Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kota di Indonesia pada umumnya cenderung memperhatikan kualitas
lingkungan,lingkungan sosial maupun estetika. Hal ini berdampak pada kualitas kehidupan
kota. Penurunan kualitas kehidupan dikota akan cenderung terus menurun apabila pemerintah,
masyarakat, dan stakeholder tidak mempunyai perhatian pada kualitas estetika. Partisipasi
masyarakat mempunyai peran penting dalam membangun kota, terutama dalam memelihara
lingkungan kota agar tetap estetika dan nyaman untuk tinggal. Kota yang estetika tidak saja
dapat membuat yang memperhatikan estetikanya dapat mebuat masyrakat betah tinggal di kota
tapi juga mengundang pengunjung dari luar kota untuk berwisata (Branch, 1995).
Persepsi estetika merupakan jenis dari persepsi eksternal, yaitu persepsi yang datang
karena adanya rangsangan dari luar pengamat atau individu. Adanya persepsi maka seseorang
dapat menyadari dan mengerti keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya. Hal yang perlu
dilakukan untuk seseorang agar dapat menikmati lingkungan visual yang ada yaitu dengan
cara mempersiapkan lingkungannya. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan visual dapat
memperkuat pemaknaan dan mengetahui karakteristik lingkungan itu sendiri. Penilaian
terhadap lingkungan visual diperlukan agar hasil rancangan ruang publik terintegrasi dengan
gambaran akan kota tersebut.
Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang yang masih memilki keragaman seni dan
budaya. Kabupaten Sidoarjo banyak terdapat beragam peningalan bersejarah dari zaman
Hindia Belanda, kerajaan Majapahit, baik candi maupun peninggalan budaya lainnya.
Kawasan cagar budaya yang terdapat di bangunan kuno yang harus dilindungi untuk menjaga
kelestarian dari suatu bangunan dan juga menjaga nilai sejarah dari suatu kawasan.
Sejarah industrialisasi di Sidoarjo tak lepas dari keberadaan pabrik gula. Pabrik-pabrik
gula itu tersebar di berbagai kawasan, mulai Waru, Taman, Gedangan, Buduran, hingga
kawasan selatan seperti Krian, Tulangan, Prambon, dan Balongbendo. Sayang, kini hanya
tersisa empat pabrik gula di Kota Delta. Empat pabrik gula yang masih ada itu adalah PG
Toelangan, PG Watoetoelis (Prambon), PG Krembong, dan PG Candi Baru.
Koridor Jalan Raya Candi merupakan jalan utama yang dilewati oleh sebagian pejalan
kaki dan pengendara untuk menuju pusat aktivitas dan ada yang menuju perjalan ke kota lain.
Sejalan dengan berkembangnya kawasan tersebut maka semakin banyak bangunan yang
mencirikan karakter Kabupaten Sidoarjo pada waktu itu. Adanya bangunan – bangunan tua
tersebut menjadi ikon dan ciri khas untuk Kabupaten Sidoarjo. Namun dari waktu ke waktu
terjadi perkembangan yang sangat pesat sehingga identitas kota yang dulunya ada lama
kelamaan mulai tidak terlihat sehingga mengalami perubahan kualitas visual.
Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi visual lansekap koridor jalan dan mengetahui
rekomendasi pengembangan yang baik di Koridor jalan Raya Candi berdasarkan visual
pejalan kaki, sehingga diharapkan hasil dari studi ini mampu memperbaiki visual lansekap
serta meningkatkan kualitas baik dari segi fungsional maupun estetika.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada di Jalan
Raya Candi. Berikut mengenai permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya studi ini:
1. Seiring perkembangan jaman, koridor Jalan Raya Candi berkembang menjadi kawasan
perdagangan dan jasa yang strategis sehingga berpotensi menimbulkan banyak
penyelenggaraan reklame di sepanjang koridor..
2. Berdasarkan observasi peneliti, Koridor Jalan Raya candi secara kualitas estetika
visual terdapat permasalahan yaitu berupa vegetasi yang tinggi sehingga menutup
bangunan, terdapat pedagang kaki lima yang berada di pedestrian way.
3. Beberapa spot pemandangan visual yang ada Koridor Jalan Raya Candi yang
terhalangi oleh objek lain seperti pohon, halte, dan papan iklan yang menggangu
kenyaman visual pejalan kaki untuk memandang objek utama, yaitu bangunan tua di
Koridor jalan Raya Candi.
1.3 Batasan Masalah
1. Pembahasan ini hanya di jalan raya candi dengan jenis bangunan tua kolonial Belanda
dan jenis. Pembatasan ini dilakukan agar analisis dan pembahasan terfokus dengan
objek fisik yang sedang diteliti.
2. Tidak mengkaji mengenai aspek ekonomi pabrik dengan pendanaan dalam mendukung
kegiatan pelestarian. Kajian ini hanya membahas mengenai bentuk karakteristik
bangunan tua.
3. Tidak sampai mengenai bagaimana strategi pelaksanaan, kebijakan politik, peraturan,
dan pengelolaan dalam penelitian tersebut. Pembahasan ini lebih ke fungsional agar
tidak meluas ke politik yang lebih detail.
4. Tidak membahas analisis konsep kegiatan pelestarian cagar budaya yang sesuai dengan
kawasan pabrik gula. Pembahasan ini lebih difokuskan karena melihat kesejarahan
kawasan aspek pabrik gula saja. Batasan elemen fisik yang dianalisa disesuaikan
dengan kondisi wilayah penelitian karena tiap wilayah studi memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan kondisi jalan Raya Candi, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti.
1. Bagaimana kualitas estetika visual bangunan terhadap adanya reklame dan vegetasi di
koridor jalan raya candi?
2. Bagaimana arahan rekomendasi penataan reklame dan vegetasi pada bangunan di jalan
raya candi?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Pelestarian Bangunan di Jalan Raya Candi memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui kualitas estetika visual bangunan terhadap adanya reklame dan vegetasi di
koridor Jalan Raya Candi.
2. Mengetahui arahan rekomendasi penataan reklame dan vegetasi pada bangunan di
koridor jalan raya candi Kabupaten Sidoarjo.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dilakukan penelitian tentang pelestarian sebagai berikut:
1. Bagi Keilmuan
Studi tentang pelestarian ini berharap dapat menambah dan memperdalam ilmu tentang
sejarah dan preservasi suatu kota. Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan
bagi keilmuan, refrensi mengenain penilaian kualitas visual.
2. Bagi Pemerintah Daerah
Penelitian ini diharapkaan digunakan sebagai refrensi bagi pemerintah Kabupaten
Sidoarjo dalam penyusunan suatu kebijakan untuk suatau perencanaan yang akan
mendatang mengenai kualitas estetika visual.
3. Bagi pihak Swasta
Penelitian ini diharapkan agar pihak swasta mengetahui suatu potensi yang dimiliki
dari bangunan tua dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata.
4. Bagi Masyarakat.
Penelitian ini bergunan untuk memberikan refrensi bagi masyrakat mengenai aset
sejarah buda yang seharus dilestarikan, sehingga masyarakat mengenal warisan budaya
leluhur.
1.6 Ruang Lingkup
1.6.1 Ruang Lingkup Peneliti
Lingkup materi penelitian yang dimaksud agar pembahasan dapat terfokus dan dapat
menjawab permasalahan penelitian yang telah ditentukan. Lingkup materi penelitian ini
adalah:
1. Kualitas estetika visual yang ada di Koridor jalan Raya Candi menurut pejalan kaki
2. Evaluasi kualitas estetika visual Di koridor Jalan Raya Candi.
3. Rekomendasi penataan di Koridor Jalan Raya Candi menurut pejalan Kaki.
1.6.2 Lokasi Penelitian
Gambar 1. 1 Lokasi Wilayah Studi
1.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran


1.8 Sistematika Pembahasan
Studi “Penilian Kualitas Visual Koridor Jalan Raya Candi” terbagi menjadi beberapa
bab, yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan
dan Saran. Berikut penjelsan lebih detail mengenai isi dari tiap – tiap bab:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan dalam penelitian ini berisi latar belakang, identifikasi permasalahan,
rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup wilayah dan materi, manfaat penelitian,
kerangka pemikiran dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi kumpulan teori-teori yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam proses analisis pada penelitian ini, terutama teori-teori yang terkait dengan
bangunan bersejarah, kualitas visual, analisa pelestarian bangunan. Teori-teori yang
digunakan dalam penelitian ini berasal dari studi literature dan beberapa penelitian
terdahulu yang meliputi dari jurnal dan tugas akhir.
BAB III: METODE PENELITIAN
Metode penelitian berisi mengenai cara-cara yang digunakan dalam penelitian,
meliputi diagram alir penelitian, kerangka analisis, lokasi penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan desain survey.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran wilayah studi secara umum yaitu kondisi fisik
dasar seperti keadaan lokasi studi. Serta dalam bab ini menjelaskan tentang
pembahasan analisis dengan metode yang digunakan yang disesuaikan dengan hasil
survey dan data yang telah diperoleh.
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dan saran
dari hasil laporan penelitian kepada peneliti lain agar penelitian dapat lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai