Anda di halaman 1dari 5

MENARIK SIFAT-SIFAT ALLAH KE KEHIDUPAN

SEHARI-HARIKU

Nama saya Rizki Usnandar Manurung, dalam tulisan kali ini saya akan mencoba manarik
beberapa sifat-sifat allah kedalam kehidupan sehari-hariku. Disini saya akan mencoba menarik 4
dari 10 sifat yang telah dibahas dikelas.

Pertama Al-Karim (yang maha mulia), disini yang saya pahami dari kata mulia adalah
menganggap atau memandang tinggi atau meninggikan terhadap sesuatu. Disini saya akan
mengaitkannya pada sikap murah hati, dimana saya selalu berusaha mau membantu seseorang
melakukan sesuatu yang dimana walau kadang itu tidak ada fungsinya sama sekali pada saya.
Misalnya kemarin saya mengingatkan teman-teman di asrama seperti Haekal, Rifqy dan Najib
supaya jangan lupa membawa buku fisika mereka besok, karena akan dinilai dan jika tidak
dibawa besoknya maka buku mereka tidak akan dinilai lagi. Bukan hanya itu, saya juga sering
menawarkan makanan kepada teman teman diasrama baik itu teman satu kamar maupun yang
tidak sekamar dengan saya. biasanya saya memberi kepada mereka saat saya melihat mereka
sedang ngumpul-ngumpul di kamar, terkadang di malam minggu saya juga mengajak teman
teman yang lain untuk menonton beberapa film sambil makan. Saya merasa dengan mengajak
mereka menonton dan makan bersama dapat memunculkan adanya ikatan pertemanan atau
persahabatan diantara kami. Dikarenakn dengan cara rendah hati itulah, saya rasa muncul ikatan
yang mungkin bisa saja diingat oleh sang pelaku/korban yang menjadikan itu alas an untuk
pertemanan selamanya. Bukan hanya pada membagikan makanan, apabila terkadang sedang
kumpul ingin kumpul di kantin, Ketika salah satu teman saya tidak bisa ikut gabung dengan kami
dengan alasan uang kiriman dia belum datang, saya akn berusaha mentraktir dia, walaupun
sesedikit apapun uang saya, saya akan berusaha karena saya tau dengan cara seperti itu saya
sudah beribadah kepada allah yaitu bersedekah kepada teman saya sendiri. Sifat yang saya
terapkan lainnya adalah memuliakan malaikat dan kitab allah, yang dimana saya wujudkan
dengan cara meningkatkan taqwa kepada allah serta dengan membaca Al-Qur’an hampir setiap
hari. Saya selalu berusaha membaca Al-Qur’an setiap hari walau sesibuk apapun kegiatan saya
dalam hari tersebut, aku biasanya akan membaca Al- Qur’an secara diam-diam karena saya takut
dicap sok baik didepan orang orang, dan oleh karena alasan itulah saya lebih tertutup terhadap
orang karena saya takut dinilai sok baik didepan orang. Saya bisanya melakukan kegiatan saya
ini sehabis shalat magrib, setelah berdoa dan berdzikir di masjid saya langsung melakukannya di
tempat yang saya rasa cocok dan pas. Dari tindakan yang ini inilah saya rasa dampak dari
keutamaan meneladani sifat Al- Karim.
Tidak berhenti samapai disana saya akan terus berusaha terus menanamkan sifat Al-
Karim tersebut dalam kehidupan sehari hari yang diantaranya menumbuhkan sifat
pemurah,memuliakan malaikat dan kitab Allah, serta selalu mencintai para Rasul

Kedua sifat allah yang saya terapkan adalah Al-Mu’min( yang maha memberi
keamanan), yang saya pahami dari sifat Al-Mu’min adalah menjamin keamanan dan kejaminan
bagi diri sendiri dan orang lain. Sifat yang mencerminkan sifat Al-Mu’min adalah menenangkan
teman yang takut, saya pernah melakukan ini pada teman diSMPku. Saya sangat ingat saat dia
merasa khawatir, awal mula ceritanya ketika pengumuman penerimaani calon siswa di SMA,
ketika pengumuman di dua SMA yang kami coba bersama, tak satupun dari kedua SMA tersebut
menerimanya sementara saya lulus dikedua SMA yang kucoba. Ia merasa sangat sedih, ia takut
orangtuanya sangat kecewa pada dirinya. Disaat itulah saya sebagai salah satu sahabatnya aku
menenangkannya, saya tetap menyemangatinya. Saya mengatakan padanya bahwa itu bukan
rejeki, dan mungkin ia harus tetap berusaha lebih keras dari sebelumnya dan kurangi untuk
bermain-main dan berleha-leha. Akhirnya ia mencba di salah satu SMA yang cukup bergengsi
juga, dan akhirnya ia lulus di SMA tersebut. Akhirnya ia sangat berterima kasih padaku karena
telah menyemangati dia sebelumnya.

Sikap selanjutnya yang saya ambil adalah sikap tidak suka mengganggu orang lain, saya
tidak suka mengganggu orang lain karena saya kurang suka mengurus hidup orang dan saya juga
kurang suka mencari masalah dengan orang lain. Saya selalu berusaha menghindari masalah,
karena saya tau masalah yang kecil saja bisa dikembangkan menjadi masalah yang besar, oleh
karena itu saya selalu menghinar yang namanya masalah, sikap ini sudah termasuk dari
pencerminan sikap dari penjagaan diri dari semua ancaman serta sudah termasuk dalam tanggap
dan peduli untuk mengatasi semua gangguan. Bukan hanya itu saya juga selalu mencoba berusha
menghilangkan seloro-seloro atau candaan yang terkadang terlalu sensitive karena saya tau awal
mula dari perkelahian atau pertengkaran adalah candaan-candaan yang sepele yang kemudian
terus berkembang menjadi lebih sepele atau anggap enteng pada orang yang kemudian semakin
menginjak. Dari sinilah munculnya pertengkaran-pertengakaran baik yang kita anggap itu
perkelahian biasa maupun luar biasa. Memang seseorang itu tidak bermaksud menyinggung
korban, dia hanya ingin bercanda-canda sperti biasanya. Namun, terkadang kita tidak tau
dibagian mana Batasan pada candaan seseorang atau kita tidak tau bagian mana candaan yang
disukai orang dan manacandaan yang tidak disukai seseorang. Oleh karena itu saya selalu
berusaha menghindari ancaman-ancaman ketidaknyamanan seseorang karena it dapat
menghilangkan atau menghapuskan sifat aman dalam hidup kita maupun lingkungan disekitar
kita .

Dari bebrapa berilaku itulah sifat sifat al mu’min yang telah saya lakukan, mungkin
cerminan dari sikap al-mu’min tersebut saya akan terus saya kembangkan dalam hidup saya agar
dapat menciptakan kehidupan yang aman.
Ketiga adalah sifat Al-Adl ( yang maha adil ), yang saya pahami dari maha adil ini adalah
memberikan sesuatu kepada seseorang dengan porsi atau hasil yang seusai dengan usaha yang
yang telah dilakukan. Saya telah melihat penerapan hal ini dikehidupan sehari hari saya. Pertama
Ketika orangtua saya memberikan jajan kepada kami anak-anaknya. Orangtua saya tidak
memberikan jumlah atau nominal uang yang sama kepada saya dan abang/kakak saya, atau saya
dengan adik saya. Saya tidak pernah membantah hal ini, namun dulu sewaktu kecil saya pernah
berpikir kenapa orangtua saya memberikan uang jajan yang berbeda kepada kami, dan saya juga
berpikir hal ini sangat tidak adil kepada saya. Karena saya menginginkan uang jajan yang sama
dengan abang/kakak saya. Namun, setelah saya piker dan dijelaskan oleh guru saya waktu SD,
“kenapalah jajan abangmu sama jajanmu beda? Atau kenapalah jajanmu sama jajan adekmu
beda?” tanya guru saya dulu pada kami. Tidak satupun dari kami dapat menjawab pertanyaan
dari guru kami tersebut. Kemudian guru saya tersebutpun menjelaskannya kepada kami “ harana
nangge sarupu kaporluanmu rap kaporluan ni abangmu, sangape nangge sarupo kaporluanmu rap
kaporluan ni anggikmu. Anggo abangmu rap kakakmu madung SMA manubusi buku dope jajan
nia dope miyak kareta nia dope. Anggo ho na jajanmu ni kantinan sajo do nangee songon
abangmu sangape kakakmu bahatna” jelasnya pada kami menggunkan Bahasa batak. Darisitulah
saya mulai mengerti mengapa jajan saya dan jajan abang atau kakak saya berbeda, dan saya telah
salah sangka kepada orang tua saya bahwa dia tidak adil kpada kami. Namun, ternyata dalam hal
pembagian jajan mereka sudah cukup adil dalam menerapkannya.

Contoh lainnya yang telah saya lihat adalah dalam pembuatan nilai harian atau nilai rapot
disekolah. Saya rasa guru guru sudah cukup adil dalam melakukan penilaian tersebut. Saya
melihat guru akan memberikan nilai yang lebih tinggi apabila siswa memang betul-betul
berkualiatas dan betul-betul berkeinganan serta guru akan memberikan nilai sesuai dengan usaha
yang dia lakukan. Hal ini saya kaitkan dengan peribahasa “ apa yang kau tanam, itu yang kau
panen” begitulah kata orang tua ditempat saya tinggal. Walau memang terkadang kita merasa
cemburu kepada teman-teman kita yang mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari kita. Namun,
kita juga harus bisa mengintropeksi diri, dimana posisi kelemahan kita, mengapa dia bisa
memperoleh hal itu, dan bagaimana cara kita memperoleh nilai sperti dia atau bahkan lebih dari
dia. Namun , apabila kita sudah berusaha dengan semampu kita bahkan lebih dari dian tapi kita
tetap mendapatkan nilai dibaah dia, positif thinking aja mungkin ada yang salah antara hubungan
siswa tersebut dengan guru itu, mengingat sistem Pendidikan di Indonesia yang banyak
keunikannya.

Sikap adil ini juga telah hamper sepenuhnya saya terapkan. Saya menerapkannya kepada
orang orang disekitar saya, misalnya kepada teman saya. Saya memperlakukan mereka sesuai
dengan bagaimana perilaku mereka kepada saya , hal ini pula saya kaitkan dengan pepatah arab
yaitu “ kama tadinu tudan” yang artinya kamu akan diperlakukan sebagaimana kamu
memperlakukan. Hal inilah yang menjadi motivasi saya memperlakukan baik dan adil kepada
orang-orang disekitar saya.
Keempat dan yang terakhir yang saya Tarik adalah Al- Hafizh( yang maha
memelihara), sifat yang maha memelihara ini saya Tarik dengan dua hal yaitu hubungan
silaturahmi (hablum minannas) dan alam. Yang pertama hubungn silahturahmi haruslah
memang kita jaga, dikarenakan peran kita sebagai makhluk sosial. Saya tidak bisa
membayangkan apabila orang-orang dimuka bumi ini saling bertengkar satu sama lain.
Mungkin yang terjadi adalah kehancuran dimuka bumi ini, terjadilah banyak huru hara
dikarenakan keegoisan masing-masing orang. Oleh karena itu saya rasa menjaga
hubungan silaturahmi merupakan hal yang penting kita lakukan. Hal ini telah saya
wujudkan dengan cara beberapa hal, misalanya dengan menjaga omongan atau perkataan
kepada orang lain. Saya biasanya selalu memikirkan kalimat apa atau kata apa yang harus
keluar dari mulut saya, dikarenakan saya takut hubungan silaturahmi saya rusak hanya
karena omongan atau perkataan saya yang ceplas ceplos, misalnya saya sedang berbicara
dengan si A, namun pada keadaan itu saya tidak tau si A tersebut sedang berduka atau
sedang tidak ingin diganggu karena baru mengalami hal yang taka mengenakkan hatinya.
Pada keadaan itu pula saya datang menghampirinya dan mengajaknya bercanda dengan
cara mengata-ngatai dirinya, mungkin akan terjadi pertengkaran antara saya dengan si A
tersebut dikarenakan saya telah membuat hatinya lebih marah dan mengamuk. Oleh
karena itulah saya selalu berusaha menjaga omongan dan perbuatan saya dikarenakan
was-was dengan keadaan keadaan seperti hal itu.

Cara lainnya yang saya lakukan dalam penjagaan hubungan silaturahmi adalah
dengan saling memaafkan, lebih ramah serta tetap bertingkah laku baik kepada orang-
orang disekitar kita. Hal ini saya terapkan dengan misalnya, seperti keadaan sperti ini,
kemarin saya meminta maaf kepada keluarga dan teman-teman saya melalui via media
sosial seperti WhatsApp. Hal ini memang bukanlah hal yang wajib dilakukan, tapi hal ini
merupakan budaya yang telah lama ada di Indonesia. Oleh karena itu saya, saya tidak
merasa aneh dalam melakukan hal seperti itu. Kemudian pada hari raya Idul Fitri nanti,
saya juga mungkin melakukannya dalam tujuan penjagaan hubungan silaturahmi (hablum
minannas).

Kemudian yang kedua alam. Hal ini telah saya wujudkan dalam kehidupan sehari-
hari saya yaitu menjaga dan tidak merusak alam. Hal menjaga yang telah saya lakukan
adalah menanam dan menyiram tumbuhan disekitar saya. Hampir setiap hari saya
menyiram tanman yang ada dilingkungan saya,terkadang saya hanya iseng ketika saya
sedang memegang minuman, biasanya saya akan menyiramkan sedikit minuman saya
kesekitaran akar tanaman tersebut, hal itu saya lakukan karena saya tau air sangatlah
dibutuhkan oleh tanaman untuk melakukan proses fotosintesis atau pembuatan makanan
untuknya, dan dari hasi fotosintesis itu akan digunkannya yang kemudian akan tumbuh
dan terus mengubah karbon dioksida yang kita hasilkan menjadi oksigen yang kita
gunkana sebagai sumber nafas, itulah yang saya pikirkan dalam melakukan hal tersebut.
Kemudian dalam hal tidak merusak alam yang saya lakukan adalah, tidak merusak batang
atau daun tanaman, yang saya temui dijalan.kemudian tidak membuang sampah
sembarangan, membiarkan hewan-hewan hidup bebas. Beberapa orang mungkin tidak
tau, apabila mereka membuang sampah sembarangan dapat merusak alam. Misalnya
apabila manusia terus-terusan membuang sampah sembaranga apalagi yang anorganik
kita nggak akan tau terkadang hewan-hewan yang disekitar kita akan memakan sampah
sampah yang kita buang tadi. Sampah tersebut akan masuk kedalam tubuh hewan yang
kemudian sampah tersebut merusak system pencernaan tersebut sehingga berakibatkan
kematian kepada hewan tersebut. Itulah dampak apabila manusia membuang sampah
semabarangan, dan itu telah saya hindari semampu saya dikarenakan mengingat
dampaknya tersebut. Membiarkan hewan-hewan hidup bebas, hal ini dapat membantu
membaiknya Kembali ekosistem di hutan. Dikarenakan apabila satu spesies saja hilang
atau diambil dari hutan, itu sangatlah mempengarui ekosistem yang berada disana yang
kemudian berpengaruh pula kepada manusia nantinya. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia tidaklah boleh terlalu rakus dan harus tetap menjaga alam.

Mungkin demikianlah sifat sifat Allah atau Asmaul-Husna yang dapat saya Tarik
dalam kehidupan saya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Apabila ada kesalahan
saya minta kritik dari ustadz

Anda mungkin juga menyukai