Anda di halaman 1dari 11

Noviliya Hawati 70

PENGALAMAN PENDERITA GASTRITIS KRONIS DALAM


MELAKUKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
UNTUK MEMBANTUMENURUNKAN SKALA NYERI
PADA PENDERITA GASTRITIS KRONIS DI
RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH
PALEMBANG TAHUN 2019
Noviliya Hawati
Prodi S1Keperawatan STIKES Mitra Adiguna Palembang
Komplek Kenten Permai Blok J No.9-12 Bukit Sangkal Palembang 30114

Abstrak
Menurut data WHO angka persentase kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22% ,
China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis 29,5%. Insiden gastritis di Asia Tenggara sekitar
583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.Penderita gastritis sering mengalami nyeri, untuk
mengatasinya dapat dilakukan terapi non farmakologi berupa relaksasi nafas dalam yaitu teknik yang
dilakukan untuk menekan nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke korteks cerebri dimana korteks
cerebri sebagai pusat nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat mengurangi nyeri selama nyeri
timbul.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman penderita gastritis dalam melakukan
teknik relaksasi nafas dalam untuk membantu menurunkan skala nyeri pada penderita gastritis kronis di
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2019.Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif.Situasi sosial dalam penetian ini adalah 2 orang pasien gastritis kronis sebagai
partisipan dan seorang informan kunci yaitu perawat yang bertugas di Rumah Sakit Islam Siti Khodijah
Palembang.Hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman responden selama melakukan terapi
relaksasi nafas dalam Tn.M dan Tn.K mengaku nyeri lambung yang dirasakan berangasur-angsur
berkurang.Tn.M dan Tn.K melakukan terapi relaksasi nafas dalam setiap kali nyeri lambungnya
kambuh.Saran diharapkan kepada petugas kesehatan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang,
dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien gastritis khususnya dalam membantu pasien mengatasi
rasa nyeri.
Kata kunci : Pengalaman, gastritis, relaksasi nafas dalam

Abstract
According to WHO data the percentage incidence of gastritis in the world, including the UK 22%,
China 31%, Japan 14.5%, Canada 35%, and France 29.5%. The incidence of gastritis in Southeast Asia
is around 583,635 of the total population each year. Gastritis sufferers often experience pain, to
overcome this non-pharmacological therapy in the form of deep breathing relaxation is a technique used
to suppress pain in the thalamus delivered to the cerebral cortex where the cerebral cortex is the center
of pain , which aims so that patients can reduce pain during the pain arising. The purpose of this study is
to determine the experience of gastritis sufferers in performing deep breathing relaxation techniques to
help reduce pain scale in patients with chronic gastritis at Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in
2019. The research method used is descriptive qualitative. Social situations in this determination are 2
patients with chronic gastritis as participants and a key informant namely nurses on duty at the Siti
Khodijah Islamic Hospital in Palembang. The results of the study found that the respondents' experience
during i do breath relaxation therapy in Mr. M and Mr. K claiming stomach pain that is felt gradually
decreases. Mr. M. and Mr. K do breathing relaxation therapy every time the stomach pain recurs.
Suggestions are expected to health workers at Siti Islamic Hospital Khadijah Palembang, can improve
services to gastritis patients, especially in helping patients deal with pain.
Keywords: Experience, gastritis, deep breath relaxation

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 71

PENDAHULUAN 40,8% dan angka kejadian gastritis di


Salah satu organ terpenting dalam beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
tubuh manusia yang digunakan bagi dengan angka kejadian 274.396 kasus dari
makhluk hidup sebagai penyimpan makanan 238.452.952 jiwa penduduk. Berdasarkan
yaitu lambung. Yang mana fungi lambung profil kesehatan Indonesia tahun 2011,
bagi tubuh yang paling utama adalah sebagai gastritis merupakan salah satu penyakit dari
menerimamakanan dan bekerja sebagai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat
penampung untuk jangka waktu pendek, inap di rumah sakit di Indonesia dengan
semua makanan dicairkan dan dicampurkan jumlah 30.154 kasus (4,9 %). Berdasarkan
dengan asam hirokiorida dan dengan cara ini data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
disiapkan untuk dicerna olehusus. Selama Barat, gastritis menempati urutan ke-3 dari
kadar asam lambung dalam tubuh sesuai 10 penyakit terbanyak di Sumatera Barat
kadar normal tidak akan menyebabkan suatu tahun 2014 yaitu sebesar 86.874 kasus
gangguan atau penyakit,tetapi jika kadar (10,94%) (Tussakinah, 2017).
asam lambung dalam tubuh berlebih akan Dari data dinas kesehatan Provinsi
menyebabkan nyeri perut/ gastritis (Putri, Sumatera Selatan diketahui bahwa jumlah
2017). penyakit gastritis pada tahun pada tahun
Gastritis merupakan gangguan 2013 didapat angka kejadian gastritis
kesehatan yang paling sering dijumpai di sebanyak 63.408 kasus, sedangkan pada
klinik, karena diagnosisnya sering hanya tahun 2014 sebanyak 52.936 kasus dan pada
berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan tahun 2015 sebanyak 49.115 kasus
histopatologi.Pada sebagian besar kasus (Sunarmi, 2018).
inflamasi mukosa gaster tidak berkorelasi Dari data dinas kesehatan kota
dengan keluhan dan gejala klinis Palembang diketahui bahwa penderita
pasien.Sebaliknya keluhan dan gejala klinis penyakit gastritis pada tahun 2016 sebanyak
pasien berkorelasi positif dengan komplikasi 48.162 orang, tahun 2017 sebanyak 49.115
gastritis. Gastritis merupakan suatu orang dan tahun 2018 sebanyak 54.159
peradangan mukosa lambung yang orang (Dinas Kesehatan Kota Palembang,
disebabkan oleh kuman helicobakteri pylori 2019).
yang dapat bersifat akut, kronik difus atau Faktor risiko gastritis adalah
lokal (Hirlan dalam Angkow, 2016) menggunakan obat aspirin atau anti-radang
Badan penelitian kesehatan dunia non steroid, infeksi kuman helicobacter
World Health Organization (WHO) pylori, memiliki kebiasaan mengkonsumsi
mengadakan tinjauan terhadap beberapa minuman beralkohol, memiliki kebiasaan
negara dunia dan mendapatkan hasil dari merokok, sering mengalami stres, pola
angka persentase kejadian gastritis di dunia, makan yang tidak teratur serta terlalu
diantaranya Inggris 22% , China 31%, banyak mengkonsumsi makanan yang pedas
Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Prancis dan asam. Selain itu Orang yang memiliki
29,5%. Insiden gastritis di Asia Tenggara pola makan tidak teratur, mudah terserang
sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap penyakit ini. Pada saat perut harus diisi, tapi
tahunnya. Angka kejadian gastritis yang dibiarkan kosong, atau ditundanya
dikonfirmasi melalui endoskopi pada pengisian, asam lambung akan mencerna
populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang lapisan mukosa lambung, karena ketika
secara substansial lebih tinggi daripada kondisi lambung kosong, akan terjadi
populasi di barat yang berkisar 4,1% dan gerakan peristaltik lambung bertambah
bersifat asimptomatik (Tussakinah, 2017). intensif yang akan merangsang peningkatan
Persentase dari angka kejadian produksi asam lambung sehingga dapat
gastritis di Indonesia menurut WHO adalah timbul rasa nyeri diulu hati (Angkow, 2016).

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 72

Rasa nyeri merupakan stresor yang kornu dorsalis kemudian ke thalamus,


dapat menimbulkan stress dan ketegangan serebri, dan akhirnya berdampak pada
dimana individu dapat berespon secara menurunnya persepsi nyeri (Brunner &
biologis dan perilaku yang menimbulkan Suddart dalam Ayudianingsih, 2015).
respon fisik dan psikis. Respon fisik Pengalaman merupakan peristiwa
meliputi perubahan keadaan umum, wajah, yang tertangkap oleh panca indera dan
denyut nadi, pernafasan, suhu badan, sikap tersimpan dalam memori. Pengalaman dapat
badan, dan apabila nafas makin berat dapat diperoleh ataupun dirasakan saat peristiwa
menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan baru saja terjadi maupun sudah lama
syok, sedangkan respon psikis akibat nyeri berlangsung. Pengalaman yang terjadi dapat
dapat merangsang respon stress yang dapat diberikan kepada siapa saja untuk digunakan
mengurangi sistem imun dalam peradangan, dan menjadi pedoman serta pembelajaran
serta menghambat penyembuhan respon manusia. (Notoatmojo dalam Saparwati,
yang lebih parah akan mengarah pada 2012).
ancaman merusak diri sendiri (Corwin Berdasarkan hasil penelitian
dalam Ayudianingsih, 2015). Rampengan (2014) yang berjudul pengaruh
Manajemen nyeri merupakan salah teknik relaksasi dan teknik distraksi
satu carayang digunakan dibidang kesehatan terhadap perubahan intensitas nyeri pada
untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien post operasi di Ruang Irina A Atas
pasien. Pemberian analgesik biasanya RSUP Prof. Dr.R.D Kandou Manado. Hasil
dilakukan untuk mengurangi nyeri. Teknik penelitian terhadap 15 responden sebelum
relaksasi merupakan alternatif non obat- dilakukan teknik relaksasi didapatkan hasil
obatan dalam strategi penanggulangan nyeri, sebagian besar responden mengalami
disamping metode TENS (Transcutaneons intensitas nyeri lebih nyeri yaitu sebanyak 6
Electric Nerve Stimulation), biofeedack, orang (40%), intensitas nyeri sedikit lebih
plasebo dan distraksi. Relaksasi merupakan nyeri sebanyak 4 orang (26,7%), intensitas
kebebasan mental dan fisik dari ketegangan nyeri sangat nyeri 3 orang (20%) dan
dan stress, karena dapat mengubah persepsi intensitas nyeri sedikit nyeri sebanyak 2
kognitif dan motivasi afektif pasien. Teknik orang (13,3%). Setelah dilakukan teknik
relaksasi membuat pasien dapat mengontrol relaksasi, sebanyak 2 responden menyatakan
diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau tidak mengalami nyeri dan tidak ada
nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri responden yang mengalami intensitas nyeri
(Potter & Perry dalam Ayudianingsih, sangat nyeri dan intensitas nyeri lebih nyeri.
2015). Berdasarkan yang didapat dari
Teknik relaksasi nafas dalam adalah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
teknik yang dilakukan untuk menekan nyeri Palembang, jumlah penderita gastritis tahun
pada thalamus yang dihantarkan ke korteks 2016 sebanyak 147 orang, tahun 2017
cerebri dimana korteks cerebri sebagai pusat sebanyak 130 orang dan tahun 2018
nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat sebanyak 151 orang (Rumah Sakit Islam Siti
mengurangi nyeri selama nyeri timbul. Khadijah Palembang, 2019).
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat Berdasarkan latar belakang diatas
relaksasi adalah pasien harus dalam keadaan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
nyaman, pikiran pasien harus tenang dan dengan judul “Pengalaman Penderita
lingkungan yang tenang. Suasana yang Gastritis Dalam Melakukan Teknik
rileks dapat meningkatkan hormon Relaksasi Nafas Dalam Untuk Membantu
endorphin yang berfungsi menghambat Menurunkan Skala Nyeri Pada Penderita
transmisi impuls nyeri sepanjang saraf Gastritis Kronis Di Rumah Sakit Islam
sensoris dari nosiseptor saraf perifer ke Siti Khadijah Palembang Tahun 2019”.

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 73

METODE PENELITIAN mempergunakan data sekunder yang


diperoleh dari catatan-catatan rumah sakit
Fokus Penelitian (medrec), buku-buku bacaan, jurnal-jurnal
Penelitian ini difokuskan pada dan studi kepustakaan lainnya.
pengalaman penderita gastritis kronis dalam Teknik Pengumpulan Data
melakukan teknik relaksasi nafas dalam Dalam proses penelitian penulis
untuk membantu menurunkan skala nyeri menggunakan metode pendekatan yang
pada penderita gastritis. berkaitan dengan judul yaitu wawancara,
Teknik relaksasi nafas dalam adalah yaitu penulis melakukan serangkaian tanya
teknik yang dilakukan untuk menekan nyeri jawab secara langsung dengan penderita
pada thalamus yang dihantarkan ke korteks gastritis kronis mengenai pengalaman
cerebri dimana korteks cerebri sebagai pusat penderita gastritis kronis dalam melakukan
nyeri, yang bertujuan agar pasien dapat teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri selama nyeri membantu menurunkan skala nyeri pada
timbul.Adapun hal-hal yang perlu penderita gastritis.
diperhatikan saat relaksasi adalah pasien
harus dalam keadaan nyaman, pikiran pasien Situasi Sosial dan Sampel Penelitian
harus tenang dan lingkungan yang Situasi Sosial
tenang.Suasana yang rileks dapat Situasi sosial dalam penetian ini
meningkatkan hormon endorphin yang adalah 2 orang pasien gastritis kronis
berfungsi menghambat transmisi impuls sebagai partisipan dan seorang informan
nyeri sepanjang saraf sensoris dari kunci yaitu perawat yang bertugas di
nosiseptor saraf perifer ke kornu dorsalis Rumah Sakit Islam Siti Khodijah
kemudian ke thalamus, serebri, dan akhirnya Palembang.
berdampak pada menurunnya persepsi nyeri Sampel
(Brunner & Suddart dalam Ayudianingsih, Sampel penelitian ini
2015). mempergunakan 3 orang sampel yaitu : 2
orang sebagai partisipan , dan 1 sebagai
Data dan Teknik Pengumpulan Data informan kunci.
Data Kriteria partisipan
Penelitian ini menggunakan data a. Pasien gastritis kronis yang ada di
primer yang diperoleh melalui partisipan Rumah Sakit Islam Siti Khodijah
yaitu penderita gastritis kronis dalam Palembang
melakukan teknik relaksasi nafas dalam b. Kooperatif dan bisa diajak
untuk membantu menurunkan skala nyeri, berkomunikasi dengan baik
dengan cara mewawancari pasien gastritis c. Bersedia menjadi partisipan dalam
secara mendalam untuk mendapatkan penelitian
informasi maupun keterangan-keterangan Kriteria informan kunci
yang berkaitan dengan pengalaman a. Perawat
penderita gastritis kronis dalam melakukan b. Lama bekerja lebih dari 5 tahun
teknik relaksasi nafas dalam untuk c. Bersedia ikut partisipasi dalam
membantu menurunkan skala nyeri pada penelitian
penderita gastritis. d. Kooperatif
Data primer lain juga didapatkan dari
informan kunci, mengenai prosedur yang Teknik Analisa Data
tepat dan benar maupun keterangan lain Analisa data dalam penelitian
yang dapat menjelaskan masalah tersebut kualitatif dilakukan saat pengumpulan data
diatas. Selain itu penelitian ini juga berlangsung dan setelah selesai

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 74

pengumpulan data dalam periode tertentu.


Data atau informasi yang telah diperoleh Dari tabel 4.2 diatas diketahui Ny.T
dicatat atau direkam dengan menggunakan berusia 35 tahun, pendidikan terakhirS1
radio kaset dan buat transkip, kemudian Keperawatan bekerja sebagai perawat di
dipindahkan kedalam matrik dan didalam Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
matrik data dikelompokkan sesuai dengan dan sudah bekerja selama + 12 tahun.
tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan Pembahasan
secara manual. Dengan mencatat jawaban Berdasarkan hasil wawancara
yang diperlukan informan sebagai sumber mendalam dengan kedua responden
data primer. diketahui bahwa kedua responden yaitu
Tn.M dan Tn.K sudah sejak lama menderita
HASIL PENELITIAN DAN penyakit gastritis, namun kedua informan
PEMBAHASAN tidak menghiraukan penyakitnya karena
menganggapnya suatu hal yang biasa.Kedua
Hasil Penelitian informan juga tidak memiliki riwayat
Gambaran Umum Informan keluarga menderita penyakit gastritis.
Pada penelitian ini sampel Menurut Rendy (2012), penyakit
(partisipan) berjumlah 3 orang yaitu Tn. M gastritis adalah suatu peradangan permukaan
dan Tn. K sebagai informan (pasien mukosa lambung yang akut dengan
gastritis) dan Ny. T sebagai informan kunci kerusakan erosi. Gastritis adalah suatu
(perawat) di Rumah Sakit Islam Siti peradangan pada mukosa lambung yang
Khadijah Palembang. Untuk lebih jelasnya, dapat bersifat akut, kronik atau lokal.
karakteristik informan dan informan kunci Hal yang sama dinyatakan Sukarmin
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel (2012), yang menjelaskan bahwa gastritis
1. berikut ini : merupakan peradangan yang mengenai
mukosa lambung. Peradangan ini dapat
Tabel 1. Karakterstik Informan Wawancara mengakibatkan pembengkakan mukosa
Mendalam Berdasarkan Umur, Pendidikan Dan
Pekerjaan
lambung sampai terlepasnya epitel mukosa
superficial yang menjadi penyebab
Inisial
Tn. M
Umur
73 tahun
Pendidikan
SMP
Pekerjaan
Pedagang
terpenting dalam gangguan saluran
Tn.K 62 tahun SD Buruh pencernaan. Pelepasan epitel
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian lapangan akanmerangsang timbulnya proses inflamasi
tahun 2019 pada lambung.
Sedangkan menurut Etika (2018),
Tn.M berusia 73 tahun, pendidikan menyatakan bahwa penyakit gastritis atau
terakhir yang pernah di tempuh adalah SMP asam lambung naik juga bisa disebabkan
dan bekerja sebagai pedagang.Sedangkan oleh genetik turunan orangtua seperti yang
Tn.K berusia 62 tahun, pendidikan terakhir dinyatakan oleh beberapa penelitian.
yang pernah ditempuh adalah SD dan Contohnya pada penelitian yang diterbitkan
bekerja sebagai buruh. dalam jurnal Gastroenterology yang
menjadikan anak kembar sebagai
Tabel 2. Karakterstik Informan Kunci
Wawancara Mendalam Berdasarkan Umur, pesertanya. Dari hasil penelitian diketahui
Pendidikan Dan Pekerjaan kalau sebanyak 43% penyakit asam lambung
Inisial Umur Pendidikan Pekerjaan Lama Bekerja yang dialami peserta dipengaruhi oleh
Ny.T 35 tahun S1 Keperawatan Perawat + 12 tahun adanya kode genetik bawaan dari orangtua
Sumber: Hasil pengolahan data penelitian lapangan mereka, yang juga memiliki penyakit
tahun 2019 tersebut.

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 75

Berdasarkan hasil wawancara Berdasarkan hasil wawancara


mendalam dengan kedua responden yaitu mendalam dengan kedua responden yaitu
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa kedua Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa selama
informan sering mengalami kekambuhan menderita penyakit gastritis kedua informan
penyakit gastritis, hal tersebut dialami kedua telah melakukan pengobatan baik kedokter
informan ketika telat makan dan ketika perut maupun ke puskesmas dan telah
kosong. mengkonsumsi obat-obatan. Selain itu kedua
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan juga diajarkan untuk melakukan
informan kunci yang menyatakan bahwa terapi non farmakologi seperti relaksasi
“Gejalanya itu ya...nyeri lambung yang nafas dalam dan kompres air hangat untuk
disebabkan dari telat makan itu tadi”. mengurangi rasa nyeri ketika penyakitnya
Menurut Samiadi (2018), kambuh.
menjelaskan bahwa ketika lambung Hal ini sesuai dengan pernyataan
dibiarkan kosong dalam waktu lama, cairan informan kunci yang menyatakan bahwa
asam yang menggenang akan menyebabkan “Untuk mengatasinya itu bisa makan
dinding lambung teriritasi dan meradang. Ini dengan porsi sedikit tapi sering kemudian
yang menjadi pemicu atau yang dapat juga dilakukan dengan kompres
memperburuk gejala maag Anda. Dengan panas, dan relaksasi nafas dalam”.
menerapkan pola makan yang teratur, Kami juga pernah, kalau dia lagi
pencernaan akan bekerja lebih baik dan kambuh kan kita ajarkan teknik relaksasi
efisien. nafas dalam misalkan dia sedang
Sedangkan menurut Widyatama merasakan nyeri sekali. Iya dek sering di
(2017), menjelaskan bahwa pola makan sini kalau pasiennya lagi nyeri-nyeri kita
yang tidak teratur, termasuk telat makan, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan
juga dapat memicu terjadinya produksi kompres panas.
enzim-enzim pencernaan yang tidak Menurut Kurnia (2009), beberapa
memadai. Kondisi tersebut dapat cara untuk mengobati gastritis yaitu: 1)
menghambat proses pencernaan. Ketika Untuk menurunkan asam lambung bisa
proses pencernaan tidak berjalan dengan menggunakan obat-obat maag yang dijual
lancar, gejala mag juga dapat muncul. bebas. Tapi pengobatan tersebut hanya
Berdasarkan hasil wawancara berlansung sementara karena proses
mendalam dengan kedua responden yaitu penyembuhan luka lambung berlansung
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa saat lama. Walaupun luka tersebut sudah pulih,
penyakitnya kambuh kedua informan namun akan meninggalkan jaringan parut
merasakan rasa nyeri dan sakit pada daerah yang mudah sobek apabila terjadi iritasi
lambung hingga ke pinggang. karena produksi asam lambung yang
Menurut Rendy (2012), tanda dan berlebihan hingga mengakibatkan sekresi
gejala gastritis antara lain mual, sebagian kelenjar-kelenjar lambung tidak seimbang.
penderita bisa muntah darah, nyeri 2) Istirahat yang cukup sampai gejala
epigastrium, nausea, muntah dan cegukan gastritis mereda. 3) Sebisa mungkin
serta sakit kepala. Sedangkan gejala gastritis mengolah tekanan emosional dan selama
akut adalah nyeri epigastrium, mual, proses pemulihan kurangi kerja berat.
kembung muntah, dapat ditemukan 4) Mengkonsumsi makanan yang lunak. 5)
hematemesis dan melena. Dan gejala Ramuan tradisional berupa kunyit bisa juga
gastritis kronis adalah kebanyakan tidak menyembuhkan luka dinding lambung. 6)
mempunyai keluhan, hanya sebagai Periksakan ke dokter jika penyakit maag
mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea. terus menerus kambuh karena siapa tahu
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri.

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 76

Menurut Lusiana (2015), Intervensi sering di sini kalo pasiennyo lagi nyeri-
Non Farmakologiyang dapat digunakan nyeri kito ajarke teknik relaksasi nafas
untuk mengatasi nyeri adalah Stimulasi dan dalam, kompres panas”
massase kutaneus, stimulasi kulit, Smeltzer dan Bare (2002),
transcutaneous elecrical nerve stimulation menyatakan bahwa tujuan relaksasi
(TENS), distraksi, teknik relaksasi, imajinasi pernafasan adalah untuk meningkatkan
terbimbing, hipnosis, metoda bedah-neuro. ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
Berdasarkan hasil wawancara mencegah atelektasi paru, merilekskan
mendalam dengan kedua responden yaitu tegangan otot, meningkatkan efesiensi
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa setelah batuk, mengurangi stress baik stress fisik
melakukan teknik relaksasi nafas dalam maupun emosional yaitu menurunkan
kedua informan merasa lega, dan nyeri yang intensitas nyeri (mengontrol atau
dirasakan sedikit berkurang. mengurangi nyeri) dan menurunkan
Hal ini sesuai dengan pernyataan kecemasan.
informan kunci yang menyatakan bahwa Berdasarkan hasil wawancara
“Biasanya dia merasakan lebih tenang, mendalam dengan kedua responden yaitu
lebih nyaman....kemudian nyerinya juga Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa dalam
berkurang” melakukan teknik relaksasi nafas dalam
Menurut Smelzer dalam Hermanto kedua informan selalu mengulang-ulang
(2013), menjelaskan tujuan teknik relaksasi teknik relaksasi nafas dalam tersebut sampai
napas dalam adalah untuk meningkatkan nyeri lambung yang dirasakannya berkurang
ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, dan kedua informan merasa lega.
mencegah atelektasi paru, meningkatkan Hal ini sesuai dengan pernyataan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik informan kuci yang menyatakan bahwa
stress fisik maupun emosional yaitu “Tujuannya itu untuk mengurangi rasa
menurunkan intensitas nyeri dan nyeri pada pasien yang menderita
menurunkan kecemasan. Sedangkan manfaat gastritis”.
yang dapat dirasakan oleh klien setelah Menurut Aningsih (2018),
melakukan teknik relaksasi nafas dalam menjelaskan bahwa teknik relaksasi nafas
adalah dapat menghilangkan nyeri, dalam adalah bernafas dengan perlahan dan
ketenteraman hati, dan berkurangnya rasa menggunakan diafragma, sehingga
cemas. memungkinkan abdomen terangkat perlahan
Berdasarkan hasil wawancara dan dada mengembang penuh. Dalam teknik
mendalam dengan kedua responden yaitu ini merupakan suatu bentuk asuhan
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa perawat keperawatan, bagaimana perawat
telah mengajarkan kepada kedua informan mengajarkan cara melakukan teknik
dalam melakukan teknik relaksasi nafas relaksasi nafas dalam, nafas lambat
dalam, dan kedua informan telah melakukan (menahan inspirasi secara maksimal) dan
teknik relaksasi nafas dalam tersebut sejak bagaimana menghembuskan nafas secara
lama. Menurut kedua informan setelah perlahan, selain dapat menurunkan intensitas
melakukan teknik relaksasi nafas dalam nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga
tersebut perasaan menjadi lega dan rasa dapat meningkatkan ventilasi paru dan
nyeri yang dirasakan semakin berkurang. meningkatkan oksigenasi darah. Selain itu
Hal ini sesuai dengan pernyataan manfaat yang didapat setelah melakukan
informa kunci yang menyatakan bahwa teknik relaksasi nafas dalam adalah
“Pernah, kalo dio lagi kambuh kan kito mengurangi atau bahkan menghilangkan
ajarkan teknik relaksasi nafas dalam rasa nyeri yang terjadi pada individu
misalke dio lagi nyeri nian”.“Iyo dek tersebut, ketentraman hati, dan

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 77

berkurangnya rasa cemas, juga praktis dalam menjelaskan bahwa kedua informan
melakukan teknik relaksasi nafas dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam
tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya. sekitar 5 sampai 10 menit atau hingga nyeri
Berdasarkan hasil wawancara yang dirasakan berkurang.
mendalam dengan kedua responden yaitu Prosedur teknik relaksasi nafas
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa pada dalam menurut Priharjo (2003), yakni
saat melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan bentuk pernapasan yang digunakan
posisi badan kedua informan Tn.M sambil pada prosedur ini adalah pernapasan
duduk sedangkan posisi Tn.K dilakukan diafragma yang mengacu pada pendataran
sambil duduk dan berbaring. kubah diagfragma selama inspirasi yang
Ada beberapa posisi relaksasi nafas mengakibatkan pembesaran abdomen bagian
dalam yang dapat dilakukan menurut atas sejalan dengan desakan udara masuk
(Smeltzer & Bare, 2002) : a) Posisi relaksasi selama inspirasi. Adapun langkah-langkah
dengan terlentang Berbaring terlentang, teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai
kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, berikut : 1) Ciptakan lingkungan yang
kedua tangan rileks disamping bawah lutut tenang 2) Usahakan tetap rileks dan tenang
dan kepala diberi bantal. b) Posisi relaksasi 3) Menarik nafas dalam dari hidung dan
dengan berbaring miring Berbaring miring, mengisi paru-paru dengan udara melalui
kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi hitungan 1,2,3. 4) Perlahan-lahan udara
bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi dihembuskan melalui mulut sambil
bantal juga, agar perut tidak menggantung. merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks
c) Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring 5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3
terlentang Kedua lutut ditekuk, berbaring kali 6) Menarik nafas lagi melalui hidung
terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua dan menghembuskan melalui mulut 7)
lengan disamping telinga. d) Posisi relaksasi Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
dengan duduk Duduk membungkuk, kedua nyeri terasa berkurang 8) Ulangi sampai 15
lengan diatas sandaran kursi atau diatas kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5
tempat tidur, kedua kaki tidak boleh kali.
menggantung. Berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kedua responden yaitu
mendalam dengan kedua responden yaitu Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa selama
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa pada menggunakan teknik relaksasi nafas dalam
saat melakukan teknik relaksasi nafas dalam kedua informan merasakan manfaat yaitu
kedua informan melakukannya di lokasi nyeri perut berangsur-angsur berkurang.
yang sepi dan sunyi dengan tujuan agar Kedua responden jugamenjelaskan bahwa
lebih mudah berkonsentrasi. Berdasarkan tujan kedua informan melakukan teknik
hasil wawancara mendalam dengan kedua relaksasi nafas dalam adalah untuk
responden yaitu Tn.M dan Tn.K mengurangi rasa nyeri.
menjelaskan bahwa Tn.M biasa melakukan Menurut Kusyati (2015), manfaat
teknik relaksasi nafas dalam dengan menarik teknik relaksasi nafas dalam diantaranya
nafas dari hidung dan menahannya selama adalah : Ketentraman hati, berkurangnya
2-3 detik kemudian dihembuskan dari mulut rasa cemas, khawatir dan gelisah, tekanan
secara perlahan-lahan. Sedangkan Tn.K dan ketegangan jiwa menjadi rendah, detak
menarik nafas dalam tanpa ada hitungan jantung lebih rendah, mengurangi tekanan
dan kemudian menghembuskannya melalui darah, ketahanan yang lebih besar terhadap
mulut secara perlahan-lahan. Berdasarkan penyakit, tidur lelap, kesehatan mental
hasil wawancara mendalam dengan kedua menjadi lebih baik, daya ingat lebih baik,
responden yaitu Tn.M dan Tn.K meningkatkan daya berpikir logis,

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 78

meningkatkan kreativitas, meningkatkan darah, ketahanan yang lebih besar terhadap


keyakinan, meningkatkan daya kemauan, penyakit, tidur lelap, kesehatan mental
intuisi. menjadi lebih baik, daya ingat lebih baik,
Berdasarkan hasil wawancara meningkatkan daya berpikir logis,
mendalam dengan kedua responden yaitu meningkatkan kreativitas, meningkatkan
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa selain keyakinan, meningkatkan daya kemauan,
melakukan teknik relaksasi napas dalam intuisi.
Tn.M juga melakukan terapi kompres air Hasil penelitian ini sejalan dengan
hangat dengan menggunakan botol. penelitian Rampengan (2014) yang berjudul
Sedangkan Tn.K hanya melakukan terapi pengaruh teknik relaksasi dan teknik
relaksasi nafas dalam dan tiduran atau distraksi terhadap perubahan intensitas nyeri
istirahat. pada pasien post operasi di Ruang Irina A
Menurut Pahlevi (2017), saat ini Atas RSUP Prof. Dr.R.D Kandou Manado.
marak dikembangkan terapi tambahan untuk Hasil penelitian terhadap 15 responden
mengatasi nyeri, seperti: kompres hangat / sebelum dilakukan teknik relaksasi
dingin, latihan nafas dalam, musik, didapatkan hasil sebagian besar responden
aromatherapi, imajinasi terbimbing dan mengalami intensitas nyeri lebih nyeri yaitu
hipnosis. sebanyak 6 orang (40%), intensitas nyeri
Menurut Potter & Perry dalam sedikit lebih nyeri sebanyak 4 orang
Ayudianingsih (2015), manajemen nyeri (26,7%), intensitas nyeri sangat nyeri 3
merupakan salah satu carayang digunakan orang (20%) dan intensitas nyeri sedikit
dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri nyeri sebanyak 2 orang (13,3%). Setelah
yang dialami oleh pasien. Pemberian dilakukan teknik relaksasi, sebanyak 2
analgesik biasanya dilakukan untuk responden menyatakan tidak mengalami
mengurangi nyeri. Teknik relaksasi nyeri dan tidak ada responden yang
merupakan alternatif non obat-obatan dalam mengalami intensitas nyeri sangat nyeri dan
strategi penanggulangan nyeri, disamping intensitas nyeri lebih nyeri.
metode TENS (Transcutaneons Electric Hasil penelitian ini juga sejalan
Nerve Stimulation), biofeedack, plasebo dan dengan penelitian Putri (2017) yang berjudul
distraksi. Relaksasi merupakan kebebasan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi
mental dan fisik dari ketegangan dan stress, nyeri pada pasien dengan gastritis.
karena dapat mengubah persepsi kognitif Berdasarkan hasil pengkajian yang telah
dan motivasi afektif pasien. Teknik relaksasi dilakukan pada keluara Tn. J Khususnya
membuat pasien dapat mengontrol diri pada Ny.S Tanda gejala yang muncul adalah
ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, Ny. S Mengatakan nyeri perut, mual,
stress fisik dan emosi pada nyeri. muntah.Ny. S mulai merasakan gejala-gejala
Berdasarkan hasil wawancara kalau sakit sejak 1 tahun yang lalu. setelah
mendalam dengan kedua responden yaitu dibawa periksa ke dokter Ny. S dianjurkan
Tn.M dan Tn.K menjelaskan bahwa setiap untuk mengurangi makan makanan yang
kedua informan melakukan teknik relaksasi pedas, pada bulan Februari 2016 nyeri perut
nafas dalam nyeri yang ia rasakan berangsur itu kambuh Ny.S Mengalami perlukaan
berkurang. lambung karena memakan makanan yang
Menurut Kusyati (2015), manfaat pedas kemudian terjai nyeri perut, mual,
teknik relaksasi nafas dalam diantaranya muntah yang menyebabkan asam lambung
adalah : Ketentraman hati, berkurangnya nya meningkat. Intervensi yang dilakukan
rasa cemas, khawatir dan gelisah, tekanan adalah mengajarkan relaksasi nafas dalam
dan ketegangan jiwa menjadi rendah, detak untuk mengatasi nyeri perut selain itu Ny. S
jantung lebih rendah, mengurangi tekanan juga diajarkan tentang guide imagery untuk

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 79

mengatai nyeri perut dan juga cemas yang bahan yang menunjang penulisan Karya
dirasakan. Implementasi dilakukan selama 3 Tulis Ilmiah ini guna meningkatkan
hari mulai tanggal 19 februari sampai mutu pendidikan, menyarankan agar
tanggal 21 februari 2017. pada tanggal 19 mahasiswa sebelum menentukan judul
februari 2017 dilakukan relaksasi nafas sebaiknya menentukan masalah yang
dalam untuk menatasi nyeri perut Ny. layak dan relevan untuk diteliti.
sebelum menajarkan relaksasi nafas dalam 2. Bagi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
didapatkan hasil bahwa keluara hanya Palembang
menyuruh Ny. S untuk berbaring kemudian Diharapkan kepada petugas
setelah itu diajarkan tentang relaksasi nafas kesehatan di Rumah Sakit Islam Siti
dalam yang membutuhkan suasana rumah Khadijah Palembang, dapat
yang nyaman dan tenang. meningkatkan pelayanan kepada pasien
Berdasarkan hasil penelitian dan gastritis khususnya dalam membantu
pembahasan diatas peneliti berasumsi bahwa pasien mengatasi rasa nyeri. Dalam
teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan skala nyeri pada pasien
membantu menurunkan skala nyeri pada gastritis selain menggunakan pengobatan
penderita gastritis. Dengan melakukan farmakologi yang telah diterapkan
relaksasi nafas dalam dapat membuat pasien selama ini diharapkan dapat
menjadi rileks, tenang, nyaman serta menggunakan alternatif pengobatan non
mengurangi rasa nyeri. Suasana yang rileks farmakologi seperti memberikan
dapat meningkatkan hormon endorphin yang kompres air hangat kepada pasien
berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri. gastritis.

KESIMPULAN 3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Berdasarkan hasil penelitian yang Diharapkan peneliti selanjutnya
telah dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti dapat mencari alternatif lain dalam
Khadijah Palembang, dapat disimpulkan menurunkan skala nyeri pasien gastritis
bahwa : seperti memberikan massase atau
Pengalaman responden selama kompres hangat pada pasien gastritis
melakukan terapi relaksasi nafas dalam serta dengan menggunakan metode
Tn.M dan Tn.K mengaku nyeri lambung penelitian kualitatif sehingga penelitian
yang dirasakan berangasur-angsur tentang penurunan skala nyeri pada
berkurang.Tn.M dan Tn.K melakukan terapi pasien gastritis dapat terus di
relaksasi nafas dalam setiap kali nyeri kembangkan.
lambungnya kambuh. Dari penjelasan kedua
informan diketahui bahwa teknik relaksasi
dilakukan pada posisi duduk dan berbaring DAFTAR PUSTAKA
dalam suasana yang tenang.Kedua informan
menarik nafas dalam dan Angkow, Julia. 2016. Faktor-faktor yang
menghembuskannya secara perlahan melalui berhubungan dengan kejadian
mulut. gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Bahu Kota Manado.
SARAN Jurnal Keperawatan Fakultas
1. Bagi STIKES Mitra Adiguna Kedokteran Universitas Sam
Palembang Ratulangi Manado.
Diharapkan dapat lebih melengkapi
referensi seperti buku-buku sumber, Ayudianingsih. 2015. Pengaruh teknik
majalah kesehatan, jurnal, serta bahan- relaksasi nafas dalam terhadap

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020
Noviliya Hawati 80

penurunan tingkat nyeri pada pasien Rampengan. 2014. Pengaruh teknik


pasca operasi fraktur femur di relaksasi dan teknik distraksi
Rumah Sakit Karima Utama terhadap perubahan intensitas nyeri
Surakarta. Jurnal FIK UMS pada pasien post operasi di Ruang
Kartasura Irina A Atas RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Jurnal Universitas
Bare & Smeltzer. 2002. Buku Ajar Sam Ratulangi
Keperawatan Medikal Bedah
Brunner &. Suddart (Alih bahasa Rendy, Clevo dan Margareth. 2012. Asuhan
Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta keperawatan medikal bedah penyakit
: EGC dalam. Yogyakarta : Nuhamedika
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah. 2019.
Bruner & Sudart. 2007. Buku Ajar Jumlah penderita gastritis.
Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Palembang.
Edisi 9, EGC, Jakarta
Saparwati, Mona. 2012. Studi Fenomenologi
Endang. 2008. Gangguan Saluran : Pengalaman Kepala Ruang dalam
Pencernaan. Jakarta : EGC Mengelola Ruang Rawat di RSUD
Ambarawa. Tesis Magister Ilmu
Fahrur. 2009. Disiplin Waktu Tuntaskan Keperawatan Universitas Indonesia,
Maag. Depok.
http://www.ngobrolaja.com/showthre
ad.php, diakses 15 Januari 2019 dari Saydam, Gouzali. (2011). Memahami
Berbagai Penyaki t: Penyakit
Hidayat, A Aziz Alimun. 2009. Metode Pernafasan dan Gangguan
Penelitian Keperawatandan Teknik Pencernaan. Bandung: Alfabeta
Analisis Data. Jakarta: Salemba
medika. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung
Kurnia,H. 2009. Kiat Jitu Tangkal Penyakit
Orang Kantoran. Yagyakarta : Best Sukarmin, S.Kep. Ns. 2012. Keperawatan
Publisher Pada System Pencernaan. Celemba
Timur : Pustaka Pelajar.
Lusiana. 2015. Prosedur Keperawatan.
Yogyakarta : TIM Tussakinah. 2017. Hubungan pola makan
dan stres terhadap kekambuhan
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi gastritis di Wilayah Kerja
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh.
Rineka Cipta. Jurnal kesehatan Andalas.

Putri, Rona Sari Mahaji. 2017. Hubungan


pola makan dengan timbulnya
gastritis pada pasien di Universitas
Muhammadiyah Malang Medical
Centre (UMC). Jurnal Keperawatan
Universitas Tibhuwana Tunggadewi
Malang.

Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 10, No. 19, Januari 2020

Anda mungkin juga menyukai