Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS


Penyuluhan Bahaya Merokok di Rt 017 // Rw 005 Desa Cikancana Kecamatan
Gekbrong

A. LATAR BELAKANG

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang lazim dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga dimanapun tempat selalu ditemukan orang

merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua status kaya

atau miskin tanpa terkecuali. Padahal sebagian besar masyarakat sudah

mengetahui bahaya dari merokok namun pada kenyataannya merokok telah

menjadi kebudayaan (Tarwoto, dkk, 2010).Di masa sekarang ini, merokok

merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok

dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun dilain pihak dapat

menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang

disekitarnya. Para perokok sudah mengetahui akan dampak dan bahaya merokok,

namun masih tetap saja melakukan aktivitas tersebut. Berbagai pihak sudah sering

mengeluhkan ketidak nyamanannya ketika berdekatan dengan orang yang

merokok, terbukti bahwa bahaya merokok bukan saja milik perokok tetapi juga

berdampak pada orang - orang disekelilingnya (Permathic, 2012).

Dalam rokok terkandung tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia

yang dikeluarkan ini terdiri komponen gas (85%) dan partikel. Nikotin, gas

karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,

benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol, dan

perylene adalah sebagian dari beribu ribu zatdi dalam rokok. Rokok merupakan
salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yang banyak dialami oleh

masyarakat. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa kebiasaan merokok

dapatmeningkatkan resiko timbulnya berbagai macam penyakit seperti penyakit

jantung, gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut,

kanker laring, kanker esofagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta

gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Meskipun masyarakat mengetahui

mengenai bahaya rokok bagi kesehatan, angka konsumsi rokok di Indonesia

semakin tahun semakin meningkat. Bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh si

perokok tetapi juga dirasakan oleh Secondhand-Smokeatau yang biasa disebut

dengan perokok pasif, yaitu orang-orang yang berada disekitar perokok aktif

sehingga turut menghirup berbagai senyawa kimia yang terkandung dalam asap

rokok (Rusip, 2011)

Menurut World Health Organization (WHO),tembakau membunuh lebih dari 5

juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai

tahun 2020,dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang

didominasi oleh kaum laki-laki sebesar 700 juta terutama di Asia. WHO

memperkirakan 1,1 miliar perokok dunia berumur 15 tahun ke atas yaitu sepertiga

dari total penduduk dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-5 dalam konsumsi

rokok di dunia setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan Rusia (Tarwoto, dkk,

2010).

Bahkan saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang aktif merokok namun

sudah banyak terlihat anak- anak dengan seragam SMP bahkan SD mulai

merokok di kota - kota besar di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari peran serta
orang dewasa yang merokok. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam

rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya, masalah ini masih

sulit diselesaikan hingga saat ini. Berbagai dampak dan bahaya merokok

sebenarnya sudah dipublikasikan kepada masyarakat, namun kebiasaan merokok

masyarakat Indonesia masih sulit untuk dihentikan, terbukti dari data WHO

pertumbuhan rokok Indonesia pada periode 2000-2008 adalah 0.9 % per tahun

(Triyono, 2009).

Menurut PP. No. 19 (2003) mengatakan bahwa tingkat kematian akibat

kebiasaan merokok di Indonesia telah mencapai 57.000 orang pada setiap

tahunnya dan mencapai 4.000.000 kematian di dunia setiap tahunnya. Pada tahun

2030 diperkirakan tingkat kematian akibat konsumsi tembakau akan mencapai

10.000 orang tiap tahunnya, dengan sekitar 70% terjadi di negara-negara

berkembang termasuk Indonesia (Saktyoati, 2008).


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN ‘BAHAYA MEROKOK’

Masalah : Peningkatan pola hidup tidak sehat (Kebiasaan merokok)


Pokok Bahasan : Bahaya Merokok
Sasaran : Warga Rt 017 / Rw 005 Desa Cikancana
Waktu : 30 menit
Pertemuan Ke : 1
Tanggal : 10 April 2020
Tempat : Rumah warga masing-masing
Penyaji : Intan Isnindia

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu memahami tentang
bahaya merokok dan berusaha untuk menghindarinya.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian Merokok
2. Menyebutkan kandungan kimia dalam rokok
3. Menyebutkan dampak fisikologis merokok terhadap fungsi kerja organ
tubuh
4. Menyebutkan cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok
5. Menyebutkan saran bagi bukan perokok dan perokok

II. METODE DAN MEDIA


Ceramah dan tanya jawab, Leaflet, dan Flipcard

III. PENGORGANISASIAN :
- Moderator : Intan Isnindia
- Penyaji : Intan Isnindia
- Dokumentasi : Intan Isnindia
- Anggota :
IV. Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Respon Peserta Waktu
1 Pendahuluan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi  Memberi salam
 Mengkomunikasikan pokok  Menyimak
bahasan  Menyimak
 Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti 20 menit
 Memberikan penjelasan tentang  Menyimak
Bahaya Merokok  Bertanya
 Memberikan kesempatan kepada  Memperhatikan
peserta untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan dari peserta
3 Penutup 5 menit
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
 Memberikan evaluasi secara lisan  menjawab
 Memberikan salam penutup

V. STRATEGI
Strategi pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut :
1. Moderator membuka acara
2. Penyaji menyampaikan topik tentang bahaya merokok
3. Moderator mengevaluasi topik yang telah disampaikan.
4. Moderator menutup acara penyuluhan.

VI. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Alat dan media untuk penyuluhan telah disediakan.
b. Permohonan ijin kepada Ketua RW, RT dan kader.
2. Evaluasi proses
a. Persiapan sarana dan prasarana pelaksanaan penyuluhan
b. Persiapan pelaksanaan penyuluhan 1 jam sebelum penyajian.
c. Peserta penyuluhan kooperatif dan berperan aktif selama diskusi
berlangsung.
d. Mendapatkan masukan dari masyarakat melalui tokoh masyarakat
dan kader kesehatan
e. Mahasiswa berperan aktif sesuai dengan peran dan fungsinya masing
– masing.

VII. INDIKATOR HASIL :


1. Menyebutkan pengertian Merokok
2. Menyebutkan 3 kandungan kimia paling berbahaya dalam rokok
3. Menyebutkan 5 dari 9 dampak fisikologis merokok terhadap fungsi kerja
organ tubuh
4. Menyebutkan cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok
5. Menyebutkan saran bagi bukan perokok dan perokok
Lampiran Materi
BAHAYA MEROKOK

A. Pengertian Merokok
Merokok adalah kegiatan yang membakar rokok dan atau mengisap asap rokok.
Merokok merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan dan penyebab
kematian.(Kemendikbud, 2014).

B. Kandungan Kimia dalam Rokok


Asap rokok diperkirakan mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia, yang
secara farmakologis terbukti aktif, beracun, dapat menyebabkan mutasi
(mutagenic), dan kanker (carcinogenic). Tiga racun utama dalam rokok, yaitu
nikotin, tar dan karbon monoksida (Sugito, 2007).
1. Nikotin
Nikotin, senyawa kimia yang secara alami ditemukan pada tembakau,
merupakan senyawa kimia adiktif (yang mampu menyebabkan kecanduan).
Seiring dengan berjalannya waktu, tubuh akan semakin tergantung secara
fisik dan psikologis terhadap nikotin. Selain menjadi “biang kerok” ketagihan
pada manusi, nikotin sejak dulu juga sering digunakan sebagai insektisida
(bahan kimia beracun yang digunakan untuk membunuh serangga).
Nikotin memproduksi perasaan senang yang membuat para perokok ingin
terus-terusan merokok. Setelah sistem saraf beradaptasi dengan nikotin,
perokok cenderung menambah jumlah batang rokok yang dihisap. Akibatnya,
kadar nikotin dalam darah juga ikut meningkat. Dosis 30-60 mg dari nikotin
dianggap sebagai dosis yag mematikan pada manusia. Nikotin adalah salah
satu racun yang bekerja sangat cepat.
Saat menghirup asap rokok, nikotin turut masuk kedalam paru-paru,
kemudian diabsorbsi secara cepat kedalam darah, dan menyebar keseluruh
tubuh. Nikotin memengaruhi banyak organ, termasuk jantung dan pembuluh
darah, sistem hormon, metabolisme, dan otak.
Efek ketagihan dari nikotin berasal dari fungsinya dalam merangsang
pembentukan dopamine (senyawa kimia pada otak yang menimbulkan
perasaan senang). Penelitian terkini menunjukkan bahwa pemakaian nikotin
dalam waktu lama akan menurunkan kemampuan otak untuk mengenali
perasaan “senang yang sesungguhnya”. Oleh karena itu, para perokok
biasanya menambah batang rokok yang disulut setiap harinya untuk
memperoleh kenikmatan yang sama seperti saat pertama kali merokok.
Saat seorang perokok berusaha mengurangi atau menghentikan kebiasaan
merokoknya, ketiadaan nkotin bisa menimbulkan efek ketagihan. Efek
ketagian ini bisa muncul dalam dua sisi, yakni mental dan fisik. Gejala
ketagihan yang muncul biasanya berupa hal-hal berikut.
a. Pusing (hanya bertahan sekitar 1-2 hari setelah berhenti merokok)
b. Depresi
c. Merasa frustasi dan mudah marah
d. Sulit tidur, termasuk sulit terlelap,atau tetap terlelap namun akan
mengalami mimpi buruk
e. Perasaan lelah yang tidak kunjung hilang
f. Peningkatan nafsu makan
Secara umum, nikotin dan sampingannya akan tetap berada dalam tubuh
selama 3-4 hari setelah berhenti.
2. Tar
Tar dideskripsikan sebagai bahan partikulat (bahan padat halus yang
berukuran lebih kecil dari debu) yang turut masuk kedalam tubuh saat
perokok menghisap asap rokok dari dalam lintingan rokok yang menyala.
Setiap partikel tar merupakan komposisi dari bahan kimia organik dan
anorganik. Sebagian besar berupa nitrogen, oksigen, hydrogen,
karbondioksida, karbonmonoksida, dan bahan-bahan kimia organik lain yang
mudah menguap.
Tar merupakan bahan kimia yang menjadi penyebab noda kuning kecoklatan
pada kuku dan gigi para perokok. Selain itu, tar juga dapat membuat flek
pada paru-paru. Benzopyrene (senyawa polycyclic aromatic hydrocarbon)
adalah salah satu zat karsinogen (zat penyebab kanker) yang terkandung
dalam tar.
3. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap
kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang
juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih
banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon
monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung
seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat
oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit
jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas,
batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga
berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah
normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan
mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah.
Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan
tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun
mati mendadak (Sugito, 2007).

C. Dampak Fisikologis Merokok terhadap Fungsi Kerja Organ Tubuh


Rokok bukan hanya menyebabkan kanker paru, penyakit jantung, dan masalah
kesehatan yang serius. Di bawah ini ada beberapa dampak akibat merokok yang
jarang dipublikasikan, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki (Kemendikbud,
2014).
1. Dampak Terhadap Rambut
Rokok memperlemah sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit, seperti lupus; erythernatosus, yang menyebabkan
rambut rontok. Dampak lain, sariawan mulut dan erupsi cutan (bintik
merah) di wajah, kulit kepala dan tangan.
2. Dampak Terhadap Mata
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisi mata, karena perokok
mempunyai resiko 40% lebih tinggi terkena katarak, yaitu buramnya atau
memutihnya lensa mata yang menghalangi masuknya cahaya dan
menyebabkan kebutaan. Rokok dapat menyebabkan katarak, dengan cara
mengiritasi mata dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh
aliran darah sampai ke mata.
3. Dampak Terhadap Kulit
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini kepada kulit karena
merusaknya protein yang berguna untuk berjaga ekstisitas kulit,
terkikisnya vitamin A dan terhambatnya aliran darah. Kulit perokok menjadi
kering dan keriput terutama di daerah bibir dan mata. Perokok dua sampai
tiga kali lebih mudah terkena Psioriasis, suatu proses
pembengkakan/inflamasi kulit yang terasa gatal dan meninggalkan guratan
merah yang menjadi faktor terjadinya kanker kulit.
4. Dampak Terhadap Pendengaran
Karena tembakau menyebabkan timbulnya flek atau atau endapan pada
dinding pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam
telinga bagian dalam, perokok dapat kehilangan pendengaran dari yang
tidak merokok atau lebih mudah kehilangan karena infeksi telinga atau
suara yang keras. Lebih berisiko untuk terkena infeksi telinga bagian
tengah yang dapat mengarah pada komplikasi yang lebih jauh, seperti
manginitis, dan paralis wajah. Bagi perokok resikonya tiga kali lebih besar
dibandingkan dengan yang tidak merokok.
5. Dampak Terhadap Gigi
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimia dalam mulut, membentuk flek
yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning, dan terjadi karies/lobang
gigi. Perokok beresiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
6. Dampak Terhadap Sistem Pernapasan
Bahan kimia yang dihisap dari asap rokok merangsang permukaan sel
saluran pernapasan, sehingga menyebabkan keluar lendir atau dahak.
Pada perokok, buluh getar saluran pernapasan oleh asap rokok, sehingga
lendir bertahan di saluran pernapasan yang menyebabkan bakteri
berkembang yang akan menyebabkan bronkhitis kronis. Partikel dalam
asap rokok akan mengendap, yang menjadi sumber rangsangan kronis
dinding saluran pernapasan akan merubah sel paru menjadi pra kanker
yang akhirnya menjadi kanker paru. Penyebab emphysema, yaitu
pelebaran dan rusaknya kantung udara pada paru-paru yang menurun
kapasitas paru-paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO2.
6. Dampak Terhadap Tulang
Karbon monoksida, yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada
asap rokok lebih mudah terikat dalam darah dari pada oksigen, sehingga
kemampuan udara turun sampai 15% pada perokok, sehingga
menyebabkan para perokok tulangnya berkurang dan menjadi lebih mudah
patah/retak, penyembuhannya 80% lebih lama.
7. Dampak Terhadap Jantung dan Pembuluh Darah
Gas karbon monoksida yang dihisap dari asap rokok akan menurunkan
kapasitas sel darah merah mengangkut oksigen yang diperlukan jaringan
tubuh. Satu di antara tiga kematian di dunia diakibatkan penyakit
kardiovaskuler dan pemakaian tembakau adalah salah satu faktor resiko
terbesar untuk penyakit jantung.
Kemampuan darah 200 kali lebih besar mengikuti karbonmonoksida
dibanding oksigen, sehingga otak kekurangan oksigen, yang sering
ditandai dengan nafas pendek dan dangkal. Terjadinya inflamasi pada
arteri vena dan syaraf utama kaki yang mengakibatkan terhambatnya aliran
darah dan bila dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangren
(matinya jaringan tubuh) sehingga pasien perlu diamputasi.
8. Dampak Terhadap Sistem Pencernaan
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang
menyebabkan tukak lambung, juga meminimilisasi kemampuan lambung
untuk menetralkan asam lambung setelah makan sehingga akan
menggerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok
lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
9. Dampak Terhadap Uterus Wanita
Rokok dapat menyebabkan kanker leher rahim dan uterus, juga
menyebabkan timbulnya masalah kesuburan pada wanita dan berbagai
komplikasi selama masa kehamilan serta kelahiran bayi. Merokok selama
masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan berat badan
rendah dan masalah kesehatan sesudahnya.
Kegagalan kehamilan/abortus terjadi 2 – 3 kali lebih besar pada wanita
perokok, karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta yang
abnormal karena tercemar oleh karbon monoksida dan nikotin sehingga
kematian bayi mendadak.
10. Dampak Terhadap Bukan Perokok
Rokok yang dibakar mengeluarkan dua kali lebih banyak dibandingkan
dengan asap yang dihisap oleh perokok, yaitu pada kadar karbon
monoksida sampai empat kali lebih tinggi.
11. Dampak Terhadap Jari-jari dan Kuku
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku
perokok sehingga menimbulkan warna kuning kecoklatan. Semua ini
terjadi karena pengaruh bahan-bahan dalam asap rokok seperti gas CO,
nikotin, tar dan lain-lainnya.
D. Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan Merokok
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan
keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah
menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap
asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita
terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik
sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok
bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan
merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam.
Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-
kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan
kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap
dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut.
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena
pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada
satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka
semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar,
perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa
dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang
pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa
menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai
anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap
setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah
rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga
separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi
sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman
keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol,
maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan
mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman
beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Pengalihan  aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada
waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih
positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin
berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok.
Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari
berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik
kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi
remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah, organisasi kemahasiswaan di
kampus, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar.
Tentunya hal ini akan berhasil apabila kondisi keluarga dan tempat bergaul
saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali
kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik
untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok
tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.
6. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif
rokok terhadap kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama
sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti
merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif
merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi
diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara
berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita
mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.
7. Konsumsi makanan dengan menu seimbang
Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir
seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran,
lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-
buahan serta air mineral mengandung antioksidan yang  dapat mengurangi
efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki
sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk
menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan
tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan
tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
8. Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu
terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti
merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin
berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan
yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan
kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik
ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja
yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang
peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-
remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga
hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang
sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat
perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau
fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik
sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.
9. Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak
diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa
memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok
untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah
merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan
masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan
kebiasaan merokok.
Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti
merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti.
Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup
anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan
Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya. (Sugito, 2007)
E. Saran Bagi Bukan Perokok dan Perokok
1. Bagi yang belum pernah merokok jangan memulainya dan jangan sekali-kali
mencoba.
2. Merokok jelas-jelas dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan tidak
hanya bagi perokok tapi juga bagi orang lain, seperti banyak dibuktikan oleh
para peneliti.
3. Banyak fakta menunjukan bahwa merokok membebani ekonomi keluarga.
4. Berhentilah merokok karena berhenti merokok sangat mudah caranya, yang
penting niat.
5. Jika sayang pada diri sendiri, pada keluarga, peduli dengan orang-orang
sekitar dan juga lingkungan, jangan merokok!
6. Jauh lebih baik belanja hal-hal yang membuat lebih sehat baik jasmani
maupun rohani. (Kemendikbud, 2014)
Daftar Pustaka

Sugito.(2007). Stop rokok-mudah, murah, cepat. Jakarta: Redaksi Plus

Kemendikbud.(2014). Pedoman pencegahan penyalahgunaan narkoba di


sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai