Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di Rumah Sakit Mm.Dunda dapat terselesaikan
dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis
harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
Penyusun,
Hal.
A. Apotek ........................................................................................... 6
A. Apotek ........................................................................................ 45
A. Kesimpulan ............................................................................. 48
B. Saran ......................................................................................... 49
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Tujuan pendidikan farmasi adalah melahirkan tenaga farmasi yang berkompeten yang
melahirkan ruang lingkup pekerjaan kefarmasian seperti yang tertuang dalam UU
Kesehatan.Petanan profesi farmasi saat ini berkembang dengan cepat seiring perkembangan
kebutuhan sistem pelayanan kesehatan modern.
Perkembangan terbaru dalam bidang kefarmasian adalah dituntutnya kompetensi dari
tenaga kefarmasian untuk menjalankan praktik kefarmasiannya. Pada dasarnya Praktik Kerja
Lapangan (PKL) adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara
utuh dan terintegrasi kegiatan belajar siswa disekolah dengan proses penguasaan keahlian
kejuruan melalui bekerja langsung dilapangan kerja metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai relevansi
antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dan kegiatan Pratik kerja Lapangan (PKL) ini adalah meningkatkan
keahlian dan keterampilan siswa agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja juga
agar siswa meliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif,
kreatif, disiplin dan tanggung jawab sehingga menghasilkan tenaga farmasi yang berkualitas.
B. Landasan hukum
3. Kep. Menaker No: 285 / MEN / 1991 tentang Pelaksanaan Permagangan Nasional
Kejuruan
6. Surat Keputusan Mendikbud No: 323 / U / 1997 tentang Penyelenggaraan
C. Tujuan
1.1 Tujuan Pelaksanaan PKL
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta PKL diharapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Memiliki tingkat kompetensi standart sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia
kerja.
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan
dan produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan
pengembangan diri.
b. Menambah wawasan mengenai nama dan jenis obat yang beredar dimasyarakat.
2.1 Apotek
Pelaksanaan praktek kerja lapangan atau magang yang kami lakukan, bertempat di
Apotek Syakura yang berlokasi di Jalan HB. Jassin selama 34 hari, terhitung mulai tanggal
11 Maret sampai 23 April 2015
Shift pagi di mulai dari pukul 09.00 - 15.00 WITA.
Shift sore di mulai dari pukul 15.00 – 21.00 WITA.
BAB II
APOTEK
Kesehatan RI, 2002). Menurut PP No.51 Tahun 2009, Apotek adalah sarana
Dalam hal ini seorang apoteker bertanggung jawab penuh terhadap pengelolaan
suatu apotek. Supaya pelayanan terhadap obat-obatan dalam masyarakat lebih
terjamin baik dalam segi keamanan maupun dalam segi kualitas dan kuantitasnya.
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pekerjaan
penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.
Tugas dan Fungsi Apotek menurut Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980
pasal 2 berbunyi :
1) Tempat Pengabdian Profesi Apoteker atau Ahli Madya Farmasi yang telah
mengucapkan Sumpah Jabatannya dan yang telah memiliki Surat Izin Kerja.
3) Sarana penyaluran pembekalan farmasi yang harus menyebarkan obat secara luas
Asisten Apoteker yang telah memiliki Surat Izin Kerja (SIK) yang dikeluarkan
oleh pejabat yang berwenang menjadi salah satu tenaga kefarmasian yang selalu
dilakukan oleh Apoteker dan Asisten Apoteker di Apotek haruslah sesuai dengan
Standar Profesi yang dimilikinya dimana seorang Apoteker dan Asisten Apoteker
1) Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya
yang dilandasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat yang
2) Memberi informasi :
pasien.
masyarakat.
b. Cara penyimpanan
d. Hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari selama pemakaian obat dan
lainnya.
B. PROFIL APOTEK
Visi :
Misi :
professional.
Apotek Syakura didirikan pada tahun 2016, tepatnya pada tanggal 20 maret
2016. Nama “Syakura” itu diambil dari Bahasa Arab yang artinya “Perempuan yang
Bersyukur”. Selain itu, nama “Syakura” itu sendiri diambil dari alamat tempat
tinggal Apoteker sekaligus Pemilik Sarana Apotek (PSA) yaitu jl. Sakura. Apotek
Syakura berlokasi di Jl. HB Jassin No. 505, Kel. Pulubala, Kec. Kota Tengah, Kota
Gorontalo.
2.3 Struktur Organisasi & Jobs Deskripsi di Apotek
MUSRIANI MUTALIB
Karyawan
PERLIMAAN
JL. RAMBUTAN
JL. BALI
PERTAMINA
(AGUSSALIM)
APOTEK
SYAKURA
2. Denah Apotek Syakura
E.O.K
T
R. L
R .
E.O.B.B.T
P.R P.
O
R.T
Keterangan :
: Ruang Tunggu : Lemari OKT
: Penyerahan Obat
: Kasir
: Ruang Racik
obat, lemari besi untuk menyimpan obat-obat narkotika dan psikotropika dan
lemari pendingin
c. Wadah pengemas seperti plastik obat berbagai ukuran, etiket, dan pot salep
d. Alat administrasi seperti kartu stok obat, salinan/copy resep, kwitansi, nota
penjualan, buku pembelian dan buku penjualan obat, buku pengeluaran dan
Di Apotek Syakura, pembagian shift dalam sehari terbagi atas 2 shift, yaitu
pagi hari mulai jam 08.30-15.30 dan shift sore mulai 15.30-22.00. Setiap penjualan
yang dilakukan dicatat dalam buku penjualan. Begitupun untuk obat yang masuk,
dicatat dalam buku faktur untuk jenis obat-obat yang masuk tersebut, dan setiap
akhir bulan dihitung total yang masuk dan total yang keluar kemudian dicocokkan
dengan fisik stok obat yang ada, atau yang biasa disebut stok opname. Pekerjaan
syok opname dan akan diperiksa oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) di Apotek
Syakura.
C. URAIAN KEGIATAN APOTEK
Pelayanan resep di Apotek Syakura masih dalam pelayanan resep untuk obat
keras baik obat keras generik maupun branded. Untuk pelayanan resep obat-obat
didirikan, sehingga kelengkapan obat masih terbatas, dan khusunya obat keras
(OKT, Narkotika) belum tersedia. Sehingga pelayanan resep yang dilakukan hanya
mencakup resep yang berisikan obat keras yang tergolong OWA baik generik
maupun branded/paten.
pembelian obat bebas, maupun bebas terbatas yang dapat diberikan tanpa
obat-obat lainnya yang bisa dijual tanpa harus ada resep dokter sesuai aturan
yang dapat diberikan tanpa menggunakan resep, serta penjualan alat kesehatan.
Akan tetapi untuk alat kesehatan yang tersedia masih mencakup alat kesehatan pada
dasarnya seperti jarum suntik, dispo, termometer badan, masker, handscoon baik
steril maupun non steril. Untuk alat kesehatan seperti kateter, NGT, Ice-bag,
Pengelolaan sediaan farmasi terkait serbuk (pulvis) baik untuk puyer maupun
obat di apotek. Akan tetapi untuk sediaan sirup kering maupun suspensi kering
sudah dilakukan. Karena hanya melibatkan pencampuran sediaan sirup kering dan
yang akan dibeli baik nama barang dan banyaknya berdasarkan buku defecta yang
berasal dari data penjualan bebas dibagian peracikan maupun kartu stock yang ada di
gudang. Dokumen yang diperlukan adalah daftar kebutuhan obat yang harus di beli.
RUMAH SAKIT
A. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan gabungan alat
ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan
terdidik dalam mengahadapi dan menangani masalah medik modern, yang semuanya
terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan yang baik (Hassan, 1986)
Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu bagian / unit / divisi atau fasilitas
yang ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri (Siregar dan Amalia, 2004)
umum dapat diartikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu
rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian, yang terdiri
resep bagi penderita saat tinggal dan rawat jalan; pengendalian mutu dan
sakit. Pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis mencakup pelayanan langsung
pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan program rumah sakit secara
standar pelayanan rumah sakit, yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah
sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari system pelayanan kesehatan rumah
sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien (patient oriented). Hal tersebut juga
rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang
menyediakan obat untuk terapi yang optimal bagi semua penderita dan menjamin
pelayanan bermutu tinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. Jadi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah satu-satunya unit di rumah sakit yang bertugas
pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk
memenuhi kebutuhan berbagai bagian atau unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan
keperawatan, staf medic, dan rumah sakit keseluruhan untuk kepentingan pelayanan
Tugas IFRS
beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat tinggal,
rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk poloklinik rumah sakit.
Berkaitan dengan pengelolaan tsb, IFRS harus menyediakan terapi obat yang
optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan bermutu tertinggi dan
yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. Jadi, IFRS adalah salah satunya
unit dirumah sakit yang bertugas dan bertanggung jawab sepenuhnya pada
yang beredar dan digunakan di rumah sakit tsb. IFRS bertanggung jawab
baik dan tepat, untuk memenuhhi kebutuhan berbagai bagian/unit diagnosis dan
terapi, unit pelayanan keperawatan, staf medik, dan rumah sakit keseluruhan
Fungsi IFRS
Untuk melaksanakan tugas dan pelayanan farmasi yang luas tersebut IFRS
mempunyai berbgai fungsi yang dapat digolongkan menjadi fungsi non klinik
terpadu dan segera dari pelayanan pasien serta lebih sering merupakan tanggung
jawab apoteker RS. Jadi, fungsi non klinik biasanya tidak memerlukan interaksi
setujui oleh staf medik melalui PFT. Sebaliknya fungsi klinik adalah fungsi yang
secara langsung dilakukan sebagai bagian terpadu dari perawatan penderita atau
(ROM).
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi,
profesinya.
kesehatan pasien
Visi
Misi
1963 dengan kapasitas awal tempat tidur adalah 29 buah. Melalui Surat
Dunda. Nama Rumah Sakit tersebut diambil dari nama seorang putra daerah
Badan pengelola berdasarkan SK. Bupati Gorontalo Nomor 171 Tahun 2002
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
sejak Tahun Anggaran 2001, RSUD Dr. M.m Dunda Limboto mulai
tempat tidur dengan rata-rata penderita dirawat +- 166 pasien perhari. Seiring
sebagai berikut :
resep. Bila terdapat terdapat selisih hari antara resep dan protap maka apotek
berhak menola protap tsb kecuali dalam kondisi tertentu. Protap wajib
ditandatangani oleh dokter penulis resep kepala SMF sebagai yang mengetahui.
20
ceftazidime injeksi dll) tidak menggunakan protap dan diberikan hanya 5-7 hari
menggunakan protap baik diruangan perawatan biasa maupun Intensive Care dan
untuk pasien yang tidak sadar (koma), selain itu dapat pula diresepkan bila suhu
lebih dari 3 (tiga) hari maka peresepannya melampirkan protap dan maksimal
7. Apotek berhak menolak resep bila resep tidak lengkap, tidak ditulis oleh
dalam Formulariun Rumah sakit dapat diberikan maksimal 3 (tiga) hari baik rawat
maka pihak farmasi dengan konfirmasi kedokter penulis resep dapat mengganti
dengan obat yang komposiainya sama dan bila tidak dapat mengganti dengan
Rumah Sakit M.m Dunda resep rawat jalan dan rawat inap tidak
yaitu Apotek 1. Yang membedakan hanya pelayanan untuk resep umum dan resep
a. Resep Umum
Alur Pelayanan Resep Umum di RSU M.m Dunda Limboto sebagai berikut:
Pengecekan Harga
Konfirmasi ke pasien
Transaksi (Pembayaran)
Penyiapan Obat
Penyerahan
b. Resep BPJS
Alur pelayanan Resep BPJS di RSU M.m Dunda Limboto Sebagai Berikut :
Entry
Penyediaan obat
Pemeriksaan(Finally Cek)
Penyerahan
Perencanaan
Distribusi Penyimpanan
Penyimpanan
Dalam pendistribusian obat di RSUD M.m Dunda Limboto ada beberapa macam,
diantaranya:
Floor Stock
Obat disiapkan di ruangan. Biasanya untuk emergency. Hanya untuk
ruangan UGD dan ICCU
Individual Presciption
Resep individual adalah resep yang ditulis dokter untuk tiap
penderita.Biasanya untuk pasien rawat jalan.
One Daily Dose
Obat diberikan untuk pasien rawat inap. Obat diberikan untuk 1 hari
pemakaian.
Perencanaan
Semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan obat di dokumentasikan dalam bentuk
manual dan sistem informasi RS. Semua obat dan resep yang masuk dan di layani
semua tercatat dalam sistem. Semua transaksi juga tercatat dalam sistem dan
disimpan selama 3 tahun setelah 3 tahun ketika tidak ada masalah maka dilakukan
pemusnahan.
- Gejala tukak
lambung dan
tukak usus 12
jari
7. Analsik - Meringankan - Metampiron 500 mg PT.Sanbe Farma
rasa nyeri
- Diazepam 2 mg
4.5 Golongan Narkotika
4.7 Suplemen
9. Masneuro Vit-B1 100 mg, vit Defisiensi vit-B1, PT. Berlico mulia
B6 200 mg, vit-B12 vit-B6 dan vit-B12 farma
200 mg.
10. Nerofa Vit-B1 100 mg, vit- Membantu PT. Belatif
B6 100 mg, vit-B12 memenuhi kebutuhan
200 mcg. vit-B1, vit-B6 dan
B12.
4.8 Alkes
BAB IV
PEMBAHASAN
A. APOTEK
Praktek kerja lapangan atau biasa disebut dengan magang merupakan salah satu
dari beberapa praktek kerja lapangan dalam jurusan farmasi yang wajib untuk diikuti oleh
semua para siswa sekolah menengah kejuruan terlebih untuk jurusan farmasi. Praktek kerja
lapangan yang dilakukana di Apotek sebagai wujud pelayanan kesehatan khususnya dalam
konseling hingga skrining resep ataupun review resep guna untuk menanggulangi
Syakura yang berlokasi di Jalan HB. Jassin selama 34 hari, terhitung mulai tanggal 11
Maret sampai 23 April 2015. Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pelayanan
kefarmasian di apotek Syakura, yakni diawali dengan pelayanan pembelian obat bebas.
Dimana dalam hal ini, terdapat beberapa keganjalan mengenai pemahaman akan efek
Kebanyakan dari mereka menggunakan efek samping obat sebagai indikasi yang
dalam dunia kesehatan sangat tidak dianjurkan, karena dapat merusak organ tubuh dan
Dextrometorphanum (DMP) yang dikenal sebagai obat batuk tidak berdahak, seringkali
digunakan oleh pasien sebagai obat untuk mencari euophoria atau ketenangan. Hal serupa
juga sering terjadi untuk obat OBH komix, Siladex dan obat-obatan lain yang mengandung
DMP.
Selain itu, dalam hal pengelolaan sediaan farmasi di Apotek Syakura, yang kami
sediaan sirup kering dan suspensi kering terkait untuk obat antibiotik. Untuk hal
pengubahan bentuk sediaan dari tablet menjadi serbuk (pulvis) dalam sediaan puyer/serbuk
bagi belum kami lakukan. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya ketersediaan obat di
Apotek tersebut. Akan tetapi untuk hal pelayanan kefarmasian terkait penjualan obat baik
obat bebas, bebas terbatas, dan obat keras (OWA), jamu-jamuan yang dikemas secara
modern dan alat kesehatan sudah kami lakukan. Untuk hal pelayanan obat yang
menggunakan resep pun sudah dilakukan, tetapi masih terbatas pada obat-obatan yang
tersedia diApotek saja, seperti obat keras baik generik maupun paten/branded. Untuk obat-
obatan narkotik maupun OKT belum kami lakukan, dikarenakan tidak tersedianya obat
tersebut diApotek.
Selain itu, dalam hal pembacaan resep. Dalam kegiatan ini, kami seringkali
mendapat hambatan karena ketidakmampuan kami membaca tulisan dokter. Hal ini sangat
menyulitkan kami, sehingga seringkali kami menolak resep pasien dengan alasan obat yang
diresepkan sedang habis stock. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kesalahan dalam
pemberian obat.. Oleh karena itu, diperlukan adanya perbaikan penulisan resep untuk
pemakaian obat. Pada penulisan etiket, hampir tidak mengalami kekeliruan, karena aturan
penggunaan obat yang dituliskan disesuaikan dengan yang tertera dalam resep. Selain itu
pelayanan dari para kariawan yang dinilai cukup memuaskan karena menjelaskan semua
informasi yang dibutuhkan pasien mengenai obat lengkap dengan penjelasan tentang aturan
pakai dengan harapan, pasien patuh serta mencapai pengobatan yang rasional.
Selain kegiatan yang telah dijabarkan diatas, kami juga mengamati alur penjualan di
apotek Syakura yang diawali dengan pengadaan barang. Pengadaan barang di apotek
Syakura, dilakukan dengan cara pembelian barang berdasarkan kebutuhan apotek yang
dilakukan oleh seorang Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK), melalui Surat Pesanan
dibawah pengawasan APA, dengan pemilihan PBF yang sesuai, dan mempertimbangkan
diskon, bonus, jangka waktu pembayaran, pelayanan yang baik dan cepat, serta kualitas dan
kuantitas barang, serta waktu pengiriman barang yang relatif cepat, dengan sistem
berdasarkan bentuk sediaan pada rak tertentu yang diurut berdasarkan abjad.
Pengaturannya didasarkan pada sistem First In First Out (FIFO) dan First Expire First
Out (FEFO). Untuk obat yang membutuhkan suhu rendah disimpan dalam lemari
pendingin, sedangkan khusus untuk obat golongan Narkotika dan Psikotropika belum
tersedia.
Selain itu, setiap akhir bulan berjalan dilakukan stok opname. Dimana TTK dan
karyawan diapotek tersebut melakukan evaluasi stok obat yang ada dengan menghitung obat
yang keluar dan sisa obat yang ada, kemudian dibandingkan dengan fisik obat yang ada.
Dilihat apakah adanya kecocokan antara stok difaktur dan stok yang keluar pada kartu stok
serta fisik obat yang ada. Kemudian semua dilaporkan dalam laporan bulanan yang akan
B. RUMAH SAKIT
RSU Dr. M.m Dunda ditetapkan menjadi RSU kelas C yang peresmiannya pada
tanggal 19 September 1994. RSUD Dr. M.m Dunda Limboto mulai dikembangkan
secara bertahap, dan hingga kini mempunyai kapasitas 235 tempat tidur dengan rata-
rata penderita dirawat +- 166 pasien perhari. Seiring dengan tuntutan masyarakat yang
semakin membutuhkan pelayanan kesehatan bermutu, lebih mudah, lebih cepat maka
Instalasi Farmasi Rumah Sakit secara umum dapat diartikan sebagai suatu
departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang
apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan
kesehatan di rumah sakit. Pelayanan farmasi klinik umum dan spesialis mencakup
pelayanan langsung pada pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan
pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari system
pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien (patient
oriented). Hal tersebut juga terdapat dalam keputusan Menteri Kesehatan No.
disebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di
menyediakan obat untuk terapi yang optimal bagi semua penderita dan menjamin
pelayanan bermutu tinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. Jadi
Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah satu-satunya unit di rumah sakit yang bertugas
pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk memenuhi
kebutuhan berbagai bagian atau unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan
keperawatan, staf medic, dan rumah sakit keseluruhan untuk kepentingan pelayanan
rumah sakit baik untuk penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun untuk semua unit
termasuk poloklinik rumah sakit. Berkaitan dengan pengelolaan tsb, IFRS harus
menyediakan terapi obat yang optimal bagi semua penderita dan menjamin pelayanan
bermutu tertinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. Jadi, IFRS
adalah salah satunya unit dirumah sakit yang bertugas dan bertanggung jawab
IFRS bertanggung jawab mengembangkan suatu pelayanan farmasi yang luas dan
bagian/unit diagnosis dan terapi, unit pelayanan keperawatan, staf medik, dan rumah
Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah
Farmasi/Asisten Apoteker.
hidup pasien pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan farmasi dengan maksud
Kefarmasian.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a) APOTEK
Dari hasil magang di Apotek Syakura, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Apotek Syakura merupakan salah satu Apotek yang cukup strategis untuk usaha
perapotekan, dimana jalur lalu lintas kendaraan umum maupun pribadi sangat ramai,
b) RUMAH SAKIT
1. RSUD Dr. M.m Dunda Limboto didirikan pada tanggal 25 November 1963
2. IFRS RSUD Prof.Dr. M.m Dunda Limboto terdiri dari apotik depo yakni
Apotek Sentral terdiri dari: pelayanan pasien umum dan rawat jalan dan
dengan resep. Bila terdapat terdapat selisih hari antara resep dan protap
maka apotek berhak menola protap tsb kecuali dalam kondisi tertentu.
Protap wajib ditandatangani oleh dokter penulis resep kepala SMF sebagai
yang mengetahui.
4. Sistem distribusi obat yang diterapkan di Rumah Sakit Prof.Dr. M.m Dunda
kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk
penderita rawat tinggal, rawat jalan maupun untuk semua unit termasuk
B. SARAN
a. APOTEK
1. Meningkatkan ketersediaan perbekalan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya
pasien (konsumen)
b. RUMAH SAKIT
Sebagi akhir dari penulisan laporan ini maka kami ingin menyampaikan saran-
saran yang diharapkan berguna untuk rumah sakit, sekolah dan siswa-siswi SMK
Farmasi.
3. Memperbaiki tata tempat obat, karena hal ini dilakukan untuk meningkatkan
C. DAFTAR PUSAKA
a. APOTIK
Apoteker Indonesia; Jakarta.
Depkes RI. 2002. Keputusan Menkes No. 1332 / Menkes / SK / X / 2002 / Pengertian
Mentri Kesehatan Repuplik Indonesia. 1993. Nomor 992 / MENKES / PER / X / 1993 tentang
Ratna, A. 2008. Laporan Praktek Kerja Profesi Framasi. (online). (available : as https : //
b. RUMAH SAKIT
(UU RI No 23, 1992). (Amalia dan Siregar 2003). (Siregar dan Amalia, 2004).
RSU kelas C. berdasarkan SK. Bupati Gorontalo Nomor 171 Tahun 2002 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit. Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor: HK.03.05/1/1077/2011, RSUD Dr. M.m Dunda Limboto berubah tipe menjadi
Kelas B.
D. BAGIAN AKHIR
a. APOTIK
b. RUMAH SAKIT
Gambar 3. Saat Meracik Obat
Gambar 4. Contoh Copy Resep