarter
plan demand output dipekerjakan diberhentikan Inventori Inventori pertahun
8 x 65 inventori (9) + (10)
(11)/4
(4) – (3) 2
Level 1 40000 51250 228 11250 0 11250 5625
capacity 2 57500 51250 228 (6250) 11250 5000 8125
4375
with 3 55000 51250 228 (3750) 5000 1250 3125
inventory 4 52500 51250 228 (1250) 1250 0 625
1 2 3 4 5 6 7 8
7
Tampak dari table 1 bahwa pendekatan dengan level capacity menggunakan inventory
ternyata membutuhkan biaya yang lebih murah. Walaupun dalam contoh ini pendekatan
dengan level capacity menghasilkan biaya yang lebih rendah, namun dalam keadaan
tertentu hal ini bisa berubah sehingga pendekatan matching demand mungkin
menghasilkan biaya yang lebih rendah.
1 2 3 4 5
Jumlah yang harus di pasok
Biaya
Aggregate dengan overtime dan Biaya overtime
Kuarter subcontracting
demand subcontracting (3) x 2.311 x 9.50
(3) x 19.50
(2) - 40000
1 40000 0 0 0
2 57500 17500 384204 341250
3 55000 15000 329318 292500
4 52500 12500 274431 243750
Total 987953 877500
Formulasi dari metode programa linier ini akan terdiri dari suatu fungsi obyektif yang
dalam hal ini adalah meminimalkan biaya produksi, dan kendala-kendala berupa
kapasitas maksimal yang dimiliki yang berhubungan dengan buruh normal, buruh
lembur, dan subcontracting, serta permintaan aggregat komulatif minimal yang
diinginkan.
8
normal. Biaya buruh normal dan lembur masing-masing adalah 12 dan 18 per jam.
Apabila suatu produk yang dibuat pada suatu kuarter dikirim pada kuarter berikutnya,
maka akan timbul biaya sebesar 50. Berapa banyak produk yang harus dibuat dengan
menggunakan buruh normal dan buruh lembur pada kuarter pertama dan kedua agar
biaya produksi minimal ?
Penyelesaian :
X1 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh normal pada kuarter
pertama dan digunakan memenuhi demand pada kuarter pertama.
X2 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh lembur pada kuarter
pertama dan digunakan memenuhi demand pada kuarter pertama.
X3 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh normal pada kuarter
pertama dan dan digunakan memenuhi demand pada kuarter kedua.
X4 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh lembur pada kuarter
pertama dan digunakan memenuhi demand pada kuarter kedua.
X5 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh normal pada kuarter
kedua dan digunakan memenuhi demand pada kuarter kedua.
X6 = jumlah produk yang dibuat dengan menggunakan buruh lembur pada kuarter
kedua dan digunakan memenuhi demand pada kuarter kedua.
X4 = 0; X5 = 1800; X6 = 180;
9
10