Anda di halaman 1dari 8

Nama : Julia Ernestina F.

Martins

Nim : 1702043

Tujuan kita memberi tahu pihak


keluarga pasien bahwa pasien
tersebut sudah tidak ada harapan,
adalah untuk mempersiapkan
keluarga untuk menerima keadaan
tersebut. Karena kalau tidak
diberitahu dan pasien tiba-tiba
meninggal, keluarga pasien akan
menyalakan dokter dan perawat.
Kita tidak perlu menutupi, kalau
memang keadaan pasiennya sudah
tidak bisa ditolong. Mungkin reaksi
keluarga yang pertama biasanya
bingung dan mungkin tidak percaya
untuk menerima kenyataan, tapi kita
berusaha menjelaskan hasil
pemeriksaan sedetail mungkin,
dengan bahasa yang mudah
dipahami supaya keluarga pasien
dapat mengerti.

Menurut hasil diskusi kelompok kami


tentang diagnosis penyakit harus
disampaikan kepada keluarga, dapat
disimpulkan bahwa :

1. Keluarga lebih
mengetahui riwayat
kesehatan pasien karena
keluarga lebih dekat
dengan pasien.
2. Keluarga lebih
mengetahui sifat dan
karakter, maka dari itu
disarankan untuk
memberitahu
keluarganya terlebih
dahulu supaya
keluarganya yang
memberitahu pasien
tersebut pasien karena
ada pasien yang lebih
mempercayai
keluarganya sendiri
dibandingkan orang lain.
3. Keluarga bisa mengontrol
respon emotional pasien
saat mendengar
diagnosa penyakitnya.
4. Lewat keluarga, pasien
lebih terbuka dan
mengutarakan apa yang
dia rasakan terhadap
penakitnya.
5. Keluarga bisa
memberikan dukungan
dan perhatian yang
membuat hidup pasien
menyenangkan selama
masa sakit, sehingga
mereka bisa menikmati
betul sisa hidup mereka.
a. Kebijakan Internasional
tentang keperawatan
paliatif

Definisi
PerawataanPaliatif yang
diberikan oleh WHO pada
tahun 2005 bahwa
perawatan paliatif adalah
sistem perawatan terpadu
yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup,
dengan cara meringankan
nyeri dan penderitaan lain,
memberikan dukungan
spiritual dan psikososial
mulai saat diagnose
ditegakkan sampai akhir
hayat dan dukungan
terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka.
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) me
nekankan lagi bahwa
pelayanan paliatif berpijak
pada pola dasar berikut ini :
 Meningkatkan kualitas
hidup dan menganggap
kematian sebagai
proses yang normal
 Tidak mempercepat
atau menunda
kematian.
 Menghilangkan nyeri
dan keluhan lain
yang menganggu.
 Menjaga keseimbangan
psikologis dan spiritual.
 Berusaha agar
penderita tetap aktif
sampai akhir hayatnya
 Berusaha membantu
mengatasi suasana
dukacita pada keluarga.

b. Kebijakan Nasional tentang


keperawatan Paliatif
Menurut KEPMENKES RI
NOMOR: 812, 2007 kualitas
hidup pasien adalah keadaan
pasien yang dipersepsikan
terhadap keadaan pasien
sesuai konteks budaya dan
sistem nilai yang dianutnya,
termasuk tujuan hidup,
harapan, dan niatnya.
Dimensi dari kualitas hidup.
Dimensi dari kualitas hidup
yaitu Gejala fisik,
Kemampuan fungsional
(aktivitas), Kesejahteraan
keluarga, Spiritual, Fungsi
sosial, Kepuasan terhadap
pengobatan (termasuk
masalah keuangan),
Orientasi masa depan,
Kehidupan seksual,
termasuk gambaran
terhadap diri sendiri, Fungsi
dalam bekerja.

Words : 371

Anda mungkin juga menyukai