134 400 1 PB PDF
134 400 1 PB PDF
Abstrak
Kitosan adalah salah satu bahan yang bisa digunakan untuk coating buah Lansium Domestic Corr (duku).
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh laju pengeringan terhadap kadar air duku, pengaruh suhu
penyimpanan terhadap penyusutan massa duku, jumlah total plate count (TPC). Cara percobaan yaitu
duku dicelupkan dalam larutan kitosan (1% ,1,5%, 2%, 2,5%), kemudian dikeringkan pada suhu 25oC.
Kadar air duku diamati sampai dengan 7 hari dengan suhu penyimpanan 10oC, 25oC dan 45oC. Derajat
deasetilasi kitosan yang digunakan untuk coating buah duku pada percobaan ini sebesar 77,84%, kadar air
2,35%, kadar abu 1.56 %, kadar nitrogen 7,01%, berwarna kuning pucat, ukuran partikel 5 mesh, dan
kadar protein 3.10%. Hasil yang diperoleh Laju pengeringan berkisar antara 0,00468 sampai dengan
0,0375gr air yang teruapkan /menit. Perlakuan coating menggunakan kitosan dapat memperkecil
penyusutan massa duku selama penyimpanan, hal ini disebabkan karena adanya coating pada permukaan
duku dapat menahan laju transmisi air agar dapat tertahan sementara untuk tidak keluar dari duku.
Penyusutan massa paling besar terjadi pada suhu 45oC dan terendah pada suhu 10oC. Nilai TPC dari
perlakuan memperlihatkan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan mikroba. Pada perlakuan duku
tanpa coating, coating kitosan 1%, 1,5% dan 2% jumlah mikroba sampai dengan hari ke tujuh tidak dapat
dihitung karena jumlah terlalu banyak. Penambahan coating kitosan 2,5% menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan penghambatan terhadap pertumbuhan mikroba. Mikroba antara 4.940 sampai
dengan 9.887 log CFU/gr.
Abstract
Chitosan was substance which would have used as a coating on duku. The aim of this study was to
examin the influence of drying rate on water content of duku, the influence of storage temperature, and
the total plate count (TPC). Concentration of chitosan used in this research was varied from 1%, 1.5%,
2%, 2.5% w/v, storage duration was 7 days, and the storage temperature ranging from 10, 25, and 45oC.
Characteristics of chitosan used on coating duku in this research had followed: deacetilation degree of
77.84 %, 2.35 % of water content, 1.56 % of ash, 7.01 % of nitrogen, particle size of 5 mesh, 3.10 % of
protein, and yellow-pale in appearance. The results of this study are the drying rate was range from
0.00468 to 0.0375 g water/minute. Coating duku with chitosan decreasedthe mass lost of those during
storage. This was probably due to the effect of coating on duku surface which would have restrained the
migration rate of water temporarily within the fruit. The highest mass losses were obtained on 45oC
temperature; while the lowest was obtained on 10oC. Duku without coating, coating chitosan 1%, 1,5%
and 2% until seven days did not unpredictable microbe but with coating chitosan 2,5% ranging microbe
from 4.940 to 9.887 log CFU/gr.
N (Laju Pengeringan)=gr/men
Duku + Coating 1,5%
pada Duku Duku + Coating 2%
Derajat deasetilasi (DD) adalah salah satu dari 0,008 Duku + coating 2,5%
ada dimana menurut Muzzarelli (1985) bahwa Gambar 3. Kurva Laju Pengeringan
kitin dengan derajat deasetilasi di atas 70%
dianggap sebagai kitosan. Sedangkan menurut Pada Gambar 1 laju pengeringan lama
Kolodziejska (2000), kitin dengan derajat deasetilasi kelamaan akan menurun. Laju pengeringan
75% digolongkan sebagai kitosan. yang dihasilkan dari penelitian berkisar antara
Kitosan yang dapat digunakan sebagai 0.8 sampai dengan 0.00468 gr air yang teruapkan
coating juga mempunyai spesifikasi tertentu, /m2 jam. Duku yang tidak dicoating mengalami
analisa proximat kitosan dapat dilihat pada Tabel. laju pengeringan paling besar. Duku yang
dicoating dengan konsentrasi kitosan 1 %,
Tabel 2. Analisa Proximat 1,5%, 2 %, tidak memperlihatkan perubahan
Parameter Sumber Analisa yang signifikan akan tetapi untuk duku yang
dicoating 2,5% laju pengeringannya semakin
Kadar Abu Umumnya < 2 1.56 %
% lama semakin menurun.
Kadar air 2-10 % 2.35 %
c. Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap
Kadar Nitrogen 7-8,4% 7.01 %
Penyusutan Massa
Warna Putih-kuning Kuning pucat Pengaruh suhu penyimpanan diamati
pucat dengan menggunakan duku yang telah
Ukuran partikel 5 ASTM Mesh 5 mesh dicoating kitosan 2,5%, digunakan duku ini
Kadar Protein >3% 3.10 % karena pada pengamatan sebelumnya
Sumber : Muzzarelli (1985) dan austin (1988) diperoleh data bahwa coating kitosan 2,5%
paling baik digunakan sebagai coating duku.
Dari analisa proximat, spesifikasi kitosan Hasil pengamatan dapat kita lihat pada Gambar 2
yang digunakan pada percobaaan sesuai dengan dimana penyusutan massa duku diamati pada
standar spesifikasi kitosan menurut Muzzarelli suhu penyimpanan 10°C, 25°C dan 45°C selama
(1985) dan Austin (1988), sehingga dapat tujuh hari penyimpanan.
disimpulkan kitosan pada percobaan bisa 12,55
diaplikasikan sebagai coating buah duku.
12,5
Laju Pengeringan
Pada keadaan awal duku sangat basah, jika 12,4
Kesimpulan yang dapat diambil dari Hanafi, M., Syahrul A., Efrina D., dan B.
percobaan ini adalah : Suwandi,, (1999), ”Pemanfaatan Kulit
1. Kitosan dari cangkang kepiting dengan Udang untuk Pembuatan Kitosan dan
derajat deasetilasi 77,84% dapat Glukosamin”, LIPI Kawasan PUSPITEK,
digunakan sebagai coating buah duku. Serpong.