Revisi Usulan Penelitian
Revisi Usulan Penelitian
I MADE SUANTARA
I MADE SUANTARA
NIM 1291461028
i
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .............................................................................................................
i
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL............................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
v
DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA.........................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................
9
ii
2.1.6. Modal kerja.............................................................
13
2.1.7. Upah ...................................................................
14
2.1.8. Investasi..................................................................
14
2.2. Teori-teori yang Digunakan ...............................................
15
2.2.1. Industri kecil...........................................................
15
2.2.2. Ekonomi kreatif......................................................
17
2.2.3. Sub-sektor ekonomi kreatif.....................................
18
2.2.4. Ketenagakerjaan dan Permintaan Tenaga
Kerja ................................................................... 21
2.2.5. Fungsi Produksi......................................................
27
2.3. Keaslian Penelitian.............................................................
27
iii
4.8 Teknik Analisis Data............................................................ 44
4.8.1 Statistik deskriptif.......................................................
44
4.8.2 Analisis jalur (path analysis).......................................
44
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
yang berbasis industri, menyebabkan sektor industri menjadi leading sektor dalam
positif bagi sektor ekonomi lain dan juga penyerapan tenaga kerja (Arsyad, 2004).
oleh industri kecil yang pada umumnya dijalankan oleh masyarakat kecil. Peranan
industri kecil sangat penting bagi perkembangan ekonomi lokal, karena sesuai
masyarakat, menggunakan sumber daya yang ada dan dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi lokal (Chapain dan Comunian, 2006; Foord, 2008). Ekonomi kreatif
menyajikan media komunikasi dan sektor budaya sebagai lokasi prioritas bagi
pertumbuhan ekonomi pada umumnya, baik pada tingkat lokal maupun nasional
(Stam, de Jong, dan Marlet, 2008; Power dan Nielsen, 2010; Peuter, 2011).
2
Tabel 1.1
Distribusi Persentase PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2017 (%)
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan 13,28 13,18 13,04 12,83 12,68
1
Perikanan
Pertambangan dan 9,70 9,28 8,54 8,21 7,87
2
Penggalian
3 Industri Pengolahan 21,72 21,65 21,54 21,38 21,22
Pengadaan Air,
5 Pengelolaan Sampah, 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 9,47 9,65 9,79 9,80 9,97
6
Perdagangan Besar dan
7 Eceran; Reparasi Mobil 13,72 13,75 13,44 13,31 13,23
dan Sepeda Motor
Transportasi dan 3,73 3,82 3,88 3,97 4,10
8
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi 2,99 3,01 2,99 3,00 3,01
9
dan Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 4,28 4,49 4,70 4,87 5,09
sektor lainnya, akan tetapi menunjukkan penurunan dalam lima tahun terakhir.
3
Penurunan ini disebabkan oleh kehidupan ekonomi umat manusia telah berubah
kawasan kreatif, dengan infrastruktur fondasi dan pilar industri yang kuat antara
lain; Bandung, Bali, DKI Jakarta dan Yogyakarta. Keempat kawasan tersebut
merupakan citra atau identitas yang menjadi tolak ukur perkembangan industri
kreatif di Indonesia.
Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai apalagi setelah mengetahui betapa
kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri
ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter dan simbol kehadiran bangsa
struktur industri berbasis tradisi dan budaya, kekayaan intelektual dan warisan
produk-produk inovatif baru bernilai tambah dan berdaya saing tinggi dan
Indonesia baik ditinjau dari kontribusi terhadap Nilai Produk Domestik Bruto
datang, sehingga Industri Kreatif bisa dijadikan solusi kreatif untuk mengentaskan
kemiskinan di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui ekonomi kreatif di Bali berkembang sangat pesat salah
Propinsi Bali pada tahun 2013 hingga 2017. Bali sebagai salah satu kawasan
menurun dalam lima tahun terakhir, bahkan pada tahun 2017 kontribusi sektor
Tabel 1.2
Distribusi Persentase PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku 2010
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2017 (%)
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Pertanian, Kehutanan dan 15,22 14,65 14,65 14,67 14,35
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 1,31 1,25 1,11 1,08 0,98
5
sejauh ini di Provinsi Bali terdapat 4 sub sektor ekonomi kreatif yang memiliki
subsektor potensial yang dapat berkembang, yaitu: pasar barang seni, kerajinan
Tabel 1.3
Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Klungkung Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2017 (%)
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
Pertanian, Kehutanan,
1 1.94 4.84 5.52 0.88 0.2
dan Perikanan
Pertambangan dan
2 7.21 -0.96 -7.08 -4.67 -1.32
Penggalian
3 Industri Pengolahan 8.67 8.64 6.6 7.37 3.89
Pengadaan Listrik dan
4 7.99 3.63 3.9 2.73 5.02
Gas
Pengadaan Air,
5 Pengelolaan Sampah, 5.37 6.48 2.19 4.21 2.6
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 5.79 1 6.14 14.96 9.73
Perdagangan Besar dan
7 Eceran; Reparasi Mobil 8.87 6.5 6.31 7.09 7.92
dan Sepeda Motor
Transportasi dan
8 7.13 9.19 6.93 4.34 8.19
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
9 8.51 5.23 5.85 10.26 13.92
dan Makan Minum
Informasi dan
10 5.59 6.32 6.86 8.52 7.28
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
11 13.34 8.86 7.29 9.26 2.27
Asuransi
12 Real Estate 6.78 8.14 6.28 4.66 6.01
13 Jasa Perusahaan 9.04 6.84 7.15 3.19 5.15
Administrasi
Pemerintahan,
14 -0.25 10.07 9.66 6.62 -1.59
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 13.58 9.95 11.5 8.28 7.99
Jasa Kesehatan dan
16 12.61 11.73 11.63 8.45 8.03
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainnya 3.97 7.04 7.56 7.43 8.13
Jumlah 6.05 5.98 6.11 6.28 5.34
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Klungkung
tujuan wisatawan karena denga ragam dan kebudayaannya yang dianggap unik
kreatif.
cenderung kurang diminati oleh masyarakat Bali maupun luar Bali. Sebagai
contoh yakni produk kain tenun ikat seperti endek yang sudah dikomodifikasi.
menyerap tenaga kerja tercermin dari tingkat permintaan tenaga kerja pada
besar. Hal itu karena pengusaha berproduksi karena ingin memenuhi permintaan
konsumen.
8
Tabel 1.4 menunjukkan jumlah usaha, dan tenaga kerja dari industri kecil
dibandingkan industri lain dilihat dari jumlah usahanya. Sedang dari sisi tenaga
kerja, industri kerajian tenun endek menunjukan posisi yang tertinggi dari jumlah
Melihat peranan sektor industri kreatif khususnya sub sektor fashion yang
kerja, maka industri tersebut memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.
Jika dibina dengan baik maka sub sektor ini akan menjanjikan semakin luasnya
Klungkung.
Tabel 1.4
Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja yang Diserap 4 Jenis Industri Kecil
dan MenengahTerbanyak di Kabupaten Klungkung selama periode 2016-
2017
Jumlah Usaha (unit) Tenaga Kerja (orang)
No Jenis Industri
2016 2017 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kerajinan tenun endek 63 96 1.272 1.391
2 Kerajinan Logam 128 125 1.005 993
Makanan dan Minuman
3 55 68 317 379
Olahan
4 Kerajinan kayu 30 25 373 286
Sumber: Dinas Perindustrian Dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, (data
diolah)
9
Tenun endek merupakan salah satu warisan budaya lokal yang menjadi
terhadap PDRB. Disamping itu, industri kerajinan tenun endek juga diperkuat
oleh distribution store yang menawarkan kerajinan tenun endek hasil produksi
Klungkung, maka sangat penting untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang
setiap kenaikan modal kerja sebesar 1 persen, maka jumlah produksi akan
kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah produksi, dimana
setiap penambahan modal kerja sebesar 1 rupiah maka jumlah produksi akan
10
meningkat sebesar 3,411 unit. Modal kerja yang dimiliki oleh suatu industri akan
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri tersebut. Teori ini didukung oleh
negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini dikarenakan penambahan modal
kerja yang dilakukan cenderung untuk menambah bahan baku dan insentif kepada
tenaga kerja.
produksi yang pada dasarnya adalah imbalan atau balas jasa dari para produsen
kepada tenaga kerja atas prestasinya dalam kegiatan produksi. Sistem pengupahan
harus adil dan kompetitif agar pekerja termotivasi dan dapat meningkatkan
penyerapan tenaga kerja dalam suatu industri karena berkaitan dengan efisiensi
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Falch (2008), Dimas dan Woyanti
(2009) dan Ransom dan Sims (2009) menunjukkan bahwa variabel upah
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Artinya saat
terjadi kenaikan upah maka penyerapan tenaga kerja dalam suatu industri juga
teknologi dalam suatu industri tentu akan sangat mempengaruhi jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan. Semakin majunya teknologi, hasil produksi akan lebih
baik dan kuantitas produksi hampir sama dengan manusia. Kenyataan ini
penyerapan tenaga kerja (Levy dan Powell, 2000; Haryani, 2002; Heatubun,
memiliki pengaruh positif. Hal ini dinyatakan oleh Indraswati (2012), yang
industri kreatif khususnya investasi dengan bentuk padat karya. Nilai investasi
menggunakan faktor produksi (Ito dan Rose, 2005; Rizvi, 2009; Putra, 2012).
rupiah, akan menurukan jumlah produksi sebesar 2,08 persen. Sementara itu,
penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Woyanti (2009) menunjukkan bahwa
kenaikan investasi pada usaha kecil sebesar 100 juta rupiah akan meningkakan
Klungkung?
sebagai berikut:
Klungkung.
upah, investasi dan teknologi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri
maupun praktis bagi semua kalangan yang berkaitan dengan penelitian ini.
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk pembuktian teori terkait
2) Kegunaan Praktis
Dengan mengetahui adanya pengaruh modal kerja, upah, teknologi, dan nilai
tenaga kerja, dan fungsi produksi dan penyerapan tenaga kerja pada industri
penyerapan tenaga kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu penjelasan konsep-
konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Konsep-konsep yang diuraikan
pada bagian berikut adalah konsep industri kecil, industri kreatif, permintaan
tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, jumlah produksi, modal kerja, upah,
Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan jumlah tenaga kerja per unit
usaha sebagai kriteria untuk membedakan antara berbagai industri. Menurut BPS,
industri kecil adalah industri yang mempekerjakan 5-19 orang pekerja. Definisi
lain dikemukakan oleh Mead dan Liedholm (1998) yang menjelaskan bahwa
usaha kecil adalah suatu badan usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI) baik
termasuk tanah dan bangunan) sebanyak-banyaknya 200 juta rupiah dan atau
mempunyai omzet/nilai output atau hasil penjualan rata-rata per tahun sebanyak-
14
15
Money from Ideas". Jhon Howkins adalah seorang yang multi profesi.
dimaksud? Yaitu gagasan yang orisinil dan dapat diproteksi oleh HKI.
mikro biologi yang sedang meneliti farietas unggul padi yang belum
Amerika, penulis buku "The Rise of Creative Class" dan "Cities and the
apakah ini terkesan elit dan eksklusif? Tidak juga. Justru menurut Florida,
atau seorang remaja digang senggol yang sedang membuat musik hip-hop.
(Nenny, 2008).
( Nenny, 2008).
Nenny, 2008).
adalah abad informasi. Sementara ini Toffler baru berhenti disini. Namun
yang ganas dan globalisasi, masuklah manusia pada era peradaban baru
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta
individu tersebut.”
tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap permintaan konsumen akan barang dan
jasa. Semakin tinggi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa maka
18
permintaan tenaga kerja juga akan meningkat dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan,
produksi dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh tingkat investasi. Semakin
tinggi tingkat investasi pada suatu industri maka jumlah produksi juga akan
2.1.5 Teknologi
produk dan menjadi hambatan masuk bagi perusahaan pesaing (Sukirno, 2005;
pembayaran utang dan lainnya. Modal kerja kerja terdiri dari barang yang akan
digunakan dalam proses produksi, tidak meliputi mesin, tanah dan bangunan milik
perusahaan tersebut. Semakin tinggi modal kerja yang dimiliki oleh industri maka
penyerapan tenaga kerja juga akan semakin tinggi. (Zamrowi, 2007; Ahmad, 2004
2.1.7 Upah
hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai
yang telah dilakukannya (Nisfihani, Wijaya, dan Junaidi, 2013). Sukirno (2005)
dan Badan Pusat Statistik (2011) menjelaskan upah merupakan balas jasa yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja atas jasa fisik maupun mental
yang telah mereka sediakan, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang
maupun barang.
2.1.8 Investasi
20
dan perlengkapan lain yang dapat membantu proses produksi dan bertujuan untuk
mempengaruhi investasi. Jika tingkat suku bunga lebih tinggi dari pengembalian
terdiri dari pabrik, kantor, mesin dan produk tahan lama lain yang digunakan
dalam proses produksi. Peningkatan output yang terjadi secara signifikan akan
investasi modal kerja kerja, walaupun masih ada jenis investasi lainnya yaitu:
investasi konsumsi dan investasi produksi (Sukirno, 2004; Imamudin, 2008 dalam
Pusat Statitik, 2010; Adrianto, 2013). Kuncoro (2000) menjelaskan bahwa usaha
1) Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara administrasi dan operasional.
pinjaman informal seperti dari keluarga terdekat atau bahkan rentenir. Ini akan
1) Livelihood Activities
2) Micro Enterprise
Merupakan usaha kecil menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum
Industri kecil juga memiliki konsep yang terdiri dari 2 aspek, yaitu:
1) Aspek Perusahaan
2) Aspek Pengusaha
Usaha kecil dari aspek pengusaha yaitu orang dibalik usaha atau perusahaan
kreativitas, bakat dan budaya lokal merupakan masukan dan kekayaan intelektual
adalah outputnya (Potts dan Cunningham, 2008; Keane, 2009; Cutler dan
23
kegiatan kreatif seperti bahwa produk tersebut tidak akan ada dalam bentuk
3) Pekerja mandiri (penulis atau seniman) karena industri kreatif juga mencakup
ciri-ciri seperti: siklus hidup yang singkat, risiko yang relatif tinggi, margin,
keanekaragaman, dan persaingan yang tinggi dan mudah ditiru. Untuk melindungi
unsur budaya yang terkandung dalam setiap produk tidak diklaim oleh pihak lain.
industri kreatif yang dapat diidentifikasi yaitu yang menciptakan budaya ‘produk’
termasuk seni, film dan permainan interaktif, dan mereka menyediakan bisnis jasa
software. Istilah ekonomi kreatif juga mencakup berbagai mass media yang terdiri
dari: radio, televisi, kantor berita dan penerbitan, serta pembuatan perhiasan dan
museum.
24
1) Periklanan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan meliputi proses kreasi,
produksi, dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar,
perencanaan iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, kampanye relasi
dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau sample,
2) Arsitektur
3) Desain
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset
dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang galeri,
5) Kerajinan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk
yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin mulai dari desain awal
6) Musik
7) Fashion
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki,
dan desain aksesori mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya,
(2008) menyatakan bahwa fashion merupakan sub sector yang relatif kecil tapi
8) Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa
desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan keras, serta
penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru,
alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan
manajemen.
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku,
jurnal, koran, majalah, tabloid dan konten digital serta kegiatan kantor dan
uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga
pengemasan acara televisi, penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan
1) Tenaga Kerja
tenaga kerja:
(1) Tenaga kerja umumnya tersedia di pasar kerja dan biasanya siap untuk
penerima tenaga kerja meminta tenaga kerja dari pasar tenaga kerja.
Selama bekerja, mereka akan mendapat imbalan jasa berupa upah atau
gaji.
(2) Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia
Tenaga kerja atau sumber daya manusia adalah manusia, baik jasmani
dan rohani yang digunakan dalam proses produksi, dipandang sebagai suatu
faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi
tenaga (Suroso, 1994 dalam Rasinan, 2010; Lestari dan Darsana, 2012).
dan jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Dengan kata lain
Permintaan tenaga kerja yang seperti ini disebut dengan derived demand
(Simanjuntak, 1985 dalam Tindaon dan Yusuf AG, 2009). Berapa jumlah
tenaga kerja yang diminta di pasar tenaga kerja ditentukan oleh faktor-faktor
berikut ini:
manusia maupun yang non sumber daya manusia seperti modal kerja tidak
dapat dipisahkan dalam menghasilkan barang atau jasa. Pada suatu industri,
29
besar modal kerja yang ditanamkan akan semakin besar permintaan tenaga
pendek atau disebut juga sebagai asset lancar (current asset); di antaranya
dibayar dimuka. Ada suatu konvensi akunting bahwa asset lancar adalah
dalam 1 tahun. Total dari asset lancar disebut gross working capital.
Sumber dana untuk investasi dalam asset lancar perusahaan berasal dari
harus dipenuhi oleh perusahaan kurang dalam satu tahun. Sedangkan net
lancar, untuk itu modal kerja kerja bersih adalah didanai oleh sumber
utang jangka panjang (long term debt) dan sebagian modal kerja
(2) Upah
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada pengusaha.
pekerja kasar dan tidak tetap. Di dalam teori ekonomi kedua jenis
pengertian upah menjadi dua, yaitu upah uang dan upah riil. Upah uang
adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang
digunakan dalam proses produksi. Upah riil adalah upah pekerja yang
diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang dan jasa yang
akan memberikan respon yang cepat apabila terjadi kenaikan harga barang,
yaitu mengurangi konsumsi atau bahkan tidak mau membeli barang yang
Apabila upah naik (asumsi harga dari barang modal kerja lainnya
kebutuhan akan tenaga kerja dengan kebutuhan akan barang modal kerja
31
substitution effect.
(4) Investasi
investasi pada sektor yang satu atau yang lainnya. Dengan begitu
L = f(I)………………...……………….………………………...(1)
32
Keterangan:
L = Jumlah Tenaga Kerja
I = Investasi
(5) Teknologi
keinginan pasar tidak hanya dalam negeri tapi juga pasar ekspor
mengalami peningkatan.
Q=f ( K , L , R ,T )………………………………………………………...(2)
Keterangan:
Q = Jumlah Produksi
K = Modal kerja
L = Tenaga Kerja
R = Kekayaan Alam
T = Teknologi
Berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung pada jumlah modal kerja,
jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan
(Sukirno, 2005).
Berikut ini beberapa penelitian mengenai penyerapan tenaga kerja pada industri
Pada Industri Kecil Tempe Di Kota Semarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah .
Untuk menganalisis faktor modal kerja kerja, nilai produksi dan upah yang
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil tempe di Kota Semarang. Penelitian
penelitian ini adalah variabel modal kerja memiliki pengaruh positif dan
pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Dan variabel
upah, nilai produksi dan modal kerja terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industri pengolahan kapur. Hasil dari penelitian ini adalah variabel upah memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Jika
penyerapan tenaga kerja. Variabel modal kerja berpengaruh positif dan signifikan
terdapat pengaruh upah, modal kerja dan nilai produksi pada penyerapan tenaga
kerja terhadap industri kecil pengolahan ikan di Kabupaten Demak. Penelitian ini
usaha. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel modal kerja upah
kabupaten Mojokerto, dimana industri kecil tersebut masih tetap mampu bersaing
dan bertahan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu usaha strategis dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi. Hasil dari penelitian ini adalah variabel modal
kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Artinya saat terjadi peningkatan modal kerja kerja dalam usaha, pengusaha lebih
kepada pekerja atas tambahan waktu bekerja daripada menambah jumlah tenaga
kerja.
Lestari dan Woyanti (2009) dengan judul “Pengaruh Jumlah Usaha, Nilai
Investasi, dan Upah Minimum terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada Industri
kerja di Jawa Timur. Hasil dari penelitian ini adalah variabel investasi tidak
36
di Jawa Timur.
Penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan Woyanti (2009) dengan judul “
pengaruh upah riil terhadap penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta, dan
DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah, variabel upah berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Jika terjadi kenaikan upah, maka
kerja Kerja, Nilai Upah Dan Teknologi Industri Kerajinan Serat Agel Terhadap
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja kerja industri kerajinan serat
agel terhadap penyerapan tenaga kerja di Desa Salamrejo; Pengaruh nilai upah
industri kerajinan serat agel terhadap penyerapan tenaga kerja di Desa Salamrejo;
Pengaruh teknologi industri kerajinan serat agel terhadap penyerapan tenaga kerja
di Desa Salamrejo; dan Pengaruh modal kerja kerja, nilai upah dan teknologi
secara simultan pada industri kerajinan serat agel terhadap penyerapan tenaga
pengusaha kerajinan serat agel di Desa Salamrejo. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja kerja, upah
salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja dan subyek dari
ekonomi kreatif yang menggunakan budaya dan kreatifitas sebagai bahan utama
dalam pembuatan dan pengembangan produk. Bali merupakan salah satu kawasan
kreatif di Indonesia yang memiliki tiga sub sektor potensial. Salah satu sub sektor
peranan sektor industri kreatif khususnya sub sektor kerajinan yang demikian
besar terhadap penyerapan ternaga kerja, jika dibina dengan baik maka sub sektor
ini akan menjanjikan semakin luasnya kesempatan kerja, maka perlu dianalisis
Substruktur pertama akan melihat pengaruh modal kerja, upah, teknologi dan
Substruktur kedua akan melihat pengaruh modal kerja, upah, teknologi, investasi
Industri
Menengah
Ekonomi Kreatif
Sub Sektor
Kerajinan
Faktor yang
mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja:
1. Modal kerja Jumlah Penyerapan
2. Upah Tenaga Kerja
Produksi
3. Teknologi
4. Investasi
5. Jumlah Produksi
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja Industri Kerajinan
tenun endek di Kabupaten Klungkung
terhadap penyerapan tenaga kerja. Jika modal kerja dalam industri kerajinan tenun
tenaga kerja. Jika upah terus mengalami peningkatan, maka industri kerajinan
tenun endek akan mengurangi penyerapan tenaga kerja karena terkait dengan
terhadap penyerapan tenaga kerja. Semakin tinggi jumlah produksi dalam industri
kerajinan tenun endek maka penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat.
Jika investasi dalam industri kerajinan tenun endek meningkat, maka penyerapan
industri kerajinan tenun endek semakin modern, maka industri kerajinan tenun
Modal kerja
(X1)
Upah
(X2)
Jumlah produksi Penyerapan
Investasi (Y1) Tenaga Kerja
(X3) (Y2)
Teknologi
(X4)
41
hasil penelitian sebelumnya (Sugiyono, 2008), maka hipotesis dalam penelitian ini
1) Modal kerja, upah, teknologi dan investasi berpengaruh signifikan secara tidak
hipotesis yang disusun karena merupakan titik tolak dari setiap rancangan
penelitian adalah modal kerja, upah, nilai produksi, investasi, teknologi dan
penyerapan tenaga kerja. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
teoritik dan empirik sehingga dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah
penelitian.
khususnya sub sektor kerajinan salah satunya industri kerajinan tenun endek, yang
43
tahun 2016 hingga 2017. Ruang lingkup penelitian akan dibatasi pada variabel-
tenun endek dari tekstil yaitu modal kerja, upah, investasi, teknologi, jumlah
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Modal kerja (X 1),
1) Variabel eksogen adalah variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain
dalam model. Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah Modal kerja (X 1),
2) Variabel endogen adalah variabel yang diprediksikan oleh salah satu atau
beberapa variabel lain dalam model. Dalam penelitian ini, variabel endogen
1) Modal kerja (X1) merupakan seluruh dana yang digunakan dalam proses
produksi, yang tidak termasuk tanah dan bangunan atau biasa disebut modal
kerja kerja. Dalam penelitian ini modal kerja kerja adalah modal kerja kerja
rata-rata selama satu bulan yang diukur dalam satuan ribuan rupiah.
2) Upah (X2) adalah biaya tenaga kerja yang dibayarkan oleh pengusaha industri
kecil kreatif yang dinyatakan dalam uang dengan satuan rupiah. Dalam
penelitian ini upah adalah upah rata-rata yang dibayarkan pengusaha dalam
3) Investasi (X3) adalah pembelian atas barang modal kerja industri kecil selama
4) Teknologi (X4) yang digunakan industri kecil kreatif dibedakan antara pilihan
teknologi yang mudah dipahami, murah dan memiliki skala produksi yang
45
kesulitan kompleks dan skala produksi yang tinggi. Data yang diperoleh
5) Jumlah produksi (Y1) adalah jumlah kain endek yang dihasilkan dari
6) Penyerapan tenaga kerja (Y2) adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
1) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan dapat diukur. Data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah data Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
Indonesia Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010 Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2013-2017, data Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja yang Diserap 4
2017.
2) Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, kalimat,
skema, dan gambar. Data kualitatif tidak dapat dihitung dan tidak berupa
diteliti. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah penjelasan, gambar grafik
kerja.
sebagai berikut:
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung, dicatat dan diamati
data primer adalah data yang diperoleh dari kuesioner, meliputi data modal
kerja, upah, teknologi, investasi, jumlah produksi, dan tenaga kerja industri
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh sudah dalam bentuk sudah jadi,
dalam bentuk text book dan jurnal (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini data
Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja yang Diserap 4 Industri Kecil
4.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan industri kreatif
yang bergerak dalam sub sektor kerajinan, khususnya industri kecil kerajinan
4.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
N
n= ………………………………………………………………..
1+ N e 2
(3)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = derajat bebas
Dari jumlah popoulasi tersebut dengan taraf signifikansi sebesar 5 persen, dengan
96
n= =77 unit usaha.
1+ 96(0.05)2
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu
kuesioner.
1) Observasi
dengan cara observasi non perilaku seperti data jumlah industri kecil dan
2) Wawancara
3) Wawancara Mendalam
umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang
berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab
akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk
landasan teoritis. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis
berikut:
riil hasil observasi di lapangan. Dalam penelitian ini berdasarkan pada kajian
teoritis dan hasil penelitian sebelumnya maka diambil topik penelitian tentang:
sebagai berikut:
X1, X2, X3, X4 ke Y2.. Dan yang terakhir, menyatakan hubungan kausal antara
Product and Service Solution) versi 15.0 melalui analisis regresi secara parsial
Pengaruh tidak langsung adalah perkalian antara koefisien jalur dari jalur yang
51
dilalui setiap persamaan dan pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh
Modal kerja
b1 b5
(X1)
e1 b6
Upah
(X2) b2
b3 Jumlah produksi b9 Penyerapan
Investasi (Y1) Tenaga Kerja
(X3) (Y2)
b7
Teknologi b4
(X4)
b8
e2
3) Interpretasi Analisis
tahap ini, dilihat kesesuaian antara hasil regresi analisis jalur dengan teori
yang ada sehingga bisa diketahui pengaruh tidak langsung dan langsung
hasil antara hasil analisis regresi dengan teori, maka hasil regresi tersebut
hasil tersebut.
52
DAFTAR PUSTAKA
European Commission. 2005. The New SME Definition. Enterprise and Industry
Publications.
Fadliilah, Diah Nur dan Atmanti, Hastarini Dwi. 2012. “Analisis Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Ikan Asin di
Kota Tegal)”, Diponogoro Journal of EconomicsVol.l No.1: hal 1-13.
Flach, Torberg. 2010. “The Elasticity of Labor Supply at the Establishment Level”,
Journal of Labour Economics Vol.28 No.2: hal 237-266.
Foord, Jo. 2008. “Strategies For Creative Industries: An International Review”,
Creative Industries Journal Vol. 1 No.2: hal: 91-113.
Galloway, Susan dan Dunlop Stewart. 2007. “A Critique Of Definitions Of The
Cultural And Creative Industries In Public Policy”, International Journal of
Cultural Policy Vol. 13 No.1: hal 17-31.
Haryani, Sri. 2002. Hubungan Industrial di Indonesia. UPP AMP YPKN.
Higgs, et. al., Peter. 2008. “Beyond The Creative Industries: Mapping The Creative
Economy In the United Kingdom", NESTA Making Innovation Flourish.
Heatubun, Adolf B. 2009. “Alternatif Pilihan Input Teknologi, Investasi, Ataukah
Tenaha Kerja Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pasar
Ekspor”, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol.5 No.2 : hal 129-143.
Jamli. 2012. “Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi dan
Pertumbuhan Ekonomi Di Kutai Kartanegara”, Jurnal Eksis, Vol. 8 No.2.
James, Paul TJ. 2010. “The Creative University In The Thai Creative Economy”,
Research in Business and Economics Journal.
Karib, Abdul. 2012. “Analisis Pengaruh Produksi, Investasi Dan Unit Usaha
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Sumatera Barat”,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3 No. 3 : hal53-73.
Kuncoro, Mudrajad. 2000. Usaha Kecil Di Indonesia: Profil, Masalah, dan Strategi
Pemberdayaan. Tersedia di.
Keane, Michael A. 2009. “Creative Industries in China: Four Perspectives On Social
Transformation”, International Journal of Cultural Policy 15(4) : hal 431-
434.
Kesumadinata, Agus Jati dan Budiana, Dewa Nyoman.2012. Hubungan Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Produksi Kerajinan Sepatu Di Kecamatan Denpasar
Barat.
54
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
E Variabel Upah
1. Total upah = Rp………………………………………
F Variabel Investasi
1. Total investasi = Rp………………………………………
G Variabel Teknologi
1. Jenis teknologi yang digunakan:
a. Sederhana
b. Modern
No Catatan Pewawancara
60