Anda di halaman 1dari 12

PATHWAY DIARE DAN THYPOID

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Dosen : Ns. Hj.YUYUN RAHAYU, M.Kep.

Disusun oleh :

FINA MELIANI
1803277067
Tingkat 2B

STIKes Muhammadiyah Ciamis

Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Telp.(0265)7703052 Fax.(0265)771931 Ciamis


Website : www.stikesmucis.ac.id E-mail :mucis06@yahoo.com
A. PATHWAY DIARE

Faktor infeksi F.malabsorbsi F.makanan F.Psikologi


KH,Lemak,Protein

Masuk dan meningk. Tekanan toksin tak dapat cemas


berkembang osmotik diserap
dalam usus

Hipersekresi air pergeseran air dan hiperperistaltik


dan elektrolit elektrolit ke rongga
( isi rongga usus) usus menurunya kesempatan usus
menyerap makanan

DIARE


Frekuensi BAB meningkat distensi abdomen

Kehilangan cairan & elektrolit integritas kulit


berlebihan perianal
gangguan kes. cairan As. Metabolik mual, muntah
dan elektrolit

Resiko hipovolemi syok sesak nafsu makan


menurun

Gangguan Oksigensi BB menurun

Gangguan Tumbang

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


diare atau output berlebihan dan intake yang kurang
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
kehilangan cairan skunder terhadap diare.
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
skunder terhadap diare
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa 1 : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan


kehilangan cairan skunder terhadap diare

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan keseimbangan dan


elektrolit dipertahankan secara maksimal dengan Kriteria hasil :

- Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,5 0 c,


RR : < 40 x/mnt )
- Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong,
UUB tidak cekung.
- Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali perhari
Intervensi :

1) Pantau tanda dan gejala kekurangan cairan dan elektrolit


Rasional: Penurunan sisrkulasi volume cairan menyebabkan kekeringan
mukosa dan pemekataj urin. Deteksi dini memungkinkan terapi
pergantian cairan segera untuk memperbaiki deficit.

2) Pantau intake dan output


Rasional: Dehidrasi dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus
membuat keluaran tak aadekuat untuk membersihkan sisa metabolisme.

3) Timbang berat badan setiap hari


Rasional: Mendeteksi kehilangan cairan , penurunan 1 kg BB sama
dengan kehilangan cairan 1 lt

4) Anjurkan keluarga untuk memberi minum banyak pada kien, 2-3 lt/hr
Rasional: Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang secara oral

5) Kolaborasi :
- Pemeriksaan laboratorium serum elektrolit (Na,
K,Ca, BUN)
Rasional: koreksi keseimbang cairan dan elektrolit, BUN untuk
mengetahui faal ginjal (kompensasi).

- Cairan parenteral ( IV line ) sesuai dengan umur


Rasional:engganti cairan dan elektrolit secara adekuat dan cepat.
- Obat-obatan : (antisekresin, antispasmolitik,
antibiotik)
Rasional: anti sekresi untuk menurunkan sekresi cairan dan
elektrolit agar simbang, antispasmolitik untuk proses absorbsi
normal, antibiotik sebagai anti bakteri berspektrum luas untuk
menghambat endotoksin.

Diagnosa 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


tidak adekuatnya intake dan out put

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan perawatan selama dirumah di RS


kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil:

- Nafsu makan meningkat


- BB meningkat atau normal sesuai umur
Intervensi :

1) Diskusikan dan jelaskan tentang pembatasan diet (makanan berserat


tinggi, berlemak dan air terlalu panas atau dingin)
Rasional: Serat tinggi, lemak,air terlalu panas / dingin dapat
merangsang mengiritasi lambung dan sluran usus.

2) Ciptakan lingkungan yang bersih, jauh dari bau yang tak sedap atau
sampah, sajikan makanan dalam keadaan hangat
Rasional: situasi yang nyaman, rileks akan merangsang nafsu makan.

3) Berikan jam istirahat (tidur) serta kurangi kegiatan yang berlebihan


Rasional: Mengurangi pemakaian energi yang berlebihan

4) Monitor intake dan out put dalam 24 jam


Rasional: Mengetahui jumlah output dapat merencenakan jumlah
makanan.

5) Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :


a. terapi gizi : Diet TKTP rendah serat, susu
b. obat-obatan atau vitamin ( A)
Rasional: Mengandung zat yang diperlukan , untuk proses
pertumbuhan
Diagnosa 3 : Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
dampak sekunder dari diare

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi peningkatan


suhu tubuh dengan kriteria hasil : suhu tubuh dalam batas normal
( 36-37,5 C), Tidak terdapat tanda infeksi (rubur, dolor, kalor,
tumor, fungtio leasa).

Intervensi :

1) Monitor suhu tubuh setiap 2 jam


Rasional: Deteksi dini terjadinya perubahan abnormal fungsi tubuh
( adanya infeksi)

2) Berikan kompres hangat


Rasonal: merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi
panas tubuh

3) Kolaborasi pemberian antipirektik


Rasional: Merangsang pusat pengatur panas di otak
B. PATHWAY THYPOID FEVER
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

tidak adanya nafsu makan, mual, dan kembung.

2. Risiko kurang volume cairan berhubungan dengan kurang intake

cairan dan peningkatan suhu tubuh.

3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

INTERVENSI

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

tidak adanya nafsu makan, mual, dan kembung.

Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi

terpenuhi.

Kriteria Hasil :

a. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

d. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

e. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

Intervensi :
a. Menilai status nutrisi anak.

Rasional : untuk mengetahui dan memantau nutrisi anak.

b. Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi

anak.

Rasional : untuk menambah status nutrisi.

c. Berikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk

meningkatkan kualitas intake nutrisi.

Rasional : meningkatkan kualitas intake nutrisi.

d. Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan

dengan teknik porsi kecil tapi sering.

Rasional: untuk meningkatkan intake.

e. Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan

dengan skala yang sama.

Rasional: untuk mengetahui peningkatan berat badan.

f. Mempertahankan kebersihan mulut anak.

Rasional : meningkatkan nafsu makan pada anak.

g. Menjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk

penyembuhan penyakit.

Rasional : membantu proses peningkatan intake nutrisi yang

adekuat.

2. Risiko kurang volume cairan berhubungan dengan kurang intake

cairan dan peningkatan suhu tubuh.

Tujuan : Anak menunjukkan tanda-tanda terpenuhi

kebutuhan

cairanya.

Kriteria Hasil :
a. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ

urine normal, HT normal

b. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

c. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

Intervensi :

a. Mengobservasi tanda-tanda vital (suhu tubuh) paling sedikit 4

jam.

Rasional : mengetahui tanda-tanda vital.

b. Monitor tanda-tanda meningkatnya cairan, turgor tidak elastis,

ubun-ubun cekung, produksi urin menurun, membran mukosa

kering, bibir pecah-pecah.

Rasional : untuk mengetahui perkembangan keadaan umum

klien.

c. Mengobservasi dan mencatat intake dan output dan

mempertahankan intake dan output yang adekuat.

Rasional : untuk mengetahui dan memantau cairan yang keluar

masuk.

d. Memonitor dan mencatat berat badan pada waktu yang sama dan

skala yang sama.

Rasional : mengetahui peningkatan berat badan.

e. Memonitor pemberian cairan melalui intravena setiap jam.


Rasional : memonitor cairan yang masuk.

f. Memberikan antibiotik sesuai program.

Rasional : membantu dan mempercepat proses penyembuhan.

3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.

Tujuan : Anak dapat menunjukkan tanda-tanda vital dalam

batas normal.

Kriteria Hasil :

a. Suhu tubuh dalam rentang normal

b. Nadi dan RR dalam rentang normal

c. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

Intervensi :

a. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertermi

Rasional : mengetahui tingkat pengetahuan klien tentang

hipertermi.

b. Observasi suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan

Rasional : mengetahui keadaan umum klien.

c. Beri minum yang cukup

Rasional : mencegah dehidrasi.

d. Berikan kompres air biasa

Rasional : mempercepat proses penurunan suhu.

e. Lakukan tepid sponge (seka)

Rasional : mempercepat proses penurunan suhu.

f. Pakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat


Rasional : mempercepat proses penurunan suhu.

g. Pemberian obat antipireksia

Rasional : mempercepat proses penurunan suhu.

h. Pemberian cairan parenteral (iv) yang adekuat

Rasional : mencegah kekurangan volume cairan.

Anda mungkin juga menyukai