Contoh Ringkasan Analisis Laporan Skoring Pauli
Contoh Ringkasan Analisis Laporan Skoring Pauli
NAMA : RYR
UMUR : 26 tahun
TANGGAL LAHIR :-
SKORING
C 2499
K 4,257 % 191 19
KET :
B = BESAR
C = CUKUP
K = KECIL
Persentase kesalahan yang dilakukan oleh subyek adalah 0,0025%, yang menurut norma dapat diartikan
sebagai kategori performa Besar
Persentase jawaban yang dibetulkan oleh subyek adalah "0". Hal tersebut di dalam norma termasuk
dalam kategori performa Besar
Penyimpangan yang terjadi sebesar 4,257 %. Sesuai dengan norma, prosentase tersebut tergolong
kategori kecil. Tinggi (range) yang diperoleh subyek adalah 191, dan di dalam norma termasuk performa
kecil
Tempat puncak ; subyek mencapai nilai tertinggi pada garis ke 19, menurut norma subyek berperforma
cukup.
Pada grafik pauli, nampak bahwa di awal pengerjaan tugas terjadi kenaikan dan penurunan grafik yang
tidak berlebihan. Namun sebaliknya ada peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan pada akhir
tes. Hal ini dapat diartikan subyek mengalami suatu kejenuhan dan penurunan peforma dalam bekerja
dengan rentah waktu yang lama, biasanya subjek seperti ini adalah karyawan berjiwa pengusaha yang
suka akan kebebasan dalam bekerja dan tidak terlalu suka di atur.
Sebenarnya subyek adalah orang yang memiliki energi yang sangat mencukupi untuk
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan, bahkan kelebihan yang lainnya, ia memiliki ketelitian yang
cukup baik, hal ini sekaligus menunjukkan bahwa ia mampu berkonsentrasi dengan baik saat
mengerjakan sesuatu. Ditambah lagi dengan kemauan yang keras, mau bertanggung jawab, dan
setia pada tugas yang dibebankan padanya, maka subyek sesungguhnya memiliki potensi yang
mendukung dalam pengembangan kinerja yang optimal. Namun disisi lain, kekurangan yang dimiliki
subyek pada akhirnya menghambat kinerja optimal subyek sehingga menjadi kurang optimal.
Adapun kekurangan kekurangan tersebut antara lain :
Peluang yang ada adalah energi yang besar serta kelebihan lain, dapat dimanfaatkan untuk
meminimalkan kekurangan yang dimiliki. Jika dipandang sisi positifnya, maka dengan energi yang besar,
subyek tak akan menyerah begitu saja terhadap hambatan yang ia hadapi. Secara perlahan ia masih
berpeluang untuk memperbaiki kinerjanya, seperti yang ditunjukkan pada grafik tes subyek. Saat
kelebihan-kelebihan yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik maka kekurangan pun dapat
diminimalisir, meski ada kesalahan.
Untuk mengatasi kondisi yang dialami oleh subyek adalah dengan memperbaiki cara bekerja
subyek, dimana salah satu hal yang terpenting yang harus dilakukan adalah membuat strategi yang tepat
dalam melaksanakan pekerjaannya dalam mengontrol energi, hal tersebut lambat laun akan
menstabilkan kinerja dimana subjek dapat meningkatkan kariernya jika selalu terus berlatih menguatkan
energi dan potensi yang ada dalam dirimya.