Pengenalan Consultation Liaison Psychiatry Pada Bidang Medis Lain
Pengenalan Consultation Liaison Psychiatry Pada Bidang Medis Lain
MEDIS LAIN
Latar Belakang
Era kedokteran modern sekarang ini penanganan masalah kesehatan tidak lagi
ditujukan pada mengatasi gejala penyakit saja namun lebih mengutamakan kualitas
hidup. Definisi sehat WHO yang juga mencantumkan aspek mental dan sosial sebagai
bagian dari kesehatan.
Definisi
Menurut Strain JJ. Grossman (1975), “CLP meningkatkan kualitas perawatan
psikologis penyakit medis dengan pencegahan berkembangnya gejala psikologis
(pencegahan primer); mengobati gejala (pencegahan sekunder); dan rehabilitasi
gejala menetap, dengan tujuan untuk mencegah kekambuhan (pencegahan tersier).
Menurut Zbigniew J, Lipowski (1996), CLP adalah subspesialis dari psikiatri yang
menggabungkan pelayanan klinik, pengajaran, dan penelitian pada bidang psikiatri
dan medis. CLP adalah subspesialis dari psikiatri yang menggabungkan pelayanan
klinik, pengajaran, dan penelitian pada bidang psikiatri dan medis.
Menurut Sasanto Wibisono (2001), CLP menurut CTP VII: “CLP adalah
2
subspesialisasi cabang ilmu psikiatri yang mempelajari, mempraktekkan dan
mengajarkan mengenai ko-morbiditas medik & psikiatri”
3
atau saat kunjungan pasien rawat jalan.
2. Wawancara terstruktur
3. Kuesionerself-report( Westphal&Freeman,2000).
4
2. Cornell Psychiatric Screen
• Skrining singkat yang diberikan oleh non psikiater
• Mengidentifikasi pasien rawat inap dengan komorbiditas psikiatri yang
memerlukan evaluasi psikiatri.
• Cornell Psychiatric Screen terdiri dari dua item yang diisi berdasarkan
pengamatan pemeriksa, dan 5 item self-report. Cornell Psychiatric Screen
juga mampu mendeteksi pasien yang beresiko karena lama tinggal di
rumah sakit (Boutin-Foster et al, 2003).
dengan petunjuk evaluasi dokter sebanyak 12 lembar (Spitzer et al, 1994).
6
dan medis/bedah di populasi maupun di unit pelayanan.
2. Pasif : mendapatkan kasus karena rujukan dan konsultasi.
3. Team work : suatu kasus yang sejak awal dikerjakan secara tim yang semua
anggota tim terlibat langsung.
4. Sistem Pelayanan : standar pelayanan kepada pasien rawat inap maupun rawat
jalan untuk mendapatkan pemeriksaan psikiatri. Mis: pasien rawat inap 2
minggu mendapatkan pelayanan psikiatri, setiap pasien yang akan lepas
perawatan mendapatkan pelayanan psikiatri dll.
Istilah psikosomatis yang sudah tidak digunakan dalam penegakan diagnosis di dalam
lingkup psikiatri sampai saat ini masih digunakan oleh kalangan di luar psikiatri, dan
tampaknya mudah digunakan untuk mengisi kekosongan diagnosis atau ada kesulitan
dokter menerangkan proses patologinya.
Beberapa bidang yang sering menjadi garapan bersama antara psikiater dengan
bidang kedokteran spesialisasi lain dalam CLP meliputi 6 bidang (Mercan, 2006;
Smith GC.,2000) yaitu:
1. Efek psikologis akibat menderita penyakit fisik atau prosedur terapi
2. Gangguan somatoform
3. Perilaku yang membahayakan
4. Kedaruratan psikiatrik yang datang Ke rumahsakit
5. Keadaangangguanfisikdanpsikologisakibatterapipsikiatris.
6. Gangguanfisikdaanperilakuakibatkekerasantermasukyang bersifat seksual
7
KAIDAH PEMERIKSAAN UMUM STATUS MENTAL
Tiga bidang utama dasar kaidah pemeriksaan status mental bagi psikiater CLP ini
yaitu meliputi 3D (Delirium, Dimensia dan Depresi) (Westphal & Freeman, 1995)
Pendapat lain mengatakan memeriksa pasien, cara yang ringkas adalah dengan
membagi menjadi 2 bagian besar yaitu komponen kognitif dan non kognitif.
terbukti kemanjurannya. • Ingat bahwa kadar obat dalam serum hanya
salah satu indikator dari efek, bukan merupakan bukti dari kemanjuran
atau toksisitas. • Ketahui bahwa obat generik lebih murah, tetapi
bioavailibilitasnya dapat rendah. • Pertimbangkan bahwa setiap pasien
menampilkan suatu pengalaman baru.
b. Prinsip dalam pemilihan obat
• Efek pada masalah klinis.
• Efek pada penyakit yang mendasari.
• Implikasi gambaran efek samping.
• Interaksi dengan obat ”somatik”.
• Pengobatan oral atau parenteral.
• Fungsi hati atau ginjal dan dosis.
• Kesesuaian biologis?
o Bila memungkinkan, pilih korban dengan jalur paralel yang multipel
o Ingat bahwa efek samping dari banyak obat psikiatri mirip dengan
penyakit yang sedang diterapi. Kenyataannya, pasien dapat merasa
tidak bertambah baik karena pengobatan mereka daripada penyakitnya
sendiri
2. Psikoterapi
ü Bentuk utama psikoterapi (Nash, 2000) :
Ø Psikoterapi dinamik.
Ø Psikoterapi humanistic-eksperiental.
Ø Psikoterapikognitif-behavioral.
Ø Psikoterapieklitikatauintegrasi.
10
terapi ekspresif-suportif), bila dibutuhkan kombinasikan teknik yang ada baik
terapi individu maupun terapi kelompok. Libatkan orang-orang yang sangat
berpengaruh bagi pasien (pasangannya atau keluarga) (Sollner, 2006)
Klasifikasi program yang lain dikemukakan oleh Greenhill (1977), yang dijelaskan
menjadi lima variasi psikiatri liasison:
1. Basic liaison model. Model liaison dasar biasanya melibatkan psikiater dari
departemen psikiatri yang ditunjuk bagi unit medis-bedah untuk memberikan
pengajaran.
2. Critical care model. Model pelayanan kritis lebih memberikan penugasan
petugas kesehatan mental bagi unit-unit pelayanan kritis daripada departemen
klinis lainnya. Tujuannya adalah pelayanan pasien dan konsultasi staf.
3. Biological model. Model biologi lebih menunjukkan variasi yang lebih jelas
pada model pelayanan kritis yang mencakup ilmu saraf, psikofarmakologi, dan
11
manajemen psikologi.
4. Millieu model. Model millieu menekankan pada aspek-aspek kelompok antara
lain, proses kelompok pelayanan
5. Integral model. Model integral muncul sebagai hasil tekanan sosial terhadap
pelayanan medis. Model ini lebih mempercayakan pada pengelola rumah sakit
daripada triase oleh dokter.
12
hubungan dokter-pasien dan secara kontinyu merupakan bagian integral
pelayanan kesehatan.
e. Pasien gangguan somatoform
Diperlukan dukungan yang kuat dan hubungan doter pasien yang kosisten,
serta beberapa hal yang menurunkan distres akan menghasilakan kesuksesan
dalam pengobatan. Psikoterapi suportif kelompok dapat membantu pada
beberapa pasien
f. Pasien nyeri
Penting untuk membedakan antara sensasi nyeri fisik dan respon afektive dari
sensasi fisik.
Berhasil dengan program perilaku khusus yang berorientasi nyeri kronik. C-L
psikiatri diperlukan untuk mengetahui sumber lokal dalam merujuk untuk
penatalaksanaan nyeri kronik.
g. Bantuan dalam Coutertransference pada pasien sulit
Memerlukan pendekatan yang sistematis pada pasienà lebih ditekankan
kepada terapis untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan profesional
menghindari countertransferensi pasien.
KESIMPULAN
à
• Consultation-Liaison Psychiatry (CLP) suatu perkembangan lebih lanjut dari
psikiatri klinik yang merupakan subspesialisasi dalam psikiatri yang
menginkorporasikan pelayanan klinis, pengajaran, dan penelitian pada perbatasan
antara psikiatri dengan ilmu kedokteran medis/bedah.
• Case finding atau skrining à langkah awal dalam proses liaison psikiatri. Para
dokter perlu pelatihan dan pendidikan praktis dalam diagnosis dan pengobatan
klinis gangguan jiwa, terutama dalam lingkungan medis dan bedah. Edukasi
dokter non psikiater dan tenaga kesehatan yang berkaitan mengenai masalah
13
medis dan psikiatri yang berhubungan dengan penyakit pasien merupakan hal
penting dalam proses case finding.
• Terapi dalam CLP sebagai integrasi dalam pengobatan dimana pasien sebagai
pusat dalam manajemen penyakit mengunakan kolaborasi antar profesional
dengan memperhatikan kompleksitas pasien secara sistem organik dan elemen
psikososial dan kompleksitas jumlah disiplin ilmu dan tipe pengobatan yang
terlibat.
• CLP sebagai salah satu upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat secara holistik dan optimal harus diketahui, dimengerti, dihayati
dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai insan kesehatan
yang mempunyai tugas mulia.
REFERENSI
Chanmugam A, Triplett P, Kelen G. 2013. Emergency Psychiatry. New York, United
States of America: Cambridge University Press
Hussain M, Seitz D, 2014. Integrated models of care inpatients with psychiatric
disorders: a systematic review. 55(4): 315-325
Kaplan & Sadocks: Comprehensive Textbook of Psychiatry. 11 ed 2015
Leigh H. 2008. Evolution of consultation-liaison psychiatry and psychosomatic
medicine. In: Handbook of Consultation-Liaison Psychiatry. New York, United
States of America: Springer.
Syamsulhadi M, Septiawan D. 2016. Implementasi Consultation Liaison Psychiatry
di Beberapa Bidang Medis. Surakarta, Jawa Tengah: Muhammadiyah University
Press.
14