Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang,
ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel
abnormal dalam darah tepi. Berdasarkan National Academy of Sciences, terdapat
lebih dari 100.000 bayi di seluruh dunia yang lahir dengan keadaan dan kondisi yang
berat dari Leukemia (Cooley’s Anemia Foundation, 2016). Jumlah penderita di
Indonesia pada tahun 2008 sudah mencapai 20.000 orang penderita dari jumlah 200
juta orang penduduk Indonesia secara keseluruhan (Robert, 2019).
Leukemia limfositik akut atau biasa di sebut ALL adalah bentuk leukemia yang
paling lazim dijumpai pada anak, insiden tertinggi terdapat pada usia 3-7 tahun.
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat,
mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat
meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki
perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang
lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun (Hoffbrand,
2015).
Penderita leukimia pada anak yang memiliki gejala seperti demam atau keringat
malam, merasa lemah atau capai, pucat, sakit kepala, mudah berdarah atau memar.
misalnya gusi mudah berdarah saat sikat gigi, muda memar saat terbentur ringan,
nyeri pada tulang dan/atau sendi. Adanya perubahan gejala secara cepat pada
penderita leukemia anak mengakibatkan anak merasakan sakit yang hebat. Kondisi
tersebut mengharuskan anak dengan penyakit leukemia harus dilakukan dengan
perawatan di rumah sakit, dan sangat tidak memungkinkan anak dalam perawatan di
rumah (Robert , 2019).
Anak-anak dengan penyakit leukemia memiliki masalah-masalah seperti
berkurangnya kemampuan anak dalam beraktivitas pada sesuainya. Anak akan
mengalami kesulitan seperti menggambar yang dicontohkan, menggambar garis
yang lebih panjang. Kesulitan ini sebagai akibat rasa sakit nyeri pada bagian tulang
(Hoffbrand, 2005).
Data dari rekam medik RSUD Dr. Moerwardi Surakarta tahun 2010 diperoleh
data bahwa jumlah pasien leukemia anak sebanyak 203 pasien.Data dari bulan
Januari hingga Bulan Desember 2012 diperoleh data 106 pasien leukimia dan 22
anak pra sekolah.
Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di
Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui pasti,
tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan.1 Tanggal 18 Desember
hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute
Respiratory Distress Syndrome (ARDS).2 Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari
2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus.
Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di
China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.
Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru.2 Awalnya, penyakit
ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian
WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease
(COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).4 Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia
dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori
lainnya.5 Pada 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik.6
Hingga tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian
di seluruh dunia.5 Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan
positif COVID-19 dan 136 kasus kematian.
COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah
dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang terkonfirmasi berjumlah
1.528 kasus dan 136 kasus kematian.10 Tingkat mortalitas COVID-19 di Indonesia
sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara

B. Rumusan Masalah
Apakah ada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Mendapat gambaran tentang penyakit All with covid-19

2. Tujuan Khusus

Anda mungkin juga menyukai