GELOMBANG BUNYI
(SOUND WAVES)
oleh
Mardhika Surachman
I2E O12 017
a. Sumber titik (S) merupakan suatu sumber bunyi yang sangat kecil yang memancarkan
gelombang bunyi ke segala arah
b. Muka gelombang (wavefronts) merupakan permukaan-permukaan dimana osilasi-
osilasi udara akibat gelombang bunyi mempunyai nilai yang sama, digambarkan oleh
lingkaran-lingkaran penuh atau parsial dalam gambar dua dimensi untuk suatu sumber
titik.
c. Sinar (ray) merupakan arah rambatan dan penjalaran gelombang-gelombang bunyi,
digambarkan dengan garis-garis lurus yang tegak lurus terhadap muka gelombang-
muka gelombang.
Bunyi sebagai gelombang mempunyai sifat-sifat sama dengan sifat-sifat dari
gelombang yaitu :
a. Dapat dipantulkan (refleksi)
Bunyi dapat dipantulkan terjadi apabila bunyi mengenai permukaan benda yang keras,
seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca dan seng.
Contoh:
- Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat dari pemantulan bunyi
yang mengenai dinding gua.
- Suara kita di dalam gedung atau studio musik yang tidak menggunakan peredam
suara.
b. Dapat dibiaskan (refiaksi)
Refiaksi adalah pembelokan arah linatasan gelombang setelah melewati bidang batas
antara dua medium yang berbeda.
Contoh:
- Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari karena
pembiasan gelombang bunyi.
c. Dapat dipadukan (interferensi)
Seperti halnya interferensi cahaya, interferensi bunyi juga memerlukan dua sumber
bunyi yang koheren.
Contoh:
- Dua pengeras suara yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal (alat
pembangkit frekuensi audio) dapat berfungsi sebagai dua sumber bunyi yang
koheren.
d. Dapat dilenturkan (difraksi)
Difraksi adalah peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika melewati suatu celah
sempit.
Contoh:
- Kita dapat mendengar suara orang diruangan berbeda dan tertutup, karena bunyi
melewati celah-celah sempit yang bisa dilewati bunyi
√ √
Dengan adalah gaya di dalam dawai dan adalah massa jenis linier dawai. Jika
media tersebut adalah udara, dapat diduga bahwa karakteristik inersia yang bertepatan
dengan adalah massa jenis volume udara .
Ketika suatu gelombang bunyi melewati udara, energipotensial bertautan dengan
pemampatan-pemampatan dan pemuaian-pemuaian periodic dari elemen-elemen volume
kecil udara. Karakteristik yang menentukan tingkat perubahan volume suatu elemen media
ketika tekanan (gaya per satuan luas) yang diaplikasikan padanya diperbesar atau
diperkecil adalah modulus ruang (bulk modulus) B, sebagaimana didefinisikan (pers.2):
Disini, adalah perubahan fraksi pada volume yang ditimbulkan oleh perubahan pada
tekanan .
Selanjutnya B disubtitusikan untuk dan untuk di dalam pers.1, menghasilkan
persamaan kelajuan bunyi ) sebagai berikut:
√
dimana adalah modulus ruang dan adalah massa jenis.
Table berikut memperlihatkan kelajuan bunyi di dalam berbagai media (zat) pada
suhu 15
Zat Cepat rambat bunyi (m/s)
Udara 340
Polietilen 920
Helium 977
Air 1500
Marmer 3810
Kayu 3850
Aluminium 5000
Besi 5120
Dari table tersebut, terlihat bahwa gelombang bunyi terbesar terdapat pada zat padat.
Itu artinya bunyi paling cepat merambat pada media atau zat padat, sedangkan apabila
dibandingkan media udara dengan cair, kelajuan bunyi pada zat cair lebih besar daripada
udara. Ini disebabkan karena modulus ruang air berupa massa jenis air sekitar 1.000 kali
lebih besar daripada massa jenis udara. Artinya, air jauh lebih tidak dapat dimampatkan
daripada udara sehingga gelombang bunyi akan lebih cepat merambat pada air daripada
udara.
C. FREKUENSI BUNYI
Suatu gelombang suara memancar dengan kecepatan suara dengan gerakan seperti
gelombang. Jarak antar dua titik geografis (yaitu dua titik di antara tekanan suara
maksimum dari suatu suara murni dihasilkan) yang dipisahkan hanya oleh satu periode dan
yang menunjukkan tekanan suara yang sama dinamakan „gelombang suara‟, yang
dinyatakan sebagai l(m). apabila tekanan suara pada titik sembarangan berubah secara
periodic, jumlah berapa kali dimana naik-turunnya periodik ini berulang dalam satu detik
dinamakan „frekuensi‟. Suara-suara berfrekuensi tinggi adalah suara tinggi, dan yang
berfrekuensi rendah adalah suara rendah.
Frekeunsi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik atau Hertz/Hz, yaitu jumlah
gelombang-gelombang suara yang sampai ke telinga setiap detiknya. Manusia mendengar
bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang
telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira
dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva
responsnya.
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1. Infrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di bawah 20 Hz
2. Audiosonik, adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 – 20.000 Hz
3. Ultrasonik, adalah bunyi yang frekuensinya di atas 20.000 Hz
dimana :
P = daya atau energy gelombang per satuan waktu (Watt)
A = luas bidang (m2)
I = intensitas gelombang (Wm-2)
Jika sumber gelombang berupa sebuah titik yang memancarkan gelombang serba
sama ke segala arah dan dalam medium homogen, luas bidang yang sama akan memiliki
intensitas gelombang sama. Intensitas gelombang pada bidang permukaan bola yang
memiliki jari-jari R memenuhi persamaan berikut.
Dari persamaan diatas , dapat dilihat bahwa jika gelombang berupa bunyi, intensitas
bunyi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak sumber bunyi tersebut ke bidang
pendengaran. Batas intensitas bunyi yang bisa didengar telinga manusia normal antara lain
sebagai berikut:
a. Intensitas terkecil yang masih dapat menimbulkan rangsangan pendengaran pada
telinga manusia adalah sebesar 10-12Wm-2 pada frekuensi 1.000 Hz dan disebut
intensitas ambang pendengaran.
b. Intensitas terbesar yang masih dapat diterima telinga manusia tanpa rasa sakit adalah
sebesar 1 Wm-2. Jadi, batasan pendengaran terendah pada manusia adalah 10-12 Wm-2
dan batasan pendengaran tertinggi pada manusia adalah 1 Wm-2.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni
secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam
Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Kenyaringan bunyi dipengaruhi oleh energi pada gelombang bunyi, yaitu dipengaruhi oleh
panjang gelombang bunyi (). Telah diketahui bahwa batas intensitas bunyi yang dapat
merangsang pendengaran manusia berada antara 10-12 Wm-2 dan 1 Wm-2. Untuk melihat
bilangan yang lebih riil, dipakai skala logaritma yaitu logaritma perbandingan antara
intensitas bunyi dan harga ambang intensitas bunyi yang anda dengar, dan disebut dengan
taraf intensitas (TI). Hubungan antara I dan TI dinyatakan dengan persamaan.
dengan
Io = ambang intensitas endengaran = 10-12 Wm-2
I = intensitas bunyi (Wm-2)
TI = taraf intensitas (dB)
Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta menghasilkan
getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga bergantung pada jarak kita ke sumber
bunyi. Kenyaringan diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas
mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun sekitar 33 dB.
Contoh Soal:
Gelombang suara bulat dipancarkan secara seragam di semua arah dari sumber titik, daya
yang dipancarkan P sebesar 25 w. Berapa intensitas taraf intensitas suara pada jarak r = 2,5
m dari sumbernya?
Penyelesaian:
P
I 25w
4r 2 4 0.32w / m2
(2.5m)2
I
TI 10log 2
0.32w /
I0 10log 115dB
m 12 2
10 w / m
Jadi intensitas bunyi sebesar 0.32 w/m2 dan taraf intensitas bunyi sebesar 115 dB
Interferensi gelombang adalah perpaduan dua buah gelombang atau lebih yang koheren
(frekuensi gelombang dan beda fase gelombang tersebut sama).
Gambar di bawah menunjukkan dua sumber titik S1 dan S2 yang memancarkan
gelombang-gelombang bunyi dengan panjang gelombang P1 dalam fase yang sama, artinya
gelombang-gelombang yang timbul mencapai nilai-nilai perpindahan maksimum secara
serentak.
Dua gelombang identik dari dua sumber titik berbeda pada gambar tersebut
memiliki perbedaan fasa di titik P yang bergantung pada perbedaan panjang lintasan
∆l di antara kedua lintasan.
Sebuah titik P mulai bergetar karena mendapat usikan dari dua gelombang yang
frekwensi f1 dan f2, dimana f1 - f2 = ( bilangan kecil ), Getaran yang dilakukan P oleh
pengaruh gelombang-gelombang tersebut masing-masing mempunyai persamaan sebagai
berikut :
Persamaan gelombang yang pertama : y1 = A1 sin 2 f1 t
y = y 1 + y2
y = A sin 2 f1 t + A sin 2 f2 t
y = 2A sin 2 1 (f1 + f2 ) t . cos 2 1 (f1 - f2) t
2 2
1 2 1 2
y = 2 A sin t . cos t
2 2
y = 2A sin 2 1 (f
2
1 + f2 ) t . cos 2 t
1
2
y = 2A cos t . sin 2 f t
Persamaan di atas dapat dianggap sebagai persaman getaran selaras dengan frekwensi f
dan amplitudo yang tergantung dari pada waktu, yaitu 2A cos t. Ini berarti amplitudo
2
tersebut mempunyai frekwensi 1 dan periode detik. Ini berarti bahwa dalam selang
2
waktu
2 detik amplitudo mencapai harga nol - ekstrim - nol - ekstrim - nol.
Karena kuat bunyi (intensitas bunyi) berbanding lurus dengan kuadrat amplitudonya,
2
maka makin besar amplitudonya, makin kuatlah bunyi tersebut, sehinga dalam interval
detik tersebut juga akan terdengar bunyi lemah - kuat - lemah - kuat - lemah sesuai dengan
pengertian satu layangan.
Contoh Soal
1. Dua pengeras suara digetarkan oleh sumber dengan fasa awal yang berbeda, yaitu
sebesar /2 Misalkan jarak antara kedua pengeras suara tersebut 10 m dan kecepatan
gelombang suara di udara 300 m/s. Bila seseorang berjalan dari C ke D, ternyata di
titik D bunyi melemah untuk kedua kalinya. Berapakah frekuensi getar sumber ?
Penyelesaian
2. Diketahui bahwa S1 dan S2 bergetar dengan frekuensi 300 Hz, beda fasa awal radian
dan kecepatan gelombang suara di udara 300 m/s. Ditempat manakah pada garis BC
terjadi bunyi terkeras yang ketigak alinya ?
Penyelesaian
Berikut penjelasannya
a. Pengamat mendekati Sumber
… ..adalah panjang gelombang. Karena gerakan ke arah sumber, pengamat
menerima
gelombang tambahan vpt dalam waktu t yang sama.
Maka frekuensi yang didengar oleh pengamat f’ adalah
vt v p t
f'
t
v vp
f'
v vp
f' f
v
vt v p t
f'
t
v vp
f'
v vp
f' f
v
c. Sumber Diam, Pengamat Bergerak (Kasus 3 dan 4)
vt / '
f'
t
f'( v )
f v vs
Ketika sumber bergerak menjauhi pengamat (B), panjang gelombang yang muncul
lebih panjang dan frekuensinya berkurang.
Dalam kasus ini, panjang gelombang dipersingkat dari ke
vt / '
f'
t
f'( v )
f v vs
Secara umum, persamaan Efek Doppler dapat dirumuskan sebagai berikut:
v v
f
p
f
v vS
dimana
f’ = frekuensi sumber bunyi yang didengar pengamat
V = cepat rambat gelombang bunyi
Vp = Kecepatan gerak pengamat
Vs = Kecepatan gerak sumber bunyi
V = Kecepatan angina (340 m/s)
f = frekuensi sumber bunyi
Perjanjian Tanda
Vp = (+) pengamat mendekati sumber bunyi
Vp = (-) pengamat menjauhi sumber bunyi
Vs = (+) sumber bunyi menjauhi pengamat
Vs = (-) sumber bunyi mendekati pengamat
Vp /Vs = 0, Pengamat atau sumber bunyi diam
Contoh Soal
Sebuah ambulance bergerak dengan kecepatan 36 km/jam membunyikan sirine dengan f
= 990 Hz. Dari arah berlawanan bergerak mobil pemadan kebakaran membunyikan sirine
dengan f = 1280 Hz dan berkecepatan 72 km/jam, cepat rambat bunyi diudara 340 m/s.
a.Berapa frekuensi sirine pemadam kebakaran yang terdengar sopir ambulans ?
b. Berapa frekuensi sirine ambulance yang terdengar sopir pemadam kebakaran?
Penyelesaian
Diket : V = 340 m/s
Vp ambulance = 36 km/jam = 10 m/s
Vs pemadam = 72 k/jam= 20 m/s
f s ambulance = 990 Hz
fs pemadam = 1280 Hz
Dit : a. f p ambulance = ……?
b fs pemadam = …..?
Jawab :
v vp
a. fp.ambulance v vs fs. pemadam
v vpa
v vsk fs. pemadam
340 10
1280 1440 m / s
340 20
Jadi, frekuensi sirine pemadam kebakaran yang terdengar sopir ambulans adalah
sebesar 1440 m/s.
v vp
b. fp. pemadam fs.ambulance
v vs
v vpk
v vsa fs.ambulance
340 20
990 1080 m / s
340 10
Jadi, frekuensi sirine ambulans yang terdengar sopir pemadam kebakaran adalah
sebesar 1080 m/s.
G. GELOMBANG KEJUT
Gelombang kejut adalah gelombang dari sebuah aliran yang sangat cepat dikarenakan
kenaikan tekanan, temperature, dan densitas secara mendadak pada waktu bersamaan.
Seperti gelombang pada umumnya shock wave juga membawa energi dan dapat menyebar
melalui medium padat,cair ataupun gas.
‘Grafik hubungan antara tekanan gelombang kejut dengan waktu’
Dari grafik terlihat gelombang kejut terjadi secara mendadak dan cepat dalam waktu
yang sangat singkat lalu diikuti dengan pengembangan (tekanan berkurang) gelombang
seiring bertambahnya waktu.
Gelombang kejut terjadi diakibatkan karena kecepatan sumber bunyi lebih cepat dari
pada kecepatan bunyi itu sendiri. Suatu benda, misal pesawat terbang menembus udara
dengan kecepatan beberapa ratus km/jam. Kecepatan cukup rendah ini memungkinkan
molekul-molekul udara tetap stabil ketika harus menyibak memberi jalan pesawat tebang.
Namun, ketika kecepatan pesawat menjadi sebanding dengan kecepatan molekul-molekul,
molekul-molekul tersebut tidak sempat menghindar dan bertumpuk di tepi-tepi depan
pesawat dan terdorong bersamanya. molekul, molekul-molekul tersebut tidak sempat
menghindar dan bertumpuk di tepi-tepi depan pesawat dan terdorong bersamanya.
Gambar gelombang subsonik (a) sumber bunyi diam (b) sumber bunyi bergerak ;
(c) gelombang kejut dengan kecepatan supersonik
Penumpukan udara bertekanan secara cepat ini menghasilkan “kejutan udara” atau
gelombang kejut, yang berwujud dentuman keras. Gelombang bunyi tersebut memancar ke
segala arah dan dapat terdengar sebagai sebuah ledakan oleh orang-orang dibawah sana.
Dentuman keras tersebut disebut dengan istilah ”Sonic Boom“. Sonic Boom ini memiliki
energi yang cukup besar yang mampu memecahkan gelas kaca dan jendela.
gelombang gelombang
asal pantul
waktu x kecepatanbunyi
kedalaman 2
2. Dalam dunia kedokteran, gelombang ultrasonic digunakan dalam diagnosa dan
pengobatan. Diagnosa dengan menggunakan gelombang ultrasonik berupa USG
(ultrasonografi), dapat digunakan untuk mengetahui janin di dalam kandungan.
Pengobatan meliputi penghancuran jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh,
misalnya batu ginjal atau tumor, dengan menggunakan gelombang ultrasonik
berintensitas tinggi (setinggi 107 W/m2) yang kemudian difokuskan pada jaringan
yang tidak diinginkan tersebut.