Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIK INDONESIA

Disusun Oleh Kelompok 5:

Adil Eka Putra (PPM)

Kadek Adhi Widya (PPM)

Muhammad Akmal (PPM)

Muh. Idham Muhtadi Yusuf (PPM)

POLITEKNIK BOSOWA
MAKASSAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul “Geopolitik Indonesia”.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,


penulisan ini bertujuan untuk memahami Politik di Indonesia.

Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat
perlu untuk memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan
senang hati. Serta semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk
penulisan makalah yang lebih baik dan bermanfaat. Aamiin.

Penulis,

i
Makassar, 12 Mei 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3. Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3

2.1. Pengertian Geopolitik..........................................................................................3

2.2. Perkembangan Geopolitik Di Indonesia..............................................................4

2.3. Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia......................................................................5

2.3.1. Wadah (Contour)..........................................................................................5

2.3.2. Isi (Content)..................................................................................................5

2.3.3. Tata laku (conduct).......................................................................................6

2.4. Pengertian Wawasan Nusantara.........................................................................6

2.5.Kedudukan Wawasan Nusantara.........................................................................7

2.6. Peranan Wawasan Nusantara.............................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................................................9

3.1.Kesimpulan...........................................................................................................9

3.2.Saran...................................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan! Tidak dapat dipisahkan rakyat dari
bumi yang ada di bawah kakinya. Demikian, kata Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945
dihadapan sidang BPUPKI. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan
tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara
tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi,
yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain - lain.

Karena orang dengan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, perebutan


ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia induvidu, keluarga,
masyarakat dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik ataupn
nonfisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para
ilmuwan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan
kepanjangan dari geografi politik.

Konsep wawasan bangsa tentang wilayah mulai dikembangkan sebagai ilmu


pada akhir  abad XIX dan awal abad XX dan dikenal sebagai geopolitik, yang pada
mulanya membahas geografi dari segi politik negara (state). Selanjutnya,
berkembang konsep politik _dalam arti distribusi kuatan_ pada hamparan geografi
negara sehingga tidaklah berlebihan bahwa geopolitik sebagai ilmu “baru” dicuragai
sebagai pembenaran pada kosepsi ruang. Oleh karena itu, dalam membahas masalah
wawasan nasional bangsa, di samping membahas sejarah terjadinya konsep
wawasan nasional, akan dibahas pula teori geopolitik dan implementasinya pada
negara Indonesia.

Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya


terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara

1
masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri
pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil
diri bangsa sejarah, pandangan hidup, ideology, budaya dan sudah barang tentu
ruang hidupnya, yaitu geografi. Kedua unsur pokok profil bangsa dan geografi inilah
yang harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan Negara.

1.2. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia ?

 Bagaimana perkembangan geopolitik di Indonesia ?

 Apa unsur-unsur geopolitik di indonesia?

 Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara ?

 Bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia ?

 Bagaimana peranan wawasan nusantara di Indonesia ?

1.3. Tujuan

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia

 Untuk mengetahui perkembangan geopolitik di Indonesia

 Untuk mengetahui unsur-unsur geopolitik di indonesia

 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara

 Untuk mengetahui bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia

 Untuk mengetahui bagaimana peranan wawasan nusantara di Indonesia

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Geopolitik

Pengertian Geopolitik adalah Ilmu atau studi mengenai penyelenggaraan negara


yang tiap-tiap kebijakannya itu dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
atau daerah pada suatu bangsa. Sehingga bisa disimpulkan kalau geopolitik ini
merupakan sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan
serta juga strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik.
Geopolitik ini dapat disebut juga dengan sebutan wawasan nusantara. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada pengertian geopolitik menurut para ahli sebagai berikut.

 Frederich Ratzel (1844-1904)

Seorang penggagas geopolitik menurutnya Geopolitik ialah sebagai ilmu bumi


politik (Political Geography), peletak dasar-dasar suprastruktur geopolitik ini bahwa
kekuatan suatu negara itu harus mampu untuk mewadahi pertumbuhannya.

maksudnya semakin luas ruang potensi geografi yang ditempati oleh sekelompok
politik (kekuatan), makin memungkinkan kelompok politik terseebut untuk tumbuh.
Negara ialah sebagai suatu organisme yang memerlukan ruang hidup, mengenal
proses lahir, hidup, serta juga mati

 Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1946)

Rudolf & Karl mengembangkan geopolitik ini ialah sebagai Geographical Politic
yang menitik beratkan kepada analisis fenomena geografi dari aspek politik geografi
menyangkut kependudukan, ekonomi sosial, serta juga pemerintahan, bahwa negara
tidak sekedar satuan biologis juga memiliki inteketualitas.

 Rudolp Kjellen (1864-1922)

Menurutnya Geopolitik (Geographical Politic), yang dicetuskan oleh seorang


sarjana ilmu politik Swedia bernama Rudolp Kjellen pada 1900, didalama rangka

3
mengemukakan suatu system politik yang menyeluruh, melingkupi demopolitik,
ekonomopolitik, sosiopolitik, kratopolitik, termasuk juga itu geopolitik. Kjellen lantas
melanjutkan ajaran Ratzel mengenai teori organisme. Kjellen ini menegaskan bahwa
negara merupakan suatu organism yang dianggap ialah sebagai “prinsip dasar”.

 Karl Haushofer (1869-1946)

Menurut Beliau Geopolitik merupakan landasan ilmiah bagi tindakan politik


didalam perjuangan demi kelangsungan hidup suatu organisasi negara untuk dapata
memperoleh ruang hidupnya (lebensraum)”. Konsep geopolitik yang dikembangkan
oleh Karl Haushofer mencakup semua system politik pandangan Kjellen.

2.2. Perkembangan Geopolitik Di Indonesia

Pembangunan geopolitik indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa


melalui ikrara sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara.
Satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isisnya. Rasa
kebangsaan merupakan perekst persatuan dan kesatuan , baik dalam makna spirit
maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letal geografi.

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok bwerbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan
kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia. Berbagai bencana alam yang
terjadi seperti gempa bumi, angin puting beliung, banjir bandang, tanah longsor,
tsunami adalah ancaman terhadap manusia yang sebagian diantaranya ditentukan
oleh kondisi geografis. Penyebaran konflikkomunal tampaknya sedikit terbendung
oleh faktor geografis, sebagamana terjadi di afrika, balkan dan asia tengah, dengan
dmikian posisi strategis indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan
geostrategi tertentu.

Pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan


kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar wawasan nusantaradalam mencapai

4
kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, satu kesatuan wilayah, satu
kesatuan bangsa, satu kesatuan sosial budaya, satu kesatuan ekonomi, satu
kesatuan pertahanan dan keamanan. Konsepsi geopolitik khas indonesia itu
kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberinama Wawasan Nusantara.

Perkembangan geopolitik di indonesia juga dipengaruhi adanya globalisasi dan


adanya kemajuan teknologi yang menyebabakan wilayah kedaulatan suatu negara
terutama negara indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti, sehingga
dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional.

2.3. Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai
Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

2.3.1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi


seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam
dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat
adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2.3.2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita


serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan
nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik,
ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut
dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama
(konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan

5
nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi
semua aspek kehidupan nasional.

2.3.3. Tata laku (conduct) 

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan
dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan
mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap
bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi
dalam semua aspek kehidupan nasional.

2.4. Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan


berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri


dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan
yang beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
6
kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

Wawasan nasional suatu bangsa terbentuk karena bangsa tersebut tinggal


dalam suatu wilayah yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh
karena itu, apabila suatu bangsa dibahas, akan terkait pula masalah sejarah diri
dan budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan lingkungan bangsa tersebut.
Dari ketiga aspek itu, tercetus aspirasi bangsa yang kemudian dituangkan dalam
perjanjian tertulis-konstitusi-ataupun tidak tertulis. Perjanjian ini tetap menjadi
catatan hidup motivasi yang semuanya dituangkan menjadi ajaran doktrin dasar
untuk membanngun negara yang berupa wawasan nasional.

Wawasan nasioal bangsa Indonesia dinamakan wawasan nusantara yang


merupakan implementasi perjuangan pengakuan se-bagai negara kepulauan
yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pada masa lalu negara kepulauan
yang meliputi kumpulan pulau-pulau_berdasarkan contour yang dipisahkan oleh
laut. Paham Nusantara menunjukkan dua arah pengaruh, yaitu :

1. Ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya unsur


tanah dan air yang selaras dan serasi untuk merealisasikan wujud tanah air;serta

2. ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat bagi
Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan segala penjuru.

2.5.Kedudukan Wawasan Nusantara

Dalam sistem kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan


nasional Indonesia yang urutannya sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa, dan dasar negara.

2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

3. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.


7
4. Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan Negara Indonesia.

5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam


pebangunan nasional.

Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar


pengaturan kehidupan nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional,
sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN masa ORBA yang
dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya.

Doktrin dasar adalah himpunan prinsip atau teori yang diajarkan,  dianjurkan
dan diterima sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan, serta dalam usaha mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang
timbul dari pemikiran yang bersifat falsafah.

2.6. Peranan Wawasan Nusantara

Dalam kehidupan kehidupan nasional, Wawasan Nusantara dijelaskan


peranannya untuk :

1. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, yang serasi dan selaras
pada segenap aspek kehidupan nasional.

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya. Peranan


ini berkaitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan
ketergantungan antara bangsa dan ruang hidupnya. Oleh karena itu, pemanfaatan
lingkungan harus bertanggung jawab. Jika tidak, maka akan menimbulkan kerusakan
lingkugan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa.

3. Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan


nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa. Apabila suatu bangsa kepentingan
nasionalnya sejalan atau parallel dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka
kedua bangsa itu akan mudah terjalin hubungan persahabatan.

8
4. Merentang hubungan Internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.

9
BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

1. Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan
“politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri (negara) danteia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa
Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang
digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.

2. Geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang menjadi


pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri _khas
negara yang berupa bentuk, Luas, letak, iklim, dan sumber daya alam_ sutau
negara untuk membangun dan membina Negara. Adapun geostrategi diartikan
sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara.

3. Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan


berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang,
meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan,
tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.
Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan
Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama
Indonesia

4. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan


kehidupan nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional, sebagai

10
kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN masa ORBA yang dijabarkan
lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya.

5. Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, menumbuhkan rasa


tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya, menegakkan kekuasaan guna
melindungi kepentingan nasional dan merentang hubungan Internasional dalam
upaya ikut menegakkan perdamaian.

3.2.Saran

1. Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan


mengumpulkan referensi agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi dan
pembahasan yang lebih baik lagi.

2. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah
pelajaran khususnya materi kewarganegaraan dan dapat mengamalkannya serta
mengingatkan penulis untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah
ini.

11

Anda mungkin juga menyukai