Ideologi adalah suatu bentuk filosofi sosial atau politik yang bertujuan untuk
menjelaskan keadaan dunia dan mengubahnya. Istilah ideologi pertama lahir pada Masa
Pemerintahan Terror (Reign of Terror) saat Revolusi Perancis, dimana istilah tersebut
diperkenalkan oleh seorang filsafat bernama Antoine-Louis-Claude, Comte Destutt de
Tracy pada tahun 1796 yang disusun olehnya sebagai “ilmu gagasan” (science of ideas)
dalam rangka mengembangkan suatu sistem gagasan rasional untuk menentang impuls
irasional massa. Istilah ideologi sendiri, berasal dari gabungan kata “idea” dan “logos” yang
artinya adalah pengetahuan.
Secara simpel, ideologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang ide-ide serta
keyakinan atau gagasan. Sedangkan secara luas, ideologi merupakan seperangkat prinsip
yang dijadikan dasar dalam memberikan arah dan tujuan yang ingin atau diharapkan
untuk dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan nasional suatu
bangsa dan negara.
I. Macam-Macam Ideologi
a. Liberalisme
Ideologi yang menitikberatkan pada kebebasan perseorangan atau individu, baik itu
pada segi ekonomi, sosial, maupun politik. Liberalisme menganut paham sekuler,
dimana urusan atau permasalahan agama dan pemerintah dipisahkan. Ciri umum dari
ideologi meliputi: 1) Menjamin kebebasan atau kepentingan warganya; dan 2) Adanya
pasar bebas atau perdagangan bebas. Negara-negara yang menganut ideologi ini adalah:
Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara di Eropa.
b. Komunisme
Ideologi yang terlahir dari pembangkangan atas eksploitasi tenaga kerja pada masa
Revolusi Industri. Tujuan utama dari komunisme adalah terbangunya suatu masyarakat
komunis (communist society), yaitu suatu tatanan sosial- ekonomi yang terstruktur dari
gagasan atas kepemilikan bersama atas alat- alat produksi, akses bebas terhadap
barang-barang konsumsi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara dimana hal-hal
tersebut menyiratkan akhir dari eksploitasi tenaga kerja. Karakteristik utama dari
ideologi ini adalah sebagian besar properti dan sumber daya ekonomi dikontrol oleh
negara (alih-alih masyarakat individu). Komunisme sendiri juga bersifat ateis, yaitu
paham yang tidak percaya adanya Tuhan. Contoh negara yang menganut ideologi ini
antara lain: Korea Utara, dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok).
c. Sosialisme
Sama seperti komunisme ideologi ini menekankan adanya kepemilikan bersama atas
alat-alat produksi. Yang membedakannya dengan komunisme, adalah pada sosialisme
semua warga negara secara adil berbagi semua sumber daya ekonomi sebagaimana
sumber daya tersebut dialokasikan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis.
Selain itu, ideologi sosialisme tidaklah bersifat ateis, disini kebebasan beragama
diperbolehkan. Contoh negara yang menganut ideologi ini diantaranya adalah Rusia dan
Polandia.
d. Kapitalisme
Ideologi yang dibangun dari konsep kapital - kepemilikan dan kontrol atas mekanisme
perdagangan dan alat-alat produksi (pabrik, mesin, material, dll yang diperlukan untuk
produksi). Ideologi ini memusatkan pada pemupukan keuntungan yang sebesar-
besarnya untuk memperoleh laba yang maksimal. Ciri-ciri dari ideologi ini adalah
kekayaan dimiliki oleh individu dan barang- barang maupun jasa-jasa diperdagangkan
secara bebas.
e. Fasisme
Ideologi yang menganggap atau melihat negara sendiri lebih tinggi dibandingkan
negara-negara lain serta menganggap rendah negara-negara tersebut. Ciri-ciri dari
ideologi ini adalah pemerintahan yang otoriter (fanatik). Contoh negara yang menganut
ideologi ini antara lain: Nazi Jerman, dan Italia Fasis.
f. Nasionalisme
Ideologi yang yang menitikberatkan kesetiaan dan pengabdian kepada suatu negara,
terutama dalam hal mencapai dan mempertahankan kedaulatan negara tersebut.
Selanjutnya, nasionalisme juga memiliki tekad untuk membangun dan
mempertahankan identitas nasional - yang berakar dari budaya, bahasa, agama, politik,
dan sejarah bersama - serta mendorong kesatuan dan solidaritas bangsa. Karenanya,
nasionalisme berusaha untuk mendorong dan melestarikan budaya tradisional dan
kebangkitan budaya. Selain itu nasionalisme juga mendorong prestasi bangsa dan sifat
patriotisme warga negaranya.
g. Fundamentalisme
- Soekarno
Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun, berabad-abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat (Pancasila bukan hanya falsafah negara, tetapi
juga falsafah bagi bangsa Indonesia).
- Notonegoro
Pancasila adalah falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan
hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan,
serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
- M. Yamin
Pancasila berasal dari kata “panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti sendi, alas,
dasar, atau peraturan tingkah laku yang baik (Pancasila merupakan lima dasar yang
berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting atau baik).
1. Bintang
2. Mata rantai
3. Pohon beringin
- Pancasila merupakan tempat perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia agar merasa
aman meskipun terdapat banyak perbedaan antar suku bangsa.
- Sulur dan akar beringin adalah lambang keberagaman suku bangsa Indonesia.
4. Kepala banteng
- Rakyat Indonesia merupaan makhluk sosial yang suka berkumpul dan bermusyawarah
dalam mengambil keputusan.
- Segala keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah dan mufakat bersama.
- Padi dan kapas melambangkan kebutuhan dasar semua umat untuk hidup (pangan
dan sandang).
- Kebutuhan pangan dan sandang rakyat yang terpenuhi dengan baik merupakan syarat
utama agar suatu negara dapat mencapai kemakmuran.
III. Konstitusi
Konstitusi dalam arti sempit adalah dokumen yang berisi aturan serta ketentuan
yang mempunyai sifat pokok ketatanegaraan suatu bangsa. Konstitusi dalam arti luas
adalah keseluruhan aturan serta ketentuan dasar (hukum dasar, baik tertulis maupun
tidak tertulis) yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.
1. Kedudukan Konstitusi
a. Sebagai hukum dasar, konstitusi memuat aturan-aturan pokok mengenai
penyelenggaraan negara yaitu badan-badan atau lembaga pemerintahan yang
memberikan kekuasaan tersebut terhadap badan-badan pemerintahan.
b. Sebagai hukum tertinggi, konstitusi mempunyai kedudukan tertinggi terhadap
peraturan-peraturan yang lain dalam tata hukum suatu negara.
2. Jenis-jenis konstitusi
a. Konstitusi tertulis, yang dikenal sebagai Undang-Undang Dasar (UUD) yang
menjelaskan kerangka serta tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan serta
menentukan cara kerja dari badan-badan pemerintahan tersebut.
b. Konstitusi tidak tertulis, yang dikenal dengan konvensi (suatu aturan yang tidak
tertulis) yang ada dan dipelihara pada praktek penyelenggaraan negara.
3. Sifat Konstitusi
a. Fleksibel (supel), dimana konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan
prosedur pembentukan undang-undang pada negara yang bersangkutan.
b. Rigid (kaku), dimana konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan
prosedur pembentukan undang-undang pada negara yang bersangkutan.
4. Tujuan Konstitusi
1. Pembukaan.
2. Batang Tubuh.
3. Penjelasan.
Kedudukan dan hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh adalah,
Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi dibandingkan Batang Tubuh,
dikarenakan pada Pembukaan UUD 1945 terkandung dasar negara (Pancasila), fungsi,
dan tujuan bangsa Indonesia, serta bentuk negara Indonesia (republik).
PEMBUKAAN (Preambule)
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai lah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Atas berkat dan rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusun lah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
a. Alinea Pertama.
- Adanya pengakuan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi hak kodrat dari setiap
bangsa untuk merdeka.
- Adanya suatu keinginan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajah.
b. Alinea Kedua.
- Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang tepat, yaitu kemerdekaan.
- Rakyat Indonesia menghormati dan menghargai para pejuang dan pahlawan bangsa
yang telah mengantarkan mereka ke depan pintu gerbang kemerdekaan.
c. Alinea Ketiga.
- Adanya pengakuan religius bahwa kemerdekaan yang diperoleh adalah berkat rahmat
Tuhan Yang Maha Esa.
- Kemerdekaan bangsa Indonesia dimotivasi oleh keinginan yang luhur untuk menjadi
sebuah bangsa yang terbebas dari penjajah.
d. Alinea Keempat.