Anda di halaman 1dari 18

Takut Diperkosa, Juara Nyanyi di Beijing Lompat dari Angkot

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juara 1 Lomba Vokal dalam acara World Choir Grand
Champion Beijing, China pada tahun 2010 lalu, Putri Novinda (18), di duga telah menjadi korban
percobaan perkosaan oleh seorang supir angkot M27 jurusan Pulogadung- Kampung Melayu, Kamis
(06/10/2011).
Salah seorang kerabat korban menuturkan, bahwa, Putri yang merupakan mahasiswi Institute
Musik Indonesia (IMI), itu hendak berangkat kuliah dari kediamannya Gang Remaja I, Rt 08 Rw 04,
Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakata Timur, dengan menumpangi angkot M 27.
Namun dalam perjalanan angkot yang sepi penumpang itu kemudian tiba-tiba keluar dari
trayeknya, angkot tersebut tiba-tiba berbelok ke Jalan Raya Pemuda. Menurut Eryanto, Putri
sempat bertanya kepada sang supir.
"Tapi kata supirnya tidak apa-apa," katanya.
Saat itu di dalam angkot hanya terdapat sang supir, teman sang supir yang duduk di di depan, dan
beberapa laki-laki. Karena ketakutan ia pun nekat melompat keluar dari angkot yang melaju, dan
terjembab tepat di Jalan Pemuda.
Akibat aksi nekatnya, Putri kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta,
Pulogadung, Jakarta Timur. Akibat tindakan penyelamatan dirinya itu, Ia di vonis oleh dokter
menderita geger otak ringan. 
"Tapi kini kondisinya sudah membaik," kata Eryanto.

Analisis
Saya kira Putri mengalami ketakutan yang mendalam karena berita tentang
pemerkosaan di angkutan umum yang telah terjadi sebelumnya. Di mana angkutan
umum banyak menggunakan kaca jendela yang terlihat dari luar dan kelihatannya
sangat gelap. Dan hal ini sangat menglanggar etika dalam penggunaan kendaraan
angkutan umum.
Rabu, 05/10/2011 18:29 WIB 

KPK Disarankan Miliki Dewan Kode Etik


Jakarta - KPK diprediksi ke depannya akan terus menghadapi berbagai tantangan. Utamanya
menyangkut etika pergaulan pimpinan dan pejabat KPK. Karena itu disarankan agar KPK memiliki dewan
kode etik.
"Alangkah baiknya KPK itu punya suatu dewan, yang orangnya ahli di bidang etik, ahli dibidang code
of conduct," kata anggota Komite Etik KPK Nono Anwar Makarim dalam jumpa pers di KPK, Jl Rasuna
Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
Nono menerangkan, dewan itu nanti menjadi tempat bertanya kalau ada kasus-kasus atau situasi-
situasi tertentu yang tidak jelas. Nono juga memberi contoh pertanyaan yang bisa diajukan kepada
dewan itu.
"Eh kalau saya begini langkah yang bermoral seperti apa ya, eh kalau saya datang ke tempat itu
kelakukan saya akan dinilai melanggar code of conduct apa tidak? Dewan ini akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan," jelasnya.
Tidak hanya sebatas memberi saran, hasil keputusan dewan kode etik itu disusun menjadi buku
pedoman. "Nasihat-nasihat dewan disusun rapi jadi suatu buku pedoman penjelasan tambahan atas
kasus-kasus konkret di bidang perilaku di bidang moral," tuturnya.

Analisis
Saya kira dengan adanya dewan kode etik, mungkin pemimpin dan penjabat
KPK akan lebih bisa untuk belajar menghargai dan menghormati pendapat orang yang
lebih tua maupun mengahargai pendapat orang yang lebih muda. Sehingga dalam
rapat semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kerusuhan atau pertengkaran
hanya karena tidak ada saling menghargai satu sama yang lainnya.
Rabu, 05/10/2011 18:57 WIB

Pengaduan PNS Kemenkeu, Mulai dari Kumpul Kebo Sampai


Poligami 
Jakarta - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memiliki sarana khusus
untuk menerima aduan para pegawainya. Pengaduan itu bermacam-macam, mulai dari masalah rumah
tangga hingga soal asmara.
"Ada orang pacaran belum kawin, sudah kumpul kebo, pacarnya ninggalin, ngadu, pacarnya ini anak
Kemenkeu, sekian tahun begitu-begitu, dia minta ditindak, terus kapan kawinnya, susah juga, baru
pacaran sudah putus. dijanjiin ini itu, lucu itu," kata Irjen Kementerian Keuangan Sonny Loho saat ditemui
di Gedung Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
Tidak hanya itu, Sonny menyatakan pihaknya juga pernah mendapatkan laporan adanya pegawai
Kementerian Keuangan yang memiliki 2 istri alias poligami. Hal ini, lanjut Sonny, jelas-jelas melanggar
etika PNS.
"Yang 2 istri itu cuma contoh orang mengadu sampai seperti itu, kita kan pengaduan bukan masalah
praktik tapi etika juga diadukan. Etika pegawai ini kan nggak boleh kawin sembarangan, karena banyak
kasus yang sudah kaya kawin lagi, istri anak ditinggal, ada juga kayak itu," ujarnya.
Menanggapi laporan tersebut, Sonny menyatakan tetap menindaklanjuti segala macam laporan dan
aduan para pegawai PNS korps keuangan tersebut.
"Kasus ditinggalin pacar itu, paling tidak kita lihat orang itu kelakuannya begitu terus nggak. Kalau
istrinya 2, jadi kena hukuman disiplin, ada yang nggak izin istri pertama, istri sama anak-anaknya nggak
diurusin, ada hukuman-hukumannya," jelasnya.
Namun untuk segala tindak pidana korupsi, Sonny menegaskan berapa pun total korupsi yang
dilakukan pegawai Kemenkeu akan mendapatkan sanksi berat. "Kalau korupsi jumlah besar kecil kita
kasih berat. Karena kalau kecil-kecil didiamkan maka akan dipikir tidak apa-apa," ujarnya.
Untuk mengurangi beban mendengarkan curhatan keluarga para pegawainya, Sonny menyatakan
nantinya akan ada bagian dalam setiap direktorat untuk mengawasi masalah internal pegawai.
"Kita mau bikin semua unit punya kontrol internal, karena Kemenkeu kan banyak sekali, Itjen kan
cuma di pusat, di BC (bea cukai) kan ada Puski, DJP ada kitsda, Bapepem juga ada, nanti di eselon satu
mengembangkan sendiri. Mulai dibikin tapi masih ada yang nempel di sesditjen. Diharapkan nanti di
setiap eselon satu punya kontrol internal sendiri-sendiri, Itjen hanya kasus-kasus yang berat saja,"
paparnya.

Analisis
Seharusnya sebagai PNS
Senin, 06/06/2011 09:38 WIB 
Jaminan Sosial Nasional, Sebuah Pertaruhan Ideologi
Jakarta - Perdebatan ideologi antara kaum neo klasik (Milton Friedman) -bapak Neoliberalisme- dan
penentangnya (John Maynard Keynes) terus berlangsung dekade ke dekade.
Perseteruan gagasan antara dua kutub yakni 'pasar bebas/liberal' dan 'intervensionis/keynesian'
menyangkut jalan menuju kemakmuran suatu bangsa terus meruncing dengan aneka argumentasi dan
fakta-fakta. Tak bisa terelakkan, kompilasi gagasan menyangkut fundamen ekonomi-sosial mengalami
perkembangan yang dinamis.
Persinggungan paling mendasar pada kedua ideologi ini yakni terletak pada peran negara dalam
mengalokasikan kesejahteraan. Para penganut paham neoliberalisme secara serius menentang
keterlibatan negara menciptakan kebijakan kesejahteraan (welfare policy). Milton Friedman dengan tegas
menyebut "Setiap 1 dolar yang diberikan melalui program jaminan sosial berdosa kepada orang produktif
dan pembayar pajak."
Gugatan Friedman secara tidak langsung justru menohok Adam Smith pemikir liberalisme ekonomi
klasik yang dikenal mendasari aliran ekonomi pada tujuan kesejahteraan bersama (common wealth).
Meski dikenal sebagai penganjur ekonomi pasar bebas, namun Smith pada akhirnya menyadari tentang
pentingnya kesetiakawanan sosial.
Ia melakukan revisi atas karya monumentalnya Wealth of Nations dengan Theory of Moral
Sentiments, dimana ditekankan pentingnya etika dan keadilan bagi semua kalangan. Ia juga
menunjukkan kekuatiran tentang tumbuhnya korupsi moral dimana terjadi pengabaian terhadap kaum
miskin oleh kalangan kaya. 
Sejumlah negara Eropa sendiri tampak mengalami pasang surut menganut doktrin-doktrin
kesejahteraan baik sebelum perang dunia maupun pasca perang dunia II. Benturan keras antara
kapitalisme, liberalisasi dan sistem pasar dengan pola campur tangan negara membuat sejumlah
pemimpin Eropa bahkan Amerika menerapkan ambiguitas dalam setiap kebijakannya. 
Alkisah, gagasan Welfare State yang sering disebut-sebut sebagai orisinalitas Marxisme mengalami
modifikasi dan reorientasi revolusioner ketika muncul ketakutan meluasnya gagasan komunisme.
Sejumlah negara maju kemudian mendesain konsep jaminan dan kesejahteraan sosial. Negara
kemudian menjalankan peran redistributor kekayaan melalui pola subsidi pendidikan, kesehatan,
perumahan. 
J.J. Roseau ilmuwan sosial Perancis dan Alexis Tocqueville sebetulnya semenjak abad 18 telah
mencemaskan terjadinya ketimpangan sosial sebagai akibat dari penerapan demokrasi, yang memiliki
konsekwensi munculnya strata sosial. Embrio welfare state lantas berevolusi dan merebak di hampir
semua negara di Eropa, terutama Inggris dan Perancis meski baru bersifat voluntaristik. 
Gagasan sederhananya adalah ketika terjadi ketimpangan sosial maka harus ada intervensi sosial
dari sebuah otoritas yang bertindak melakukan ekualisasi. Perspektif ini kemudian dikemas dengan
brilian oleh Ferdinand Lassalle, seorang pemikir Jerman yang dikenal pengikut Karl Marx dan Friedrich
Engels, tapi tidak menyukai revolusi. 
Lassale kemudian merancang konsep welfare state dengan mengedapankan prinsip "Social State"
yang kemudian diadopsi dengan cerdas oleh Otto Von Bismarck, perdana menteri Jerman yang sangat
tersohor karena mempersatukan Jerman Raya 1871. Welfare state, sejak awal memiliki target maksimum
dan minimum. Target maksimum adalah subsidi langsung pangan, menengah perumahan dan
pendidikan, sedangkan target dasar adalah kesehatan (health insurance).
Konsep penanganan di bidang kesehatan secara mengejutkan justru diterapkan dengan baik oleh
Inggris dan Amerika yang menjalankan secara lebih modern, sesudah perang dunia II sekitar tahun 1946
menerapkan National Health Service. Keseriusan Inggris tampak dari proporsi GDP Inggris untuk belanja
kesejahteraan umum yang terus meningkat dari 5% pada tahun 1945 menjadi 20% pada tahun 1970-an.
Di Amerika juga terjadi peningkatan signifikan, terutama setelah keseriusan Presiden Johnson
menyatakan perlu segera mengatasi kemiskinan. Di Amerika sebetulnya sejak tahun 1935 dikenal sistem
Social Security yang berisi tiga program utama yakni dana pensiun, asuransi para pengangguran, dan
dana santunan kesejahteraan. 
Metamorfosa welfare state dalam bentuk health insurance terjadi di Belanda dan sejumlah negara
Skandinavia. Mereka bahkan mengembangkannya lebih radikal yakni penjaminan manusia 'dari proses
janin sampai meninggal dunia'. Pendek kata, setiap tahap dari kehidupan manusia memperoleh jaminan
sosial. 
Pola jaminan sosial negara kemudian diadopsi pula oleh sejumlah negara seperti di Kanada oleh T. C.
Douglas (1944-1961) yang lebih dulu diujicoba di provinsi Saskatchewan, hingga kemudian menjadi cikal
bakal sistem asuransi nasional Kanada. Sedangkan di Selandia Baru, dipelopori oleh perdana menteri
Michael Joseph Savage (1935-1940) yang dikenal dan dihormati karena implementasi konsep welfare
state-nya. 
Sejumlah negara Asia yang juga sukses memberlakukan asuransi kesehatan dan sistem penjaminan
kesehatan masyarakat adalah Korea, Filipina dan Thailand. Meski dengan pola pendekatan berbeda,
semua proses ini adalah inisiatif negara dan berhasil dijalankan untuk kepentingan rakyat. 

Analisis
 

Merasa Tak Bersalah, CP Laporkan Balik Korban SMS Sedot


Pulsa
Jakarta - PT Colibri Networks sebagai penyedia layanan konten atau content provider (CP)
mengklaim sudah menjalankan layanannya sesuai prosedur tanpa merugikan konsumen. Merasa tidak
bersalah, PT Colibri melaporkan balik ke polisi konsumen yang menuduhnya perampok pulsa.
"Sebelum proses beliau (Feri Kuntoro, korban SMS sedot pulsa) berlanjut, kami laporkan balik ke
Polres Jakarta Selatan atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik," ujar kuasa hukum PT Colibri
Andri W Kusuma dalam jumpa pers di Cafe Tee Box, Jl Wijaya, Jakarta, Jumat (7/10/2011).
Andri mengatakan laporan tersebut tertuang dalam surat LP/1565/B/X/2011/PMJ/Resjaksel. Pasal
yang dilaporkan adalah pasal 310, 311 dan 335 tentang pencemaran nama baik dan fitnah.
"Klien kami mendapatkan di sejumlah media cetak maupun online ada disebutkan telah terjadi
penipuan melalui layanan SMS premium dengan nomor *933*33#. Akibatnya klien kami mengalami
kerugian berupa tercemar nama baiknya dan dari segi bisnisnya," imbuh Andri.
"Klien kami dalam menjalani SMS premium telah mematuhi aturan berdasarkan hukum yang berlaku.
Karena dimaksudkan layanan tambahan pelanggan operator selular, dalam menjalankan layanan
tersebut klien kami bekerja sama dengan operator selular dan wajib mendapat persetujuan bakan diaudit
oleh operator," ungkapnya.
Andri menegaskan bisnis konten berbeda dengan pencurian pulsa. Dia justru menuding ada pihak-
pihak yang menjadi penumpang gelap di tengah ramainya pemberitaan penipuan transfer pulsa dan
uang.
"Ini ada penumpang gelap yang memafaatkan situasi ini termasuk bisnis konten. Bisnis kami tidak
bisa tidak menyedot pulsa, kecuali ada izin operator. Operator pasti menjaga etika norma yang berlaku.
Kami tegas bisnis konten berbeda degan pencurian pulsa. Apakah menyediakan layanan RBT, konten
film, data melanggar hukum? Tidak. Tentu ada price yang harus dibayar," tuturnya.
Menurutnya setiap konsumen mengetahui bahwa setiap layanan yang ditawarkan pasti berbayar. Dan
konsumen sadar telah melakukan pendaftaran (registrasi) untuk mendapatkan layanan tersebut.
"Dari iklan ini harusnya sudah mengerti, saat dia registrasi tidak langsung di-charge, ada notifikasi
dulu. Kita ada record-nya, apapun yang dilakukan kosumen terekam dengan baik," paparnya.
Andri membantah jika dikatakan bahwa konsumen sering mengalami kesulitan dalam melakukan
pembatalan pendaftaran (unreg). Setiap hal yang dilakukan konsumen dalam melakukan permintaan
layanannya terekam dengan baik.
"Kalau tidak bisa unreg tidak mungkin. Kalau tidak bisa, operator akan menghukum kami. Operator
adalah polisi bagi kami, semua data kami ada di sana," kata Andri.
Andri mengakui pihaknya tidak melakukan upaya komunikasi untuk menjelaskan duduk
permasalahan. PT Colibri juga menutup jalan damai dengan Feri Kuntoro.
"Tidak (berdamai), masyarakat harus belajar dari kasus ini. Jadi jangan mengeneralisir masalah," ujar
dia.
Seperti diketahui, warga Matraman, Jakarta Timur, Feri Kuntoro (36) melaporkan SMS konten yang
dikirim melalui salah satu provider terbesar di Indonesia ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polda
Metro Jaya, Rabu (5/10) siang kemarin. Gara-gara SMS konten tersebut, Feri mengaku tersedot
pulsanya setiap hari.
Pulsa korban tersedot sejak Maret 2011 setelah mengikuti registrasi undian yang diselenggarakan
salah satu content provider melalui tayangan televisi. Namun, ketika korban hendak berhenti
berlangganan layanan SMS konten tersebut tidak dapat dilakukan.
Korban pun sempat melaporkan hal itu ke pihak operator, namun tidak mendapat jawaban
memuaskan. Hingga masalah 'pencurian' SMS konten ini merebak dengan berbagai gerakan, korban
lantas melapor ke Polda Metro Jaya

Analisis
Jumat, 07/10/2011 13:53 WIB 

PD: Parpol Koalisi Tak Perlu Panik Jelang Reshuffle


Jakarta - Partai Demokrat (PD) meminta seluruh anggota koalisi untuk tetap tenang dalam
menghadapi reshuffle. Partai koalisi diminta tidak panik dan melakukan hal-hal yang tidak perlu
menanggapi reshuffle.
"Partai tidak perlu panik dan tidak perlu bermanuver dalam menghadapi reshuffle. Serahkan
sepenuhnya kepada Presiden SBY," ujar Wasekjen PD Saan Mustopa kepada wartawan di gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/2011).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, bila ada yang tidak berkenan terkait reshuffle, partai koalisi
diminta melakukan komunikasi kepada SBY. Namun komunikasi dilakukan dengan cara dan etika yang
benar.
"Kalau kita kan di koalisi ada etikanya ada tata krama ada sopan santun. Kalaupun misalnya ada soal-
soal yang tidak berkenan di sebuah partai, sampaikan dengan cara-cara elegan. Partai tidak perlu panik,"
terangnya.
Menurutnya, reshuffle merupakan hak sepenuhnya dari Presiden SBY sebagai kepala pemerintahan.
Sampai saat ini, Saya menyakini belum ada pembicaraan antara presiden dengan parpol koalisi.
"Saya juga rasa belum ada parpol dipanggil, Demokrat sampai hari ini juga belum. Tidak ada
keharusan presiden mengajak parpol," terangnya.

Analisis
Sebaiknya untuk melakukan suatu rapat antara Presiden SBY dan Partai yang
berkoalisi harus menjalin suatu komunikasi yang baik, ada etikanya, tata krama, dan
sopan santunnya. Sehingga kalau ada yang kurang berkenan di sebuah partai bisa
disampaikan dengan cara-cara yang baik dan agar tidak terjadi suatu kesalah
pahaman antara Presiden SBY dengan Partai yang berkoalisi.
Selasa, 04/10/2011 02:57 WIB 

Kurangi Kecelakaan, Ditlantas Polda Metro Temui Sopir


Angkutan Umum
Jakarta - Kecelakaan kendaraan umum di ibukota masih sering terjadi. Perilaku sopir yang suka ugal-
ugalan ditenggarai menjadi penyebab utamanya. Untuk menekan angka kecelakaan, Direktorat Lalu
Lintas Polda Metro Jaya melakukan koordinasi dan penyuluhan ke perusahaan angkutan umum.
"Karena banyaknya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas akibat perilaku dan tindakan pengemudi
yang ugal-ugalan maka perlu dilakukan penyuluhan dan koordinasi," ujar Kasi SIM Ditlantas Polda Metro
Jaya, Kompol M Arsal Sahban dalam rilisnya, Selasa (4/9/2011).
Ditlantas Polda Metro juga meluncurkan program Survey Driving Simulator. Dengan program ini,
pendataan terhadap pengemudi serta perusahaan angkutan umum bakal lebih mudah dilakukan.
Program ini juga bertujuan memberikan pemahaman pada pengemudi agar tidak ugal-ugalan dan
mentaati peraturan lalu lintas.
"Manfaatnya bagi pengemudi agar mampu memberikan introspeksi kepribadian, memiliki etika
pengemudi profesional dan memiliki tanggung jawab pengemudi profesional," jelasnya.
Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi sopir angkutan umum, perusahaan
pengelola angkutan umum, dan masyarakat luas. Dengan begitu, masalah kemacetan dan kecelakaan di
Jakarta dengan sendirinya mampu dikikis. Untuk tahap pertama program ini diterapkan di salah satu
perusahaan taksi yang diikuti oleh 150 sopir.
"Kita lakukan penyuluhan terhadap sekitar 150 sopir taksi tentang aturan berlalu lintas, teknik dasar
mengemudi, tata cara berlalu lintas, pemahaman marka dan rambu, simulator pembuatan SIM B Umum,
dan etika berlalu lintas," tandasnya.

Analisis

Jadi, Untuk menciptakan suatu etika dalam berlalu lintas ditlantas polda metro
membuat suatu program survey driving simulator. Program ini bertujuan untuk
mengurangi kemacetan dan kecelakaan di Jakarta yang disebabkan oleh kendaraan
yang tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, sehingga dapat menciptakan etika
pengemudi yang profesional dan juga memiliki tanggung jawab pengemudi yang
profesional juga.
Selasa, 27/09/2011 16:39 WIB 
SMA 6 Akan Cabut Laporan ke Polres Jakarta Selatan
Jakarta - Setelah sepakat berdamai dengan wartawan, pihak SMA 6 akan mencabut laporannya ke
Polres Jakarta Selatan. Diharapkan peristiwa kekerasan ini tidak terulang lagi.
"Sore ini, kita akan ke Polres Jakarta Selatan untuk mencabut laporan kita," kata kuasa hukum SMA 6,
Tri Adhyaksa, usai mengikuti jumpa pers di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa
(26/9/2011).
Tri mengaku sudah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, orang tua siswa dan komite sekolah
untuk membicarakan proses hukum tersebut. Hasilnya, semua pihak sepakat untuk mencabut laporan
sekitar pukul 18.00 WIB.
"Ini merupakan itikad baik kita untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Apakah pihak sekolah juga berharap wartawan untuk mencabut laporannya? "Silahkan wartawan
menafsirkan sendiri kesepakatan yang kita sepakati bersama," kata Tri..
Salah satu ibu dari siswa SMA 6, Dewi, berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali. Ia yakin
anaknya hanya menjadi korban dan tidak terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
"Dia lari lihat temannya berdarah. Dia kena lemparan bambu dari arah wartawan. Anak saya tidak
pernah ikut tawuran, saya percaya bukan karena nyerang wartawan," kata ibu dari siswa berinisial I ini.
Dewi mengaku selalu memberi pengarahan kepada anaknya untuk tidak melakukan kekerasan. Dia
dan pihak sekolah juga sedang mencari solusi untuk menghilangkan kebiasan anak sekolah yang sering
terlibat tawuran.
"Setiap ada kesempatan, saya menekankan tidak ada untungnya sama sekali, lebih baik menghindar,"
ujar Dewi yang anaknya saat ini kelas 12 IPS 4.
"Harapan saya pihak yang terkait pendidikan bisa lebih merancang kurikulum yang mengedepankan
etika, akhlak dan moral. Karena saat ini masih kurang," lanjut Dewi.

Analisis
Jadi, untuk menciptakan suatu siswa sekolah yang baik dan berprilaku yang
sopan, maka siswa harus diberikan suatu kurikulum yang mengedepankan etika, akhlak
dan moral. Sehingga siswa tidak akan melakukan suatu hal yang tidak berguna, seperti
halnya tawuran antar sekolah. Dan juga orang tua harus membantu pihak sekolah
dalam membina etika, akhlak, dan moral seorang siswa.
Kamis, 29/09/2011 18:22 WIB

Cekal 8 Pedangdut, MUI Jabar Desak Pemda Tegakkan UU


Pornografi
Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mendesak pemerintah daerah di wilayah Jabar
untuk menegakkan UU Pornografi dan Pornoaksi. Hal ini terkait pencekalan terhadap delapan pedangdut
Indonesia yang dinilai seronok oleh MUI Jabar.
"Kami mengimbau semua aparatur termasuk pemerintah daerah untuk mengawal dan menegakan UU
Pornografi dan Pornoaksi. Aturan hukum itu harus konsisten dijalani. Jadi kalau nanti ada kasus,
ukurannya kan sudah ada dalam aturan hukum tersebut," jelas Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani
Achyar saat ditemui wartawan di kantor MUI Jabar, Jalan Martadinata, Kota Bandung, Kamis (29/9/2011).
Rafani menegaskan, pencekalan tidak saja berlaku bagi delapan penyanyi dangdut wanita yang
diangggap kerap memamerkan aurat. Adanya payung hukum tersebut, seharusnya segala bentuk
pornografi dan pornokasi yang ditampilkan di hadapan publik tidak perlu terjadi.
"Pemerintah harus mengacu pada UU Pornagrafi dan Pornoaksi. Kalau masih ada yang keukeuh,
berarti melanggar aturan hukum tersebut. Ya berarti mesti tegas juga aparat penegak hukum," ujarnya.
Secara umum MUI Jabar tidak setuju dengan pagelaran dangdut yang menampilkan penyanyi wanita
bergaya vulgar dan memancing sahwat. Rafani mencontohkan, di kawasan Pantura dan Indramayu,
sering dijumpai pertunjukan musik electone menyuguhkan pedangdut berpenampilan seronok.
Selain itu, terang Rafani, perlu juga ditertibkan acara di stasiun televisi yang menayangkan artis atau
penyanyi dangdut berbau pornoaksi. Diharapkan semua pihak yang terlibat yakni penyelenggara serta
artis tetap memerhatikan etika dan estika.
"Seni tak dilarang dalam agama, tapi jangan seni itu merusak moral masyarakat," ucap Rafani.
MUI Jabar mencekal pedangdut seksi Indonesia tampil di wilayah Jabar. Para pedangdut
berpenampilan seronok dan erotis yang menjurus ke arah pornoaksi dinilai bisa meresahkan masyarakat
dan merusak moral. MUI Jabar mendukung langkah MUI Sumatera Selatan yang sebelumnya
menyatakan pencekalan terhadap delapan pedangdut.
Pelantun musik dangdut yang dicekal itu yakni Dewi Persik, Annisa Bahar, Inul Daratista, Julia Perez,
Uut Permatasari, Trio Macan, Ira Swara, dan Nita Thalia.

Analisis

Jadi, untuk menciptakan suatu hiburan yang baik, seperti dangdut. Diperlukan
adanya suatu etika dan estika yang baik dan tercantum, agar bila terjadi suatu
pelanggaran dapat diproses lebih lanjut melalui hukum. Dan hal ini dikarenakan agar
tidak meresahkan masyarakat dan merusak moral anak bangsa Indonesia.
Senin, 29/08/2011 12:38 WIB 
Kontroversi Moratorium PNS
Kian Banyak PNS Datang Pagi-pagi Pulang Larut
Jakarta - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian banyak orang. PNS dianggap
lebih memberi jaminan untuk bisa hidup mapan dan waktu luang untuk keluarga. Tidak sedikit yang rela
habis-habisan untuk mendapatkan pekerjaan ini.
“Lebih jelas walau gaji rada kecil dibanding swasta, ada uang pensiun dan tunjangan lainnya nanti di
hari tua,” kata Dede Firmansyah (32).
Pernyataan itu sebenarnya nasihat sang ibu kepada Dede. Orang tua Dede rela melego motor bebek
Honda dan beberapa bidang tanah di kampungnya di Kuningan, Jawa Barat, untuk memuluskan Dede
dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan kejaksaan itu.
Dede, sendiri akhirnya diterima bekerja sebagai staf di salah satu bagian di kejagung, yaitu Jaksa
Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel). Ia menjadi asisten jaksa untuk membuat naskah berkas hasil
penyelidikan dan penyidikan. “Ya mudah-mudahan bisa menjadi jaksanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Tapi benarkah kerja PNS lebih santai?
Sejumlah PNS tidak membantah memang tidak sedikit rekan kerjanya yang santai. Tapi ditegaskan
tidak semua PNS bisa bersantai-santai. Dan perlu diperjelas lagi penyebab mengapa PNS itu jadi santai,
apakah santai karena tabiat atau karena 'dibuat'.
Badaruddin, PNS di lingkungan Mabes TNI misalnya keberatan bila PNS distigma sebagai pemalas.
Semua tergantung bidang kerjanya. Ada yang bagiannya santai dan bagiannya sibuk. “Seperti saya yang
masuk pagi pulang bisa sampai jam 12 malam,” ungkap pria yang biasa menangani bidang kehumasan
itu kepada detik+.
Tidak sedikit yang beranggapan etos kerja yang tinggi bergantung pada sistem tempat kerja si PNS.
Kementerian yang memberikan target diimbangi gaji yang tinggi pula maka biasanya PNS nya juga
memiliki etos kerja yang tinggi.
“Kalau Kemenkeu, Pajak, Dinas Pendapatan di bawah lingkungan Kemendagri, belum lagi yang di
BUMN, jangan ditanya selain gajinya lebih besar-besar, sehingga etos kerjanya tinggi, karena ada
targetnya,” jelas Lucky Hermawan, seorang PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
PNS di Kementerian Keuangan tidak menampik etos kerja mereka tinggi karena tuntutan tempat
kerjanya. Katerina, salah seorang PNS di Kemenkeu menyatakan kerja di Kemenkeu memang berbeda
dengan PNS di lembaga lainnya. Tidak jarang Katerina pulang hingga larut malam.
Tapi menurut Katerina, PNS di Kemenkeu lebih rajin bukan karena gajinya yang lebih besar.
Pekerjaan di Kemenkeu menuntutnya harus bekerja ekstra hati-hati. Sebab tidak boleh sembarangan
mengelola keuangan negara. “Uang yang akan disalurkan ke lembaga lain, ke daerah atau program
pemerintah lainnya ini harus detail, rinci dan sistem
audit yang rumit,” ujar Katerina.
Menurut Katerina, kemalasan terjadi bukan karena disengaja atau tabiat, tapi akibat tidak jelasnya job
description. Wanita berusia sekitar 30-an tahun yang tinggal di kawasan Jakarta Timur ini pun mengaku,
sistem reward and punishment di Kemenkeu begitu ketat. Pegawai yang datang terlambat akan dikenai
sanksi.
Katerina sendiri mengaku pagi-pagi sekali, sebelum jam 8 sudah berada di kantornya. “Itu kalau
nggak kejebak macet, Mas. Kalau telat sedikit- sedikit, kan atasan kita tahu kondisinya juga,” akunya.
Ketatnya aturan PNS di Kemenkeu sudah diberlakukan sejak 4 tahun lalu. Sekjen Kemenkeu Mulia
Panusunan Nasution mengatakan, sejak dilaksanakannya reformasi birokrasi 4 tahun lalu diberlakukan
upaya peningkatan kedisiplinan pegawai secara konsisten.
“Pegawai yang sering tidak masuk kantor, terlambat atau pulang sebelum waktunya dikenakan sanksi
yang tegas,” kata Mulia kepada detik+.
Sanksi yang diberikan kepada pegawai Kemenkeu yang melanggar etika kedisiplinan ini, antara lain
berupa pengurangan tunjangan, teguran tertulis atau penurunan dalam penilaian kinerja tahunannya.
Langkah Kemenkeu ini juga sebenarnya sudah diberlakukan bagi PNS di lingkungan Kementerian
Agama (Kemenag).
“Alhamdulillah sampai saat ini ada peningkatan, walau masih ada aja yang bandel satu atau dua
orang,” kata salah seorang pejabat di Kementerian Agama, Hasan yang saat ini menjabat sebagai Kepala
Seksi Urusan Umrah itu.
Pengamat ekonomi dan anggaran Dradjad Wibowo juga tidak setuju stigma malas dicapkan kepada
semua PNS. Pada dasarnya tidak sedikit PNS yang rajin, tapi sistem kerja, pembagian beban kerja dan
sistem reward and punishment yang kurang bagus menimbulkan budaya produktifitas yang rendah.
“Sebagian kecil PNS sebenarnya sangat tinggi produktifitasnya, bahkan tidak jarang mereka overload.
Tapi mayoritas masih ‘asal absen dan duduk’ saja,” jelas mantan anggota DPR dari PAN ini.
Dradjad mersepon positif ide pensiun dini untuk mengurangi jumlah PNS. Program pensiun dini perlu
dicoba secara nasional
asalkan desainnya benar. Ia mengimbau, jangan sampai program ini menimbulkan moral hazard, di mana
PNS yang produktif justru terdorong pensiun dini. Sebaliknya, yang pensiun dini dianggap tidak mampu
atau kalah lobi.
Jika desainnya salah, hasilnya malah seperti reformasi birokasi. Akibatnya, produktivitas PNS di
kementerian yang melakukan reformasi birokasi tidak naik atau naik kecil sekali, sementara beban
remunerasinya naik 3-4 kali lipat. “Pembengkakan belanja pegawai saat ini, salah satu penyebab
utamanya, ya reformasi birokrasi yang salah desain itu,” urai Dradjad.

Analisis
Jadi, untuk membentuk suatu tenaga kerja yang baik dan disiplin waktu maupun
pekerjaan. Diperlukan adanya bimbingan tentang bagaimana cara melakukan suatu
etika yang baik di dunia kerja. Agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Jumat, 26/08/2011 18:31 WIB

Kartu Lebaran Belum Benar-benar Tergilas Zaman


Jakarta - Tahun 90-an sepertinya menjadi masa keemasan bagi kartu lebaran. Namun seiring perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat, sepertinya kartu lebaran tak lagi sepopuler dulu. Banyak orang memilih
menggunakan kartu elektronik. Namun rupanya kartu lebaran belum benar-benar terlindas zaman.
Buktinya PT Pos Indonesia masih mengirimkan kartu-kartu lebaran yang dikirimkan masyarakat dari berbagai
penjuru Indonesia. Kartu lebaran masih menjadi pilihan yang tak tergantikan lantaran memiliki nilai yang tak bisa
digantikan kartu elektronik, SMS atau pun BlackBerry Messenger sekali pun.
"Kartu lebaran memiliki etika sopan santun. Ketika kita mengirim kartu kepada atasan, misalnya, tidaklah pantas
hanya dengan SMS atau BBM semata. Akan lebih sopan bila diucapkan dengan kartu lebaran," kata Humas PT Pos
Indonesia Divisi Regional IV Jabodetabek dan Banten, Atjep Juanda, saat ditemui detikRamadan di kantornya, PT
Pos Indonesia, Kamis (25/8/2011).
Selain itu, menurut Atjep, kartu lebaran masih eksis di tengah masyarakat lantaran nilai estetika yang melekat.
Sebab kartu lebaran biasanya memiliki aneka corak yang membuat kartu-kartu tersebut indah dipandang. Bahkan
ada orang yang mengumpulkan kartu lebaran.
"Walaupun peminatnya tidak sebanyak dulu," sambung Atjep.
Untuk menrakik pengguna jasa pos, PT Pos Indonesia juga menyediakan Perangko Identitas Milik Anda
(Prisma). Perangko ini adalah inovasi baru PT Pos Indonesia yang memungkinkan si pengirim memajang gambar
identitasnya. Gambar perangko bermacam-macam, bisa foto diri, rumah, atau identitas lain yang mungkin dikenal
oleh penerima surat.
"Perangko itu bisa selesai dibikin dalam waktu kurang dari 10 menit. Ini adalah strategi yang dilakukan oleh PT
Pos agar menarik minat pengguna jasa Pos," tutur Atjep.
Demi meningkatkan pelayanan, PT POS pun memberikan beberapa pelayanan yang maksimal, seperti jam buka
loket yang diperpanjang, kapasitas antrean diperluas, dan jangkauan pengiriman juga diperluas. 
Saat ini pengiriman di Pulau Jawa masih jadi yang paling banyak. Kemudian disusul Sumatera, Sulawesi,
Kalimantan, Sumbawa, dan Papua.
"Untuk bulan Ramadan tahun ini sampai tanggal 22 Agustus, 795.000 eksemplar kartu lebaran, kemudian untuk
Paket Pos Biasa sampai dengan tanggal 22 adalah 43.118, paket kilat khusus ada 39.856 dan paket luar negri ada
601 paket. Data sampai tanggal 22 Agustus, wesel pos prima ada 18.431 transaksi dan wesel pos instan ada 45.516
transaksi," terang Atjep.

Analisis
Jadi, untuk memberikan prilaku yang sopan dalam mengucapkan selamat hari
raya, sebaiknya menggunakan kartu ucapakan, karena kartu ucapan dapat menciptakan
etika sopan santun antara atasan dengan pegawainya. Dan bukannya mengucapkan
selamat hari raya melalui sms.
Senin, 08/08/2011 09:22 WIB 

Banyak Penabuh Gendang, Pola Manajemen SBY Bermasalah


Jakarta - Marzuki Alie, Dipo Alam dan Ruhut Sitompul disebut sebagai 'Penabuh Gendang' di sekitar
SBY. Orang-orang tersebut dianggap bukan bagian dari skenario yang disusun SBY melainkan
kesalahan SBY membina manajemen pemerintahan.
"Bahwa dalam kekuasaan ada orkestra politik mungkin saja orang-orang seperti ini menjadi pemain
alat khusus. Tapi apakah ini bagian dari skenario? itu sulit dibuktikan. Justru kan hasilnya malah
berbanding terbalik, memunculkan reaksi dari masyarakat," ujar pengamat politik, Yunarto Wijaja saat
berbincang dengan detikcom, Minggu (7/8/2011) malam.
Pria yang akrab disapa mas Toto ini mengatakan munculnya penabuh gendang di lingkaran SBY
dikarenakan SBY tak pernah mau membenahi sistem manajemen pemerintahannya. Sehingga suara-
suara sumbang terus mengalunkan nada dan berakhir kontraproduktif.
"Yang jelas orang seperti ini saya melihatnya, membuktikan manajemen komunikasi pemerintah
ataupun PD bisa kita katakan berantakan tidak tertata rapi. Suara sumbang Marzuki Alie, Dipo Alam
sangat mempengaruhi persepsi publik dan akhirnya dibiarkan terus menerus ini blunder juga," jelasnya
peneliti senior dari Charta Politika ini.
Toto juga menambahkan alasan demokrasi dalam mengelola manajemen berkomunikasi tidak bisa
dibenarkan. Sebab dalam demokrasi Amerika pun ada etika komunikasi.
"Kan di negara liberal sekalipun ada etika politik yang berjalan dalam sistem. Tapi ini yang akhirnya
tidak secara cerdas berhak menempatkan diri lalu semuanya berebut berbicara. Padahal banyak sekali
perbedaan pendapat di dalam. Ini yang harus dibenahi. Terlalu umum jika alasannya demokratisasi atau
regenerasi," tandasnya.
Sebelumnya dalam sebuah diskusi, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika
Dewan Pers Agus Sudibyo menyebutkan Marzuki, Dipo dan Ruhut adalah 'Penabuh Gendang'. Mereka
membuat pernyataan kontroversial untuk mengalihkan isu.

Analisis
Kamis, 11/08/2011 12:16 WIB 
PM Inggris Perintahkan Water Cannon Disiagakan untuk Halau
Perusuh
London - Perdana Menteri Inggris David Cameron menegaskan, pemerintah akan melawan para
perusuh yang mengacaukan sejumlah wilayah Inggris. PM Cameron bahkan telah memberi izin
penggunaan water cannon, peranti yang belum pernah digunakan di daratan Inggris, dalam menghalau
para perusuh.
Polisi berusaha mempertahankan kondisi London tetap kondusif sepanjang Rabu (10/8) malam
dengan mengerahkan 16 ribu personel.
Sepanjang Rabu kemarin, polisi berhasil menangkap 150 pria di wilayah Eltham, London selatan,
yang dicurigai sebagai perusuh. Sedangkan pada Selasa (9/8), tiga pria keturunan Asia tewas ditabrak
sebuah mobil ketika tengah mengamankan lingkungannya dari para penjarah di Birmingham. Atas kondisi
ini, PM Cameron menyatakan pemerintah harus bertindak aktif.
"Kita harus melawan balik dan perlawanan itu sedang berlangsung saat ini," ujar PM Cameron dalam
sebuah konferensi pers usai pertemuan pejabat-pejabat keamanan Inggris di Downing Street, London,
seperti dilansir AFP, Kamis (11/8/2011).
PM Cameron menegaskan, "Tidak akan membiarkan budaya ketakutan terus bertahan di jalanan."
Dia juga menyebutkan bahwa penambahan petugas kepolisian hingga 16 ribu personel di London demi
membendung aksi kekerasan dan kriminal semakin meluas.
"Kami saat ini memiliki rencana darurat dengan menyiagakan water cannon selama 24 jam," imbuh
Cameron. Selain itu, polisi juga telah diinstruksikan untuk menggunakan peluru karet dan tongkat
pemukul dalam menghadapi para perusuh.
PM Cameron bahkan memberikan pernyataan keras soal pemuda-pemuda yang terlibat kerusuhan
dan penjarahan di Inggris.
"Melihat anak-anak muda berlarian di jalanan, memecahkan kaca jendela, mengambil barang-barang
orang lain, menjarah, dan kemudian tertawa saat mereka pergi - masalah yang ada hanyalah kurangnya
tanggung jawab, kurangnya pengasuhan orang tua yang tepat, kurangnya pendidikan yang baik,
kuranganya etika, kurangnya moral. Ini yang perlu kita ubah," tegas Cameron seperti
dilansirtelegraph.co.uk.
Water cannon sendiri sebelumnya pernah digunakan dalam menangani konflik antar sekte di wilayah
Irlandia Utara. Namun, water cannon sama sekali belum pernah digunakan di wilayah daratan Inggris.
Parlemen Inggris hari ini akan menggelar rapat luar biasa membahas kerusuhan yang semakin
meluas ke luar London ini. PM Cameron juga turut hadir dalam rapat parlemen ini. Selain itu, PM
Cameron juga dijadwalkan mengikuti rapat darurat keamanan yang juga digelar Kamis (11/8) waktu
setempat.
Sedangkan tiga pengadilan di Inggris tetap beroperasi sepanjang Rabu (10/8) malam untuk
menyidangkan ratusan perusuh dan penjarah. Polisi di Manchester bahkan telah menahan dua perusuh
di penjara, mereka ditahan masing-masing selama 16 minggu dan 10 minggu. Sejak kerusuhan pecah di
Tottenham pada Sabtu (6/9) lalu, polisi telah berhasil menangkap lebih dari 1.100 orang yang diduga
terlibat kerusuhan dan penjarahan di seluruh wilayah Inggris.
Selasa, 09/08/2011 14:47 WIB

Pengguna Jalan Sudah Lama Tinggalkan Etika Bertransportasi


Jakarta - Salah satu faktor yang menyebabkan kemacetan adalah tingkah pengguna jalan yang tidak
sabaran. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menuturkan banyak pengguna jalan yang
sudah meninggalkan etika bertransportasi.
Bambang mengeluhkan kebanyakan pengguna jalan tidak memiliki etika bertransportasi. Pengendara
sudah tidak sabar hingga main serobot. Akibatnya keselamatan diri sendiri dan orang lain tidak
diutamakan. 
“Rasanya sudah lama kita meninggalkan etika bertransporatasi. Naik kendaraan, main serobot. Siapa
yang turun ke jalan raya itu yang menetukan keselamatan orang lain. Kita membuang kemudi, kita akan
mencelakai orang lain," ujarnya di Jakarta.
Sementara semakin tingginya volume kendaraan namun tidak disertai dengan kesadaran berkendara
maka praktis kemacetan dan kecelakaan semakin tidak bisa dihindari. Ia pun sempat mengatakan
populasi motor di Indonesia mencapai 50 juta unit.
"Sepeda motor 50 juta. Rata-rata keluarga Indonesia punya motor. Berarti kalau 1 keluarga ada 4 orang
hampir semua kelurga di Indonesia punya motor. Yang mengagumkan lagi bahwa 80 persen rumah
tangga di Indonesia punya mobil juga punya motor," ujarnya.
Dia berkeyakinan kemacetan dan safety driving tidak bisa sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemerintah saja.
"Kondisi transportasi adalah wajah kita bersama. Kalau tidak tertib itu wajah kita sendiri," tegas Bambang.

Analisis
Jadi, untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Pengguna jalan
diwajibkan untuk mematuhi etika berkendara dan jangan melanggar etika lalu lintas
yang ada. Tetapi hal itu juga harus dari kesadaran pengguna kendaraan itu sendiri agar
tidak terjadi kemacetan atau pun kecelakaan lalu lintas.
Ciuman di tempat kerja akan dilarang
Terbaru  11 Agustus 2011 - 21:24 WIb
Organisasi kemasyarakatan Knigge Society di Jerman yang kerap memberi saran-saran mengenai
etika dan perilaku sosial menyerukan agar berciuman di tempat kerja dilarang.
Menurut Knigge Society praktek menyambut teman atau mitra bisnis dengan mencium pipi tidak nyaman
bagi kebanyakan warga Jerman.
Topik terkait

Ketua Knigge Society, Hans-Michael Klein, mengatakan dia menerima berbagai email dari para pekerja
yang prihatin soal masalah ini.
Dia menyarankan agar orang di tempat kerja cukup bersalaman saja.
"Kami tidak bisa mengizinkan (berciuman di tempat kerja)," katanya kepada BBC.
"Namun kami harus melindungi orang-orang yang tidak ingin dicium. Jadi kami menyarankan bahwa jika
orang tidak keberatan, mereka bisa mengumumkan dalam pesan di kertas kecil yang disimpan di
mejanya," katanya.
Survei
"Orang mengatakan ini bukan perilaku khas orang Jerman. Kebiasaan ini datang dari tempat lain seperti
Italia, Prancis dan Amerika Selatan serta memiliki konteks budaya tersendiri. Kami tidak menyukainya,
kata mereka"
Hans-Michael Klein
Menurut Klein, dia telah menerima 50 email tahun ini saja mengenai bertambahnya jumlah orang
berciuman pipi -kadang-kadang malah di kedua pipinya- sebagai penyambutan di tempat kerja.
"Orang mengatakan ini bukan perilaku khas orang Jerman," tuturnya.
"Kebiasaan ini datang dari tempat lain seperti Italia, Prancis dan Amerika Selatan serta memiliki konteks
budaya tersendiri. Kami tidak menyukainya, kata mereka," ujar Klein.
Knigge Society pernah membahas masalah ini dan melakukan survei terhadap orang-orang di jalan
maupun di seminar.
"Sebagian besar orang mengatakan tidak menyukainya. Mereka merasakan terdapat aspek erotis di
dalamnya, semacam kontak tubuh yang dapat digunakan para pria untuk mendekati seorang wanita,"
lanjutnya.
Menurut dia, di Eropa terdapat "zona jarak sosial" selebar 60cm yang harus dihormati.
"Knigge" diterjemahkan sebagai "perilaku sopan" dan kelompok ini berkantor di sebuah kastil, 80
kilometer dari Dortmund, di Jerman barat.
Sebelumnya telah memutuskan perilaku untuk mengakhiri hubungan melalui pengiriman pesan pendek
SMS serta cara memperlakukan ingus di depan publik.
Analisis
Jadi, agar tidak terjadi hal tersebut. Sebaiknya pemerintah mengeluarkan suatu etika,
agar tidak ada lagi yang melakukan hal tersebut di depan umum. Dan apabila ada yang
melanggar sebaiknya diberikan sanksi.

Anda mungkin juga menyukai