Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
yang bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3), “Metode penelitian
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu
diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan.” Sedangkan menurut
Darmadi (2013, hlm. 153), “Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.”
Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 14) menjelaskan tentang
pengertian penelitian kuantitatif sebagai berikut:
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu, taknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
83
84
10. Penelitian kuantitatif penentu ukuran jumlah responden atau sampel dengan
menggunakan persentase, rumus atau table populasi-sampel, sebagai
penerapan prinsip keterwakilan
11. Penelitian kuantitatif melakukan alur penarikan kesimpulan berproses secara
deduktif, yaitu konsep, variabel kedata
12. Metode penelitian kuantitatif instrumen penelitiannya berupa kuesioner atau
angket, yang juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data
13. Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data
terkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis
statistic
14. Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa tingkat hubungan antar variabel,
sedangkan dalam penelitoian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep
yang tersembunyi di balik data rinci berdasarkan interprestasi atau
kesepakatan dari para responden atau informan.
Adapun tahapan penelitian kuantitatif deskriptif menurut Sutinah (2013)
penelitian kuantitataif dapat dilakukan dalam lima tahap. Tahap-tahap tersebut
dilakukan secara konsisten sebagai berikut:
1. Pemaparan latar belakang
2. Perumusan masalh penelitian
3. Mengemukakan tujuan penelitian
4. Mengemukakan teori yang digunakan dalam penelitian
5. Mengemukakan metodologi penelitian yang digunakan.
Sedangkan menurut Suryabrata (2014) langkah-langkah pokok pada
penelitian desktiptif sebagi berikut:
1. Definisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai.
Fakta-fakta dan sifat-sifat yang perlu ditemukan
2. Rancangan cara pendekatannya bagaimana? kiranya data akan
dikumpulkan? Bagaimana caranya menentukan sampelnya untuk
menjamin supaya sampel representative bagi populasinya? Alat atau
teknik observasi apa yang tersedia atau perlu dibuat? Apakah metode
pengumpulan data itu perlu di-tryout-kan? Apakah para pengumpul
data perlu dilatih terlebih dahulu?
3. Kumpulkan data
4. Susun laporan.
86
B. Desain Penelitian
Desain adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan
penelitian yang bertujuan untuk membangun strategi yang menghasilkan blurprint
atau model penelitian. (moleong,2014, hlm. 71). Sedangkan menurut Nasir (2014,
hlm. 84) “desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan
dan pelaksanaan penelitian.” Kemudian desain penelitian menurut Moh. Pabundu
Tika (2015, hlm. 12) “adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah,
dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat
dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan penelitian.”
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa desain penelitian
yaitu merupakan pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian
yang bertujuan untuk membangun strategi yang menghasilkan dengan model
penelitian, semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitianyang tererencana dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis
data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat terlaksanan secara efisien dan
efektif sesuai dengan tujuan.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan
untuk melakukan penelitian dengan cara menguji hipotesis untuk menjelaskan
terdapat pengaruh antara variabel bebas dana variabel terikat. Pendekatan kuantitatif
menggunakan data yang berupa angka yang kemungkinan digunakan teknik analisis
statistik. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kelengkapan
sarana dan prasarana terhadap hasil belajar siswa kelas v pada SDN yang berada di
Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Penelitian ini juga
menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
87
Gambar 3.1
Draf Penelitian
Observasi Angket
Pengelompokan Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Triangulasi Data
Tabel 3.1
Data Populasi Sekolah dan Jumlah peserta didik Kelas V
di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasai Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2019/2020
2. Sampel
Sampel menurut Gulo (2010, hlm. 78) “sampel merupakan himpunan
bagian/subset dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang benar
mengenai populasi. Namun menurut Arikunto (2013, hlm 174) menyatakan
“sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel
apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.”
Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) menyatakan sebagai berikut:
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajarai dari sampel itu, untuk itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
91
N .d 2 1
Keterangan:
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
d2 :
Presisi yang ditetapkan 0,05 (5%)
n 223
223.0,0025 1
n 223
1,5575
n 143,1
Dibulatkan menjadi 143 siswa kelas V
92
Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah jumlah siswa kelas V dan
jumlah guru menyesuaikan pada sekolah yang dijadikan sampel siswa kelas
V. pada Sekolah Dasar di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasai Kabupaten
bandung seperti pada tabel
Tabel 3.2
Data Sampel Sekolah dan Jumlah peserta didik Kelas V
di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasai Kabupaten Bandung
Tahun Ajaran 2019/2020
No Npsn Nama Sekolah Jumlah Siswa
kelas V
3. Teknik Sampling
Teknik sampling menurut Sugiyono (2013, hlm. 118) “teknik sampling
adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel
yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan.” sedangkan menurut Sundayana (2015, hlm. 24) menyatakan
“teknik sampling berguna agar dapat mewakili populasi sehingga kesimpulan
terhadap populasi dapat dipertanggung jawabkan, lebih teliti yang sedikit
daripada yang banyak, menghemat waktu, tenaga, biaya, dll.” teknik
pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: sampling random
(probability sampling) dan sampling nonrandom (nonprobability sampling).
Berdasarkan pernyatana di atas maka peneliti membuat teknik sampling
non random, untuk mendapatkan hasil penlitian yang relevan, yang dapat
93
fakta mengenai variabel yang diteliti.” Sedangkan menurut Siregar (2011, hlm.
130) menyatakan bahwa “Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan
data primer dan data sekunder dalam suatu penelitian.”
Berdasarkan pendapat di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa
pengumpulan data merupakan suatu cara yang dipakai untuk mengumpulkan
informasi atau fakta-fakta di lapangan serta Pengumpulan data dapat dilakukan
dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari
setting-nya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting). Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan gabungan
keempatnya yang menpunyai tujuan mengungkapkan fakta mengenai variabel
yang diteliti dengan pengumpulan data primer dan data sekunder dalam suatu
penelitian
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
penyebaran kuesioner/angket yang menggunakan skala likert. Dengan alternatif
jawaban dengan menggunakan skala likert yaitu dengan memberikan skor kepada
masing-masing jawaban pertanyaan maupun pernyataan alternatif: jawaban sangat
setuju (SS) diberi bobot nilai 4, setuju (S) diberi bobot nilai 3, ragu-ragu (RR)
diberi bobot nilai 2, dan tidak setuju (TS) diberi bobot nilai 1.
Berikut beberapa teknik pengumpulan daya yang dilakukan oleh peneliti
dalam penelitian ini yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi menurut Sugiyono (2015, hlm. 145) mengemukakan sebagai
berikut:
observasi adalah teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara. Kalau
wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terlepas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain. Dalam observasi
ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
95
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2015, hlm. 156) mengemukakan
“Instrumen penelitian adalah merupakan alat ukur seperti test, kuesioner,
pedoman wawancara dan pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian.” Sedangkan menurut Arikunto (2013,
hlm. 203) menyatakan sebagai berikut:
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
diolah, variasi jenis instrumen penelitian adalah angket, ceklis atau daftar
centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan.
melakukan uji coba instrumen dan melakukan pengujian validitas dan reabilitas
instrumen. Skala pengukuran instrumen untuk menentukan satuan yang diperoleh
sekaligus jenis data atau tingkatan data apakah data tersebut berjenis nominal,
orbinal, interval, maupun rasio.
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Instrumen disusun berdasarkan pada kajian pustaka dan kerangka berpikir.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada responden, seluruh pertanyaan tersebut terdapat dalam
observasi, wawancara, angket. Angket yang digunakan bersifat tertutup, dimana
jawaban sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih.
Teknik penilaian pada penelitian ini menggunakan skala Likert, melalui skala
Likert variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator
kemudian dijabarkan lagi dalam bentuk pertanyaan. Seperti menurut Sugiyono
(2015, hlm. 165) berpendapat sebagi berikut:
skala Likert merupakan alat yang digunakan untuk mengembangkan
instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi, dan pendapat
seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan
suatu objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan produk
yang telah dikembangkan atau diciptakan.
3. Kuesioner/angket
Teknik penilaian dari setiap variabel (variabel kelengkapan sarana dan prasarana
terhadap hasil belajar) diukur dengan menggunakan skala Likert dengan sudah
atau belum. Data dikumpulkan dengan memberikan pertanyaan tersebut kepada
sampel/subjek yang terpilih. Adapun definisi penskoran untuk masing-masing
alternatif jawaban pada semua variabel. Instrumen lembar Kuesioner/angket
terlampir
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan gambaran umum pada sekolah seperti Profil
sekolah, visi-misi, tujuan, motto, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa,
serta sarana dan prasarana.
Oleh karena itu, peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan
data, analisis, penafsiran data, dan akhirnya menjadi pelapor hasil
penelitiannya. Peneliti harus menciptakan hubungan yang baik dengan subjek
penelitian serta untuk mencari informasi dari penelitian melalui observasi,
wawancara,kuesioner dan dokumentasi, guna menggali pokok permasalahan
yang ada pada Sekolah Dasar di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari
Kabupaten Bandung.
R n( xy) ( x)( y)
xy
{n x2 ( x)2 }{n y2 ( y 2 )}
Keterangan:
n = Jumlah Responden
Rᵪᵧ = Koefesien Korelasi antara x dan y
Σx = Jumlah skor dalam distribusi x
Σy = Jumlah skor dalam distribusi y
2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
Σx
2. Uji Realibilitas
Penelitian ini, melakukan uji reabilitas dengan menggunakan teknik
formula Alpha Cronbach. Seperti menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.
239) mengemukakan bahwa “rumus Alpha dugunakan untuk mencari
reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal
bentuk uraian. Sedangkan uji reabilitas menurut Sundayana (2014, hlm. 69)
mengemukakan sebagai berikut:
“Reabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan
hasil yang tetap sama (konaiatwn, ajeg). Hasil pengukuran itu harus
tetap sama(relatif sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek
yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang
berlaianan, dan tempat yang berbeda pula. Tidak terpengaruh oleh
pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi di
sebut alat ukur yang reliabel.
105
r ( k )(1 b
2 )
11 k 1 1
2
Keterangan:
r11 : Realibilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaa
2
x2 ( x)
n
n
Keterangan :
2 :
σ varians
Σx : Jumlah skor
n : Jumlah responden
3. Uji t
pengujian uji t menurut Sundayana (2015, hlm. 95) “dilakukan untuk
mengetahui apakah rata-rata hasil penelitian yang telah dilakukan memenuhi
kaidah tertentu atau tidak.” langkah-langkah pengujian dilakukan sebagi
berikut:
a. Menguji normalitas selebaran data
b. Menentukan hipotesis yang akan diuji
c. Menentukan nilai t hitung dan t tabel dengan rumus
t hitung x dan t tabel
t (dk n 1)
s/ n
d. Menentukan kriteria uji dan membuat kesimpulan.
106
G. Prosedur
Penelitian haruslah berdasarkan data yang empiris dan juga harus
berdasarkan prosedur yang benar dengan sistematika yang jelas pula.
Sebagaimana menurut Arikunto (2013, hlm 13) menyatakan bahwa:
Alur pemikiran penelitian, adapun jenis penelitiannya selalu dimulai dari
adanya permasalahan atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan
yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya
perbedaaan kesenjangan ini peneliti mencari teori yang tepat untuk
mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang
kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu. Hasil
dari penelitiannya akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang
dirasakan.
Adapun prosedur penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti secara
garis besar melalui tiga tahap, yaitu:
1. Tahap persiapan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap persiapan ini yaitu:
a. Pembuatan proposal penelitian.
b. Pelaksanaan ujian proposal.
c. Perbaikan proposal dengan bantuan dosen pembimbing.
d. Observasi ke sekolah dengan mewawancarai kepala sekolah
e. Menyusun instrumen penelitian.
107
H. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan, kegiatan ini dimulai
dari bulan April sampai bulan September 2019. penelitian ini dilaksanakan pada
tahun ajaran baru 2019/2020 yang dilakukan pada Sekolah Dasar di Desa
Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.
Tabel 3.1
Waktu penelitian
Nita Rahmanti (2019, Hlm. 107 )
Waktu Pelaksanaan (dalam bulan)
N Kegiatan April Mei Juni Juli Agust Septem Oktober
o us ber
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
2 Menyusun
proposal
3 Ujian
Proposal
108
Perbaikan
4
proposal
Bimbingan
5 Skripsi
BABI,
II,III
Penyusuna
n
6
Instrumen
penelitian
Pelaksanaa
7 n
penelitian
Menyusus
n laporan
8 hasil
penelitian
BAB IV,V
Sidang
9 ujian
skripsi