Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadillah Salsabila

NIM : 1801025057

Kelas : 3E PGSD

Dosen : Nurmawati, M.Pd

1. Apa itu peserta didik?


Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.

2. Siapa itu peserta didik?


- Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, memiliki potensi-
potensi yang ingin dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga dibutuhkan
bantuan dan bimbingan dari pendidik.
- Individu yang sedang berkembang. Anak mengalami perubahan dalam dirinya
secara wajar, baik ditujukan pada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan
lingkungan
- Manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar kognitif atau intelektual, afektif,
dan psikomotorik.

3. Mengapa penting mempelajari psikologi perkembangan anak?


Untuk memahami karakter dan perilaku anak yang setiap anak memiliki karakter dan
latar belakang yang berbeda. Sehingga memudahkan bagi guru khususnya, untuk
memahami materi dan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak

4. Apa tujuannya?
Untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan individu serta perbedaan antar
individu tersebut agar mengetahui kapan seseorang bisa diberi stimulus pada tingkat
perkembangan pendidikan tertentu. Agar dapat mempersiapkan diri dalam
menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi seseorang. Mempelajari
perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa perkembangan
pendidikan tertentu. Mempelajari tingkah laku seseorang pada lingkungan tertentu
yang menimbulkan reaksi yang berbeda. 

5. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?


- Pertumbuhan (Growth) = cenderung lebih bersifat kuantitatif dan berkaitan
dengan aspek fisik.
Contoh : ukuran berat dan tinggi badan , ukuran dimensi sel tubuh, umur tulang 
yang bisa diukur
- Perkembangan (Development) = cenderung lebih bersifat kualitatif, berkaitan
dengan pematangan fungsi organ individu
Contoh :
1) Bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa,
emosi, intelektual, perilaku
2) Perkembangan periode bayi sampai anak. Kita melihat bahwa bayi dan
anak berbeda sebagai hasil dari pertumbuhan, tetapi disini juga terdapat
perubahan struktur dan bentuk. Jadi, bentuk bayi tidak sama dengan
bentuk anak (bentuknya bukan bentuk bayi dalam ukuran besar). Untuk
perubahan strukturnya yaitu secara berproses melalui kematangan dan
belajar, tangan anak sudah bisa digunakan untuk makan sendiri.

6. Review Jurnal

I. Isu Utama Psikologi Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar


a. Judul Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai Siswa Usia
Dasar
II. Pendahuluan
a. Pertanyaan 1. Bagaimana perkembangan sosial-emosional siswa di
dalam pembelajaran dapat tercapai?
2. Bagaimana perkembangan sosial-emosional siswa di
luar pembelajaran atau kelas dapat tercapai?
3. Bagaimana upaya guru dalam mengembangkan sosial-
emosional siswa
b. Tujuan 1. Untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional
siswa di dalam pembelajaran
2. Untuk mengetahui perkembangan sosial-emosional
siswa di luar kelas
3. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan
sosial-emosional siswa
c. Latar Belakang Dalam proses perkembangan sifat individu dan sifat
lingkungan menentukan tingkah laku menjadi aktual dan
terwujud. Perkembangan sosial siswa Sekolah Dasar pada
perkembangan sosialnya anak mulai bisa berkompetensi
dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu
mandiri dan berbagi, sementara dari sisi emosi siswa Sekolah
Dasar dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, dan
dapat mengontrol emosi.
Perkembangan sosial-emosional merupakan dua perkembangan
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya
saling berhubungan. Ketika peserta didik siswa usia dasar
mempunyai perkembangan sosialemosional yang baik maka
siswa tersebut akan mudah bergaul dan berinteraksi secara baik
kepada semua orang maupun lingkungan belajar dan aktivitas
lingkungan sosial. Dalam perkembangan dunia pendidikan
sosial-emosional menempati kedudukan yang sangat penting
selain perkembanagan kognitif siswa. Karena perkembagan
sosialemosional siswa sangat berpengaruh dilingkungan
sekolah maupun lingkungan masyarakat. Perkembangan sosial-
emosional siswa dipengaruhi oleh yaitu faktor lingkungan
sosial dan lingkungan keluarga.
III. Metodologi
a. Desain Riset Metode Kualitatif deskriptif
b. Karakteristik Anak usia sekolah dasar 6-12 Tahun
Sample
c. Variable Utama Siswa kelas 5 SDN Jaranan Banguntapan Bantul Yogyakarta
yang bernama Aini Sueb
d. Instrumen Wawancara dan observasi
e. Prosedur 1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
3. Penyajian data
4. Penarikan kesimpulan
IV. Hasil Riset
Kajian Utama Riset - Di dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi bahwa peserta didik di dalam
pembelajaran dapat menunjukkan sikap positif saat berinteraksi
atau berkomunikasi dengan baik. Anak tersebut berani bertanya
kepada guru dan menjawab pertanyaan. Mengeskpresikan
emosi yang sesuai ketika berinteraksi dengan teman sebangku,
berpartisipasi dan ikut serta dalam kegiatan berkelompok dan
mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Maka dari itu
hasil observasi menunjukkan sikap sosial emosional siswa
tercapai.
Berdasarkan wawancara guru kelas 5, kemampuan siswa
tersebut ketika berinteraksi atau berkomunikasi baik dengan
guru maupun teman sebaya, dapat bekerja sama, dan
menunjukkan feedback yang tepat, sikap emosionalnya
berdasarkan siswa yang saya teliti tercapai
- Di luar kelas
Berdasarkan hasil observasi bahwa peserta didik di luas kelas
bahwa proses perkembangan sosial emosional tercapai,
membantu siswa lain saat membutuhkan pertolongan saat
temannya jatuh ketika bermain, memberikan feedback ketika
diajak bermain dengan ekspresi senang. Siswa mampu
menyelesaikan masalah saat bermain, menyapa teman,
berpartisipasi baik dalam permainan dan siswa tidak marah
ketika diajak bercanda oleh temannya.
Berdasarkan wawancara guru kelas 5, kemampuan anak ketika
bergabung bersama teman saar bermain yakni bisa
menyesuaikan individu kelompok bermain, mengayomi teman-
temannya, nilai kebersamaan terhadap sesame teman bermain,
menyelesaikan konflik secara bersama dan rasa peduli yang
tinggi terhadap teman bermain seperti menolong teman yang
kesusahan.

Menurut Eka Leni yaitu wali kelas 5, menerangkan bahwa


menciptakan suasana yang akrab adalah dengan sesering
mungkin guru berinteraksi dengan siswa dan memberi
dukungan, hal ini akan berdampak kepada tingkat emosional
siswa yang stabil karena ada sosok lebih dewasa yaitu guru
sebagai figure yang dapat menjadi contoh yang baik bagi
mereka dan tempat mereka mencurahkan masalah
V. Kesimpulan
a. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa analisis
perkembangan sosial-emosional siswa SD Jaranan tergolong
perkembangan sosial-emosional baik dan tercapai. Hal ini di
buktikan berdasarkan hasil penelitian salah satu siswa kelas V,
siswa tersebut tergolong perkembangan sosial-emosional
sangat baik hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian didalam
kelas menunjukkan perkembangan sosial-emosional dengan
sikap kasih sayang, selalu berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran, menunkukkan komunikasi dan interaksi yang
baik, mampu menyesuaikan diri dalam kelompok belajar,
menunjukkan rasa percaya diri, mempunyai rasa ingin tau
yang tinggi, dan mampu mengekspresikan emosi yang sesuai.

Hasil penelitian perkembangan sosial-emosional salah satu


siswa diluar kelas menunjukkan perkembangan sosial-
emosional tercapai dan baik hal ini dibuktikan dengan sikap
siswa dapat mengontrol emosi dengan baik saat bermain
bersama dengan teman, membantu siswa lain saat
membutuhkan pertolongan saat bermain, mendorong teman
untuk ikut bermain bersama, tidak memaksakan kehendak
sendiri ketika bermain, menerima bantuan orang lain ketika
merasakan kesulitan saat bermain, mampu berkomunikasi dan
berinteraksi dengan baik saat bermain, dan mampu
menyelesaikan konflik ketika terjadi permasalahan saat
bermain.

Berdasarkan hasil analisis perkembangan sosial-emosional


salah satu siswa di SD Jaranan baik didalam kelas maupun
diluar kelas menunjukkan perkembangan sosial-emosional
tergolong baik karena siswa tersebut menunjukkan indicator
perkembangan sosial-emosional yang sesuai dengan kriteria
berdasarkan teori yang ada.

Anda mungkin juga menyukai