Glaukoma: Salah Yebab
Glaukoma: Salah Yebab
GLAUKOMA
SALAH SATU PENYEBAB UIAMA KEBDTAAN
Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini
.,
j
I
Pidato
Oleh:
•
(8: AIRUNGGA UNIVERSITY PRESS '
230/1298/AUP_S6E :
M .N.E. Gumansalangi
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
o 7;<'3 0 l' II/
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
- '.
GLAUKOMA
'\,
SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN
Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini
----
\ ~~
\: t:'A
?~ . "leO (10
Gu :"\
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111
*072304111*
Pidato
Oleh:
M.N.E. Gumansalangi
D l02..b at( /1/
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
o 7;230 lj III
~~-- .~~
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
\: . J 'I' f! \
Sirakh 11 : 17
Amsal16 : 18
Henry Ford
George L. Spaeth
Professor of Ophthalmology
Thomas Jefferson University
iii
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kupersembahkan kepada:
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
L PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
L PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Blindness rates per case d ' . matanya terhadap kemungkinan adanya glaukoma, dengan
ditemukan seban k 2 5 arl survel pada golongan asal Eropa
demikian deteksi glaukoma (mungkin suatu deteksi dini) dapat
Americans sebany~: 7.9~~-6.2% sedang pada golongan Mrican terlaksana dan selanjutnya dapat ditangani dengan baik.
Dengan memperkirakan kebuta .
negara berkemban k . :m akibat glaukoma pada negara- Pengertian Glaukoma Secara Umum
terdeteksi dini k g d emungkman lebih tinggi (karena tidak
'
blIndness , en ala-kendal . Glaukoma akut adalah kelainan mata akut yang ditandai gambaran
rates p . a negara ber kembang) maka
hi er case dlseluruh d . gangguan struktur segmen anterior dan papil saraf optik akibat
se ngga bila diambil I b ' h ' uma akan lebih dari 8%
6.7 juta penderita b t ekar l dan 10% maka akan didapat sekitar tekanan intra okuli yang tinggi.
Glaukoma kronis adalah kelainan mata kronis dengan
sehingga dapat dik tak ua ena gl au k oma menjelang tahun 2000
kebutaan kedua t ab an bahwa glaukoma merupakan penyebab gambaran kerusakan papil saraf optik yang khas disertai gangguan
19 er esar did . atau defek pada lapang pandangan yang khas, di mana tekanan
96) UnIa setelah katarak (Quigley B.A.
intra okuli yang tinggi merupakan faktor resiko yang penting
Laporan WHo .
avoidabl bl' mengenru global . " . . f diantara faktor-faktor resiko lainnya yang masih banyak belum
. e Indness (1997) InItiative for eliminatIon 0 diketahui (AAO: 1997-1998).
diseIuruh dunia akibat I mencatat sebanyak 10%-15% kebutaan
Hasil s . g aukoma.
dib . urvel kesehatan i Tekanan Intra Okuli (TIO)
er~agru propinsi di I d n~era penglihatan tahun 1993-1996
morbldit n oneSla m . ' Tekanan di dalam mata yang berhubungan dengan proses aktif yang
k b as mata pada enunJukkan glaukoma sebaga1
e utaan I urutan keen b b berkesinambungan dari cairan (Humor Akuos) berupa produksi dan
kat ' g aUkoma m am tetapi sebagai penye a
arak (0.78%), enempati urutan kedua (0.2%) setel ah pembuangan (Dinamika Humor Almos) yang berlangsung seimbang
Faktor ketidak sehingga TIO konstan.
penyebab ut tahuan tentan
normal 8ma kebutaan g glaukoma sebagai salah saW
pada stadi serta gamb kl' . ta
terdet ks' um dini dar' 1 aran mis yang sepertl rna
e lnya gl k 1 g aUkoma kr ' t'dak
yang au Ollla dal orus, menyebabkan 1
merupak am stadium d' . . 'lab
sebagai an faktor ut . lnI sehingga faktor Inl
penYebab tingginy ama dlantara faktor-faktor lainnya
a preval .
enSl kebutaan akibat glaukOrna ,
MENGETAlIlJI .
,MENGERTI
Hadirin Yan ' MEMAHAMI GLAUKOMA
g saYa horlllati
Infol'Inas' '
ltentan
lllerup!> ~-- 1 g glaUko_ (
I ~ ang~-l 4Ua men . ')
.g aUkollla kar ~ aWa} dar' getahUl, mengerti dan memahaJlll
an ena d I Upay 'bat
C8Inan kebutaan ,e~gan inforlll .a. p~ncegahan kebutaan a10 g
4 IIll sehingga asl In! orang akan sadar ten taP 5
lllendorong ia untuk memeriJts8kaJl
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dinamika Humor Akuos
berarti bahwa TIO < 21 mmHg.adalah aman bagi mata karena
kenyataan pada keadaan-keadaan tertentu~ glaukoma dapat
terjadi pada TIO < 21 mmHg sehingga telah disepakati bahwa
tidak ada garis batas tegas yang menyatakan berapa TIO yang aman
dan tidak aman karena ada mata dengan TIO sekitar 18 mmHg
(AAO: 1997-1998) bahkan pada sekitar 16 mmHg (Hoskins H.D.
et al. 1989) menunjukkan.terjadinya kerusakan papil saraf optik
(glaukoma) dan sebaliknya ada mata dengan TIO sekitar 30 mmHg
masih tanpa kerusakan papil saraf optik.
Akan tetapi TIO yang tinggi tetap merupakan faktor resiko penting
untuk terjadinya glaukoma karena pada kenyataan makin tinggi
TIO makin besar resiko terjadinya glaukoma namun hubungan
antara tingginya TIO dan beratnya kerusakan adalah bervariasi
Tempat-te*mpat penyebab hambatan ' antar individu (Hodapp E. et al. 1993).
1* PUpil (blok) pengahran pembuangan HA,
2 sudutBMD
3* ' , (tertutup) Mengapa TIO Meningkat
4* Jarmg trabekuler dan k
-... vena episklera (tek anal Schlemm (tertutup) TIO meningkat akibat terbendungnya HA karena terjadi blok pupil
- - . , jalur pe b an an ")
m uanga (1 *) atau sudut BMD tertutup (2*) atau rongga-rongga dijaring
n utama; jalur
pembuangan khusus rJ:::'i':~ trabekuler dan kanal Schlemm menyempit atau tertutup (3*) atau
Proses akt' f b tekanan vena episklera meningkat (4*),
Akuos) 1 erkesinambun '
b'l' Yang dilllulai d ' gan dan eairan intra okuli (Humor Blok pupil dan sudut tertutup dapat terjadi primer pada mata
1 ik mata b arl produk ' d 'b ' k
e1akang (BMB) SI 1 adan siHar (BS) menuJu e yang sudah memiliki kondisi bawaan berupa BMD dangkal sehingga
Illata d kemud' 'l'k
'a} epan (BMD) d d ' Ian melalui pupil (P.l *) ke bII pada saat memasuki usia 40 tahun ke atas di mana lensa menjadi
J Ur pelllh
uangan ut
an arl ,sin' b ' '
I se agIan besar akan memasu~
lr;
lebih besar dan posisinya lebih ke depan sehingga BMD menjadi
lllemasuki ' allla yalt 1
vena dst Jaring trabekul d u lllenuju kesudut BMD (2*) la u lebih dangkal lagi dan bila terjadi perubahan pada diameter pupil
khusu (' sehagian keeil d~rHAan kanal Sehlemm (3*) menuju ke yang dicetuskan oleh kondisi-kondisi berupa ketegangan, ketakutan,
s Uvea skI akan m . . gall kesakitan, kelelahan atau perubahan posisi lensa yang lebih ke
celah Be ab era) Yaitu d ' emasuki Jalur pembuan
r utototsiliardiBS arl s~dut BMD (2*) memasuki celab- depan lagi akibat akomodasi yang berlebihan (membaca lama
Tekanan I menUju ke . ya. dengan jarak terlalu dekat) atau posisi kepala yang menunduk,
SUprakhorOld dan setertlsn
ntraOkur N maka terjadilah blok pupil dan sudut tertutup diiringi peningkatan
Data-data dar- 1 orma} TIO yang sangat tinggi sehingga menimbulkan gambaran klinis
men' 1 peneliti
Glaukoma Sudut Tertutup akut Primer (GSTP) atau Glaukoma
tlnJUkkan TIO an epidemio} . a1
(AAO: 1997- 1998) Bekitar 10-21 nun ogIS pada mata yang norIll g Akut.
Illelllhedakan . Angka 21 mmH Hg dengan rata-rata 16 rnrnfl Blok pupil dan sudut tertutup dapat pula terjadi sekunder
antara TIO g digunakan seba[rnl batas unWk akibat terjadi suatu pada mata berupa katarak, ektopia lentis
6 nOfIna} d _ b~ • ltaIl
an TIO tmggi tetapl bu
7
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
meningkat sebagaim t ak
PSO d 1 k ana amp pada Bagan Patogenesis kerusakan Proses kerusakan PSO akibat TIO tinggi atau gangguan
pa a g au oma (Flammer J, 1996), vaskuler pada umumnya memberi gambaran suatu cekungan
TIO ~ _ _ _ _--.. seperti cangkir (cup) dan gambaran cekungan ini disebut
... ~ Proses Ekskavasio Papil (Cupping), Ekskavasio papil akan bertambah lebar
dan dalam seiring dengan terus berlangsungnya kerusakan jaringan
Mekanik
l
dan ekskavasio ini dapat dipantau melalui alat oftalmoskop,
Tekanan darah / Kerusakan TIO Normal TIO Tinggl
J ----. Tek, Perfusi , PSO (Glaukoma)
Res~tensi
vaskuIer 1----_____... ' Suplai I
.. darah ----'
Pengawasan
· I
·· I
..... peng awasa 0 PENYARINGAN
•
1
I
I
~~--- .. -~ I Penyaringan dapat dilakukan di tempat-tempat atau di daerah yang
I
,, ------;,
,,
BUTA ,,
. telah ditentukan dan dilaksanakan oleh suatu Tim.
Tim terdiri dari dokter spesialis mata untuk pemeriksaan PSO dan
kedalamanBMD, paramedis yang terlatih untuk p~me~iksaan TIO,
. 1un t u k membantu pencatatan dan lam-lam.
' SOSla
pekerJa
14
15
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
* Menghentikan pr
M
enurunkan TIO
1. Men r
oses keru k
' sa an PSO akibat TIO t'
' yang tInggi da at ' mggI
,
.
I I. Menerangkan kepada penderita ten tang: stadium glaukoma yang
dideri tanya, beberapa pilihan obat-obatan atau tindakan yang
akan ditempuh dan tujuan utamanya adalah untuk
ant gu a~gI produksi HA (: dltempuh dengan cara: mempertahankan sisa penglihatan yang masih ada (kecuali pada
agOllIs, Dorzolam'd engan obat-obatan topikal: ~ Glaukoma Akut, tindakan bedah dapat memperbaiki penglihatan
Acet azol ' I e a 2
2 M amide) 'agonis; obat peroral ; ke arah yang lebih baik), resiko bila tidak memakai obat ~tau
, e1ancarkan tidak menjalani tindakan bedah atau memakai obat dengan tIdak
pengaliran HA d
16 engan cara melepaskan blok benar,
PENGAWASAN
Sjukur; terima kasih yang tulus saya sampaikan dalam wujud doa Terima kasih kepada para ternan sejawat rekan-rekan staf
semoga beliau-beliau diterima Tuhan dengan baik. Pengajar di Laboratorium Ilmu Penyakit Mata, par~ peserta
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada program pendidikan dokter spesialis, tenaga param~d1s, tenaga
karyawati atas kerjasama yang
guru-guru serta senior saya di Laboratorium Ilmu Penyakit Mata, administrasi para karyawan d an ,
Prof. dr. R.K. Tamin Radjamin, dr. Koentjoro Liman, dr. Pet terbina baik'selama ini, karena tanpa bantuan d~~ ~ukungannya
, 'enJ' ang karir sepertl In!.
Kusbianto, dr. Suardy Lutan, dr. Helena Sunardi, dr. Ervan Kardjani tidak mungkin saya mencapru J . 'h yahnya serta
atas bimbingannya selama saya dalam pendidikan spesialis mata Terima kasih untuk saudari Toyibah atas Jen pa
dan terima kasih yang sebesar-besarnya khusus untuk guru saya 'k kah pidato ini.
kesabarannya mengetl nas k n terima kasih
dr. J. Kadi yang telah membimbing saya khusus mengenai Kepada para penderita glaukoma, saya ucap a memacu saya
kepercayaannya yang
Glaukoma sehingga kami dapat bersama-sama mendirikan dan yang sebesar-besarnya a t as tahuan mengenai
mengelola Seksi Glaukoma/K1inik Khusus Glaukoma di RSUD. Dr. untuk selalu berusaha menambah wawasan penge
Soetomo. penatalaksanaan glaukoma. . t rima kasih atas
mahasl swa , e
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala Kepada paduan suara 1 h enciptakan suasana
Laboratorium Ilmu Penyakit Mata Prof. dr. Wisnujono Soewono sumbangan suara mer du k arIan yang te a .. m .
· da upacara harl In!.
atas perhatian dan kebaikannya serta atas kesempatan yang bangga, riang dan b ah agIa pa P 'tia beserta seluruh
.d' b laku Ketua am
diberikan kepada saya untuk menambah wawasan baru mengenai Kepada dr. Moestl Ja s e . 'h g tulus atas segal a
. . k n tenma kasl yan
penatalaksanaan Glaukoma khususnya pembedahan di Me Cusker anggota pamtIa saya ueap a . enerimaan jabatan
. . acara peresml an p
Glaucoma Centre Lions Eye Institute Perth University of Western Jerih payahnya sehIngga up 1 ar dan selamat.
1 sun g dengan anc
Australia dan selalu memberi izin dan kesempatan mengikuti dan Guru Besar ini dapat ber ang . . kasih atas perhatian
berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan ilmiah terutama mengenai Kepada saudari Evie Purnamasarl , tenma . .
d keluarga selama In!.
Glaukoma baik di dalam maupun dl' luar negen.. dan kebaikannya kepada saya an t keluarganya, Femmy
d'k saya beser a
Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Prof. Kepada ke enam a I L . Lody Isye Basyar,
nkryker Leo, eXl, ' t
Ian Constable Director of Lions Eye Institute Perth, atas Poerwanto, Jeanne de V ra ' . ta dorongan semanga
, k 'h pengertlan ser . t
kes~mpat~ yang diberikan kepada saya untuk mengikuti segala terima kasih atas cInta aSI , a udaraan kita te ap
k ir semoga pers t
kegIatan dl Mc Cusker Glaucoma Cent
S reo kalian pada saya untuk b er ar, . k 'h sayang dan te ap
k damal dan aSl
Caya sa~pai~an pula terima kasih kepada Associate Prof. Richard terbina dalarn suasana ru un, 't d lam kejujuran, kebenaran
ooper, r. BIll Morgan serta Dr Ph T H uh ang tua ki a a
per hatian m b' b ' . I lp ouse yang dengan pen mengikuti keteladan an or Yi Maha Esa.
berhubun em 1m Ing saya mengenai segala aspek yang serta ketakwaan kepada Tuhan ankgan saya menundukkan kepaW la
gan d engan penatal k a . . perkenan . n t Drs .
embedah a sanaan glaukoma terutam Pada kesempatan ml A ah saya tercl a .
P an. . k genang y tah yang lalu ....... .
seJenak untu men dab lui kita dua un . . .
Terima kasih pUla saYa ' , t lah men U t hadir dl Sllll
Chairman Board f G sampalkan kepada Mr, Brian KlOg, Goemansalangi yang e . andainya dapa d t
. behau se h ' gga saya apa
, 0 overnor L' s Betapa bahag1anya ah . t a doa beliau se In . k 'h
segala perhatian dan keb 'kan S Ions Eye Institute Perth, ata
menyaksikan hasil jerih pa~ ser h turkan hormat, tenma asl
di Lions Eye Institut p ru nya kepada saya selama saya berada .. k ' inl. Saya a gorbanannya,
e erth, mencapai JenJang arl r " . ya atas segal a pen
m
t' ggt_tmgg
serta penghargaaTI se In
29
28
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Askandar Tjokroprawiro' 1994' D' Flammer J ; 1996; To What Extent Are Vascular Factors Involved in
Naskah 1engkap S· ' . ' labetes Mellitus Masa Kini 1994; the Pathogenesis of Glaucoma; in H. J. Kaiser, J . Flammer, Ph
ImpoSlUm N' I D'
Diabetes dan Nutrisi RSUD DaSlOna labetes & Lipid; Pusat Hendricksen, ed; Ocular Blood Flow; Basel- Freiburg - Paris-
. r. Soetomo - FK. Unair; 4-5 . London - New York - New Delhi - Bangkok - Singapore - Tokyo-
Askandar Tjokroprawiro' 1998' D' Sydney; Karger; 21 - 33.
1998; Maja1ah Diabe't M '1 . labetes Mellitus, Kapita Selekta
D es e lItus ' S b Golberg I; 1992; Calcium Channel Blockers, Are They An Answer ?,
esember 1998; 45 _ 46,74. , ura aya; Vol. 4, No.2, Juli-
in Stephen M. Drance ; ed ; International Symposium on
American Academy of 0 h Glaucoma , Ocular Blood Flowand Drug Treatment ;
P tt P thalmolo gy N lip . Baltimore - Hongkong - London - Munich - Philadelphia -
a ern of Glaucoma" T ew referred PractIce
Ophthalmology World Atl arge~ Pressure ; in Highlights of Sydney - Tokyo; Williams & Wilkins; 70 - 77.
as Senes Vol. I 1993 ; 194.
American Academ Goldberg I, 1997; Alpha 2 Agonists; Proceedings of The Inaugural
C y of Ophthalmol . Scientific Meeting of Asian - Oceanic Glaucoma Society;
ourse 1997 _ 1998 GI ogy BaSIC and Clinical Science
, aucoma' S F Singapore; 99.
, an ransisco ; 18 - 19.
Camras C.B; 1997' .
Tre ' An OverVIew of P Greve E.L; 1992; Primary Surgery for Glaucoma; in Greve E.L,
. atment; Proceedings ofT rostaglandins in Glaucoma
DemailyPh. Krieglstein G.K, Hitching R.A; Glaucoma Abstracts
AsIan - Oceanic Glauc S h.e Inaugural Scien tific Meeting of
Oma OClet . S· of The European Glaucoma Society; 13 - 14.
C . y, lllgapore; SNEC ; 104 - 105.
apnoli J; 1997' N
in Grev E ' europrotection of th 0 . Gumansalangi M.N.E. 1995; Panduan Belajar Sendiri Glaukoma;
e .L, Shields M B Ki e phc Nerve in Glaucoma; Mengetahui, mengerti dan memahami Glaukoma; Buku
Internat" al
IOn ; London. C " tazaw a y ; ed; Glaucoma Abstracts Panduan bagi Mahasiswa F K ; 1995.
Dr ' urrent Medical Literature Ltd; 31- 32.
ance S.M.; 1992' p .
in Gl a , ossIbl e Implicatio Gumansalangi M.N.E. 1996; Trabekulektomi, Persiapan Pra bedah,
ucoma; in St h n of Vasospasm as a Risk Factor Tehnik bedah dan Perawatan Pasca bedah; Surabaya; Airlangga
SYmpo . ep en M D
T SlUm on Gl auc . rance, ed' Internationa l University Press.
Phr~latdment; BaltimoreomHa, OCUlar Blood Flow and Dr u g
I a el h' - on k
p Ia - SYdney _ T k gong - London - Munich -
o Yo' W'll '
32 , IIams & Wilkins; 78 - 81.
33
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gumansalana-i M.N'E. 1996 · T InJauan
' . h '1
o·
0
glaukoma di Indonesia' hth 1 .asl penelitian tentang
No.4, Okt. 1996. ,p a mologlCa Indonesiana Vol. XIv, Lim A.S.M, Khoo Ch. Y, 1991; The Fight Against Blindness in Asia'
Asia Pacific J. Ophthalmology, Vol. 3, No.3, April 1991; 53 - 56:
Gumansalangi M.N.E. 1997· Th b ' .
primary glaucoma' Pro' de. aslC prInciple management for Maramis WF, 1986; Krisis Identitas Manusia Dunia Modern; Pidato
, cee Ing of th 24 Pengukuhan Guru Besar F.K. Unair; Surabaya; Maret 1986.
Indonesian Ophthalmolo . . .e th Meeting of the
gIsts AsSOcIatIOn; Jakarta, Sept. 1997.
Harris A, Greve ELM . Mapstone R, 1985; Glaucoma; in Davidson S.I,; Fraunfelder FT;
"
Ischaemia in Glaucom artIn B.J 1998' N Recent Advances in Ophthalmology; Number 7; Edinburg -
.' G' ,europrotection and
y a, In reve E L Sh' London - Melbourne - New York; Churchill Livingstone; 195-
, ed; Glaucoma Abstr t I " lelds M.B, Kitazawa
M d' 1 ac s nternatio 1 L 203 .
e lca Literature Ltd; 8 _ 9. na; ondon; Current
Hayreh S.S, 1992' v: Perkins TW, 1994; treatment of Glaucoma By Lowering Intra Ocular
GI ' ascular Fact . Pressure; in Glaucoma; Paul L. Kaufman, Thomas W Mittag;
aucomatous Optic N or In the Pathogenesis of
International Svn-. . eUropathy; in Stephen M D d. Stephen Podos, Myron Yanoff, ed; Text Book of Ophthalmology;
D J u,POSlum on Gl . rance, e ,
r~g Treatment; Baltimore _ aucoma, Ocular Blood Flow and Vol. 7, London - St. Louis - Baltimore - Chicago - Philadelphia-
PhIladelphia _ Syd Hongkong - London - M . h- Sydney - Toronto; Mosby; 91- 96.
ney - Tokyo ' W.U . umc
Hod ' I lams & Wilkins; 33 - 39.
app E, Parrish II R K Quigley H .A, 1996; Number of People with Glaucoma World wide;
Glaucoma ' S '. ' Anderson D.R 1993' C' . British J. Ophthalmology; 80, 389 - 393, 1996.
' ,t. LOUIS - Balf " hmcal Decisions in
Ph Iladelph ' S lmore - Bast C
la - ydney _ To on - hicago - London -
. ronto ; Mosby; 64 - 83 Ritch R, Shields M.B, Krupin Th, 1996; Chronic Open Angle
HItching R.A, 1993' P . . Glaucoma; Treatment Overview ; Robert Ritch , M. Bruce
Glaucom J : flmary Surgery f, . Shields, Theodore Krupin, ed; The Glaucoma; St. Louis -
77. 4 a, ustIfied or Not? B '. or PrImary Open Angle Baltimore .. .. .... ; Mosby; 1507 - 1516.
, 45 - 448. " ntIsh J. Ophthalmology 1993;
Hoskins H D K Wax M.B, Burchfield J.C, Lin C, 1996; Future Directions for Medical
"
Glaucoznas' ass M.A 19 . Therapy of Glaucoma; Robert Ritch, M.B. Shields, Th. Krupin,
S , 89; Dl agno .
Co, 6 th ed. ' t. Louis - Toronto SIS. and Therapy of The ed; The Glaucomas; St. Louis ... .....; Mosby; 1491 - 1494.
, 2 -15,79 _ 84 178 - BaltImore; The CV Mosby
. ' - 186 277 Wilensky J.T, 1994; Epidemiology of Open Angle Glaucoma ;
Kitaz awa y. 19 ' - 30l.
, 97; Norm 1T Glaucoma; Paul L. Kaufman, Thomas W Mittag; Stephen Podos,
of The Ina a ension Gl au .
Glaucozn S U~ral Scientific M co~a In Japan; Proceedings Myron Yanoff, ed; Text Book of Ophthalmology; Vol. 17; St.
a OClety; Singapore' 39 eetIng of Asian _ Oceanic Louis - Baltimore - Chicago ..... ... ; Mosby; 9.31 - 9.36.
, -40.
34
35
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
PIDATO GURU BESAR GLAUKOMA SALAH SATU PENYEBAB UJAMA KEBUTAAN Mengapa dan Apa Upava Pencegahan Kebutaan Ini M.N.E. Gumansalangi