Pembangunan Kota di Indonesia pada umumnya cenderung memperhatikan kualitas lingkungan,lingkungan sosial maupun estetika. Hal ini berdampak pada kualitas kehidupan kota. Penurunan kualitas kehidupan dikota akan cenderung terus menurun apabila pemerintah, masyarakat, dan stakeholder tidak mempunyai perhatian pada kualitas estetika. Partisipasi masyarakat mempunyai peran penting dalam membangun kota, terutama dalam memelihara lingkungan kota agar tetap estetika dan nyaman untuk tinggal. Kota yang estetika tidak saja dapat membuat yang memperhatikan estetikanya dapat mebuat masyrakat betah tinggal di kota tapi juga mengundang pengunjung dari luar kota untuk berwisata (Branch, 1995). Persepsi estetika merupakan jenis dari persepsi eksternal, yaitu persepsi yang datang karena adanya rangsangan dari luar pengamat atau individu. Adanya persepsi maka seseorang dapat menyadari dan mengerti keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya. Hal yang perlu dilakukan untuk seseorang agar dapat menikmati lingkungan visual yang ada yaitu dengan cara mempersiapkan lingkungannya. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan visual dapat memperkuat pemaknaan dan mengetahui karakteristik lingkungan itu sendiri. Penilaian terhadap lingkungan visual diperlukan agar hasil rancangan ruang publik terintegrasi dengan gambaran akan kota tersebut. Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang yang masih memilki keragaman seni dan budaya. Kabupaten Sidoarjo banyak terdapat beragam peningalan bersejarah dari zaman Hindia Belanda, kerajaan Majapahit, baik candi maupun peninggalan budaya lainnya. Kawasan cagar budaya yang terdapat di bangunan kuno yang harus dilindungi untuk menjaga kelestarian dari suatu bangunan dan juga menjaga nilai sejarah dari suatu kawasan. Sejarah industrialisasi di Sidoarjo tak lepas dari keberadaan pabrik gula. Pabrik-pabrik gula itu tersebar di berbagai kawasan, mulai Waru, Taman, Gedangan, Buduran, hingga kawasan selatan seperti Krian, Tulangan, Prambon, dan Balongbendo. Sayang, kini hanya tersisa empat pabrik gula di Kota Delta. Empat pabrik gula yang masih ada itu adalah PG Toelangan, PG Watoetoelis (Prambon), PG Krembong, dan PG Candi Baru. Koridor Jalan Raya Candi merupakan jalan utama yang dilewati oleh sebagian pejalan kaki dan pengendara untuk menuju pusat aktivitas dan ada yang menuju perjalan ke kota lain. Sejalan dengan berkembangnya kawasan tersebut maka semakin banyak bangunan yang mencirikan karakter Kabupaten Sidoarjo pada waktu itu. Adanya bangunan – bangunan tua tersebut menjadi ikon dan ciri khas untuk Kabupaten Sidoarjo. Namun dari waktu ke waktu terjadi perkembangan yang sangat pesat sehingga identitas kota yang dulunya ada lama kelamaan mulai tidak terlihat sehingga mengalami perubahan kualitas visual. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi visual lansekap koridor jalan dan mengetahui rekomendasi pengembangan yang baik di Koridor jalan Raya Candi berdasarkan visual pejalan kaki, sehingga diharapkan hasil dari studi ini mampu memperbaiki visual lansekap serta meningkatkan kualitas baik dari segi fungsional maupun estetika. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada di Jalan Raya Candi. Berikut mengenai permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya studi ini: 1. Seiring perkembangan jaman, koridor Jalan Raya Candi berkembang menjadi kawasan perdagangan dan jasa yang strategis sehingga berpotensi menimbulkan banyak penyelenggaraan reklame di sepanjang koridor.. 2. Berdasarkan observasi peneliti, Koridor Jalan Raya candi secara kualitas estetika visual terdapat permasalahan yaitu berupa vegetasi yang tinggi sehingga menutup bangunan, terdapat pedagang kaki lima yang berada di pedestrian way. 3. Beberapa spot pemandangan visual yang ada Koridor Jalan Raya Candi yang terhalangi oleh objek lain seperti pohon, halte, dan papan iklan yang menggangu kenyaman visual pejalan kaki untuk memandang objek utama, yaitu bangunan tua di Koridor jalan Raya Candi. 1.3 Batasan Masalah 1. Pembahasan ini hanya di jalan raya candi dengan jenis bangunan tua kolonial Belanda dan jenis. Pembatasan ini dilakukan agar analisis dan pembahasan terfokus dengan objek fisik yang sedang diteliti. 2. Tidak mengkaji mengenai aspek ekonomi pabrik dengan pendanaan dalam mendukung kegiatan pelestarian. Kajian ini hanya membahas mengenai bentuk karakteristik bangunan tua. 3. Tidak sampai mengenai bagaimana strategi pelaksanaan, kebijakan politik, peraturan, dan pengelolaan dalam penelitian tersebut. Pembahasan ini lebih ke fungsional agar tidak meluas ke politik yang lebih detail. 4. Tidak membahas analisis konsep kegiatan pelestarian cagar budaya yang sesuai dengan kawasan pabrik gula. Pembahasan ini lebih difokuskan karena melihat kesejarahan kawasan aspek pabrik gula saja. Batasan elemen fisik yang dianalisa disesuaikan dengan kondisi wilayah penelitian karena tiap wilayah studi memiliki karakteristik yang berbeda-beda. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi permasalahan kondisi jalan Raya Candi, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti. 1. Bagaimana kualitas estetika visual bangunan terhadap adanya reklame dan vegetasi di koridor jalan raya candi? 2. Bagaimana arahan rekomendasi penataan reklame dan vegetasi pada bangunan di jalan raya candi? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Pelestarian Bangunan di Jalan Raya Candi memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui kualitas estetika visual bangunan terhadap adanya reklame dan vegetasi di koridor Jalan Raya Candi. 2. Mengetahui arahan rekomendasi penataan reklame dan vegetasi pada bangunan di koridor jalan raya candi Kabupaten Sidoarjo. 1.5.2 Manfaat Penelitian Adapun tujuan dilakukan penelitian tentang pelestarian sebagai berikut: 1. Bagi Keilmuan Studi tentang pelestarian ini berharap dapat menambah dan memperdalam ilmu tentang sejarah dan preservasi suatu kota. Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan bagi keilmuan, refrensi mengenain penilaian kualitas visual. 2. Bagi Pemerintah Daerah Penelitian ini diharapkaan digunakan sebagai refrensi bagi pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam penyusunan suatu kebijakan untuk suatau perencanaan yang akan mendatang mengenai kualitas estetika visual. 3. Bagi pihak Swasta Penelitian ini diharapkan agar pihak swasta mengetahui suatu potensi yang dimiliki dari bangunan tua dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata. 4. Bagi Masyarakat. Penelitian ini bergunan untuk memberikan refrensi bagi masyrakat mengenai aset sejarah buda yang seharus dilestarikan, sehingga masyarakat mengenal warisan budaya leluhur. 1.6 Ruang Lingkup 1.6.1 Ruang Lingkup Peneliti Lingkup materi penelitian yang dimaksud agar pembahasan dapat terfokus dan dapat menjawab permasalahan penelitian yang telah ditentukan. Lingkup materi penelitian ini adalah: 1. Kualitas estetika visual yang ada di Koridor jalan Raya Candi menurut pejalan kaki 2. Evaluasi kualitas estetika visual Di koridor Jalan Raya Candi. 3. Rekomendasi penataan di Koridor Jalan Raya Candi menurut pejalan Kaki. 1.6.2 Lokasi Penelitian Gambar 1. 1 Lokasi Wilayah Studi 1.7 Kerangka Pemikiran
Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran
1.8 Sistematika Pembahasan Studi “Penilian Kualitas Visual Koridor Jalan Raya Candi” terbagi menjadi beberapa bab, yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran. Berikut penjelsan lebih detail mengenai isi dari tiap – tiap bab: BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan dalam penelitian ini berisi latar belakang, identifikasi permasalahan, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup wilayah dan materi, manfaat penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika pembahasan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka berisi kumpulan teori-teori yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses analisis pada penelitian ini, terutama teori-teori yang terkait dengan bangunan bersejarah, kualitas visual, analisa pelestarian bangunan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari studi literature dan beberapa penelitian terdahulu yang meliputi dari jurnal dan tugas akhir. BAB III: METODE PENELITIAN Metode penelitian berisi mengenai cara-cara yang digunakan dalam penelitian, meliputi diagram alir penelitian, kerangka analisis, lokasi penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data, dan desain survey. BAB IV : PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang gambaran wilayah studi secara umum yaitu kondisi fisik dasar seperti keadaan lokasi studi. Serta dalam bab ini menjelaskan tentang pembahasan analisis dengan metode yang digunakan yang disesuaikan dengan hasil survey dan data yang telah diperoleh. BAB V : KESIMPULAN dan SARAN Berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan yang telah dilakukan dan saran dari hasil laporan penelitian kepada peneliti lain agar penelitian dapat lebih baik.