Unknown
5. BUNGA TERATE
Bunga Terate dapat hidup di segala tempat(di air,di rawa) dan selalu berada dia atas,
melambangkan bahwa orang SH Terate harus mempunyai semangat juang tinggi atau
ketahanan semangat optimisme dalam mempertahankan cita-cita untuk memperoleh
kebahagiaan lahir dan batin dan dimanapun orang SH Terate harus dapat jadi panutan yang
baik di masyarakat.
9. SENJATA PERSILATAN
Melambangkan bahwa di dalam SH Terate diajarkan sesuatu kekuatan untuk membela
diri yaitu pencak silat asli budaya bangsa Indonesia yang telah diwariskan secara turun
temurun oleh nenek moyang kita.Pepatah SH Terate mengatakan pencak silat adalah
budaya asli bangsa Indonesia,oleh sebab itu, kita lestarikan keberadaannya untuk
membekali jiwa bangsa Indonesia menjadi kuat dan beradab karena bangsa yang
kehilangan kebudayaanya adalah bangsa yang terjajah jiwanya.
PANCA DASAR
Dalam PSHT kita tidak hanya belajar pencak silat atau beorganisasi tapi lebih dari itu maka
dari kita mengenal adanya 5 dasar PSHT , meliputi :
1.Persaudaraan.
2.Olahraga
3.Beladiri
4.Kesenian.
5.Kerohanian / Ke – SH – an .
1. Persaudaraan :
Persaudaraan adalah suatu hubungan batin antara manusia dengan manusia yang sifatnya
seperti saudara kandung dan ini di tanamkhan sejak siswa mulai mengecap pelajaran
PSHT.Dengan persaudaraan , manusia di akui dan di perlakukan sesuai dengan harkat
martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya. Perlakuan ini tanpa
membedakan hak dan kwajiban azasinya , kedudukan sosial ekonomi , keturunan , agama
& kepercayaan , jenis kelamin dll . Yang mana Persaudaraan dalam PSHT bersifat kekal
dan abadi.
2. Olahraga :
Pengertian olahraga di sini adalah mengolah tubuh / raga dengan gerakan2 pencak silat
yang terdapat dalam PSHT. Adapun manfa’at bermain pencak silat :
- Memperbaiki suasana hati.
- Menumbuhkhan rasa percaya diri
- Mengurangi stress
- Menguatkhan otot tubuh .
- Membantu proses metabolisme dalam tubuh.
- Membina kekuatan , kecepatan , ketepatan dan keseimbangan .
3. Beladiri :
Dengan pencak silat yang di jiwai oleh pengenalan kepada sang pencipta dan diri pribadi
maka pencak silat berfungsi sebagai alat membela diri untuk mempertahankhan
kehormatan.
PSHT tidak mengajarkhan beladiri asing , karena pencak silat yang berakar pada budaya
asli Indonesia tidak kalah mutunya dengan beladiri asing . Dengan demikian PSHT ikut
mempertahankhan dan mengembangkan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Kesenian :
Seni adalah keindahan , dimana kesenian dalam pencak silat dapat berbentuk permainan
tunggal , ganda atau massal .
Adapun tujuan seni dalam pencak silat :
- Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhkhan kelenturan ,
keluwesan dan keindahan gerakan yang di hubungkan dengan keserasian irama.
- Sebagai latihan dalam pengembangan aspek keserasian dan keselarasan yang di
harapkhan dapat berpengaruh dalam sikap dan perilaku hidupnya.
5. Kerohanin / Ke – SH – an :
Di dalam PSHT , kerohanian sering di sebut dengan ke – SH- an . kerohanian merupakan
sumber azasi Tuhan YME untuk mencapai Manusia yang berbudi luhur guna
kesempurnaan hidup . Adapun tujuan kerohanian dalam PSHT adalah unutk mendidik
anggota PSHT yang berjiwa setia hati agar di dalam menempuh kehidupan ini memperoleh
kebahagian dan kesejahteraan lahir batin dunia dan akhirat .
Ajaran PSHT
Lewat konsep pembelajaran yang terangkum dalam Panca Dasar tersebut PSHT berupaya
membimbing warganya untuk memiliki lima watak dasar yaitu :
1. Berbudi luhur tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberani dan tidak takut mati.
3. Berhadapan dengan masalah kecil dan remeh mengalah, baru bertindak jika menghadapi
masalah prinsip yang menyangkut harkat dan martabat kemanusiaan.
4. Sederhana.
5. Mamayu Hayuning Bawana (berusaha menjaga kelestarian, kedamaian, dan ketentraman
hati).
1. Sepiro gedhining sengsoro yen tinompo amung dadi cobo(seberat apapun cobaan yang
diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh hikmah yang tidak
terkira.)
2. Sak apik-apike wong yen aweh pitulungan kanthi dhedhemitan (Sebaik-baiknya manusia
jika memberikan pertolongan dengan ikhlas tanpa pamrih dan tidak perlu diketahui orang
lain).
3. Aja waton ngomong ning ngomong kang ngango waton (jangan suka berbuat jelek pada
sesama berbuatlah kebajikan pada sesama).
4. Aja seneng gawe ala ing liyan, apa alane gawe senenge liyan (jangan suka mencelakakan
orang lain, tidak ada jeleknya membuat senang orang lain).
5. Aja sok rumangsa bisa, nanging sing bisa rumangsa (jangan merasa diri paling super,
tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain).
6. Ngundhuh wohing pakarti, sapa nandur bakal ngundhuh (segala darma pasti akan
berbuah, apapun perbuatan yang kita lakukan pasti akan kembali pada diri kita sendiri).
Macam takut,Tritunggal,Larangan,dan Kewajiban PSHT
Tritunggal PSHT:
~Cerdas:apabila di beri materi senam,jurus dll..cepat nyambung/tanggap
~Tangkas: Apabila di beri tekhnik beladiri di pergunakan dengan baik dan benar pada waktu sambung
~Tabah:Apabila mendapat cobaan kita terima dengan tabah dan ikhlas.
LARANGAN-LARANGAN SH TERATE
1.Tidak boleh mendirikan latihan tanpa se izin pelatih sesepuh atau pengurus
2.Tidak boleh sombong
3.Tidak boleh merusak pager ayu
4.Tidak boleh merusak pupus ijo
5.Tidak boleh berkelahi sesama warga sh terate
KEWAJIBAN SH TERATE
1.Menjaga nama baik organisasi sh terate
2.Bertaqwa kepada tuhan YME
3.Bersikap kesatria & tetap pendiriannya
4.Merendah diri
5.Bersikap ramah tamah & sopan santun
6.tenggang rasa/teposeliro
7.Memberi contoh baik kepada masyarakat
8.Berani karena benar takut karena salah
9.Bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri
Berikut merupakan catatan singkat Raden Mas Imam Koessoepangat, yang mana beliau adalah
tokoh yang membawa PSHT menjadi termashur. Dengan gelar kebangsawanan asli ,bukan
hadiah atau pemberian lembaga tertentu semakin membuat yakin para kadang mudanya.
Sebelum melihat jauh kedepan mengenai perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate
sekarang ini, kita ingatkan julukan : “PENDHITA WESI KUNING”.Siapa kah Pendhita Wesi
Kuning itu? Ia dikenal seorang yang berdedikasi tinggi, dalam kamus hidupnya tidak ada kata
menyerah dalam menghadapi tantangan. Pola hidupnya sederhana meskipun ia sendiri
dilahirkan dari keluarga yang bermartabat, penerus trah kusumah rembesing madu amaratapa
wijiling handanawarih. Kiatnya “Sepiro gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung dadi Cobo”
dan kiat itu dihayatinya dijabarkan dalam lakunya sampai akhir hayatnya.
Ia teguh dalam pendiriannya yakni mengabdi pada sesama maka orang-orangpun memberi
julukan “PENDHITA WESI KUNING” (konon julukan ini mengacu pada warna wesi kuning
sebagai senjata kedewataan yang melambangkan ketegaran, kesaktian, kewibawaan sekaligus
keluhuran). Ketika ia di tanya, siapakah orang yang paling dicintainya di dunia ini ?. ia akan
menjawab dengan tegas “IBU “. Dan ketika ia di tanya organisasi apakah yang paling ia cintai
selama di dunia ini ?. maka ia pun akan mengatakan PERSAUDARAAN SETIA HATI
TERATE.
Dua jawabpan di atas, pertanyaan yang mengacu pada kedalaman rasa itu, telah di buktikan
tidak hanya ucapan belaka tetapi dengan kerja nyata. Hampir sepanjang hidupnya waktu,
tenaga, pikiran dan jiwanya dipersembahkan demi baktinya kepada keduanya itu. Yakni ibu,
seorang yang telah berjasa atas keberadaan di dunia ini, dan persaudaraan setia hati terate
sebuah organisasi tempat is menemukan jati diri, sekaligus ajang darma baktinya dalam rangka
mengabdi kepada sesama.Dialah RADEN MAS IMAM KOESOEPANGAT. Putra ketiga dari
pendawa lima. Yang lahir dari garba : Raden Ayu Koesmiyatoen dengan RM AMBAR
KOESSENSI. Bertepatan pada hari jum`at pahig tanggal 18 november 1938, di Madiun kakek
beliau (Kanjeng Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat) adalah bupati Madiun VI dan
neneknya (Djuwito) atau (RA Pangeran Ronggo Ario Koesnoningrat), merupakan figur yang di
segani pada saat itu.
Menurut keterangan dari pihak keluarganya, trah Kanjeng Pangeran Ronggo Ario
Koesodiningrat selain di kenal sebagai penerus darah biru juga dikenal sebagai bangsawan
yang suka bertapa brata satu laku untuk mencari hakikat hidup dengan jalan meninggalkan
larangan-larangan Tuhan Yang Maha Esa serta membentengi diri dari pengaruh keduniawian.
Bakat alam yang mengalir dalam darah kakeknya ini , di kemudian hari menitis ke dalam jiwa
RM IMAM KOESOEPANGAT. Dan mengantarkan menjadi seorang Pendekar yang punya
Kharisma dan di segani sampai ia sendiri di juluki. “Pandhita Wesi Kuning”.
Masa KecilMasa kecil RM IMAM KOESOEPANGAT di lalui dengan penuh suka dan
duka, ia seperti hal nya saudara-saudara kandungnya (RM Imam Koesoenarto dan RM Imam
Koesenomihardjo,dan RM Koesenomihardjo kakak serta RM Imam Koeskartono dan RM
Abdullah Koesnowidjodjo,adik) hidup dalam asuhan kedua orang tuanya, menempati tempat
tinggal kakeknya di lingkungan kabupaten Madiun . (menurut sumber terate) semasa kecilnya,
RM Imam Koesoepangat belum menunjukan kelebihan yang cukup berararti. Di sekolahnya
(SD latihan duru satu : sekarang SDN indrakila Madiun) ia bukan tergolong siswa yang paling
menonjol, salah satu nilai lebih yang di miliknya barangkali hanya karena keberanianya.selain
ia sendiri sejak kecil sudah di kenal sebagai bocah yang jujur dan suka membela serta suka
menolong teman-teman sepermainanya.
Ketika berumur 13 tahun, semasa ia haus damba kasih dari ayahanda nasib berbicara lain RM
Ambar Koesensi (ayahanda tercinta) di panggil ke Hadirat Tuhan yang maha Esa, tepatnya
pada tanggal 15 maret 1951 , sewaktu ia masih duduk di kelas 5 SDN. RM Imam
Koesoepangat kecilpun seperti tercerabut dari dunia kana-kanaknya, sepeninggalnya orang
yang di cintainya itu sempat menggetarkan jiwanya. Namun kematian tetap kematian tidak
seorangpun mampu menolak kehadiranya. Begitu juga yang terjadi pada RM Ambar
Koesensie.
Hari-hari berikutnya RM Imam Koeseopangat diasuh langsung oleh ibunda RA Koesmiatoen
Ambar Koesmiatoen. Di waktu-waktu senggang ibunda sering kali mendongeng tentang
pahlawan-pahlawan yang dikenalnya dan tidak lupa memberi petuah hidup. Berawal dari
tatakrama pergaulan, tatakrama menembah (bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa) sampai
merambah pada pengertian budi luhur dan mesubrata.
Masuk Persaudaraan Setia Hati Terate
Benih luhur yang di tanamkan ibundanya itu lambat laun ternyata mampu mengendap dan
mengakar di dalam jiwa RM Imam Soepangat, ia lebih akrab dengan panggilan “ARIO”
perhatianya terhadap nilai-nilai budi luhur kian mekar bagai bak terate di tengah telaga.
Semenjak kecil sudah menyukai laku tirakat, seperti puasa dll sejalan dengan itu sikapnya
mulai berubah ia mulai bisa membawa diri menempatkan perasaan serta menyadari
keberadaannya. Gambaran seorang Ario kecil, sebagai bocah ingusan, sedikit demi sedikit
mulai di tinggalkannya.
Rasa keingintahuan terhadap berbagai pengetahuan terutama ilmu kanuragan dan kebatinan
yang menjadi idaman semenjak kecil kian hari semakin membakar semangatnya. Melecut
jiwanya untuk segera menemukan jawabanya, barang kali terdorong oleh rasa keingintahuanya
itulah ketika umurnya bejalan enam belas tahun RM Imam Koeseopangat mulai mewujudkan
impianya. Di sela-sela kesibukanya sebagai siswa di SMP 2 Madiun, ia mulai belajar pencak
silat di bawah panji-panji Persaudaraan Setia Hati terate. Kebetulan yang melatih saat itu
adalah mas IRSAD (murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo) selang lima tahun kemudian 1959
setelah tamat dari SMA Nasional Madiun ia berhasil menyelesaikan Pelajaran di Persaudaraan
Setia Hati Terate dan berhak menyandang gelar pendekar tingkat satu.
KESHAN PSHT
=>Catur bakti
1.Berbakti(bertaqwa) kpd tuhan YME
2.berbakti kepada orang tua
3.berbakti kepadaguru atau pelatih
4.berbakti kepada nusa &bangsa
Kadang-Kadang SH Terate semua, melalui tulisan yang sangat sederhana ini, kami ingin
mengajak pada para Kadang semua untuk ingat pada nama dan semboyan kita TERATE.
Seperti yang ditulis oleh Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya "Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia" Jilid 4 terbitan Puspa Swara, Jakarta, bunga teratai sebagaimana yang tertuang
dalam lambang organisasi kita, memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Marilah kita
jadikan diri kita sebagai manusia yang "Memayu Hayuning Bawono" seperti bunga teratai itu.
Posting Komentar