Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat berbaring yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk Keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari Lingkungan
melewati danmenggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam
tubuh juga dikeluarkansisanya. Nutrisi juga bisa disajikan sebagai ilmu tentang
makanan,zat-zat gizi dan zat-zdi berbaring yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbanganyang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan
Wartonah,2006). Tubuh meminta makanan untuk mempertahankan
kelangsunganfungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan
manusia,namun jumlah nutrisi yang diperlukan setiap orang berbeda sesuai
dengan karakteristik, seperti jenis gender, usia aktivitas, dan berbaring-berbaring.

Nutrisierat dipertimbangkannya dengan asupan makanan dan metabolisme


tubuh serta faktor-faktoryang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang sangat
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,
faktorpatologis seperti keberadaan penyakit tertentu yang menganggu pencernaan
ataumeningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi seperti keberadaan
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat penting
bagimanusia karena nutrisi merupakan kebu tuhanfital bagi semua pembuatan
hidup,mengkonsumsi nutrisi (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehari
selamaBerapa lama tahun akan menjadi racun yang menyebabkan penyakit
dikemudianhari

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang menghadiri di


dalamnyayaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
asesoris,saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal.
Padahalorgan asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas. Nutrisi
sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena menunggu tidak ada nutrisi maka tidak
ada gizi dalam tubuh kita. Tetap bisa menyebabkan penyakit / jauh gizi buruk
olehkarena itu kita harus memperbanyak nutrisi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Angka Kecukupan Nutrisi yang Dibutuhkan setiap orang?

2.Bagaimana cara mencukupi kebutuhan Nutrisi?

3. Apa saja kebutuhan konsumsi zat Nutrisi?

4.Bagaimana masalah umum yang kira saranggan gangguan pemenuhan Nutrisi?

5.Apa saja Faktor yang berpengaruh kebutuhan Nutrisi?

1.3 Tujuan

1.Untuk tahu angka kecukupan nutrisi setiap orang

2.Untuk tahu cara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi.

3.Untuk tahu zat konsumsi kebutuhan Nutrisi.

4.Untuk tahu permasalah yang muncul tentang gangguan kebutuhanNutrisi.

5.Untuk tahu faktor yang berpengaruh kebutuhan Nutrisi.

6.Untuk tahu prosedut tindakan apa saja yang dilakukan Untuk memenuhi
kebutuhan Nutrisi meneruskan dengan Tindakan Keperawatan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

2.1 Angka kecukupan Nutrisi Pangan

Merupakan salah satu kebutuhan pokok yang Dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah tetentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi Kekurangan atau
kelebihan dalam jangka waktu lama alan berakibatburuk terhadap kesehatan.
Kebutuhan akan Enegri dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor, seperti
berumur jenis kelamin, berat badan, iklim dan ak tivitasfisik. Oleh karenaitu,
perlu diatur angka kecukupan gizi yang diharapkan yang sesuai untuk rata-rata
penduduk yang hidup di daerah tertentu Angka kecukupan gizi yang disarankan
digunakan sebagai standar guna mencapai status gizi bagi optimal penduduk.
Angka kecukupan gizi yang diharapkan di Indonesia pertama kali ditetapkan
tahun 1968 melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yang diselenggarakan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG ini kemudian ditinjau
diselengarakan kembali pada tahun 1978, dan sejak itu secara berkala tiap lima
tahun sekali.

2.2. Pengertian dan Bahan Penggunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan
(AKG) atau Recommended Dietary Allowances

(RDA) adalah taraf komsumsi zat-zat gizi eswnsial, yang berdasarkan


pengetahuan Ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hamper semua
orang sehat. Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi
(Dietary requirement). Angka Kecukupan adalah banyaknya zat-zat gizi minimal
yang dibutuhkan seseorang untuk memepertahankan status gizi adekuat. AKG
yang dianjurkan berdasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur,gender,aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti
kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaanya, bila kelompok penduduk yang
dihadapi. Mempunyai rata-rata berbeda dengan patokan yang digunakan, maka
perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut
dinilai terlalu kurus, AKG dihitung berdassarkan berat idealnya.AKG yang

3
dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud berikut:

1 .Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok


penduduk. Untuk itu perlu diketahui pola pangan dan distribusi penduduk. Karena
AKG yang dianjurkan adalah angka kecukupan pada tingkat faali, maka dalam
merancang produksi pangan tertentu perlu diperhitungkan bahwa pangan yang
digunakan pada masing-masing tahap pascapanen.

2. Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan atau kelompok.


Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa dalam menentukan berat badan, misalnya
pria dewasa 62 kg dan perempuan dewasa 55 kg. Bila hasil survei menunjukkan
bahwa rata-rata berat badan menyimpang dari berat badan yang sedang, perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap angka kecukupan. Demikian pula penyesuaian
angkan kecukupan perlu dilakukan bila nilai asam amino dan nilai kecernaan
hidangan yang berbeda dengan nilai yang dalam penetapan AKG yang dianjurkan.
Peneyesuaian perlu dilakukan dalam hal kecukupan energi dan vitamin yang
berkaitan dengan penggunaan energi kelompok sebenarnya.

3. Perencanan pemberian makanan di instirusi, seperti rumah sakit, sekolah,


industri / per-kantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga
pemasyarakatan. Juga dalam hal ini perlu memperhatikan beban rata-rata,
Kegiatan yang dilakukan dan untuk rumah sakit kecukupan gizi untuk
penyembuhan. Institusi yang tidak menyediakan makanan lengkap yang
membutuhkan perhatian yang diperlukan untuk melalui penyedian makanan

4. Menetapkan standar bantuan makanan, misalnya untuk keadaan darurat:


membantu para transmigran dan penduduk yang ditimpa bencana Alsaya dan
memberikan makanan untuk balita, anak-anak sekolah, dan ibu hamil.
Pertimbangan yang dikemukakan pada butir 2 perlu memperhatikan.

5. Nilai kecukupan persiapan halangan nasional. Melihat pertimbangan pada butir


ke 1.

4
6. Merencanakan program bujukan gizi

7.Mengembangkan produk makanan baru di industri.

8.Menetapkan Jadwal acara untuk keperluan pelabelan gizi makanan. Biasa


dicukupkanuntuk mengukur AKG yang bisa diakses oleh sari makanan tertentu

2.3. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan (AKG)

AKG adalah jumlah zat-sat giai yang hendaknya dikomsumsi untuk


jangka wakru sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Karena itu,
pernu memperlengkapi semua faktor yang berhubungan dengan absorpsi zat-zat
gizi atau efisien dalam tubuh. Untuk sebagian zat giti, sebagian dari kebutuhan
mungkin dapat dilakukan dengan mengkomsumsi suatu zat menjadi zat gini
esensial. Misalnya. Karotenoid tertentu merupakan prekursor vitamin A ; karena
sebagian atau seluruh kecukupan akan vitamin A dapat dipecahkan oleh karoten-
oid yang perlu diposisikan zat yang di dalam tubuh yang kemudian dapat
diekstrak oleh vitamin yang berasal dari makanan, yang kemudian digantikan oleh
vitamin A perlu ditimbangkan . AKG untuk protein menjadi jumlah kebutuhan
yang berbeda akan asam. amino yang ada dalam pilihan yang berbeda dalam
berbagai zat, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, tein makanan. Pada
kondisi AKG yang mengalami harus memperishungkan bagian zat gizi yang tidak
diabsorpsi ini. Misalnya absorpsi zat besi hem dan nonhem yang berbeda, yaitu
oleh makanan yang perlu diperhitungkan dalam zat AKG. Sampai sejauh mana
AKG seharusnha melebihi yang dibutuhkan faal ntuk berbeda antar berbagai zat
gizi.

2.4. Cara Memenuhi AKG

Karena masih minim pengetahuan, AKG belum dapat menentukan untuk


semua zat gizi yang sudah diketahui. Akan tetapi AKG untuk zat-zat gizi yang
telah ditentukan dapat di jadikan pedoman, sehingga menu yang bervariasi yang
AKG untuk zat-zat yang diperlukan untuk zat zat gizi lainnya. Oleh sebab itu,
agar menu sehari-hari terdiri atas bahan makanan yang bervariasi dari bahan
makanan (bukan dari suplementasi atau fortifikasi), dan juga diperhitungkan

5
kemungkinan kehilangan zat-zat gizi selama pengolahan makanan. Di Indonesia
menu pola seimbang tergambar disesuaikan dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan
Pedoman Umum Seimbang (PUGS). Dalam menyusun menu, selain AKG perlu
pula menampung aspalk akseptabiliras ain sebagai zat-zat gizi, malanan dan
memiliki nilai sosial dan emosional.

2.5. Kebutuhuan komsumsi Zat Nutrisi

Seperti telah diuraikan sebelumnya, zat-zat gizi dapat digolongkan


menjadi dua golongan, yaitu golongan makromolekul (karbohidrat, protein dan
lemak) serta mikromolekul (vitamin dan mineral). Meskipun merupakan
komponen yang paling vital untuk kehidupan, air tidak akan dibahas lebih lanjut.
Yang merupakan sumber semua zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh adalah
makanan dan minuman (pangan) yang dlikonsumsi. Umumnya bahan pangan
dapat diperoleh dari hasil tanaman maupun hewan, karena itu dikenal bahan
pangan nabati dan bahan pangan hewani.

Bahan pangan nabati dapat berupa serealia (beras, jagung gandum/terigu, sorgum,
barley oats, millets dan lain-lain); kacang kacangan dan bij-bijian berminyak
(kedelai, kacang tanah, kacang tunggak, kacang hijau, kacang babi, kacang jogo,
kelapa, dan lain- lain); serta sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan bahan
pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, babi, ayam dan
unggas lainnya, kelinci, dan lain-lain); ikan (ikan darat ikan laut, termasuk juga
udang, kepiting, lain-lain); susu (sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain).

Tergantung dari komposisi kimianya, bahan pangan tersebut digolongan juga


sebagai sumber karbohidrat (pati), misalnya serealia dan umbi-umbian; sumber
protein, misalnya kacang- ngan dan semua bahan pangan hewani; sumber lemak
isalnya kacang-kacangan, bij-bijian, berminyak, dan beberapa bahan hewani serta
sumber vitamin dan mineral misalnya bahan makanan hewani; dan juga vitamin
dan mineral bahan makanan hewani, sayur-sayuran dan buah-buahan.

6
2.6 Lemak

Di samping untuk kebutuhan tubuh asam linoleat dan linolenat, manusia


tidak membutuhkan lemak. Hal ini dapat dilakukan karena setiap kelebihan atau
protein yang dikonsumsi, dapat menjadi lemak di dalam tubuh. Suatu ransum
yang dapat memberikan 2% dari jumlah total kebutuhan energi, yang terdiri dari
asam linoleat dan linolenat, dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

Akan tetapi, karena lemak atau minyak dapat meningkatkan palatabilitas


makanan, maka minyak atau lemak yang banyak dikonsumsi Selain itu, lemak
atau minyak dalam makanan dapat digunakan sebagai pelarut (pembawa) vitamin
alami lemak (vitamin A, D, E, K) dan pro-vitamin lemak lemak (misalnya
karotenoid) dan antioksidan alami (misalnya karotenoid, klorofil dan lain-lain).

Para dokter ahli penyakit jantung di Amerika Serikat merekomendasikan


komsumsi minyak atau lemak dibatasi maksimum 30% dari total kalori yang
dikonsumsi per hari. Dari jumlah 30% tersebut, disarankan 10% berupa lemak
atau minyak yang mengandung asam lemak jenuh (asam lemak jenuh), 10% berup
lemak atau minyak yang mengandung asam lemak tidak jend tunggal (asam lemak
tak jenuh tunggal), dan 10% ainnya beru lemak atau minyak asam lemak tidak
jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids)

Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan gizi adalah jumlah


zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh masing-masing orang. Jumlah yang
dibutuhkan ini berbeda-beda berdasarkan kondisi tubuh masing-masing.
Kebutuhan gizi setiap individu tergantung pada beberapa faktor, yakni usia, jenis
kelamin, tingkat aktivitas fisik, berat badan, dan tinggi badan. Kebutuhan gizi
bersifat sangat spesifik untuk satu individu. Bahkan, anak kembar pun bisa
memiliki kebutuhan gizi yang berbeda jika keduanya memiliki tingkat aktivitas
yang beda, serta berat dan tinggi badan yang beda.

7
Cara menghitung berapa kebutuhan gizi Anda :

1. Kebutuhan gizi makro

Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar
oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat gizi makro adalah
karbohidrat, protein, dan juga lemak. Setelah mengetahui jumlah kalori yang
Anda butuhkan, Anda bisa membaginya ke dalam 3 zat gizi makro:

a. Kebutuhan protein yang diperlukan sebanyak 10-15% dari kebutuhan


kalori total Anda. Lalu, ubah ke gram agar Anda dapat lebih terbayang
seberat apa yang Anda butuhkan. 1 gram protein sama dengan 4 kalori.
b. Kebutuhan lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan kalori
total Anda. 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
c. Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan sebanyak 60-75% dari kebutuhan
kalori total Anda. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kalori

Contoh, jika hasil dari Kalkulator Kebutuhan Kalori Anda adalah 2000 kalori,
maka:

- Kebutuhan protein Anda: 15% x 2000 kalori = 300 kalori. Diubah menjadi
gram dengan cara: kalori protein dibagi 4. Hasilnya adalah 75 gram
protein.
- Kebutuhan lemak Anda: 20% x 2000= 400 kalori. Diubah menjadi gram
dengan cara: kalori lemak dibagi dengan 9. Hasilnya adalah 44 gram.
- Kebutuhan karbohidrat Anda: 65% x 2000= 1300 kalori. Diubah menjadi
gram dengan cara: kalori karbohidrat dibagi 4. Hasilnya adalah 325 gram.

Kesimpulannya, kebutuhan kalori Anda setiap hari adalah 2000 kalori, dengan
kebutuhan karbohidrat sebanyak 325 gram, protein 75 gram, dan lemak 44 gram
dalam sehari.

8
2. Kebutuhan gizi mikro

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh.
Contoh zat gizi mikro antara lain adalah kalsium, natrium, zat besi, kalium,
yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.

Kebutuhan gizi mikro tidak bisa diperkirakan melalui rumus seperti halnya
kebutuhan gizi makro, melainkan cukup dilihat berdasarkan kecukupannya saja.
Ini karena jumlah zat gizi mikro sangat kecil, jenisnya banyak, dan biasanya
kebutuhannya relatif sama untuk masing-masing kelompok umur.

Kecukupan zat gizi mikro dapat dilihat pada Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. Angka kecukupan gizi
(AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat
di suatu negara.

Itu artinya, AKG ini digunakan sebagai patokan rata-rata zat gizi yang
diperlukan oleh sekelompok orang. Bukan menggambarkan berapa kebutuhan gizi
satu individu tertentu saja. Angka kecukupan gizi akan sama dalam satu golongan
usia. Namun, angka kebutuhan gizi pastinya akan selalu berbeda-beda untuk
setiap orang.

Contohnya, dalam AKG dianjurkan jumlah protein pria berusia 19-29 tahun
adalah 63 gram. Itu artinya, rata-rata jumlah protein yang cukup ukurannya bagi
kebanyakan pria usia 19-29 tahun di Indonesia adalah 63 gram.

Namun, jika Anda menghitung kebutuhan gizi protein berdasarkan cara yang
sudah tertera sebelumnya, hasilnya tentu akan berbeda. Tidak pasti 63 gram, bisa
lebih atau bisa kurang. AKG biasanya lebih sering digunakan sebagai patokan
dalam perumusan acuan label gizi. Biasanya Anda akan menemukan label ini
pada bungkus makanan dalam tabel informasi gizi atau nutrition facts.

9
2.7. Konsep Asuhan Keperawatan pemenuhan Nutrisi

Pengkajian

1.Riwayat keperawatan dan diet

a. Anggaran makanan, makan kesukaan, waktu makan.


b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka
bakar dan demam?
e. Adakah toleransi makanan/minuman tertentu?

2. Faktor yang mempengaruhi diet

a. Status kesehatan.
b. Kultur dan kepercayaan.
c. Status social dan ekonomi.
d. Faktor psikilogis.
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

3. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan fisik: apatis, lesu.


b. Berat badat: obesitas, kurus.
c. Otot : flaksi/lemahm tonus kurang, tidak mampu bekerja.
d. Sistem saraf: binggung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun.
e. Fungsi gastointertesinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pemebsaran liver.
f. Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah tinggi/rendah.
g. Rambut: kusam,kering,pudar,kemerahan,tipis, pecah/patah-patah.
h. Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
i. Bibir: kering, pucat,pecah-pecah, bengkak,lesi, stomatitis, membrane
mukosa pucat.

10
j. Gusi : berdarah, peradangan.
k. Lidah: edema, hiperemis.
l. Gigi : karies, nyeri, kotor.
m. Mata : konjungtiva pucatm kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n. Kuku: mudah patah.
o. Pengukuran antropemetri:
 Berat badan ideal:(TB-100)±10%
 Lingkar pergelangan tangan
 Lingkar lengan atas (MAC)
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Pria : 28,8 cm

 Lipatan kulit otot Trisep(TSF)


Nilai normal wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm

4. Laboratorium

a. Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).


b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml)
c. Hb (N: 12 mg%)
d. BUN (N: 10-20 mg/100 ml)
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: Laki-laki;0,6-1,3 mg/100 ml,
Wanita;0,5-1,0 mg/100 ml.

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubh.


Definisi: keadaan dimana intake nutrisi kurang dari kebutuhan metabolism
tubuh.
Kemungkinanan berhubungan dengan:
a. Efek dari pengobatan.
b. Muntah/mual.
c. Gangguan intake makanan.

11
d. Radiasi/kemoterapi.
e. Penyakit kronis.

Kemungkinan data yang ditentukan:

a. Berat badan menurun.


b. Kelemahan.
c. Kesulitan makan.
d. Nafsu makan berkurang.
e. Hipotensi.
f. Ketidakseimbangan elektrolit.
g. Kulit kering.

Kondisi klinis kemungkinana terjadi pada:

a. Anoraksi nervosa.
b. Pembedahan.
c. Kehamilan.
d. Kanker.
e. Anemia.
f. AIDS.
g. Marasmus.

Tujuan yang diharapkan:

a. Terjadi peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.


b. Peningkatan status nutrisi.

Intervensi rasional
1. Jaga kebersihan mulut 1. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu makan
2. Bantu pasien makan jika tidak 2.membantu pasien makan.
mampu.
3. Sajikan makanan yang mudah 3.meningkatakan selera makan
dicerna, dalam keadaan hangat, dan intake makan.
tertutup, dan diberikan sedikit sedikit

12
tapi sering.
4. Selingi makanan dengan minum. 4.Memudahkan makanan
masuk.
5. Hindari makanan yang banyak 5.mengurangi rasa nyaman.
mengandung gas.
6. Lakukan latihan aktif dan pasif. 6.mencegah nafsu makan.
7. Monitor hasi lab, seperti 7.memonitor status nutrisi
glukosa,elektrolit,hemoglobin,kolabo
rasi dengan dokter.

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh.


Definisi : pasien dengan risiko atau actual mengkonsumsi makanan
melebihi dari kebutuhan metabolism tubuh.

Kemungkinan berhubungan dengan:


a. Kelebihan intake.
b. Gaya hiduo.
c. Perubahan kultur.
d. Psikologi untuk komsumsi tinggi kalori.

Kemungkinan data yang ditemukan:

a. Obesitas .
b. Hipotiroidesme.
c. Paisen dengan pemakaian kortikostreroid.
d. Imobilisasi yang lama.
e. Cushing syndrome.
f. Bumilia.

Tujuan yang diharapkam:

a. Teridentifikasi kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol.


b. Perencaan control berat badan untuk yang akan datang.
c. Tidak terjadinya penurunan berat badan yang berlebihan

13
intervensi Rasional
1.Lakukan pengkajian kembali 1.informasi dasar untuk
pada pola makan pasien. merencanakan awal dan validasi
data.
2.Diskusikan dengan pasien 2.membantu mencapai tujuan.
tentang kelebihan makan.
3. diskusikan motivasi untuk 3.membantu memecahkan
menurunkan berat badan. masalah.
4.kolaborasi dengan ahli diet 4.menetukan makanan yang
yang tepat. sesuai dengan pasien.
5.ukur intake makanan selama 5. mengetahui jumlah kalori
24 jam. yang masuk.

BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

14
Kita telah melihat dan mempelajari tentang kebutuhan nutrisi kita bisa simpulkan
bahwa kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah penting. Banyak sekali risiko
jika tidak terlalu memperhatikan nutrisi bagi tubuh kita. Kebutuhan nutrisi
berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain daandapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-
ancaman penyakit.Permasalahan kebutuhan Nutrisi harus segera diselesaikan
dengan tindakan-tindakan yang tepat.

Selain pemenuhan Nutrisi untuk orang yang sehat, kebutuhan Nutrisi untuk
oorang sakit sangat dibutuhkan, dengan memberikan makanan secara oral pada
pasien yaitu NGT diharapkan kebutuhan Nutrisi untuk pasien dengan keadaan
tertentu tetap dapat mendapat asupan Nutrisi untuk kebutuhan yang dibutuhkan
tubuh.

4.2. Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk


diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat
dilakukan dengan cara makan-makanan dengan gizi seimbang dengan diimbangi
dengan keadaan hidup bersihn untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan
setiap hari,karena jika tidak dilakukan setiap hari maka tubuh kita bias terserang
penyakit akibat immune tubuh yang menurun.

15

Anda mungkin juga menyukai