Anda di halaman 1dari 7

2.

BATUAN SEDIMEN

Berdasarkan proses pembentukan, batuan sedimen dapat dikelompokan menjadi 4 yaitu :


Batuan Sedimen Detritus (Klastik), Batuan Sedimen Piroklastik, Batuan Sedimen organik, Batuan
Sedimen kimiawi.

A. BATUAN SEDIMEN KLASTIK

1. BATU KONGLOMERAT

 Batu Konglomerat adalah salah satu jenis batuan sedimen yang merupakan
suatu fragmen (pecahan) dari proses sedimentasi (Pengendapan).
 Batu Konglomerat tersusun atas fragmen (pecahan) yang telah membundar
kemudian terikat dan terpadatkan menjadi satu oleh batu pasir dan kerikil.
 Fragmen dari bebatuan pada batu konglomerat lebih besar dari 2 mm.

 Materialnya berupa kerikil – kerikil berbentuk bundar, batu – batu dan pasir
melekat satu sama lain.
 Batu Konglomerat biasanya dimanfaatkan untuk bahan bangunan.

2. BATU BREKSI
 Batu Breksi adalah salah satu jenis batuan sedimen yang memiliki ukuran butiran-
butiran dengan diameter lebih dari 2 mm.

 Batu Breksi termasuk ke dalam kelompok Batuan Sedimen Klasti.

 Batu Breksi memiliki Fragmen – fragmen (pecahan) yang bertekstur kasar dan
menyudut (tajam).

 Ruang antar fragmen merupakan partikel atau mineral pengikat (semen) yang
merekatkan fragmen tersebut satu sama lain. Umumnya terbentuk dari fragmen-
fragmen yang berasal dari pecahan gunung berapi.

 Warna Batu ini biasa merah, keemasan, atau coklat, dan sering dimanfaatkan
sebagai hiasan atau dijadikan kerajinan tangan.

3. BATU PASIR

 Batu pasir terdiri dari butiran pasir mineral, batu, atau bahan organik.
 mengandung bahan penyemen yang mengikat butiran pasir bersama-sama (sementasi)
dan mungkin mengandung matriks partikel ukuran lumpur (lempung) atau tanah liat
yang menempati ruang di antara butiran pasir.

 digunakan sebagai bahan konstruksi atau sebagai bahan baku yang digunakan di bidang
manufaktur. Di bawah permukaan, batupasir sering berfungsi sebagai lapisan akuifer
untuk air tanah atau sebagai waduk minyak dan gas alam.

 Berwarna cokelat dan putih

 Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu


kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di
dalam pembuatan gelas/kaca.

B. BATUAN SEDIMEN PIROKLASTIK

1. BATUAN AGLOMERAT

 Aglomerat tersusun atas fragmen berupa bom-bom dengan ukuran lebih besar 32
mm

 Aglomerat berasal dari material vulkanik


 Aglomerat ini memiliki ukuran butir >32 mm.

2. BATUAN TUFF

 Tuff yang memiliki kenampakan warna yaitu putih terang,

 struktur batuannya berlapis,

 derajat kristalisasinya holohyalin dimana komposisi mineral penyusunnya mayoritas


adalah glass,

 tekstur pada batuan tuff ialah fragmental dengan ukuran batuannya ialah ash / abu
(d < 2 mm).

 Sedangkan bentuk dari tuff ialah fragmental. Petrogenesa dari batuan terbentuk
dari hasil letusan gunung api dan kemudian diendapkan.

3. BATUAN OBSIDIAN

 Obsidian yang memiliki kenampakan warna yaitu hitam mengkilat,

 Struktur batuannya massive

 Memiliki butiran yang halus dan juga penampakan mineral yang sejajar
 Bersifat keras dan membentuk serpihan-serpihan sudut yang tajam

 Memiliki tanda berupa retakan

 derajat kristalisasinya holohyalin dimana komposisi mineral penyusunnya mayoritas


adalah glass, tekstur pada batuan tuff ialah glassy dengan ukuran batuannya ialah
Bomb (d= 2 - 64 mm).

C. BATUAN SEDIMEN ORGANIK

1. BATUBARA

 Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.

 Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

 Berwarna hitam mengkilap

 bertekstur lembut (batubara muda), bertekstur sedikit keras (batubara tua)

2. BATU GAMPING
 Batu Gamping merupakan batuan sedimen yang terdiri dari kalsium karbonat
(CaCO3).

 Batu gamping terbentuk secara organik, mekanik dan kimia.

 Batugamping dengan sifat keras dan padat memiliki berat jenis lebih dari 2

 sedangkan batugampig yang bersifat lunak memiliki berat jenis kurang dari 2.

 Batugamping bersifat poros atau sarang

 warna bervariasi yakni putih susu, abu-abu muda hingga tua, coklat, merah sampai
kehitaman yang dipengaruhi oleh pengotor di dalam batuan.

D. BATUAN SEDIMEN KIMIAWI

1. BATUAN GIPS

 Gips merupakan batuan sedimen, yang terbentuk dari proses kimia di alam
dengan bantuan kapur dan sulfat, maka terjadi senyawa baru yang membentuk
CaSO4.

 umumnya bewarna putih, namun terdapat warna lain tergantung kepada


mineral pengontrolnya.

 Kerapatan gypsum tinggi (tidak banyak pori-porinya.

2. BATUAN HALIT
 Halit umumnya dikenal sebagai garam batu, bentuk mineral (alami) dari natrium
klorida (NaCl). Halit membentuk kristal isomeric.

 Mineral ini biasanya tak berwarna atau putih, tetapi dapat juga berwarna biru
muda, biru tua, ungu, merah muda, merah, jingga, kuning atau abu-abu tergantung
jumlah dan jenis ketakmurnian yang ada.

 System Kristal (isotermik)

 Kekerasan 2,5

 Berat jenis 2,17

Anda mungkin juga menyukai