PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat berbaring yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk Keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari Lingkungan
melewati danmenggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam
tubuh juga dikeluarkansisanya. Nutrisi juga bisa disajikan sebagai ilmu tentang
makanan,zat-zat gizi dan zat-zdi berbaring yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbanganyang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan
Wartonah,2006). Tubuh meminta makanan untuk mempertahankan
kelangsunganfungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan
manusia,namun jumlah nutrisi yang diperlukan setiap orang berbeda sesuai
dengan karakteristik, seperti jenis gender, usia aktivitas, dan berbaring-berbaring.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
6.Untuk tahu prosedut tindakan apa saja yang dilakukan Untuk memenuhi
kebutuhan Nutrisi meneruskan dengan Tindakan Keperawatan.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Merupakan salah satu kebutuhan pokok yang Dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah tetentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi Kekurangan atau
kelebihan dalam jangka waktu lama alan berakibatburuk terhadap kesehatan.
Kebutuhan akan Enegri dan zat-zat gizi bergantung pada berbagai faktor, seperti
berumur jenis kelamin, berat badan, iklim dan ak tivitasfisik. Oleh karenaitu,
perlu diatur angka kecukupan gizi yang diharapkan yang sesuai untuk rata-rata
penduduk yang hidup di daerah tertentu Angka kecukupan gizi yang disarankan
digunakan sebagai standar guna mencapai status gizi bagi optimal penduduk.
Angka kecukupan gizi yang diharapkan di Indonesia pertama kali ditetapkan
tahun 1968 melalui Widya Karya Pangan dan Gizi yang diselenggarakan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). AKG ini kemudian ditinjau
diselengarakan kembali pada tahun 1978, dan sejak itu secara berkala tiap lima
tahun sekali.
2.2. Pengertian dan Bahan Penggunaan Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan
(AKG) atau Recommended Dietary Allowances
3
dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan. Angka kecukupan gizi yang
dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud berikut:
4
6. Merencanakan program bujukan gizi
5
kemungkinan kehilangan zat-zat gizi selama pengolahan makanan. Di Indonesia
menu pola seimbang tergambar disesuaikan dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan
Pedoman Umum Seimbang (PUGS). Dalam menyusun menu, selain AKG perlu
pula menampung aspalk akseptabiliras ain sebagai zat-zat gizi, malanan dan
memiliki nilai sosial dan emosional.
Bahan pangan nabati dapat berupa serealia (beras, jagung gandum/terigu, sorgum,
barley oats, millets dan lain-lain); kacang kacangan dan bij-bijian berminyak
(kedelai, kacang tanah, kacang tunggak, kacang hijau, kacang babi, kacang jogo,
kelapa, dan lain- lain); serta sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan bahan
pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, babi, ayam dan
unggas lainnya, kelinci, dan lain-lain); ikan (ikan darat ikan laut, termasuk juga
udang, kepiting, lain-lain); susu (sapi, kerbau, kambing, dan lain-lain).
6
2.6 Lemak
7
Cara menghitung berapa kebutuhan gizi Anda :
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar
oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat gizi makro adalah
karbohidrat, protein, dan juga lemak. Setelah mengetahui jumlah kalori yang
Anda butuhkan, Anda bisa membaginya ke dalam 3 zat gizi makro:
Contoh, jika hasil dari Kalkulator Kebutuhan Kalori Anda adalah 2000 kalori,
maka:
- Kebutuhan protein Anda: 15% x 2000 kalori = 300 kalori. Diubah menjadi
gram dengan cara: kalori protein dibagi 4. Hasilnya adalah 75 gram
protein.
- Kebutuhan lemak Anda: 20% x 2000= 400 kalori. Diubah menjadi gram
dengan cara: kalori lemak dibagi dengan 9. Hasilnya adalah 44 gram.
- Kebutuhan karbohidrat Anda: 65% x 2000= 1300 kalori. Diubah menjadi
gram dengan cara: kalori karbohidrat dibagi 4. Hasilnya adalah 325 gram.
Kesimpulannya, kebutuhan kalori Anda setiap hari adalah 2000 kalori, dengan
kebutuhan karbohidrat sebanyak 325 gram, protein 75 gram, dan lemak 44 gram
dalam sehari.
8
2. Kebutuhan gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh.
Contoh zat gizi mikro antara lain adalah kalsium, natrium, zat besi, kalium,
yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.
Kebutuhan gizi mikro tidak bisa diperkirakan melalui rumus seperti halnya
kebutuhan gizi makro, melainkan cukup dilihat berdasarkan kecukupannya saja.
Ini karena jumlah zat gizi mikro sangat kecil, jenisnya banyak, dan biasanya
kebutuhannya relatif sama untuk masing-masing kelompok umur.
Kecukupan zat gizi mikro dapat dilihat pada Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI. Angka kecukupan gizi
(AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang sehat
di suatu negara.
Itu artinya, AKG ini digunakan sebagai patokan rata-rata zat gizi yang
diperlukan oleh sekelompok orang. Bukan menggambarkan berapa kebutuhan gizi
satu individu tertentu saja. Angka kecukupan gizi akan sama dalam satu golongan
usia. Namun, angka kebutuhan gizi pastinya akan selalu berbeda-beda untuk
setiap orang.
Contohnya, dalam AKG dianjurkan jumlah protein pria berusia 19-29 tahun
adalah 63 gram. Itu artinya, rata-rata jumlah protein yang cukup ukurannya bagi
kebanyakan pria usia 19-29 tahun di Indonesia adalah 63 gram.
Namun, jika Anda menghitung kebutuhan gizi protein berdasarkan cara yang
sudah tertera sebelumnya, hasilnya tentu akan berbeda. Tidak pasti 63 gram, bisa
lebih atau bisa kurang. AKG biasanya lebih sering digunakan sebagai patokan
dalam perumusan acuan label gizi. Biasanya Anda akan menemukan label ini
pada bungkus makanan dalam tabel informasi gizi atau nutrition facts.
9
2.7. Konsep Asuhan Keperawatan pemenuhan Nutrisi
Pengkajian
a. Status kesehatan.
b. Kultur dan kepercayaan.
c. Status social dan ekonomi.
d. Faktor psikilogis.
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
3. Pemeriksaan fisik
10
j. Gusi : berdarah, peradangan.
k. Lidah: edema, hiperemis.
l. Gigi : karies, nyeri, kotor.
m. Mata : konjungtiva pucatm kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n. Kuku: mudah patah.
o. Pengukuran antropemetri:
Berat badan ideal:(TB-100)±10%
Lingkar pergelangan tangan
Lingkar lengan atas (MAC)
Nilai normal wanita : 28,5 cm
Pria : 28,8 cm
4. Laboratorium
11
d. Radiasi/kemoterapi.
e. Penyakit kronis.
a. Anoraksi nervosa.
b. Pembedahan.
c. Kehamilan.
d. Kanker.
e. Anemia.
f. AIDS.
g. Marasmus.
Intervensi rasional
1. Jaga kebersihan mulut 1. Mulut yang bersih
meningkatkan nafsu makan
2. Bantu pasien makan jika tidak 2.membantu pasien makan.
mampu.
3. Sajikan makanan yang mudah 3.meningkatakan selera makan
dicerna, dalam keadaan hangat, dan intake makan.
tertutup, dan diberikan sedikit sedikit
12
tapi sering.
4. Selingi makanan dengan minum. 4.Memudahkan makanan
masuk.
5. Hindari makanan yang banyak 5.mengurangi rasa nyaman.
mengandung gas.
6. Lakukan latihan aktif dan pasif. 6.mencegah nafsu makan.
7. Monitor hasi lab, seperti 7.memonitor status nutrisi
glukosa,elektrolit,hemoglobin,kolabo
rasi dengan dokter.
a. Obesitas .
b. Hipotiroidesme.
c. Paisen dengan pemakaian kortikostreroid.
d. Imobilisasi yang lama.
e. Cushing syndrome.
f. Bumilia.
13
intervensi Rasional
1.Lakukan pengkajian kembali 1.informasi dasar untuk
pada pola makan pasien. merencanakan awal dan validasi
data.
2.Diskusikan dengan pasien 2.membantu mencapai tujuan.
tentang kelebihan makan.
3. diskusikan motivasi untuk 3.membantu memecahkan
menurunkan berat badan. masalah.
4.kolaborasi dengan ahli diet 4.menetukan makanan yang
yang tepat. sesuai dengan pasien.
5.ukur intake makanan selama 5. mengetahui jumlah kalori
24 jam. yang masuk.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
14
Kita telah melihat dan mempelajari tentang kebutuhan nutrisi kita bisa simpulkan
bahwa kebutuhan nutrisi pada manusia sangatlah penting. Banyak sekali risiko
jika tidak terlalu memperhatikan nutrisi bagi tubuh kita. Kebutuhan nutrisi
berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain daandapat dicapai jika terjadi
keseimbangan dengan aspek aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi
enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan
kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-
ancaman penyakit.Permasalahan kebutuhan Nutrisi harus segera diselesaikan
dengan tindakan-tindakan yang tepat.
Selain pemenuhan Nutrisi untuk orang yang sehat, kebutuhan Nutrisi untuk
oorang sakit sangat dibutuhkan, dengan memberikan makanan secara oral pada
pasien yaitu NGT diharapkan kebutuhan Nutrisi untuk pasien dengan keadaan
tertentu tetap dapat mendapat asupan Nutrisi untuk kebutuhan yang dibutuhkan
tubuh.
4.2. Saran
15