Anda di halaman 1dari 13

KETERAMPILAN MENJUAL DAN BERNEGOISASI

DI SUSUN OLEH:
K2.01 IRWANDI
K2.02 ANDI DEWI RIFDAH
K2.03 A.ARIANTO
K2.04 MULIANI

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nsya sehingga saya dapat  menyelesaikan tugas makalah
KETERAMPILAN MENJUAL DAN BERNEGOISASI Terima kasih kami
ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Besar harapan kami
agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membaca
makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya tentang adanya ketidaksempurnaan
dari makalah yang kami buat, sehingga kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bisa membangun demi perbaikan
makalah kami ini.Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
hidayah-Nya kepada kita semua dan meridhoi terhadap makalah
yang saya buat. Amin.Wassalamualaikum Wr. Wb.

GOWA, JUNI 2020

KELOMPOK 2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
            Ilmu menjual adalah suatu kemampuan atau kecakapan untuk mempengaruhi
orang supaya merasa mau membeli barang2 yang kita tawarkan dengan cara saling
mengguntungkan,meski sebelumnya tak terpikirkan oleh calon pembeli untuk membeli
barang itu tetapi akhirnya tertarik untuk membeli barang itu.
Profesi penjual bukan hanya sebagai tugas sampingan, tetapi harus sebagai pekerjaan
yang menghasilkan dan merupakan karir dalam hidup yang menantang.
              Sepanjang hidup kita, tentunya kita selalu melakukan negosiasi. Baik dengan
ayah ke anaknya, teman, maupun rekan bisnis. Negosiasi dapat menjembatani
perbedaan yang ada dan menghasilkan kesepakatan antar pihak yang terlibat.
Dalam dunia bisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang baru. Negosiasi digunakan untuk
menjembatani dua kepentingan yang berbeda, misalnya antara produsen dengan
konsumen. Oleh karena itu, agar terjadi suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak,
diperlukan negosiasi. Sementara itu, orang yang melakukan negosiasi sering disebut
sebagai seorang negosiator.

B.RUMUSAN MASALAH
a.       Apa penegertian menjual dan sebutkan cirri-ciri penjual yang professional?
b.      Sebutkan keterempilan menjual
c.       Apa pengertian promosi dan sebutkan model promosi!
d.      Apa pengertian negosiasi dan bagaimana proses dari negosiasi ?
e.       Apa peran negosiator dalam bernegosiasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Menjual
            Seni menjual adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan
cara atau jalan menggunakan kepandaiaan ilmu menjual, sedangkan ilmu menjual
adalah suatu kemampuan atau kecakapan untuk mempengaruhi orang-orang
(konsumen) supaya mau membeli produk-produk yang kita tawarkan baik jasa maupun
dagang agar dapat saling menguntungkan.
            Ilmu menjual adalah pelayanan timbal balik,sehingga kedua belah phak merasa
puas denggan barang yang diterimanya.
seni menjual adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang diingginkan denggan jalan
menggunakan kepandaian ilmu.
            Objek ilmu menjual terdiri dari 2 yaitu penjual dan produk yang dijual (berbentuk
jasa maupun barang olahan).
            Maksud dan tujuan ilmu menjual yakni untuk merealisasikan kemampuan dalam
seni menjual yang meliputi kepandaian menjual jasa maupun produk kepada para calon
konsumen. sedangkan fungsi ilmu menjual yakni untuk membantu dalam kegiatan
pelaksanaan kegiatan usaha.

Ciri-Ciri Penjual Yang Profesional


a) Bekerja keras untuk menyempurnakan ketrampilan dan tehnik menjualnya.
b) Tidak takut mencoba sesuatu yang baru atau berbeda. Tidak takut akan gagal –
dan belajar dari kegagalan.
c) Memotivasi diri sendiri – tidak melulu menunggu inspirasi dari orang-orang lain.
d) Memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai manfaat pribadi yang dapat
diperoleh dari produk dan layanan yang ditawarkan.
e) Dapat mengkomunikasikan manfaat-manfaat kepada individu-individu dalam
cara yang mudah dipahami.
f) fTerus-menerus mencari kata-kata dan ungkapan yang paling menarik untuk
menyampaikan manfaat yang akan diperoleh pelanggan.
g) Berorientasi terhadap goal (tujuan) – dan gunakan titik dasar dimana perbaikan-
perbaikan dapat selalu dilakukan, dengan terukur. Dan memperbaikinya lagi
dan lagi dan lagi.
h) Sungguh-sungguh peduli terhadap kebutuhan pribadi calon pelanggan yang
potensial – dan menjual untuk memuaskan kebutuhan itu dengan
produk/layanan yang ditawarkan.
i) Sungguh-sungguh peduli terhadap kebutuhan pribadi pelanggan itu bukan
ketrampilan. Itu tidak bisa diajarkan dan dipelajari. Ini adalah sikap pikiran:
percaya bahwa pelanggan betul-betul raja.
Para Penjual Harus Memiliki Keterampilan :
1.      Memiliki kemampuan menjual yang bisa memuaskan para pembeli atau pelanggan.
2.      Memiliki kebanggan sebagai penjual.
3.      Keterampilan dalam menjual.
4.      Memiliki pengetahuan yang luas dalam menjual.
5.      Bisa melayani pelanggan dengan baik.
6.      Memiliki kepribadiaan (kejujuran, sopan, ramah) dalam melayani pelanggan.

            Didalam seni menjual juga terdapat politik penjualan (  salles political ) yaitu suatu
cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan dlam melakukan kegiatan penjualan. Cara
atau siasat yang digunakan haruslah cara yang positif dan bukan dengan cara
memanipulasi yang negatif, tetapi transaksi jual dan beLi haruslah saling
menguntungkan kedua belah pihak, yakni penjual dan pembeli.

Ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh penjual yang baik, antara lain
1.            Mampu berkomunikasi
2.            Penuh inisiatif
3.            Berpikir kreatif
4.            Penuh perhatia
5.            Tidak mudah putus asa
6.            Menarik, mudah bergaul dan selalu gembira
7.            Sopan santun, lurus hati dan disiplin
8.            Ketajaman daya ingat
9.            Bijaksana

B.     Keterampilan Teknik Menjual


1.      Cara Memperoleh Perhatian Pembeli
Penjual dapat menarik perhatian calon pembeli atau konsumen sikap, perilaku, bahasa,
tindakan, cara berpakaian dan cara berbicara, yang kemudian bisa membuat kesan
pertama yang menyenangkan agar dapat tercipta cinta pada pemandangan
pertama ( love at the first sight ) 
a.       Cara mengadakan kontak 
 Seorang penjual harus dapat melakukan kontak langsung dengan calon konsumen,
seperti memperkenalkan diri sendiri, atau dengan perantara media (telepon, surat, dsb)
atau dengan melalui suatu organisasi.
b.       Cara menghadapi pembeli
Seorang penjual yang baik harus dapat menghadapi pembeli dengan cara yang benar,
agar pembeli tidak kabur ataupun tidak jadi membeli produk yang kita tawarkan maka
dari itu pembeli harus dapat menciptakan suasana yang bersahabat, dan tanamkan rasa
percaya diri agar mempermudah menentukan keputusan yang akan dibuat.
c.        Cara mengadakan pendekatan dengan pembeli
Pendekatan dengan calon pembeli memanglah sangat penting untuk dilakukan yang bisa
dilakukan dengan cara memberikan salam dan sapaan kepada pembeli, kemudian
memberikan penjelasan tentang produk yang ditawarkan tetapi jangan lupa berikan
kesempatan kepada pembeli untuk bertanya.

2.      Tipe-Tipe Pembeli
Tipe-tipe pembeli dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
a) The Deliberate Costumers, yaitu pembeli yang mrnghendaki sesuatu tentang
fakta-fakta dan cara-cara penggunaan produk yang akan dibeli, dan juga
menggunakan banyak waktu untuk mempertimbangkan dan memutuskan
produk tersebut.
b) The Undecided Costumers, yaitu pembeli yang tidak dapat memutuskan
ukuran atau warna yang akan dibeli.
c) The Know It All Costumers, yaitu pembeli yang mengetahui segala-galanya.
d) The Decided Costumers, yaitu pembeli yang telah mengetahui dan
memutuskan apa yang akan dibeli.
e) The Decided Costumers, yaitu pembeli yang selalu ingin mendapatkan
potongan harga.
f) The Talk Active Costumers, yaitu pelanggan/pembeli yang selalu banyak
berbicara tetapi tidak tertuju pada pembelian.
g) The Silent Timid Costumers, yaitu pelanggan/pembeli yang selalu merasa
canggung atau takut karena kekurangan pengetahuan yang ia miliki.
h) The Decided But Mistaken Costumers, yaitu pembeli atau pelanggan yang
datang ke toko dengan keputusan dalam fikirannya untuk membeli produk
tertentu.

C.    Pengertian Promosi
            Promosi yaitu kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara
memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan
penjualan. Promosi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen, baik
langsung maupun tidak langsung.
Tujuan Promosi
1.      Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen
2.      Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli
produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat produk
3.      Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang
dipromosikan
4.      Mempertahankan merek produk perusahaan
 Sasaran promosi
 Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah sebagai berikut :
1.Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk
2.Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
3.Para pemakai produk pada waktu sekarang
4.Masyarakat yang mempunyai daya beli
5.Para distributor dan para agen yang menjual produknya
6.Pemerintah yang memerlukan produk dari pengusaha yang bersangkutan
7.Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk membelinya

Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka
diharapkan dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini.
1. Meningkatnya omset penjulan produk
2.Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli
3.Membentuk produk motives dan patronage motives
4 Produk menjadi lebih terkenal
5.Meningkatnya produksi perusahaan
6.Meningkatnya laba perusahaan

 Merencanakan Bentuk Promosi


            Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi.
Bauran promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat
penting dalam promosi yaitu advertensi, personal selling, sales promotion dan publicity.
1)      Advertensi  (periklanan)
Bedasarkan macam media yang digunakan, maka advertensi  dibedakan menjadi berikut:
a. Advertensi Cetak yaitu berupa iklan surat kabar dan majalah
b. Advertensi  Elektronik yaitu berupa iklan melalui radio dan televisi
c. Transit advertising yaitu berupa bulletin, poster, striker dan lain-lain
d.Kiriman langsung yaitu berupa barang cetakan yang dikirim langsung dengan pos
kepada calon pembeli
e. Advertensi khusus yaitu segala macam barang, berupa hadiah atau pemerian secara
Cuma-Cuma
f. Advertensi di luar ruma berupa  yaitu papan reklame
2)      Personal Selling
Personal selling  adalah penyajian barang secara lisan dan bertatap muka kepada satu
atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar barang yang ditawarkan terjual. Personal
selling sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam usahanya
a. Menciptakan Kepercayaan
b.Kontak pribadi antara pembeli dan penjual dapat menimbulkan kepercayaan pembeli
terhadap barang yang ditawarkan.
c.      Personal selling sangat diperlukan untuk memperagakan jenis barang yang belum
dikenal konsumen
d.       Pembelian yang sifatnya sekali-sekali
e.       Mengatasi penjualan terhadap produk yang hanya sekali-sekali saja dibeli oleh
konsumen
f.      Produk yang mempunyai nilai perunit sangat tinggi
g.      Personal selling dapat memasarkan barang yang bernilai tinggi seperti: Mobil,
Kamera.
i.        produk yang didesain sesuai dengan kebutuhan
j.        personal selling dapat menjualkan jenis-jenis barang yang bentuk warna  maupun
ukuran disesuaikan dengan permintaan konsumen, seperti tas, pakaian dan sebagainya.

3)      Sales Promotion
Ada beberapa alat-alat  yang biasa digunakan untuk sales promotion yaitu:
a.       Sampel/contoh yaitu memberikan produk secara gratis kepada konsumen, dengan
harapan mereka menyukai sehingga melakukan pembelian ulang.
b.      Kupon/voucher yaitu memberikan sertifikat hak potongan kepada pemegangnya
sehingga dapat menghemat pembelian produk tertentu
c.       Premi yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah atau
bahkan gratis sebagai suatu insentif bila orang membeli produk tersebut.
d.      Paket harga yaitu produk yang memuat harga yang lebih rendah daripada harga
biasa
e.       Tawaran uang kembali (money refun offer), yaitu tawaran pengembalian uang jika
terjadi kesesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan produk yang dibeli
berdasarkan perjanjian.
f.       Promosi dagang (trade promotion) yaitu penawaran potongan harga pada setiap
pembelian selama jangka waktu tertentu.
g.      Pemajangan di tempat penjualan
h.      Pameran dagang
i.        Kontes yaitu mengundang konsumen untuk ikut perlombaan melakukan sesuatu
b.      Undian, misalnya konsumen diajak mengumpulkan label yang memuat nama
produk/perusahaan untuk kemudian diundi dan mendapatkan hadiah

4)      Publicity
Publicity adalah upaya pengaturan rang editorial agar terpisah dari ruang lainnya di
semua media yang dapat dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon
konsumen suatau produksi perusahaan untuk mencapai tujuan penjualan.

Model Promosi
1.Pasang iklan baris di koran.
2.Aktif mendekati konsumen lewat telepon.
3.Promosi lewat surat.
4.Jadi pembicara di seminar dan bicaralah tentang hal yang benar-benar Anda kuasai.
5.Bangun citra perusahaan Anda dengan kartu nama dan kop surat yang menarik.
6.Rancang brosur yang menjelaskan keuntungan dari produk Anda.
7.Buat tempat khusus untuk memamerkan dan membeli langsung produk Anda.
8.Buat suvenir dengan logo perusahaan, seperti kalender, pena, mug, kertas memo dan
sebagainya.
9.Buat stiker atau balon dengan logo dan slogan perusahaan Anda.
10. Pelajari semua biaya promosi, baik yang lewat koran, majalah, radio, televisi, papan
reklame, halte bus, dan tempat-tempat umum lainnya.
11. Menjaga hubungan dengan pelanggan dengan cara mengiriminya kartu ulang tahun,
Lebaran, Natal, atau tahun baru.
12.Selenggarakan seminar yang khusus membahas produk, jasa, dan perusahaan Anda.
13Kemas brosur, daftar harga, dan surat-menyurat dalam tempat khusus untuk
pelanggan.
14.Pasang papan penunjuk di pinggir jalan dekat kantor Anda.
15.Sebarkan brosur dengan menyelipkannya di wiper kaca mobil.
16.Pasang logo dan nama perusahaan pada mobil perusahaan.
17.Siapkan video tentang profil perusahaan.
18.Buat daftar produk lengkap tentang gambar, cara penggunaan dan keuntungan
pemakaian untuk mempermudah Anda membuat promosi.
19.Sponsori acara amal.

D.     Pengertian Negosiasi
Dalam suatu proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda
sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah
pihak perlu bernegosiasi.
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha
untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus
Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi
formal.
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen
kerjasama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika
berkomunikasi, kerjasama atau memengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.
Selain untuk memperoleh kesepakatan kedua belah pihak, menurut Thong, alasan
bernegosiasi adalah untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan
kerugian atau memecahkan problem yang lain. Untuk mendapatkan suatu kesepakatan
kedua belah pihak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a.       Persiaspan yang cermat.
b.      Persentasi dan evaluasi yang jelas mengenai posisi kedua belah pihak.
c.       Keterampilan, pengalaman, motivasi, pikiran yang terbuka.
d.      Pendekatan yang logis untuk menciptakan dan mempertahankan hubungan yang
baik dan saling menguntungkan dan saling menghormati.
e.       Kemauan untuk membuat konsensi untuk mencapai kesepakatan melalui
kompromi bila terjadi kemacetan.
      Proses Negosiasi
            Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum
bernegosiasi, antara lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan negosisasi),
menaksir posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang baik, dan memilih serta
mengatur tim negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam
bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama
negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah negosiasi).
1.      Tahap perencanaan.
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan
sasaran negosiasi, memutuskan strategi, dan memperjelas proses negosiasi.
2.      Sasaran Negosiasi
Sasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini
merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan
sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk
dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan
sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai).
3.      Strategi Negosiasi
Komponen kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau teknik untuk
mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang
diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat anda
gunakan dalam bernegosiasi, antara lain : strategi kooperatif, strategi kompetitif, dan
strategi analitis.

1.      Strategi Kooperatif
2.       Sasarannya mencapai kesepakatan kedua belah pihak
3.       Memakai semboyan win-win solution
4.       Mempercayai pihak lawan
5.       Melakukan kompromi jika diperlukan dan timbal balik
6.       Menciptakan landasan dan kepentingan bersama
7.       Strategi Kompetitif
8.       Sasaran strateginya adalah mengalahkan lawan
9.       Tidak mempercayai lawan dan siap bertarung
10.   Menuntut sebuah konsesi, menegaskan posisi, dan melancarkan tekanan.
11.   Tidak memberikan apa-apa dan menghabiskan semuanya
12.   Strategi Analitis
13.   Mempunyai filosofi bahwa seorang negosiator adalah pemecah masalah, bukan
seorang petarung
14.   Memandang negosiasi sebagai bentuk latihan dalam memecahkan masalah, dan
bukannya sebagai permainan
15.   Berusaha kreatif dan bersama-sama mencari alternatif solusinya
16.    Menggunakan kriteria yang objektif dalam mengambil keputusan
17.   Membuat alasan yang rasional dan bukan atas dasar perasaan
Komponen ketiga adalah proses negosiasi. Sebelum mencapai tujuan yang anda
tentukan sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam negosiasi sangat diperlukan yang
namanya proses negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi
merupakan proses suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan
suatu kesepakatan di kedua belah pihak yang saling menguntungkan.
Menurut Casse dalam proses negoasiasi ada enam tahapan penting yang perlu
diperhatikan, antara lain : (1) persiapan, (2) kontak pertama, (3) konfrontasi, (4)
Kompromi, (5) Solusi, (6) konsolidasi.

2.      Tahap Implementasi.
Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi memiliki komponen penting antara
lain : taktik negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi.
a.       Taktik Negosiasi
Macam-macam taktik negosiasi, antara lain:
1.      Taktik dengan cara anda.
2.      Taktik bekerja sama.
3.      Taktik tidak bertindak apa-apa.
4.      Taktik melangkah ke tujuan lain.
b.      Keterampilan bernegosiasi.
Macam-macam keterampilan bernegosiasi, antara lain:
1.      Persiapan.
2.      Memulai negosiasi.
3.      Strategi dan teknis.
4.      Kompromi.     
5.      Menghindari kesalahan taktis.

3.      Tahap peninjauan negosiasi.


Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan
ini memiliki arti yang sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau apa yang
sudah dilakukannya selama bernegosiasi.
Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan,
antara lain :
a.       Untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan anda.
b.      Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator.
c.       Jika ya, maka pastikan apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan bangunlah
kesuksesan anda.

E.     Peran Negosiator
Seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi, antara
lain :
a.       Berperan sebagai seorang pemimpin
b.      Faktual
b.      Analitis      
c.       Reliasional
d.      Intuitif
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Seni menjual adalah suatu usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan cara atau
jalan menggunakan kepandaiaan ilmu menjual, sedangkan ilmu menjual adalah suatu
kemampuan atau kecakapan untuk mempengaruhi orang-orang (konsumen) supaya
mau membeli produk-produk yang kita tawarkan baik jasa maupun dagang agar dapat
saling menguntungkan.
Maksud dan tujuan ilmu menjual yakni untuk merealisasikan kemampuan dalam seni
menjual yang meliputi kepandaian menjual jasa maupun produk kepada para calon
konsumen. sedangkan fungsi ilmu menjual yakni untuk membantu dalam kegiatan
pelaksanaan kegiatan usaha.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi dimana kedua belah pihak
mempunyai hak atas hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak
sehingga terjadi proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai
kesepakatan bersama. Sementara itu Casse, negosiasi adalah proses dimana paling
sedikit ada dua pihak dengan persepsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda mencoba
untuk bersepakat tentang suatu hal demi kepentingan bersama.
proses negosiasi selalu melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi,
mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki
bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi.
menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan
(sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan
(setelah negosiasi). Menurut Casse dalam proses negoasiasi ada enam tahapan penting
yang perlu diperhatikan, antara lain : (1) persiapan, (2) kontak pertama, (3) konfrontasi,
(4) Kompromi, (5) Solusi, (6) konsolidasi.
Seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi, antara
lain: Berperan sebagai seorang pemimpin, faktual, analitis, reliasional, intuitif.

B.     Saran
ü  Dalam melakukan negosiasi diperlukan seorang yang mampu melihat peluang, sabar,
dan memiliki daya sensitifikasi sosial yang tinggi.
ü  Sebelum melakukan negosiasi sehendaknya seorang negosiator mempelajari situasi
yang ada.
ü  Dalam bernegosiasi seorang negosiator jangan memberikan harga yang tinggi dari
harga yang sebenarnya, dan negosiator janganlah menawar harga jauh lebih murah dari
harga yang ditawarkan.

Anda mungkin juga menyukai