L 4971 PDF
L 4971 PDF
= 1.000.000 dm2 × 2 dm
= 2.000.000 dm3
2) Berat tanah sebanyak 1 ha = Volume tanah × BJ tanah
Diketahui : Panen Rumput Raja berat segarnya 250 ton ha-1 tahun-1
Berat kering (BK) misalnya PK 9% : N = 9/ 6,25 = 1,44%
50 ton × 1,44% N = 0,72 ton N = 720 kg N
1. Perlakuan 1 (P1)
P1 = 100% N dari urea
= 720 × 100 = 1565 kg N
46
Kebutuhan urea pada polybag :
1565 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,01252 kg
= 12,52 gram
2. Perlakuan 2 (P2)
P2 = 100% N dari pupuk kandang
= 720 × 100 = 150.000 kg N
0,48
Kebutuhan pupuk kandang pada polybag :
150.000 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 1,2 kg
= 1200 gram
45
3. Perlakuan 3 (P3)
P3 = 80% N dari urea, 20% N dari pupuk kandang
80% N dari urea :
= 720 × 80 = 1252 kg N
46
Kebutuhan urea pada polybag :
1252 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,010016 kg
= 10,016 gram
= 720 × 20 = 30.000 kg N
0,48
Kebutuhan pupuk kandang pada polybag :
30.000 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,24 kg
= 240 gram
46
4. Perlakuan 4 (P4)
P4 = 60% N dari urea, 40% N dari pupuk kandang
60% N dari urea :
= 720 × 60 = 939 kg N
46
Kebutuhan urea pada polybag :
939 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,0075 kg
= 7,5 gram
= 720 × 40 = 60.000 kg N
0,48
Kebutuhan pupuk kandang pada polybag :
60.000 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,48 kg
= 480 gram
5. Perlakuan 5 (P5)
P5 = 40% N dari urea, 60% N dari pupuk kandang
40% N dari urea :
= 720 × 40 = 626 kg N
46
47
= 720 × 60 = 90.000 kg N
0,48
Kebutuhan pupuk kandang pada polybag :
90.000 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,72 kg
= 720 gram
6. Perlakuan 6 (P6)
P5 = 20% N dari urea, 80% N dari pupuk kandang
20% N dari urea :
= 720 × 20 = 313 kg N
46
Kebutuhan urea pada polybag :
313 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,0025 kg
= 2,5 gram
48
= 720 × 80 = 120.000 kg N
0,48
Kebutuhan pupuk kandang pada polybag :
120.000 kg = x
2.000.000 kg 16 kg
x = 0,96 kg
= 960 gram
49
Utara
2m 2m
1m 1m
Keterangan :
P = Perlakuan (pupuk yang diberikan)
U = Ulangan
50
Perlakuan Ulangan
I II III IV
1 P1U1 P1U2 P1U3 P1U4
2 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4
3 P3U1 P3U2 P3U3 P3U4
4 P4U1 P4U2 P4U3 P4U4
5 P5U1 P5U2 P5U3 P5U4
6 P6U1 P6U2 P6U3 P6U4
Keterangan :
P = Perlakuan (pupuk yang diberikan)
U = Ulangan
Jumlah 250,00 169,70 419,40 771,80 1668,70 733,30 1897,0 736,10 2177,70
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
1 2 3 4
………..…………...gram...............................
FK =
= = 2.479.530,307
56
JK Total =Ʃ – FK
=(613,072+225,602+310,342…..+175,752) – 2.479.530,307
= 2.780.779,36 – 2.479.530,307
= 301.249,053
JK Perlakuan = – FK
1968,76 2 825,73 2
= ..... 2.479.530,307
4 4
= 2.685.168,26 – 2.479.530,307
= 205.637,953
JK Kelompok = – FK
=
– 2.479.530,307
= 2.488.107,35 – 2.479.530,307
= 8.577,043
= 87.034,057
57
DB Kelompok = r – 1 = 4 –1 =3
DB Galat = (r – 1)(t – 1) = (4 – 1)(6 – 1) = 15
DB Perlakuan =t–1 =6–1 =5
DB total = rt – 1 =4.6–1 = 23
KTK = 2.859,014
KTP = = 41.127,5906
KTG = 5.802,27
Fhitung = 7,088
Total 23 301.249,053
⃰ = significant
58
Sx = = 9,088
Rataan
P Bahan SSr LSR Signifikasi
Kering
2 492,19 a
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
1 2 3 4
………..………...%..................................
FK =
= = 1.457,35
JK Total =Ʃ – FK
= 1.470,95 – 1.457,35
60
= 13,6
JK Perlakuan = – FK
34,43 2 30,79 2
= ..... 1.457,35
4 4
= 1.461,41 – 1.457,35
= 4,06
JK Kelompok = – FK
= – 1.457,35
= 8,32
DB Kelompok = r – 1 = 4 –1 =3
DB Galat = (r – 1)(t – 1) = (4 – 1)(6 – 1) = 15
61
KTK = 0,406
KTP = 0,812
KTG = 0,554
Fhitung = 1,465
Total 23 13,6
Perhitungan :
ca
Kadar Bahan Kering = x 100%
ba
Keterangan :
Prinsip Pengukuran :
Penetapan nilai protein kasar dilakukan secara tidak langsung,
karena analisis ini didasarkan pada penentuan kandung nitro yang terdapat
dalam bahan. Kandungan nitrogen yang diperoleh dikalikan dengan 6,25
sebagai angka konversi nilai nitrogen menjadi nilai protein. Nilai 6,25
diperoleh dari asumsi bahwa protein mengandung 16% nitrogen
(perbandingan protein:nitrogen = 100;16 = 6,25;1).
Destruksi yaitu mengahancurkan bahan menjadi komponen
sederhana, sehingga nitrogen dalam bahan terurai dari ikatan organiknya.
Nitrogen yang terpisah diikat oleh H2SO4 menjadi (NH4)2SO4.
Destilasi adalah pengikatan komponen organik tidak hanya kepada
nitrogen saja, tetapi juga terhadap komponen lain, oleh karena itu nitrogen
harus diisolasi. Untuk melepaskan nitrogen dalam larutan hasil destruksi
adalah dengan membentuk gas NH3. Pemberian NaOH 40% akan
mengubah (NH4)2SO menjadi NH4OH. NH4OH bila dipanaskan akan
berubah menjadi gas NH3 dan air, yang kemudian dikondensasi. NH3
akhirnya ditangkap oleh larutan asam borat 5% membentuk (NH 4)3BO3
ditentukan jumlahnya dengan cara dititrasi dengan HCL.
B. Destilasi
1) Siapkan alat destilasi selengkapnya (yang terdiri dari : labu didih,
pemanas listrik, corong samping yang dilengkapi kran, labu penahan
percik, kondensor, dan Erlenmeyer 300 ml) pasang dengan hati-hati
jangan lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman.
2) Pindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian
bilas dengan aquades sebanyak 50 ml.
3) Pasangkan Erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5% sebanyak 15
ml telah diberi indikator campuran sebanyak 2 tetes dibagian ujung
kondensor (catatan : posisi ujung kondensor terendam asam borax).
Asam borax berfungsi untuk menangkap gas ammonia hasil destilasi.
4) Basakan larutan bahan dari destruksi dengan menambahkan 40 -60
ml NaOH 40% melalui corong samping. Tutup kran corong segera
setelah larutan tersebut masuk ke labu didih.
65
C. Titrasi
1) Erlenmeyer berisi suling tadi diambil (jangan lupa membilas bagian
yang terendam dalam air sulingan).
2) Titrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya (catat
sebagai B ml). Titrasi dicapai ditandai dengan perubahan warna hijau
ke abu-abuan. Catat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C ml.