Usulan Penelitian
Usulan Penelitian
I MADE SUANTARA
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .............................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................
iv
DAFTAR ISI....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN TANDA.........................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
1
1.1 Latar Belakang.....................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................
8
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................
8
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................
9
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................
10
i
2.1.3. Permintaan tenaga kerja..........................................
12
2.1.4. Jumlah produksi......................................................
13
2.1.5. Teknologi................................................................
13
2.1.6. Modal ...................................................................
13
2.1.7. Tingkat upah .........................................................
14
2.1.8. Investasi..................................................................
14
2.2. Teori-teori yang Digunakan ...............................................
15
2.2.1. Industri kecil...........................................................
15
2.2.2. Ekonomi kreatif......................................................
17
2.2.3. Sub-sektor ekonomi kreatif.....................................
18
2.2.4. Ketenagakerjaan dan Permintaan Tenaga
Kerja ................................................................... 21
2.2.5. Fungsi Produksi......................................................
27
2.3. Keaslian Penelitian.............................................................
27
ii
4.5 Jenis dan Sumber Data.........................................................
40
4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel................
41..........................................................................................
4.7 Metode Pengumpulan Data..................................................
43
4.8 Teknik Analisis Data............................................................ 44
4.8.1 Statistik deskriptif.......................................................
44
4.8.2 Analisis jalur (path analysis).......................................
44
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
yang berbasis industri, menyebabkan sektor industri menjadi leading sektor dalam
positif bagi sektor ekonomi lain dan juga penyerapan tenaga kerja (Arsyad, 2004).
oleh industri kecil dan menengah yang pada umumnya dijalankan oleh masyarakat
kecil. Peranan industri kecil sangat penting bagi perkembangan ekonomi lokal,
karena sesuai dengan tujuan pembangunan lokal yaitu membuka lapangan kerja
bagi masyarakat, menggunakan sumber daya yang ada dan dapat memenuhi
ekonomi lokal (Chapain dan Comunian, 2006; Foord, 2008). Ekonomi kreatif
menyajikan media komunikasi dan sektor budaya sebagai lokasi prioritas bagi
pertumbuhan ekonomi pada umumnya, baik pada tingkat lokal maupun nasional
(Stam, de Jong, dan Marlet, 2008; Power dan Nielsen, 2010; Peuter, 2011).
2
Tabel 1.1
Distribusi Persentase PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013-2017 (%)
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pertanian, Kehutanan dan 13,28 13,18 13,04 12,83 12,68
1
Perikanan
Pertambangan dan 9,70 9,28 8,54 8,21 7,87
2
Penggalian
3 Industri Pengolahan 21,72 21,65 21,54 21,38 21,22
Pengadaan Air,
5 Pengelolaan Sampah, 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
Limbah dan Daur Ulang
Konstruksi 9,47 9,65 9,79 9,80 9,97
6
Perdagangan Besar dan
7 Eceran; Reparasi Mobil 13,72 13,75 13,44 13,31 13,23
dan Sepeda Motor
Transportasi dan 3,73 3,82 3,88 3,97 4,10
8
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi 2,99 3,01 2,99 3,00 3,01
9
dan Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 4,28 4,49 4,70 4,87 5,09
sektor lainnya, akan tetapi menunjukkan penurunan dalam lima tahun terakhir.
3
Penurunan ini disebabkan oleh kehidupan ekonomi umat manusia telah berubah
kawasan kreatif, dengan infrastruktur fondasi dan pilar industri yang kuat antara
lain; Bandung, Bali, DKI Jakarta dan Yogyakarta. Keempat kawasan tersebut
merupakan citra atau identitas yang menjadi tolak ukur perkembangan industri
kreatif di Indonesia.
Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai apalagi setelah mengetahui betapa
kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan, serta bakat
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri
ekonomi kreatif merupakan basis dari karakter dan simbol kehadiran bangsa
struktur industri berbasis tradisi dan budaya, kekayaan intelektual dan warisan
produk-produk inovatif baru bernilai tambah dan berdaya saing tinggi dan
Seperti yang kita ketahui ekonomi kreatif di Bali berkembang sangat pesat salah
sejauh ini di Provinsi Bali terdapat 4 sub sektor ekonomi kreatif yang memiliki
subsektor potensial yang dapat berkembang, yaitu: pasar barang seni, kerajinan
dan tenaga kerja dari industri kecil yang memiliki potensi dikembangkan menjadi
Kabupaten Klungkung pada tahun 2016 hingga tahun 2017 menunjukkan adanya
Sedang dari sisi tenaga kerja, industri kerajian tenun endek menunjukan posisi
yang tertinggi dari jumlah tenaga kerja yang diserap. Melihat peranan sektor
industri kreatif khususnya sub sektor fashion yang memproduksi kerajinan tenun
endek demikian besar terhadap penyerapan tenaga kerja, maka industri tersebut
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Jika dibina dengan baik maka
5
sub sektor ini akan menjanjikan semakin luasnya kesempatan kerja, sehingga
Tabel 1.3
Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja yang Diserap 4 Jenis Industri Kecil
dan MenengahTerbanyak di Kabupaten Klungkung selama periode 2016-
2017
endek juga diperkuat oleh distribution store yang menawarkan kerajinan tenun
Klungkung, maka sangat penting untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang
setiap kenaikan modal sebesar 1 persen, maka jumlah produksi akan meningkat
sebesar 3,411 unit. Modal yang dimiliki oleh suatu industri akan mempengaruhi
penyerapan tenaga kerja industri tersebut. Teori ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Yanuwardani dan Woyanti (2009) yang menyatakan bahwa setiap
bahwa modal berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja. Hal ini
produksi yang pada dasarnya adalah imbalan atau balas jasa dari para produsen
7
kepada tenaga kerja atas prestasinya dalam kegiatan produksi. Sistem pengupahan
harus adil dan kompetitif agar pekerja termotivasi dan dapat meningkatkan
tersebut didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Falch (2008),
Dimas dan Woyanti (2009) dan Ransom dan Sims (2009) menunjukkan bahwa
tenaga kerja. Artinya saat terjadi kenaikan tingkat upah maka penyerapan tenaga
teknologi dalam suatu industri tentu akan sangat mempengaruhi jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan. Semakin majunya teknologi, hasil produksi akan lebih
baik dan kuantitas produksi hampir sama dengan manusia. Kenyataan ini
penyerapan tenaga kerja (Levy dan Powell, 2000; Haryani, 2002; Heatubun,
memiliki pengaruh positif. Hal ini dinyatakan oleh Indraswati (2012), yang
industri kreatif khususnya investasi dengan bentuk padat karya. Nilai investasi
menggunakan faktor produksi (Ito dan Rose, 2005; Rizvi, 2009; Putra, 2012).
rupiah, akan menurukan jumlah produksi sebesar 2,08 persen. Sementara itu,
penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Woyanti (2009) menunjukkan bahwa
kenaikan investasi pada usaha kecil sebesar 100 juta rupiah akan meningkakan
Klungkung?
dan teknologi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kerajinan tenun
sebagai berikut:
Klungkung.
upah, investasi dan teknologi terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri
maupun praktis bagi semua kalangan yang berkaitan dengan penelitian ini.
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk pembuktian teori terkait
penyerapan tenaga kerja pada industri kreatif atapun memperkuat teori dan
penelitian berikutnya.
2) Kegunaan Praktis
10
Dengan mengetahui adanya pengaruh modal, tingkat upah, teknologi, dan nilai
tenaga kerja, dan fungsi produksi dan penyerapan tenaga kerja pada industri
penyerapan tenaga kerja. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu penjelasan konsep-
konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini. Konsep-konsep yang diuraikan
pada bagian berikut adalah konsep industri kecil, industri kreatif, permintaan
tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, jumlah produksi, modal, tingkat upah,
Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan jumlah tenaga kerja per badan
usaha sebagai kriteria untuk membedakan antara berbagai industri. Menurut BPS,
industri kecil adalah industri yang mempekerjakan 5-19 orang pekerja. Definisi
lain dikemukakan oleh Mead dan Liedholm (1998) yang menjelaskan bahwa
usaha kecil adalah suatu badan usaha milik Warga Negara Indonesia (WNI) baik
termasuk tanah dan bangunan) sebanyak-banyaknya 200 juta rupiah dan atau
mempunyai omzet/nilai output atau hasil penjualan rata-rata per tahun sebanyak-
banyaknya 1 milyar rupiah dan usaha tersebut berdiri sendiri. Definisi berbeda
11
12
lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya
seni, budaya, bisnis dan teknologi termasuk kegiatan yang berkaitan dengan
desain, produksi, dan distribusi barang dan jasa yang menggunakan modal
intelektual sebagai masukan utama (Galloway dan Dunlop, 2007; Bobirca dan
Draghici, 2011).
tenaga kerja sangat berpengaruh terhadap permintaan konsumen akan barang dan
jasa. Semakin tinggi permintaan konsumen terhadap barang dan jasa maka
permintaan tenaga kerja juga akan meningkat dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan,
produksi dalam suatu industri sangat dipengaruhi oleh tingkat investasi. Semakin
tinggi tingkat investasi pada suatu industri maka jumlah produksi juga akan
2.1.5 Teknologi
produk dan menjadi hambatan masuk bagi perusahaan pesaing (Sukirno, 2005;
2.1.6 Modal
utang dan lainnya. Modal kerja terdiri dari barang yang akan digunakan dalam
proses produksi, tidak meliputi mesin, tanah dan bangunan milik perusahaan
tersebut. Semakin tinggi modal yang dimiliki oleh industri maka penyerapan
tenaga kerja juga akan semakin tinggi. (Zamrowi, 2007; Ahmad, 2004 dalam
2.1.7 Upah
hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai
yang telah dilakukannya (Nisfihani, Wijaya, dan Junaidi, 2013). Sukirno (2005)
dan Badan Pusat Statistik (2011) menjelaskan upah merupakan balas jasa yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja atas jasa fisik maupun mental
yang telah mereka sediakan, sebelum dikurangi pajak baik dalam bentuk uang
maupun barang.
2.1.8 Investasi
perlengkapan lain yang dapat membantu proses produksi dan bertujuan untuk
mempengaruhi investasi. Jika tingkat suku bunga lebih tinggi dari pengembalian
akan membatalkan investasi tersebut. Barang modal sendiri terdiri dari pabrik,
kantor, mesin dan produk tahan lama lain yang digunakan dalam proses produksi.
tenaga kerja. Investasi semacam ini dinamakan investasi modal kerja, walaupun
15
masih ada jenis investasi lainnya yaitu: investasi konsumsi dan investasi produksi
(Sukirno, 2004; Imamudin, 2008 dalam Silvia dkk, 2013; Kawengian dalam
Pusat Statitik, 2010; Adrianto, 2013). Kuncoro (2000) menjelaskan bahwa usaha
1) Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara administrasi dan operasional.
pinjaman informal seperti dari keluarga terdekat atau bahkan rentenir. Ini akan
1) Livelihood Activities
2) Micro Enterprise
Merupakan usaha kecil menengah yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum
Industri kecil juga memiliki konsep yang terdiri dari 2 aspek, yaitu:
1) Aspek Perusahaan
2) Aspek Pengusaha
Usaha kecil dari aspek pengusaha yaitu orang dibalik usaha atau perusahaan
kreativitas, bakat dan budaya lokal merupakan masukan dan kekayaan intelektual
adalah outputnya (Potts dan Cunningham, 2008; Keane, 2009; Cutler dan
kegiatan kreatif seperti bahwa produk tersebut tidak akan ada dalam bentuk
3) Pekerja mandiri (penulis atau seniman) karena industri kreatif juga mencakup
ciri-ciri seperti: siklus hidup yang singkat, risiko yang relatif tinggi, margin,
keanekaragaman, dan persaingan yang tinggi dan mudah ditiru. Untuk melindungi
18
unsur budaya yang terkandung dalam setiap produk tidak diklaim oleh pihak lain.
industri kreatif yang dapat diidentifikasi yaitu yang menciptakan budaya ‘produk’
termasuk seni, film dan permainan interaktif, dan mereka menyediakan bisnis jasa
software. Istilah ekonomi kreatif juga mencakup berbagai mass media yang terdiri
dari: radio, televisi, kantor berita dan penerbitan, serta pembuatan perhiasan dan
museum.
1) Periklanan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa periklanan meliputi proses kreasi,
produksi, dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar,
perencanaan iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, kampanye relasi
dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau sample,
2) Arsitektur
3) Desain
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior,
desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset
dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang galeri,
5) Kerajinan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk
yang dibuat dan dihasilkan oleh tenaga pengrajin mulai dari desain awal
6) Musik
7) Fashion
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki,
dan desain aksesori mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya,
(2008) menyatakan bahwa fashion merupakan sub sector yang relatif kecil tapi
8) Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa
desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan keras, serta
penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut
untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru,
alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan
manajemen.
Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku,
jurnal, koran, majalah, tabloid dan konten digital serta kegiatan kantor dan
uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga
pengemasan acara televisi, penyiaran, dan transmisi konten acara televisi dan
1) Tenaga Kerja
tenaga kerja:
22
(1) Tenaga kerja umumnya tersedia di pasar kerja dan biasanya siap untuk
penerima tenaga kerja meminta tenaga kerja dari pasar tenaga kerja.
Selama bekerja, mereka akan mendapat imbalan jasa berupa upah atau
gaji.
(2) Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia
Tenaga kerja atau sumber daya manusia adalah manusia, baik jasmani
dan rohani yang digunakan dalam proses produksi, dipandang sebagai suatu
faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi
dan jasa untuk dijual kepada masyarakat konsumen. Dengan kata lain
Permintaan tenaga kerja yang seperti ini disebut dengan derived demand
(Simanjuntak, 1985 dalam Tindaon dan Yusuf AG, 2009). Berapa jumlah
tenaga kerja yang diminta di pasar tenaga kerja ditentukan oleh faktor-faktor
berikut ini:
(1) Modal
manusia maupun yang non sumber daya manusia seperti modal tidak dapat
besar modal yang ditanamkan akan semakin besar permintaan tenaga kerja
(Haryani, 2002).
dimuka. Ada suatu konvensi akunting bahwa asset lancar adalah suatu
tahun. Total dari asset lancar disebut gross working capital. Sumber dana
lancar (current liabilities), seperti antara lain: utang lancar, utang bank
oleh perusahaan kurang dalam satu tahun. Sedangkan net working capital
24
adalah selisih antara asset lancar dengan kewajiban lancar, untuk itu modal
kerja bersih adalah didanai oleh sumber utang jangka panjang (long term
fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada pengusaha.
pekerja kasar dan tidak tetap. Di dalam teori ekonomi kedua jenis
pengertian upah menjadi dua, yaitu upah uang dan upah riil. Upah uang
adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha
sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang
digunakan dalam proses produksi. Upah riil adalah tingkat upah pekerja
yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang dan jasa
kenaikan harga barang, yaitu mengurangi konsumsi atau bahkan tidak mau
pengaruh turunnya skala produksi disebut dengan efek skala produksi atau
scale effect.
Apabila tingkat upah naik (asumsi harga dari barang modal lainnya
kebutuhan akan tenaga kerja dengan kebutuhan akan barang modal seperti
(4) Investasi
investasi pada sektor yang satu atau yang lainnya. Dengan begitu
L = f(I)………………...……………….………………………...(1)
Keterangan:
L = Jumlah Tenaga Kerja
I = Investasi
(5) Teknologi
keinginan pasar tidak hanya dalam negeri tapi juga pasar ekspor
tenaga kerja pada industri tersebut akan berkurang karena adanya efek
peningkatan.
Q=f ( K , L , R ,T )………………………………………………………...(2)
Keterangan:
Q = Jumlah Produksi
K = Modal
L = Tenaga Kerja
R = Kekayaan Alam
T = Teknologi
Berarti bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung pada jumlah modal,
jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan
(Sukirno, 2005).
Berikut ini beberapa penelitian mengenai penyerapan tenaga kerja pada industri
Pada Industri Kecil Tempe Di Kota Semarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah .
Untuk menganalisis faktor modal kerja, nilai produksi dan tingkat upah yang
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil tempe di Kota Semarang. Penelitian
penelitian ini adalah variabel modal memiliki pengaruh positif dan signifikan
pengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Dan variabel
upah, nilai produksi dan modal terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri
pengolahan kapur. Hasil dari penelitian ini adalah variabel upah memiliki
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Jika
terdapat pengaruh upah, modal dan nilai produksi pada penyerapan tenaga kerja
usaha. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel modal tingkat upah
kabupaten Mojokerto, dimana industri kecil tersebut masih tetap mampu bersaing
dan bertahan, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu usaha strategis dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi. Hasil dari penelitian ini adalah variabel modal
Artinya saat terjadi peningkatan modal kerja dalam usaha, pengusaha lebih
kepada pekerja atas tambahan waktu bekerja daripada menambah jumlah tenaga
kerja.
Lestari dan Woyanti (2009) dengan judul “Pengaruh Jumlah Usaha, Nilai
Investasi, dan Upah Minimum terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada Industri
Penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan Woyanti (2009) dengan judul “
pengaruh tingkat upah riil terhadap penyerapan tenaga kerja di DKI Jakarta, dan
DKI Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah, variabel tingkat upah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Jika terjadi kenaikan
sehingga saat investasi naik maka penyerapan tenaga kerja akan mengalami
penurunan.
31
Kerja, Nilai Upah Dan Teknologi Industri Kerajinan Serat Agel Terhadap
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal kerja industri kerajinan serat agel
terhadap penyerapan tenaga kerja di Desa Salamrejo; Pengaruh nilai upah industri
Pengaruh teknologi industri kerajinan serat agel terhadap penyerapan tenaga kerja
di Desa Salamrejo; dan Pengaruh modal kerja, nilai upah dan teknologi secara
simultan pada industri kerajinan serat agel terhadap penyerapan tenaga kerja di
pengusaha kerajinan serat agel di Desa Salamrejo. Hasil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel modal kerja, tingkat upah
salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja dan subyek dari
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
ekonomi kreatif yang menggunakan budaya dan kreatifitas sebagai bahan utama
Klungkung merupakan salah satu kawasan kreatif di Indonesia yang memiliki tiga
sub sektor potensial. Salah satu sub sektor yang memiliki perkembagan paling
potensial adalah sub sektor kerajinan khususnya industri kerajinan tenun endek
tekstil. Melihat peranan sektor industri kreatif khususnya sub sektor kerajinan
yang demikian besar terhadap penyerapan ternaga kerja, jika dibina dengan baik
maka sub sektor ini akan menjanjikan semakin luasnya kesempatan kerja, maka
Penelitian ini dibagi dalam dua substruktur. Substruktur pertama akan melihat
pengaruh modal, tingkat upah, teknologi, investasi dan jumlah produksi secara
Industri
Ekonomi Kreatif
penyerapan tenaga kerja. Jika modal dalam industri kerajinan tenun endek
kerja. Jika tingkat upah terus mengalami peningkatan, maka industri kerajinan
tenun endek akan mengurangi penyerapan tenaga kerja karena terkait dengan
terhadap penyerapan tenaga kerja. Semakin tinggi jumlah produksi dalam industri
kerajinan tenun endek maka penyerapan tenaga kerja juga akan meningkat.
Jika investasi dalam industri kerajinan tenun endek meningkat, maka penyerapan
industri kerajinan tenun endek semakin modern, maka industri kerajinan tenun
Modal
(X1)
35
Tingkat Upah
(X2)
Jumlah produksi Penyerapan
Investasi (Y1) Tenaga Kerja
(X3) (Y2)
Teknologi
(X4)
hasil penelitian sebelumnya (Sugiyono, 2008), maka hipotesis dalam penelitian ini
BAB IV
METODE PENELITIAN
hipotesis yang disusun karena merupakan titik tolak dari setiap rancangan
penelitian adalah modal, tingkat upah, nilai produksi, investasi, teknologi dan
penyerapan tenaga kerja. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
teoritik dan empirik sehingga dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah
penelitian.
khususnya sub sektor kerajinan salah satunya industri kerajinan tenun endek dari
38
peningkatan dari tahun 2016 hingga 2017. Ruang lingkup penelitian akan dibatasi
kerajinan tenun endek dari tekstil yaitu modal, tingkat upah, investasi, teknologi,
variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Modal (X 1),
1) Variabel eksogen adalah variabel yang tidak diprediksi oleh variabel lain
dalam model. Dalam penelitian ini, variabel eksogen adalah Modal (X 1),
2) Variabel endogen adalah variabel yang diprediksikan oleh salah satu atau
beberapa variabel lain dalam model. Dalam penelitian ini, variabel endogen
1) Modal (X1) merupakan seluruh dana yang digunakan dalam proses produksi,
yang tidak termasuk tanah dan bangunan atau biasa disebut modal kerja.
Dalam penelitian ini modal kerja adalah modal kerja rata-rata selama satu
2) Tingkat upah (X2) adalah biaya tenaga kerja yang dibayarkan oleh pengusaha
industri kecil kreatif yang dinyatakan dalam uang dengan satuan rupiah.
Dalam penelitian ini tingkat upah adalah tingkat upah rata-rata yang
dibayarkan pengusaha dalam waktu satu bulan dalam satuan ribuan rupiah.
3) Investasi (X3) adalah pembelian atas barang modal industri kecil selama satu
4) Teknologi (X4) yang digunakan industri kecil kreatif dibedakan antara pilihan
teknologi yang mudah dipahami, murah dan memiliki skala produksi yang
40
kesulitan kompleks dan skala produksi yang tinggi. Data yang diperoleh
5) Jumlah produksi (Y1) jumlah kerajinan tenun endek yang dihasilkan dari
pengolahan tekstil dalam waktu satu bulan dan diukur dengan satuan meter.
6) Penyerapan tenaga kerja (Y2) adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
1) Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan dapat diukur. Data
Bruto (PDRB) Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2013-2017, data Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja
2) Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, kalimat,
skema, dan gambar. Data kualitatif tidak dapat dihitung dan tidak berupa
diteliti. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah penjelasan, gambar grafik
41
kerja.
sebagai berikut:
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung, dicatat dan diamati
data primer adalah data yang diperoleh dari kuesioner, meliputi data modal,
tingkat upah, teknologi, investasi, jumlah produksi, dan tenaga kerja industri
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh sudah dalam bentuk sudah jadi,
dalam bentuk text book dan jurnal (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini data
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun
2009-2014, Jumlah Unit Usaha dan Tenaga Kerja yang Diserap 4 Industri
4.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan industri kreatif
42
yang bergerak dalam sub sektor kerajinan, khususnya industri kecil kerajinan
4.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
N
n= ………………………………………………………………..
1+ N e 2
(3)
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = derajat bebas
Dari jumlah popoulasi tersebut dengan taraf signifikansi sebesar 5 persen, dengan
96
n= =77 unit usaha.
1+ 96(0.05)2
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yaitu
kuesioner.
1) Observasi
dengan cara observasi non perilaku seperti data jumlah industri kecil dan
2) Wawancara
3) Wawancara Mendalam
umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya
ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang
berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab
akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk
landasan teoritis. Analisis jalur menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis
berikut:
45
riil hasil observasi di lapangan. Dalam penelitian ini berdasarkan pada kajian
teoritis dan hasil penelitian sebelumnya maka diambil topik penelitian tentang:
sebagai berikut:
X1, X2, X3, X4 ke Y2.. Dan yang terakhir, menyatakan hubungan kausal antara
Product and Service Solution) versi 15.0 melalui analisis regresi secara parsial
Pengaruh tidak langsung adalah perkalian antara koefisien jalur dari jalur yang
dilalui setiap persamaan dan pengaruh total adalah penjumlahan dari pengaruh
Modal
b1 b5
(X1)
e1 b6
Tingkat Upah
(X2) b2
b3 Jumlah produksi b9 Penyerapan
Investasi (Y1) Tenaga Kerja
(X3) (Y2)
b7
Teknologi b4
(X4)
b8
e2
3) Interpretasi Analisis
tahap ini, dilihat kesesuaian antara hasil regresi analisis jalur dengan teori
yang ada sehingga bisa diketahui pengaruh tidak langsung dan langsung
hasil antara hasil analisis regresi dengan teori, maka hasil regresi tersebut
hasil tersebut.
47
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Merlynda. 2009. “Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap
Output Sektor Industri Di Kabupaten Bekasi” .Skripsi. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Dimas dan Woyanti, Nenik. 2009. “Penyerapan Tenaga Kerja di DKI Jakarta”,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.16 No.1: hal 32-41.
European Commission. 2005. The New SME Definition. Enterprise and Industry
Publications.
Fadliilah, Diah Nur dan Atmanti, Hastarini Dwi. 2012. “Analisis Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Kecil (Studi Kasus di Sentra Industri Kecil Ikan Asin di
Kota Tegal)”, Diponogoro Journal of EconomicsVol.l No.1: hal 1-13.
Flach, Torberg. 2010. “The Elasticity of Labor Supply at the Establishment Level”,
Journal of Labour Economics Vol.28 No.2: hal 237-266.
Foord, Jo. 2008. “Strategies For Creative Industries: An International Review”,
Creative Industries Journal Vol. 1 No.2: hal: 91-113.
Galloway, Susan dan Dunlop Stewart. 2007. “A Critique Of Definitions Of The
Cultural And Creative Industries In Public Policy”, International Journal of
Cultural Policy Vol. 13 No.1: hal 17-31.
Geria, I Wayan. 2009. Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan Pendekatan
Konsepsual. Denpasar: BAPPEDA Kabupaten Klungkung.
Haryani, Sri. 2002. Hubungan Industrial di Indonesia. UPP AMP YPKN.
Higgs, et. al., Peter. 2008. “Beyond The Creative Industries: Mapping The Creative
Economy In the United Kingdom", NESTA Making Innovation Flourish.
Heatubun, Adolf B. 2009. “Alternatif Pilihan Input Teknologi, Investasi, Ataukah
Tenaha Kerja Dalam Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Pasar
Ekspor”, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol.5 No.2 : hal 129-143.
Jamli. 2012. “Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi dan
Pertumbuhan Ekonomi Di Kutai Kartanegara”, Jurnal Eksis, Vol. 8 No.2.
James, Paul TJ. 2010. “The Creative University In The Thai Creative Economy”,
Research in Business and Economics Journal.
49
Karib, Abdul. 2012. “Analisis Pengaruh Produksi, Investasi Dan Unit Usaha
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Sumatera Barat”,
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3 No. 3 : hal53-73.
Kuncoro, Mudrajad. 2000. Usaha Kecil Di Indonesia: Profil, Masalah, dan Strategi
Pemberdayaan. Tersedia di.
Keane, Michael A. 2009. “Creative Industries in China: Four Perspectives On Social
Transformation”, International Journal of Cultural Policy 15(4) : hal 431-
434.
Kesumadinata, Agus Jati dan Budiana, Dewa Nyoman.2012. Hubungan Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Produksi Kerajinan Sepatu Di Kecamatan Denpasar
Barat.
Korawijayanti, Lardin dan Listyani, Tyas. 2009. “Pengaruh Perkembangan Usaha
Kecil Menengah Terhadap Keberdayaan Perempuan Di Jawa Tengah”,
Ragam Vol. 9 No. 2 : Hal 166-182.
Lestari, Dian Ayu dan Darsana, Ida Bagus. 2011. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja,
Pengalaman Kerja Dan Kapasitas Produksi Terhadap Nilai Produksi Pengrajin
Perak.
Lestari, Ayu Wafi dan Woyanti, Nenik. 2009. Pengaruh Jumlah Usaha, Nilai
Investasi, Dan Upah Minimum Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada
Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Semarang
Levy, M dan Powell.P. 2000. “Information Systems Strategy For Small And Medium
Sized Enterprises: An Organizational Perspective”, Journal of Strategic
System 9: hal 63-84.
Mead, Donal C. dan Liedholm, Carl. 1998. “The Dinamics of Micro and Small
Enterprises in Developing Countries”, World Development Journal, Vol. 26
No.1 : hal 61-74.
Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan
Kebutuhan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Murjana Yasa, I Gusti Wayan. 2009. Ekonomi Rakyat, Ekonomi Kreatif, dan
Pertumbuhan Berkualitas. Denpasar: BAPPEDA Kota Denpasar.
Ngantindriatun dan Ikasari, Hertiana. 2011. “Efisiensi Produksi Industri Skala Kecil
Batik Semarang: Pendekatan Fungsi Produksi Frontier Stokastik”. Jurnal
Manajemen Teori dan Terapan No.1 Tahun 4: hal 28-36.
50
Nielsen, Tobias dan Power, Dominic. 2010. “Priority Sector Report: Creative an
Cultural Industries” European Commission Enterprise and Industry.
Nisfihani, Annisa, Wijaya, Adi, dan Junaidi, Agus. 2013. Pengaruh Upah dan Output
Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada Sektor Pertambangan Kabupaten
Kutai Kartanegara
O’Connor, Justin. 2007. “The Cultural And Creative Industries: A Review Of The
Literature” The University of Leeds.
Peuter, Greig de. 2011. “Creative Economy and Labor Precarity: A Contested
Convergence”, Journal of Communication35(4): hal 417-425.
Putra, Riky Eka. 2012. “Pengaruh Nilai Investasi, Nilai Upah, Dan Nilai Produksi
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Mebel Di Kecamatan
Pedurungan Kota Semarang”, Economics Development Analysis Journal 1
(2): hal 42-58.
Potts, Jason dan Cunningham, Stuart. 2007. “Four Models Of The Creative
Industries”, Cultural Science : hal: 1-20.
Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi untuk Eksekutif
Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.
Rahmana, Arif. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Peningkatan Daya Saing
Usaha Kecil Menengah. Aplikasi TEknologi Informasi Yogyakarta, 20 Juni.
Rahmawati, Ikka Dewi. 2013. “Pengaruh Investasi dan Tingkat Upah Terhadap
Kesempatan Kerja di Jawa Timur”, Jurnal Pendidikan Ekonomi Vol.1 No.3.
Ransom, Michael R dan Sims, David P. 2010. “Estimating the Firm’s Labor Supply
Curve in a “New Monopsony” Framework: Schoolteachers in Missouri”,
Journal of Labor Economics, Vol.28 No.2: hal 331-355.
Rasinan, Djusniati. 2010. “Peranan UMKM Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Di
Kabupaten Maros” Adiwidia, No.1 : hal 32-41.
Rizvi, Syed Zia Abbas dan Nishat, Mohammad. 2009. The Impact of Foreign Direct
Investment on Employment Opportunities: Panel Data Analysis. Empirical
Evidence From Pakistan, India and China. Karachi: IoBM.
Rejekiningsih, Tri Wahyu. 2004. Mengukur Peranan Industri Kecil Dalam
Perekonomian di Provinsi Jawa Tengah, Jurnal Dinamika Pembangunan,
Volume 1, No.2: hal 125-136.
51
Zamrowi, M Taufik. 2007. “Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil
(Studi di Industri Kecil Mebel di Kota Semarang)” . Tesis. Semarang :
Universitas Diponogoro.
53
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENELITIAN
D Variabel Modal
1. Total modal kerja = Rp………………………………………
F Variabel Investasi
1. Total investasi = Rp………………………………………
G Variabel Teknologi
1. Jenis teknologi yang digunakan:
a. Sederhana
b. Modern
No Catatan Pewawancara