Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak
Menurut data WHO angka persentase kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22% ,
China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%. Insiden gastritis di Asia Tenggara sekitar
583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.Penderita gastritis sering mengalami nyeri, untuk
mengatasinya dapat dilakukan terapi non farmakologi berupa relaksasi nafas dalam yaitu teknik yang
dilakukan untuk menekan nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks
cerebri sebagai pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat mengurangi nyeri selama nyeri
timbul.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman penderita gastritis dalam melakukan
teknik relaksasi nafas dalam untuk membantu menurunkan skala nyeri pada penderita gastritis kronis di
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2019.Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif.Situasi sosial dalam penetian ini adalah 2 orang pasien gastritis kronis sebagai
partisipan dan seorang informan kunci yaitu perawat yang bertugas di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah
Palembang.Hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman responden selama melakukan terapi
relaksasi nafas dalam Tn.M dan Tn.K mengaku nyeri lambung yang dirasakan berangasur-angsur
berkurang.Tn.M dan Tn.K melakukan terapi relaksasi nafas dalam setiap kali nyeri lambungnya
kambuh.Saran diharapkan kepada petugas kesehatan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang,
dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien gastritis khususnya dalam membantu pasien mengatasi
rasa nyeri.
Kata kunci : Pengalaman, gastritis, relaksasi nafas dalam
Abstract
According to WHO data the percentage incidence of gastritis in the world, including the UK 22%,
China 31%, Japan 14.5%, Canada 35%, and France 29.5%. The incidence of gastritis in Southeast Asia
is around 583,635 of the total population each year. Gastritis sufferers often experience pain, to
overcome this non-pharmacological therapy in the form of deep breathing relaxation is a technique used
to suppress pain in the thalamus delivered to the cerebral cortex where the cerebral cortex is the center
of pain , which aims so that patients can reduce pain during the pain arising. The purpose of this study is
to determine the experience of gastritis sufferers in performing deep breathing relaxation techniques to
help reduce pain scale in patients with chronic gastritis at Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in
2019. The research method used is descriptive qualitative. Social situations in this determination are 2
patients with chronic gastritis as participants and a key informant namely nurses on duty at the Siti
Khodijah Islamic Hospital in Palembang. The results of the study found that the respondents' experience
during i do breath relaxation therapy in Mr. M and Mr. K claiming stomach pain that is felt gradually
decreases. Mr. M. and Mr. K do breathing relaxation therapy every time the stomach pain recurs.
Suggestions are expected to health workers at Siti Islamic Hospital Khadijah Palembang, can improve
services to gastritis patients, especially in helping patients deal with pain.
Keywords: Experience, gastritis, deep breath relaxation
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 71
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 72
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 73
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 74
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 75
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 76
Menurut Lusiana (2015), Intervensi sering di sini kalo pasiennyo lagi nyeri-
Non Farmakologiyang dapat digunakan nyeri kito ajarke teknik relaksasi nafas
untuk mengatasi nyeri adalah Stimulasi dan dalam, kompres panas”
massase kutaneus, stimulasi kulit, Smeltzer dan Bare (2002),
transcutaneous elecrical nerve stimulation menyatakan bahwa tujuan relaksasi
(TENS), distraksi, teknik relaksasi, imajinasi pernafasan adalah untuk meningkatkan
terbimbing, hipnosis, metoda bedah-neuro. ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
Berdasarkan hasil wawancara mencegah atelektasi paru, merilekskan
mendalam dengan kedua responden yaitu tegangan otot, meningkatkan efesiensi
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa setelah batuk, mengurangi stress baik stress fisik
melakukan teknik relaksasi nafas dalam maupun emosional yaitu menurunkan
kedua informan merasa lega, dan nyeri yang intensitas nyeri (mengontrol atau
dirasakan sedikit berkurang. mengurangi nyeri) dan menurunkan
Hal ini sesuai dengan pernyataan kecemasan.
informan kunci yang menyatakan bahwa Berdasarkan hasil wawancara
“Biasanya dia merasakan lebih tenang, mendalam dengan kedua responden yaitu
lebih nyaman....kemudian nyerinya juga Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa dalam
berkurang” melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Menurut Smelzer dalam Hermanto kedua informan selalu mengulang-ulang
(2013), menjelaskan tujuan teknik relaksasi teknik relaksasi nafas dalam tersebut sampai
napas dalam adalah untuk meningkatkan nyeri lambung yang dirasakannya berkurang
ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, dan kedua informan merasa lega.
mencegah atelektasi paru, meningkatkan Hal ini sesuai dengan pernyataan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik informan kuci yang menyatakan bahwa
stress fisik maupun emosional yaitu “Tujuannya itu untuk mengurangi rasa
menurunkan intensitas nyeri dan nyeri pada pasien yang menderita
menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat gastritis”.
yang dapat dirasakan oleh klien setelah Menurut Aningsih (2018),
melakukan teknik relaksasi nafas dalam menjelaskan bahwa teknik relaksasi nafas
adalah dapat menghilangkan nyeri, dalam adalah bernafas dengan perlahan dan
ketenteraman hati, dan berkurangnya rasa menggunakan diafragma, sehingga
cemas. memungkinkan abdomen terangkat perlahan
Berdasarkan hasil wawancara dan dada mengembang penuh. Dalam teknik
mendalam dengan kedua responden yaitu ini merupakan suatu bentuk asuhan
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa perawat keperawatan, bagaimana perawat
telah mengajarkan kepada kedua informan mengajarkan cara melakukan teknik
dalam melakukan teknik relaksasi nafas relaksasi nafas dalam, nafas lambat
dalam, dan kedua informan telah melakukan (menahan inspirasi secara maksimal) dan
teknik relaksasi nafas dalam tersebut sejak bagaimana menghembuskan nafas secara
lama. Menurut kedua informan setelah perlahan, selain dapat menurunkan intensitas
melakukan teknik relaksasi nafas dalam nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga
tersebut perasaan menjadi lega dan rasa dapat meningkatkan ventilasi paru dan
nyeri yang dirasakan semakin berkurang. meningkatkan oksigenasi darah. Selain itu
Hal ini sesuai dengan pernyataan manfaat yang didapat setelah melakukan
informa kunci yang menyatakan bahwa teknik relaksasi nafas dalam adalah
“Pernah, kalo dio lagi kambuh kan kito mengurangi atau bahkan menghilangkan
ajarkan teknik relaksasi nafas dalam rasa nyeri yang terjadi pada individu
misalke dio lagi nyeri nian”.“Iyo dek tersebut, ketentraman hati, dan
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 77
berkurangnya rasa cemas, juga praktis dalam menjelaskan bahwa kedua informan
melakukan teknik relaksasi nafas dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam
tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya. sekitar 5 sampai 10 menit atau hingga nyeri
Berdasarkan hasil wawancara yang dirasakan berkurang.
mendalam dengan kedua responden yaitu Prosedur teknik relaksasi nafas
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa pada dalam menurut Priharjo (2003), yakni
saat melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan bentuk pernapasan yang digunakan
posisi badan kedua informan Tn.M sambil pada prosedur ini adalah pernapasan
duduk sedangkan posisi Tn.K dilakukan diafragma yang mengacu pada pendataran
sambil duduk dan berbaring. kubah diagfragma selama inspirasi yang
Ada beberapa posisi relaksasi nafas mengakibatkan pembesaran abdomen bagian
dalam yang dapat dilakukan menurut atas sejalan dengan desakan udara masuk
(Smeltzer & Bare, 2002) : a) Posisi relaksasi selama inspirasi. Adapun langkah-langkah
dengan terlentang Berbaring terlentang, teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai
kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, berikut : 1) Ciptakan lingkungan yang
kedua tangan rileks disamping bawah lutut tenang 2) Usahakan tetap rileks dan tenang
dan kepala diberi bantal. b) Posisi relaksasi 3) Menarik nafas dalam dari hidung dan
dengan berbaring miring Berbaring miring, mengisi paru-paru dengan udara melalui
kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi hitungan 1,2,3. 4) Perlahan-lahan udara
bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi dihembuskan melalui mulut sambil
bantal juga, agar perut tidak menggantung. merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
c) Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring 5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3
terlentang Kedua lutut ditekuk, berbaring kali 6) Menarik nafas lagi melalui hidung
terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua dan menghembuskan melalui mulut 7)
lengan disamping telinga. d) Posisi relaksasi Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
dengan duduk Duduk membungkuk, kedua nyeri terasa berkurang 8) Ulangi sampai 15
lengan diatas sandaran kursi atau diatas kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5
tempat tidur, kedua kaki tidak boleh kali.
menggantung. Berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua responden yaitu
mendalam dengan kedua responden yaitu Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa selama
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa pada menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
saat melakukan teknik relaksasi nafas dalam kedua informan merasakan manfaat yaitu
kedua informan melakukannya di lokasi nyeri perut berangsur-angsur berkurang.
yang sepi dan sunyi dengan tujuan agar Kedua responden jugamenjelaskan bahwa
lebih mudah berkonsentrasi. Berdasarkan tujan kedua informan melakukan teknik
hasil wawancara mendalam dengan kedua relaksasi nafas dalam adalah untuk
responden yaitu Tn.M dan Tn.K mengurangi rasa nyeri.
menjelaskan bahwa Tn.M biasa melakukan Menurut Kusyati (2015), manfaat
teknik relaksasi nafas dalam dengan menarik teknik relaksasi nafas dalam diantaranya
nafas dari hidung dan menahannya selama adalah : Ketentraman hati, berkurangnya
2-3 detik kemudian dihembuskan dari mulut rasa cemas, khawatir dan gelisah, tekanan
secara perlahan-lahan. Sedangkan Tn.K dan ketegangan jiwa menjadi rendah, detak
menarik nafas dalam tanpa ada hitungan jantung lebih rendah, mengurangi tekanan
dan kemudian menghembuskannya melalui darah, ketahanan yang lebih besar terhadap
mulut secara perlahan-lahan. Berdasarkan penyakit, tidur lelap, kesehatan mental
hasil wawancara mendalam dengan kedua menjadi lebih baik, daya ingat lebih baik,
responden yaitu Tn.M dan Tn.K meningkatkan daya berpikir logis,
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 78
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 79
mengatai nyeri perut dan juga cemas yang bahan yang menunjang penulisan Karya
dirasakan. Implementasi dilakukan selama 3 Tulis Ilmiah ini guna meningkatkan
hari mulai tanggal 19 februari sampai mutu pendidikan, menyarankan agar
tanggal 21 februari 2017. pada tanggal 19 mahasiswa sebelum menentukan judul
februari 2017 dilakukan relaksasi nafas sebaiknya menentukan masalah yang
dalam untuk menatasi nyeri perut Ny. layak dan relevan untuk diteliti.
sebelum menajarkan relaksasi nafas dalam 2. Bagi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
didapatkan hasil bahwa keluara hanya Palembang
menyuruh Ny. S untuk berbaring kemudian Diharapkan kepada petugas
setelah itu diajarkan tentang relaksasi nafas kesehatan di Rumah Sakit Islam Siti
dalam yang membutuhkan suasana rumah Khadijah Palembang, dapat
yang nyaman dan tenang. meningkatkan pelayanan kepada pasien
Berdasarkan hasil penelitian dan gastritis khususnya dalam membantu
pembahasan diatas peneliti berasumsi bahwa pasien mengatasi rasa nyeri. Dalam
teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien
membantu menurunkan skala nyeri pada gastritis selain menggunakan pengobatan
penderita gastritis. Dengan melakukan farmakologi yang telah diterapkan
relaksasi nafas dalam dapat membuat pasien selama ini diharapkan dapat
menjadi rileks, tenang, nyaman serta menggunakan alternatif pengobatan non
mengurangi rasa nyeri. Suasana yang rileks farmakologi seperti memberikan
dapat meningkatkan hormon endorphin yang kompres air hangat kepada pasien
berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri. gastritis.
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 80
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020