Artikel
Artikel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juara 1 Lomba Vokal dalam acara World Choir Grand
Champion Beijing, China pada tahun 2010 lalu, Putri Novinda (18), di duga telah menjadi korban
percobaan perkosaan oleh seorang supir angkot M27 jurusan Pulogadung- Kampung Melayu, Kamis
(06/10/2011).
Salah seorang kerabat korban menuturkan, bahwa, Putri yang merupakan mahasiswi Institute
Musik Indonesia (IMI), itu hendak berangkat kuliah dari kediamannya Gang Remaja I, Rt 08 Rw 04,
Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakata Timur, dengan menumpangi angkot M 27.
Namun dalam perjalanan angkot yang sepi penumpang itu kemudian tiba-tiba keluar dari
trayeknya, angkot tersebut tiba-tiba berbelok ke Jalan Raya Pemuda. Menurut Eryanto, Putri
sempat bertanya kepada sang supir.
"Tapi kata supirnya tidak apa-apa," katanya.
Saat itu di dalam angkot hanya terdapat sang supir, teman sang supir yang duduk di di depan, dan
beberapa laki-laki. Karena ketakutan ia pun nekat melompat keluar dari angkot yang melaju, dan
terjembab tepat di Jalan Pemuda.
Akibat aksi nekatnya, Putri kini harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta,
Pulogadung, Jakarta Timur. Akibat tindakan penyelamatan dirinya itu, Ia di vonis oleh dokter
menderita geger otak ringan.
"Tapi kini kondisinya sudah membaik," kata Eryanto.
Analisis
Saya kira Putri mengalami ketakutan yang mendalam karena berita tentang
pemerkosaan di angkutan umum yang telah terjadi sebelumnya. Di mana angkutan
umum banyak menggunakan kaca jendela yang terlihat dari luar dan kelihatannya
sangat gelap. Dan hal ini sangat menglanggar etika dalam penggunaan kendaraan
angkutan umum.
Rabu, 05/10/2011 18:29 WIB
Analisis
Saya kira dengan adanya dewan kode etik, mungkin pemimpin dan penjabat
KPK akan lebih bisa untuk belajar menghargai dan menghormati pendapat orang yang
lebih tua maupun mengahargai pendapat orang yang lebih muda. Sehingga dalam
rapat semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kerusuhan atau pertengkaran
hanya karena tidak ada saling menghargai satu sama yang lainnya.
Rabu, 05/10/2011 18:57 WIB
Analisis
Seharusnya sebagai PNS
Senin, 06/06/2011 09:38 WIB
Jaminan Sosial Nasional, Sebuah Pertaruhan Ideologi
Jakarta - Perdebatan ideologi antara kaum neo klasik (Milton Friedman) -bapak Neoliberalisme- dan
penentangnya (John Maynard Keynes) terus berlangsung dekade ke dekade.
Perseteruan gagasan antara dua kutub yakni 'pasar bebas/liberal' dan 'intervensionis/keynesian'
menyangkut jalan menuju kemakmuran suatu bangsa terus meruncing dengan aneka argumentasi dan
fakta-fakta. Tak bisa terelakkan, kompilasi gagasan menyangkut fundamen ekonomi-sosial mengalami
perkembangan yang dinamis.
Persinggungan paling mendasar pada kedua ideologi ini yakni terletak pada peran negara dalam
mengalokasikan kesejahteraan. Para penganut paham neoliberalisme secara serius menentang
keterlibatan negara menciptakan kebijakan kesejahteraan (welfare policy). Milton Friedman dengan tegas
menyebut "Setiap 1 dolar yang diberikan melalui program jaminan sosial berdosa kepada orang produktif
dan pembayar pajak."
Gugatan Friedman secara tidak langsung justru menohok Adam Smith pemikir liberalisme ekonomi
klasik yang dikenal mendasari aliran ekonomi pada tujuan kesejahteraan bersama (common wealth).
Meski dikenal sebagai penganjur ekonomi pasar bebas, namun Smith pada akhirnya menyadari tentang
pentingnya kesetiakawanan sosial.
Ia melakukan revisi atas karya monumentalnya Wealth of Nations dengan Theory of Moral
Sentiments, dimana ditekankan pentingnya etika dan keadilan bagi semua kalangan. Ia juga
menunjukkan kekuatiran tentang tumbuhnya korupsi moral dimana terjadi pengabaian terhadap kaum
miskin oleh kalangan kaya.
Sejumlah negara Eropa sendiri tampak mengalami pasang surut menganut doktrin-doktrin
kesejahteraan baik sebelum perang dunia maupun pasca perang dunia II. Benturan keras antara
kapitalisme, liberalisasi dan sistem pasar dengan pola campur tangan negara membuat sejumlah
pemimpin Eropa bahkan Amerika menerapkan ambiguitas dalam setiap kebijakannya.
Alkisah, gagasan Welfare State yang sering disebut-sebut sebagai orisinalitas Marxisme mengalami
modifikasi dan reorientasi revolusioner ketika muncul ketakutan meluasnya gagasan komunisme.
Sejumlah negara maju kemudian mendesain konsep jaminan dan kesejahteraan sosial. Negara
kemudian menjalankan peran redistributor kekayaan melalui pola subsidi pendidikan, kesehatan,
perumahan.
J.J. Roseau ilmuwan sosial Perancis dan Alexis Tocqueville sebetulnya semenjak abad 18 telah
mencemaskan terjadinya ketimpangan sosial sebagai akibat dari penerapan demokrasi, yang memiliki
konsekwensi munculnya strata sosial. Embrio welfare state lantas berevolusi dan merebak di hampir
semua negara di Eropa, terutama Inggris dan Perancis meski baru bersifat voluntaristik.
Gagasan sederhananya adalah ketika terjadi ketimpangan sosial maka harus ada intervensi sosial
dari sebuah otoritas yang bertindak melakukan ekualisasi. Perspektif ini kemudian dikemas dengan
brilian oleh Ferdinand Lassalle, seorang pemikir Jerman yang dikenal pengikut Karl Marx dan Friedrich
Engels, tapi tidak menyukai revolusi.
Lassale kemudian merancang konsep welfare state dengan mengedapankan prinsip "Social State"
yang kemudian diadopsi dengan cerdas oleh Otto Von Bismarck, perdana menteri Jerman yang sangat
tersohor karena mempersatukan Jerman Raya 1871. Welfare state, sejak awal memiliki target maksimum
dan minimum. Target maksimum adalah subsidi langsung pangan, menengah perumahan dan
pendidikan, sedangkan target dasar adalah kesehatan (health insurance).
Konsep penanganan di bidang kesehatan secara mengejutkan justru diterapkan dengan baik oleh
Inggris dan Amerika yang menjalankan secara lebih modern, sesudah perang dunia II sekitar tahun 1946
menerapkan National Health Service. Keseriusan Inggris tampak dari proporsi GDP Inggris untuk belanja
kesejahteraan umum yang terus meningkat dari 5% pada tahun 1945 menjadi 20% pada tahun 1970-an.
Di Amerika juga terjadi peningkatan signifikan, terutama setelah keseriusan Presiden Johnson
menyatakan perlu segera mengatasi kemiskinan. Di Amerika sebetulnya sejak tahun 1935 dikenal sistem
Social Security yang berisi tiga program utama yakni dana pensiun, asuransi para pengangguran, dan
dana santunan kesejahteraan.
Metamorfosa welfare state dalam bentuk health insurance terjadi di Belanda dan sejumlah negara
Skandinavia. Mereka bahkan mengembangkannya lebih radikal yakni penjaminan manusia 'dari proses
janin sampai meninggal dunia'. Pendek kata, setiap tahap dari kehidupan manusia memperoleh jaminan
sosial.
Pola jaminan sosial negara kemudian diadopsi pula oleh sejumlah negara seperti di Kanada oleh T. C.
Douglas (1944-1961) yang lebih dulu diujicoba di provinsi Saskatchewan, hingga kemudian menjadi cikal
bakal sistem asuransi nasional Kanada. Sedangkan di Selandia Baru, dipelopori oleh perdana menteri
Michael Joseph Savage (1935-1940) yang dikenal dan dihormati karena implementasi konsep welfare
state-nya.
Sejumlah negara Asia yang juga sukses memberlakukan asuransi kesehatan dan sistem penjaminan
kesehatan masyarakat adalah Korea, Filipina dan Thailand. Meski dengan pola pendekatan berbeda,
semua proses ini adalah inisiatif negara dan berhasil dijalankan untuk kepentingan rakyat.
Analisis
Analisis
Jumat, 07/10/2011 13:53 WIB
Analisis
Sebaiknya untuk melakukan suatu rapat antara Presiden SBY dan Partai yang
berkoalisi harus menjalin suatu komunikasi yang baik, ada etikanya, tata krama, dan
sopan santunnya. Sehingga kalau ada yang kurang berkenan di sebuah partai bisa
disampaikan dengan cara-cara yang baik dan agar tidak terjadi suatu kesalah
pahaman antara Presiden SBY dengan Partai yang berkoalisi.
Selasa, 04/10/2011 02:57 WIB
Analisis
Jadi, Untuk menciptakan suatu etika dalam berlalu lintas ditlantas polda metro
membuat suatu program survey driving simulator. Program ini bertujuan untuk
mengurangi kemacetan dan kecelakaan di Jakarta yang disebabkan oleh kendaraan
yang tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, sehingga dapat menciptakan etika
pengemudi yang profesional dan juga memiliki tanggung jawab pengemudi yang
profesional juga.
Selasa, 27/09/2011 16:39 WIB
SMA 6 Akan Cabut Laporan ke Polres Jakarta Selatan
Jakarta - Setelah sepakat berdamai dengan wartawan, pihak SMA 6 akan mencabut laporannya ke
Polres Jakarta Selatan. Diharapkan peristiwa kekerasan ini tidak terulang lagi.
"Sore ini, kita akan ke Polres Jakarta Selatan untuk mencabut laporan kita," kata kuasa hukum SMA 6,
Tri Adhyaksa, usai mengikuti jumpa pers di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Selasa
(26/9/2011).
Tri mengaku sudah melakukan pertemuan dengan pihak sekolah, orang tua siswa dan komite sekolah
untuk membicarakan proses hukum tersebut. Hasilnya, semua pihak sepakat untuk mencabut laporan
sekitar pukul 18.00 WIB.
"Ini merupakan itikad baik kita untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.
Apakah pihak sekolah juga berharap wartawan untuk mencabut laporannya? "Silahkan wartawan
menafsirkan sendiri kesepakatan yang kita sepakati bersama," kata Tri..
Salah satu ibu dari siswa SMA 6, Dewi, berharap peristiwa serupa tidak terulang kembali. Ia yakin
anaknya hanya menjadi korban dan tidak terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
"Dia lari lihat temannya berdarah. Dia kena lemparan bambu dari arah wartawan. Anak saya tidak
pernah ikut tawuran, saya percaya bukan karena nyerang wartawan," kata ibu dari siswa berinisial I ini.
Dewi mengaku selalu memberi pengarahan kepada anaknya untuk tidak melakukan kekerasan. Dia
dan pihak sekolah juga sedang mencari solusi untuk menghilangkan kebiasan anak sekolah yang sering
terlibat tawuran.
"Setiap ada kesempatan, saya menekankan tidak ada untungnya sama sekali, lebih baik menghindar,"
ujar Dewi yang anaknya saat ini kelas 12 IPS 4.
"Harapan saya pihak yang terkait pendidikan bisa lebih merancang kurikulum yang mengedepankan
etika, akhlak dan moral. Karena saat ini masih kurang," lanjut Dewi.
Analisis
Jadi, untuk menciptakan suatu siswa sekolah yang baik dan berprilaku yang
sopan, maka siswa harus diberikan suatu kurikulum yang mengedepankan etika, akhlak
dan moral. Sehingga siswa tidak akan melakukan suatu hal yang tidak berguna, seperti
halnya tawuran antar sekolah. Dan juga orang tua harus membantu pihak sekolah
dalam membina etika, akhlak, dan moral seorang siswa.
Kamis, 29/09/2011 18:22 WIB
Analisis
Jadi, untuk menciptakan suatu hiburan yang baik, seperti dangdut. Diperlukan
adanya suatu etika dan estika yang baik dan tercantum, agar bila terjadi suatu
pelanggaran dapat diproses lebih lanjut melalui hukum. Dan hal ini dikarenakan agar
tidak meresahkan masyarakat dan merusak moral anak bangsa Indonesia.
Senin, 29/08/2011 12:38 WIB
Kontroversi Moratorium PNS
Kian Banyak PNS Datang Pagi-pagi Pulang Larut
Jakarta - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi impian banyak orang. PNS dianggap
lebih memberi jaminan untuk bisa hidup mapan dan waktu luang untuk keluarga. Tidak sedikit yang rela
habis-habisan untuk mendapatkan pekerjaan ini.
“Lebih jelas walau gaji rada kecil dibanding swasta, ada uang pensiun dan tunjangan lainnya nanti di
hari tua,” kata Dede Firmansyah (32).
Pernyataan itu sebenarnya nasihat sang ibu kepada Dede. Orang tua Dede rela melego motor bebek
Honda dan beberapa bidang tanah di kampungnya di Kuningan, Jawa Barat, untuk memuluskan Dede
dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan kejaksaan itu.
Dede, sendiri akhirnya diterima bekerja sebagai staf di salah satu bagian di kejagung, yaitu Jaksa
Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel). Ia menjadi asisten jaksa untuk membuat naskah berkas hasil
penyelidikan dan penyidikan. “Ya mudah-mudahan bisa menjadi jaksanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Tapi benarkah kerja PNS lebih santai?
Sejumlah PNS tidak membantah memang tidak sedikit rekan kerjanya yang santai. Tapi ditegaskan
tidak semua PNS bisa bersantai-santai. Dan perlu diperjelas lagi penyebab mengapa PNS itu jadi santai,
apakah santai karena tabiat atau karena 'dibuat'.
Badaruddin, PNS di lingkungan Mabes TNI misalnya keberatan bila PNS distigma sebagai pemalas.
Semua tergantung bidang kerjanya. Ada yang bagiannya santai dan bagiannya sibuk. “Seperti saya yang
masuk pagi pulang bisa sampai jam 12 malam,” ungkap pria yang biasa menangani bidang kehumasan
itu kepada detik+.
Tidak sedikit yang beranggapan etos kerja yang tinggi bergantung pada sistem tempat kerja si PNS.
Kementerian yang memberikan target diimbangi gaji yang tinggi pula maka biasanya PNS nya juga
memiliki etos kerja yang tinggi.
“Kalau Kemenkeu, Pajak, Dinas Pendapatan di bawah lingkungan Kemendagri, belum lagi yang di
BUMN, jangan ditanya selain gajinya lebih besar-besar, sehingga etos kerjanya tinggi, karena ada
targetnya,” jelas Lucky Hermawan, seorang PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
PNS di Kementerian Keuangan tidak menampik etos kerja mereka tinggi karena tuntutan tempat
kerjanya. Katerina, salah seorang PNS di Kemenkeu menyatakan kerja di Kemenkeu memang berbeda
dengan PNS di lembaga lainnya. Tidak jarang Katerina pulang hingga larut malam.
Tapi menurut Katerina, PNS di Kemenkeu lebih rajin bukan karena gajinya yang lebih besar.
Pekerjaan di Kemenkeu menuntutnya harus bekerja ekstra hati-hati. Sebab tidak boleh sembarangan
mengelola keuangan negara. “Uang yang akan disalurkan ke lembaga lain, ke daerah atau program
pemerintah lainnya ini harus detail, rinci dan sistem
audit yang rumit,” ujar Katerina.
Menurut Katerina, kemalasan terjadi bukan karena disengaja atau tabiat, tapi akibat tidak jelasnya job
description. Wanita berusia sekitar 30-an tahun yang tinggal di kawasan Jakarta Timur ini pun mengaku,
sistem reward and punishment di Kemenkeu begitu ketat. Pegawai yang datang terlambat akan dikenai
sanksi.
Katerina sendiri mengaku pagi-pagi sekali, sebelum jam 8 sudah berada di kantornya. “Itu kalau
nggak kejebak macet, Mas. Kalau telat sedikit- sedikit, kan atasan kita tahu kondisinya juga,” akunya.
Ketatnya aturan PNS di Kemenkeu sudah diberlakukan sejak 4 tahun lalu. Sekjen Kemenkeu Mulia
Panusunan Nasution mengatakan, sejak dilaksanakannya reformasi birokrasi 4 tahun lalu diberlakukan
upaya peningkatan kedisiplinan pegawai secara konsisten.
“Pegawai yang sering tidak masuk kantor, terlambat atau pulang sebelum waktunya dikenakan sanksi
yang tegas,” kata Mulia kepada detik+.
Sanksi yang diberikan kepada pegawai Kemenkeu yang melanggar etika kedisiplinan ini, antara lain
berupa pengurangan tunjangan, teguran tertulis atau penurunan dalam penilaian kinerja tahunannya.
Langkah Kemenkeu ini juga sebenarnya sudah diberlakukan bagi PNS di lingkungan Kementerian
Agama (Kemenag).
“Alhamdulillah sampai saat ini ada peningkatan, walau masih ada aja yang bandel satu atau dua
orang,” kata salah seorang pejabat di Kementerian Agama, Hasan yang saat ini menjabat sebagai Kepala
Seksi Urusan Umrah itu.
Pengamat ekonomi dan anggaran Dradjad Wibowo juga tidak setuju stigma malas dicapkan kepada
semua PNS. Pada dasarnya tidak sedikit PNS yang rajin, tapi sistem kerja, pembagian beban kerja dan
sistem reward and punishment yang kurang bagus menimbulkan budaya produktifitas yang rendah.
“Sebagian kecil PNS sebenarnya sangat tinggi produktifitasnya, bahkan tidak jarang mereka overload.
Tapi mayoritas masih ‘asal absen dan duduk’ saja,” jelas mantan anggota DPR dari PAN ini.
Dradjad mersepon positif ide pensiun dini untuk mengurangi jumlah PNS. Program pensiun dini perlu
dicoba secara nasional
asalkan desainnya benar. Ia mengimbau, jangan sampai program ini menimbulkan moral hazard, di mana
PNS yang produktif justru terdorong pensiun dini. Sebaliknya, yang pensiun dini dianggap tidak mampu
atau kalah lobi.
Jika desainnya salah, hasilnya malah seperti reformasi birokasi. Akibatnya, produktivitas PNS di
kementerian yang melakukan reformasi birokasi tidak naik atau naik kecil sekali, sementara beban
remunerasinya naik 3-4 kali lipat. “Pembengkakan belanja pegawai saat ini, salah satu penyebab
utamanya, ya reformasi birokrasi yang salah desain itu,” urai Dradjad.
Analisis
Jadi, untuk membentuk suatu tenaga kerja yang baik dan disiplin waktu maupun
pekerjaan. Diperlukan adanya bimbingan tentang bagaimana cara melakukan suatu
etika yang baik di dunia kerja. Agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Jumat, 26/08/2011 18:31 WIB
Analisis
Jadi, untuk memberikan prilaku yang sopan dalam mengucapkan selamat hari
raya, sebaiknya menggunakan kartu ucapakan, karena kartu ucapan dapat menciptakan
etika sopan santun antara atasan dengan pegawainya. Dan bukannya mengucapkan
selamat hari raya melalui sms.
Senin, 08/08/2011 09:22 WIB
Analisis
Kamis, 11/08/2011 12:16 WIB
PM Inggris Perintahkan Water Cannon Disiagakan untuk Halau
Perusuh
London - Perdana Menteri Inggris David Cameron menegaskan, pemerintah akan melawan para
perusuh yang mengacaukan sejumlah wilayah Inggris. PM Cameron bahkan telah memberi izin
penggunaan water cannon, peranti yang belum pernah digunakan di daratan Inggris, dalam menghalau
para perusuh.
Polisi berusaha mempertahankan kondisi London tetap kondusif sepanjang Rabu (10/8) malam
dengan mengerahkan 16 ribu personel.
Sepanjang Rabu kemarin, polisi berhasil menangkap 150 pria di wilayah Eltham, London selatan,
yang dicurigai sebagai perusuh. Sedangkan pada Selasa (9/8), tiga pria keturunan Asia tewas ditabrak
sebuah mobil ketika tengah mengamankan lingkungannya dari para penjarah di Birmingham. Atas kondisi
ini, PM Cameron menyatakan pemerintah harus bertindak aktif.
"Kita harus melawan balik dan perlawanan itu sedang berlangsung saat ini," ujar PM Cameron dalam
sebuah konferensi pers usai pertemuan pejabat-pejabat keamanan Inggris di Downing Street, London,
seperti dilansir AFP, Kamis (11/8/2011).
PM Cameron menegaskan, "Tidak akan membiarkan budaya ketakutan terus bertahan di jalanan."
Dia juga menyebutkan bahwa penambahan petugas kepolisian hingga 16 ribu personel di London demi
membendung aksi kekerasan dan kriminal semakin meluas.
"Kami saat ini memiliki rencana darurat dengan menyiagakan water cannon selama 24 jam," imbuh
Cameron. Selain itu, polisi juga telah diinstruksikan untuk menggunakan peluru karet dan tongkat
pemukul dalam menghadapi para perusuh.
PM Cameron bahkan memberikan pernyataan keras soal pemuda-pemuda yang terlibat kerusuhan
dan penjarahan di Inggris.
"Melihat anak-anak muda berlarian di jalanan, memecahkan kaca jendela, mengambil barang-barang
orang lain, menjarah, dan kemudian tertawa saat mereka pergi - masalah yang ada hanyalah kurangnya
tanggung jawab, kurangnya pengasuhan orang tua yang tepat, kurangnya pendidikan yang baik,
kuranganya etika, kurangnya moral. Ini yang perlu kita ubah," tegas Cameron seperti
dilansirtelegraph.co.uk.
Water cannon sendiri sebelumnya pernah digunakan dalam menangani konflik antar sekte di wilayah
Irlandia Utara. Namun, water cannon sama sekali belum pernah digunakan di wilayah daratan Inggris.
Parlemen Inggris hari ini akan menggelar rapat luar biasa membahas kerusuhan yang semakin
meluas ke luar London ini. PM Cameron juga turut hadir dalam rapat parlemen ini. Selain itu, PM
Cameron juga dijadwalkan mengikuti rapat darurat keamanan yang juga digelar Kamis (11/8) waktu
setempat.
Sedangkan tiga pengadilan di Inggris tetap beroperasi sepanjang Rabu (10/8) malam untuk
menyidangkan ratusan perusuh dan penjarah. Polisi di Manchester bahkan telah menahan dua perusuh
di penjara, mereka ditahan masing-masing selama 16 minggu dan 10 minggu. Sejak kerusuhan pecah di
Tottenham pada Sabtu (6/9) lalu, polisi telah berhasil menangkap lebih dari 1.100 orang yang diduga
terlibat kerusuhan dan penjarahan di seluruh wilayah Inggris.
Selasa, 09/08/2011 14:47 WIB
Analisis
Jadi, untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Pengguna jalan
diwajibkan untuk mematuhi etika berkendara dan jangan melanggar etika lalu lintas
yang ada. Tetapi hal itu juga harus dari kesadaran pengguna kendaraan itu sendiri agar
tidak terjadi kemacetan atau pun kecelakaan lalu lintas.
Ciuman di tempat kerja akan dilarang
Terbaru 11 Agustus 2011 - 21:24 WIb
Organisasi kemasyarakatan Knigge Society di Jerman yang kerap memberi saran-saran mengenai
etika dan perilaku sosial menyerukan agar berciuman di tempat kerja dilarang.
Menurut Knigge Society praktek menyambut teman atau mitra bisnis dengan mencium pipi tidak nyaman
bagi kebanyakan warga Jerman.
Topik terkait
Ketua Knigge Society, Hans-Michael Klein, mengatakan dia menerima berbagai email dari para pekerja
yang prihatin soal masalah ini.
Dia menyarankan agar orang di tempat kerja cukup bersalaman saja.
"Kami tidak bisa mengizinkan (berciuman di tempat kerja)," katanya kepada BBC.
"Namun kami harus melindungi orang-orang yang tidak ingin dicium. Jadi kami menyarankan bahwa jika
orang tidak keberatan, mereka bisa mengumumkan dalam pesan di kertas kecil yang disimpan di
mejanya," katanya.
Survei
"Orang mengatakan ini bukan perilaku khas orang Jerman. Kebiasaan ini datang dari tempat lain seperti
Italia, Prancis dan Amerika Selatan serta memiliki konteks budaya tersendiri. Kami tidak menyukainya,
kata mereka"
Hans-Michael Klein
Menurut Klein, dia telah menerima 50 email tahun ini saja mengenai bertambahnya jumlah orang
berciuman pipi -kadang-kadang malah di kedua pipinya- sebagai penyambutan di tempat kerja.
"Orang mengatakan ini bukan perilaku khas orang Jerman," tuturnya.
"Kebiasaan ini datang dari tempat lain seperti Italia, Prancis dan Amerika Selatan serta memiliki konteks
budaya tersendiri. Kami tidak menyukainya, kata mereka," ujar Klein.
Knigge Society pernah membahas masalah ini dan melakukan survei terhadap orang-orang di jalan
maupun di seminar.
"Sebagian besar orang mengatakan tidak menyukainya. Mereka merasakan terdapat aspek erotis di
dalamnya, semacam kontak tubuh yang dapat digunakan para pria untuk mendekati seorang wanita,"
lanjutnya.
Menurut dia, di Eropa terdapat "zona jarak sosial" selebar 60cm yang harus dihormati.
"Knigge" diterjemahkan sebagai "perilaku sopan" dan kelompok ini berkantor di sebuah kastil, 80
kilometer dari Dortmund, di Jerman barat.
Sebelumnya telah memutuskan perilaku untuk mengakhiri hubungan melalui pengiriman pesan pendek
SMS serta cara memperlakukan ingus di depan publik.
Analisis
Jadi, agar tidak terjadi hal tersebut. Sebaiknya pemerintah mengeluarkan suatu etika,
agar tidak ada lagi yang melakukan hal tersebut di depan umum. Dan apabila ada yang
melanggar sebaiknya diberikan sanksi.