Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam teknologi laser, cahaya yang koheren menunjukkan suatu sumber


cahaya yang memancarkan panjang gelombang yang diidentifikasi
dari frekuensi yang sama, beda fase yang konstan dan polarisasinya. Selanjutnya
untuk menghasilkan sebuah cahaya yang koheren dari medium lasing adalah dengan
mengontrol kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Keluaran yang berkelanjutan dari
laser dengan amplituda-konstan (dikenal sebagai CW atau gelombang berkelanjutan),
atau detak, adalah dengan menggunakan teknik Q-switching, modelocking, atau gain-
switching.
Dalam operasi detak, dimana sejumlah daya puncak yang lebih tinggi dapat
dicapai. Sebuah medium laser juga dapat berfungsi sebagai penguat optik ketika di-
seed dengan cahaya dari sumber lainnya. Sinyal yang diperkuat dapat menjadi sangat
mirip dengan sinyal input dalam istilah panjang gelombang, fase, dan polarisasi; Ini
tentunya penting dalam telekomunikasi serat optik.
Beberapa jenis laser, seperti laser dye dan laser vibronik benda-padat
(vibronic solid-state lasers) dapat memproduksi cahaya lewat jangka lebar
gelombang; properti ini membuat mereka cocok untuk penciptaan detak singkat
sangat pendek dari cahaya, dalam jangka femtodetik (10-15 detik). Banyak
teori mekanika kuantum dan termodinamika dapat digunakan kepada aksi laser,
meskipun nyatanya banyak jenis laser ditemukan dengan cara trial and error.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dirumuskan jika menilik latar belakang masalah
sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Apakah definisi dari laser?


2. Apa saja jenis-jenis dan prinsip kerja laser?
3. Bagaiamana aplikasi laser dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan

1
Tujuan kami mengadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana asal-usul dari laser.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis laser.
1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang laser sebagai bagian dari piranti
elektronika.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Foton

Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik. Biasanya


foton dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperti cahaya, gelombang
radio, dan Sinar-X. Foton berbeda dengan partikel elementer lain
seperti elektron dan quark, karena ia tidak bermassa dan dalam ruang vakum foton
selalu bergerak dengan kecepatan cahaya, c. Foton memiliki baik sifat gelombang
maupun partikel ("dualisme gelombang-partikel").

Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar di seluruh ruang dan


menunjukkan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa
dan interferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu
sama lain.

Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi dengan


memindahkan energi sejumlah:

di mana   adalah konstanta Planck,   adalah laju cahaya, dan 


adalah panjang gelombangnya. Selain energi partikel foton juga
membawa momentum dan memiliki polarisasi. Foton mematuhi hukum mekanika
kuantum, yang berarti kerap kali besaran-besaran tersebut tidak dapat diukur dengan
cermat. Biasanya besaran-besaran tersebut didefinisikan sebagai probabilitas
mengukur polarisasi, posisi, atau momentum tertentu.

Sebagai contoh, meskipun sebuah foton dapat mengeksitasi


satu molekul tertentu, sering tidak mungkin meramalkan sebelumnya molekul yang
mana yang akan tereksitasi.

Deskripsi foton sebagai pembawa radiasi elektromagnetik biasa digunakan


oleh para fisikawan. Namun dalam fisika teoretis sebuah foton dapat dianggap sebagai

3
mediator buat segala jenis interaksi elektromagnetik, seperti medan magnet dan gaya
tolak-menolak antara muatan sejenis.

Konsep modern foton dikembangkan secara berangsur-angsur antara 1905-


1917 oleh Albert Einsteinuntuk menjelaskan pengamatan eksperimental yang tidak
memenuhi model klasik untuk cahaya. Model foton khususnya memperhitungkan
ketergantungan energi cahaya terhadap frekuensi, dan menjelaskan
kemampuan materi dan radiasi elektromagnetik untuk berada dalam kesetimbangan
termal. Fisikawan lain mencoba menjelaskan anomali pengamatan ini dengan model
semiklasik, yang masih menggunakan persamaan Maxwell untuk mendeskripsikan
cahaya. Namun dalam model ini objek material yang mengemisi dan menyerap
cahaya dikuantisasi. Meskipun model-model semiklasik ini ikut menyumbang dalam
pengembangan mekanika kuantum, percobaan-percobaan lebih lanjut
membuktikan hipotesis Einstein bahwa cahaya itu sendirilah yang terkuantisasi.
Kuantum cahaya adalah foton.

2.3 Laser Dye


Laser dye adalah molekul organik besar dengan berat molekul beberapa ratus
mikro. Ketika salah satu molekul organik dilarutkan dalam pelarut cair yang sesuai
(seperti etanol, metanol, atau campuran etanol-air) dapat digunakan sebagai media
laser dalam laser dye. Larutan laser dye menyerap pada panjang gelombang yang
lebih pendek dan memancarkan pada panjang gelombang yang lebih panjang. Laser
dye yang bagus termasuk coumarin dan rhodamines. Pewarna kumarin memancarkan
di wilayah hijau spektrum sementara pewarna rhodamin digunakan untuk emisi dalam
kuning-merah. Warna yang dipancarkan oleh laser dye tergantung pada medium
sekitarnya yaitu medium di mana mereka dilarutkan. Namun, ada puluhan laser dye
yang dapat digunakan untuk merentang secara terus menerus spektrum emisi dari
ultraviolet dekat ke inframerah dekat.

4
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi Laser


Laser adalah suati piranti elektronik yang menghasilkan berkas cahaya sangat
sejajar, dengn panjang gelombang tunggal dan sangat intensif. Cahaya laser
dikatakan bersifat kohern, artinya bidang simpul dan bidang perut seriap gelombang
dalam berkas itu berimpt. Sifat ini hanya dapat dipenuhi oleh gelombang yang
bersifat monokromatik (satu warna). Berkas cahaya lampu pijar dan lampu flouresen
(neon”) dikatakan tak koheren, karena gelombang-glombang dalam berkas itu
merambat sendiri-sendiri, tidak berderap bersama-sama. Berkas cahaya tak-koheren
cenderung menyebar. Sebagai perbandingan : berkas cahaya laser dengan garis
tengah penampang sebesar 30 cm yang diarahkan ke bulan menerangi derah bundar
pada permukaan bulan dengan garis tengah 3 km, sedangkan cahaya biasa menyebar
sampai bergaris tengah 0,2 ribu km(jarak yang diarungi sama, sejauh 386 ribu km).
3.2 Jenis-Jenis dan prinsip kerja Laser
Ada berbagai jenis laser. Medium laser bisa padat, gas, cair atau
semikonduktor. Laser biasanya ditentukan oleh jenis bahan yang digunakan oleh
penguatnya.
Solid-state laser material telah dikuatkan terdistribusi dalam matriks padat
(seperti ruby atau neodymium: yttrium-aluminium garnet laser yag). Laser
neodymium-yag memancarkan cahaya inframerah pada 1.064 nanometer (nm).
laser Gas (helium dan helium-neon, hene, merupakan laser gas yang paling
umum) memiliki output utama dari lampu inframerah. CO2 laser memancarkan
energi jauh dr inframerah, dan digunakan untuk memotong material keras.

5
Gambar 3.3.2 Laser Gas
laser Excimer (nama ini berasal dari istilah excited dan dimers) menggunakan
gas reaktif, seperti klorin dan fluorin, dicampur dengan gas inert seperti argon,
kripton atau xenon. Ketika elektrik dirangsang, molekul pseudo (dimer). Ketika
lased, dimer menghasilkan cahaya dalam kisaran ultraviolet.
Dye laser menggunakan pewarna organik kompleks, seperti rhodamine 6g,
dalam larutan cair atau suspensi sebagai media penguat.

Gambar 3.3.4 Laser Dye


Semiconductor laser, kadang-kadang disebut dioda laser, laser yg tidak solid-
state. Perangkat elektronik yg menggunakan ini umumnya sangat kecil dan
menggunakan daya yang rendah. Mereka dapat dibangun menjadi array yang lebih
besar, seperti sumber penulisan dalam beberapa printer laser atau CD player.

Gambar 3.3.4 Laser Semiconductor

Laser dihasilkan dari proses selaksasi elektron. Pada saat proses ini maka
sejumlah foton akan di lepaskan berbeda dengan cahaya senter. Emisi pada laser
terjaadi dengan teratur sedangkan pada lampu senter emisi terjadi secara acak. Pada

6
laser emisi akan menghasilkan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Berbeda dengan lampu senter emisi akan menghasilkan cahaya dengan banyak
panjang gelombang. Proses yang terjadi adalah elektron pada keadaan ground state
(pada pita valensi) mendapat energi kemudian statusnya naik menuu pita konduksi
(keadaan eksitasi) kemudian elektron tersebut kembali ke keadaan awal(ground
state) diikuti dengan beberapa foton yang terlepas. Kemudian agar energi yang
dibawa cukup besar maka dibutuhkan sebuah resonator, resonator ini dapat berupa
sebuah lensa atau cermin yang serig digunakan adalah lensa dan cermin. Keika
didalam resonator maka foton-foton tersebut akan saling memantul terhadap dinding
resonator sehingga cukup kuat untuk meninggalkan resonator tersebut. Laser cukup
kuat digunakan sbagai lat pmotong misalnya adalah laser CO2. Lasr yang kuat
adalah tingkat peleburannya rendah dan energi fotonnya tinggi.
3.3 Aplikasi an Laser Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, laser digunakan pada berbagai bidang. Dalam


bidang kedokteran dan kesehatan, sinar laser digunakan antara lain untuk
mendiagnosis penyakit, pengobatan penyakit, dan perbaikan suatu cacat serta
penbedahan. Pada bidang industri, sinar laser bermanfaat untuk pengelasan,
pemotongan lempeng baja, serta untuk pengeboran. Pada bidang astronomi, sinar
laser berdaya tinggi dapat digunakan untuk mengukur jarak Bumi Bulan dengan
teliti. Dala bidang fotografi, laser mampu menghasilkan bayangan tiga dimensi dari
suatu benda, disebut holografi. Dalam bidang elektronika, laser solid state berukuran
kecil digunakan dalam system penyimpanan memori optik dalam computer. Dalam
bidang komunikasi, laser berfungsi untuk memperkuat cahaya sehingga dapat
menyalurkan suara dan sinyal gambar melalui serat optik

7
BAB IV

PENUTUP

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Sifat-sifat Laser adalah Cahaya koheren, monokromatik, berkas laser memiliki


intensitas sangat tinggi, berkas laser hampir tidak menyebar. Jenis-jenis laser
adalah solid-state laser, laser gas, laser xcimer, dye laser dan semiconductor laser.
Aplikasi laser dapat di bidang kedokteran, kehidupan sehari-hari dan masih
banyak lagi.
5.2 Saran

8
DAFTAR PUSTAKA

PENGERTIAN, ARTI DEFINISI . “ Pengertian Laser ”

(http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-laser/ diakses 11 November 2018 )

Anda mungkin juga menyukai