Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 17234006
Tugas
Jawab:
b. Artikel Majalah 2
4. Bibliografi Beranotasi Artikel Jurnal
a. Artikel junal 1
Asa, Ferdian Ondira dan Sahrul, N. (2018), Kehidupan Suaru Di
Minangkabau Sebgagai Inspirasi Dalam Karya Seni Lukis.Gorga
Jurnal Seni Rupa2018 Vol. 07. 02. Cetak. Dalam artikel ini
membahas Surau di Minangkabau sebagai tempat ibadah lebih
dikenal sebagai mesjid, langgar dan musalla. Kehidupan surau
sebagai tempat pendidikan anak anak pada saat dahulu mendidik
anak laki-laki di surau sebagai tempat bermalam, bermain,
menggaji. Model pendidikan ini sudah merubah fungsi sebagai
pendidikan modern. Fenomena surau masa lalu sebagai konsep
dalam bekarya seni lukis, kehidupan surau di Minangkabau sebagai
inspirasi dalam karya seni lukis merupakan bagian dari restrospeksi
terhadap realita saat ini. Metode penciptaan karya seni lukis
melalui riset etik dan riset emik. Riset etik melalui teknik
observasi, wawancara, mengamati dan mendokumentasikan
fenomena yang ada di kehidupan surau. Riset emik teknik melukis
membuat model dengan menggunakan plastisin untuk objek-objek
utama kemudian di potret dengan kamera foto. Potret di jadikan
sebagai acuan dalam melukis. Karya seni lukis yang divisualkan
pada lukisan realis fotografi yang menceritakan kehidupan surau
masa lalu, kehidupan tersebut seperti pendidikan, lukisan mengaji,
batapian, bujang surau. Karya seni lukis tersebut bermaksud
memberitahukan serta mengajak masyarakat untuk menghidupkan
kembali kehidupan di surau. Sebab, kegiatan yang dilakukan di
surau tersebut dapat membentuk karakter pemuda-pemudi di
Minangkabau menjadi lebih baik. Ekspresi yang hadir dalam
penciptaan karya merupakan perasaan marah, kecawa dan sedih,
melihat fenomena yang terjadi. Kemudian diterapkan ke dalam
karya seni lukis berbentuk dua dimensi, berupa simbol. Simbol
yang hadir metafhor dari bentuk surau kemudian didisformasikan,
sehingga hadir bentuk baru yang mewakili dari visual peranan
kehidupan surau Minangkabau , dengan berpedoman pada unsur-
unsur seni rupa.
b. Artikel jurnal 2
Helda, Trisna. (2016). Harga Diri Perempuan Minangkabau Dalam
Novel Di Bawah Lindungan Ka’bah Karya Hamka. Jurnal
Gramatika 2016 Vol.2. Cetak. Tokoh perempuan dihadirkan
dalam berbagai profil. Harga diri perempuan Minangkabau dalam
sastra lokal Minangkabau nampak begitu kuat sesuai dengan
fungsinya di dalam realita. Masalah pokok penelitian ini adalah
harga diri perempuan Minangkabau, yang terdapat dalam novel
Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka. Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan harga diri perempuan Minangkabau
dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan
metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan harga diri
perempuan Minangkabau dapat dilihat dari perbuatan dan
perilaku tokoh yang berupa ucapan, dan peristiwa yang dilakukan
oleh tokoh-tokoh perempuan dalam novel Di Bawah Lindungan
Ka’bah karya Hamka. Harga diri perempuan Minangkabau secara
individu yang diperankan oleh tokoh yaitu dari perilaku yang
ditampilkan oleh tokoh Zainab, Rosna, Mak Asiah, dan ibu
Hamid sosok perempuan Minangkabau yang dipandang mulia
dari kehidupan bermasyarakat yang bisa menjaga nama baik
(martabatnya) sebagai perempuan Minangkabau. Sedangkan
harga diri perempuan sebagai anggota masyarakat yang diperan
oleh tokoh dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
Hamka yaitu perempuan Minangkabau yang memiliki sifat
kepemimpinan yang dapat ditiru oleh masyarakat. Sebagai
perempuan Minangkabau yang memegang fungsi penting dalam
kehidupan bermasyarakat. Seorang bundo kanduang menurut adat
Minangkabau merupakan tempat meniru dan diteladani oleh
lingkungan dan keluarganya.
Kata Kunci : harga diri perempuan minangkabau, di bawah lindungan
Ka’bah