Anda di halaman 1dari 2

5 Visi Pendidikan menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 

untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

1. Aspek Pendidikan Karakter.


Pak Menteri menjelaskan bahwa akar permasalahan itu muncul bersamaan dengan besarnya
peran teknologi dan informasi. Jika SDM tidak memiliki karakter yang kuat, maka akan
tergerus dengan informasi yang tidak benar. Banyak perusahaan skala kecil dan besar
mengeluhkan dengan tidak adanya sikap profesionalisme dalam diri anak muda Indonesia.
Dia menegaskan, pendidikan karakter penting untuk mendorong kultur profesional di
Indonesia. Baginya, sebagai nomenklatur milenial, konsep pendidikan karakter sudah ada
dan baik. Namun, Nadiem akan menerjemahkannya ke konten yang mudah dimengerti. "Ini
tidak bisa hanya dengan membaca buku, tapi harus berbentuk kegiatan yang langsung ke
masyarakat. Agar bisa mengerti apa itu moralitas, apa itu civil society, dengan contoh nyata
dan bukan filosofis.
2. Kedua, Aspek Deregulasi dan Debirokratisasi.
Nadiem mengatakan banyak guru dan dosen yang mengeluhkan beban administratif dan
berdampak pada kegiatan belajar mengajar. Sering dibilang hal yang tidak ada hubungannya
bagi murid. Banyak dari pemerintahan yang ingin meningkatkan mutu, ada aturan tapi
apakah itu semua diperlukan atau berguna untuk pembelajaran murid?
3. Ketiga, aspek peningkatan investasi dan inovasi.
Nadiem mengatakan, investasi memiliki dependensi dengan kualitas SDM. Menurut dia,
banyak pelajaran, keterampilan serta kompetensi dalam pendidikan Indonesia yang tidak
dibutuhkan di dunia pekerjaan, industri dan kewirausahaan. Kita harus menciptakan
lingkungan pola pembelajaran dimana soft skill tadi yang paling banyak dibutuhkan dan
harus dilatih. Bukan konten yang penting tapi bagaimana caranya. Menurut dia, Indonesia
sedang dalam proses revitalisasi untuk semua pendidikan vokasi. Tingkat pengangguran
SMK cukup tinggi, dan rapor dari industri masih jauh dari harapan. "Ini peran Kemendikbud
untuk bisa meng-empower untuk berpartisipasi dalam pendidikan," katanya. Nadiem
menjelaskan, Presiden juga menyebutkan pentingnya investasi di pendidikan yang besar.
Namun, kondisi regulasi yang ada kurang memadai untuk diminatinya investasi dan banyak
halangan.
4. Keempat, dalam aspek penciptaan lapangan kerja.
Nadiem menyampaikan bahwa Kemdikbud harus menciptakan institusi yang tidak hanya
menciptakan tenaga kerja, tapi juga yang bisa menciptakan lapangan kerja dan
wirausahawan. "Jadi aspek kreativitas dan enterpreneurship ini nyambung. Kreativitas dan
seni itu adalah jiwa enterprenership. Apapun yang ingin kita ciptakan itu harus dilatih dari
kecil," lanjut Nadiem
5. Kelima, dalam aspek pemberdayaan teknologi.
Nadiem mengatakan saat ini banyak persepsi yang salah mengenai teknologi dan
pendidikan. Pendidikan adalah apa yang terjadi dalam dua ruang, yaitu di kelas murid dan
guru, serta di rumah orang tua dan anak. "Itu kuncinya. Teknologi tidak akan mungkin bisa
menggantikan koneksi itu. Karena pemberlajaran terbaik itu adanya koneksi batin kuat dan
bisa timbul rasa percaya.Namun, teknologi akan membantu apa yang terjadi di ruang didik
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan untuk menggantikan pendidikan. Jadi
teknologi itu untuk satu efesiensi, budget dan waktu, apapun yang sifatnya administratif
dengan teknologi bisa memotong waktu dan anggaran. Selain itu, keuntungan dari teknologi
adalah transparansi. Hal ini dikarenakan kebijakan dan aturan itu harus berbasis data.
Teknologi juga bisa memberikan fleksibilitas tanpa ada personalisasi dan segmentasi.
"Dengan teknologi semua bisa mendapatkan manfaat yang sama tapi mungkin konten yang
berbeda. Teknologi juga membuka jalan customisasi. Teknologi punya peran sangat baik
untuk memastikan 20 persen APBN yang bukan cuma send tapi delivered," ujar Nadiem.

Sumber:https://nasional.tempo.co/read/1269039/nadiem-makarim-paparkan-5-visi-di-bidang-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai