Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FREDITYA ARIE PUTRA PRADANA

NRP : 461189771

KELAS : KALK IV B

MATA KULIAH : PERENCANAAN PELAYANAN KAPAL, BARANG DAN PENUMPANG

JAWAB
1. PROSES PELAYANAN KAPAL DI PELABUHAN
Setelah mendapatkan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) atau
Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK), maka jalur pelayanan kapal di pelabuhan akan
melalui kegiatan-kegiatan yang dimulai sejak kapal tiba di pelabuhan, kemudian lego
jangkar untuk berlabuh sambil menunggu ijin untuk masuk ke dermaga, mendapatkan
pelayanan pandu bagi pelabuhan yang wajib pandu, kapal dipandu ke dermaga dan
melakukan kegiatan sandar/tambat di dermaga, melaksanakan kegiatan bongkar muat
barang, kemudian lepas tali untuk meninggalkan pelabuhan setelah selesai melakukan
kegiatan di dermaga.

2. TAHAPAN PELAYANAN KAPAL DI PELABUHAN


a. Tahap 1 : Sebelum Kapal Tiba/Pelayanan Kapal Masuk,
Sebelum kapal tiba/masuk ke kolam pelabuhan, maka beberapa prosedur yang harus
dilakukan adalah dalam waktu sekurang-kurangnya 24 jam sudah harus
memberitahukan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut/Pemberitahuan
Kedatangan Kapal (RKSP/PKK) dan mempersiapkan dokumen-dokumen kapal dan
dokumen pengangkutan.
b. Tahap 2 : Sebelum Kapal Tambat Dan Akan Melakukan Kegiatan Bongkar Muat,
Sebelum kapal tambat dan melakukan kegiatan bongkat muat, maka perlu dilakukan
pengurusan dokumen-dokumen kapal dan muatan, melakukan perencanaan
pelayanan terhadap kapal serta pengurusan administrasi dan perizinan lainnya.
c. Tahap 3 : Kapal Bertambat Dan Melakukan Kegiatan Bongkar Muat
Setelah menyelesaikan semua persyaratan teknis dan administrasi, maka pelayanan
kapal dilakukan pada saat kapal sudah berada di dermaga dan siap untuk dilakukan
kegiatan bongkar muat. Perencanaan pelayanan kapal di dermaga ditujukan untuk
kapal bersandar dan terutama untuk proses pelayanan bongkar muat barang.
d. Tahap 4 : Perpanjangan Masa Tambat Dan Penggeseran Kapal
Dalam pelayanan bongkar muat barang di dermaga, seringkali kapal harus mengalami
perpanjangan waktu dikarenakan waktu yang direncanakan untuk menyelesaikan
bongkar muat barang di kapal, tidak mencukupi atau harus diperpanjang karena
pekerjaan b/m belum selesai. Demikian juga apabila dermaga yang sedang digunakan
untuk bongkar muat barang akan digunakan oleh kapal lain yang lebih penting atau
kapal harus melakukan proses b/m lanjutan di dermaga lain sesuai spesifikasi
peralatan b/m nya atau barang berada di dekat dermaga lain, maka harus dilakukan
penggeseran/perpindahan kapal. Untuk melakukan hal ini maka yang berkepentingan
dalam pelayanan ini harus mengurus terlabih dahulu izin untuk melakukan
perpanjangan masa tambat dan penggeseran/perpindahan kapal.
e. Tahap 5 : Kapal Berangkat (Keluar)
Setelah menyelesaikan kegiatan bongkar muat, maka kapal akan mengurus dokumen
untuk berlayar kembali. Semua persyaratan pengangkutan barang dan keselamatan
pelayaran kapal harus dilengkapi dan diurus secara administrasi dan keuangan, agar
kapal dapat diizinkan untuk meninggalkan pelabuhan.
3. PENGERTIAN JASA PEMANDUAN, PENUNDAAN, DAN PENGEPILAN
a. Jasa Pemanduan
Kegiatan pandu dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada Nahkoda
tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi pelayaran dapat
dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan.
Ketika kapal mulai melakukan olah gerak meninggalkan area labuh jangkar, maka
personel pandu yang bertugas untuk menuntun kapal berangkat dengan kapal pandu
menuju kapal, merapat dan kemudian naik ke atas kapal. Tugas personel pandu di atas
kapal adalah untuk memberikan asistensi dan informasi prosedur yang berlaku di
pelabuhan tersebut kepada Nahkoda kapal. Jikalau ditugaskan oleh Nahkoda untuk
memegang komando di kapal, maka pandu yang bersangkutan menjalankannya
dengan ketentuan segala perintah yang diberikan pandu tetap tanggung jawab
Nahkoda yakni dengan azas under the master’s command.
b. Jasa Penundaan
Penundaan merupakan bagian dari pemanduan yang meliputi kegiatan medorong,
menarik atau menggandeng kapal yang berolah gerak, untuk bertambat ke atau untuk
melepas dari dermaga, jetty, trestle, pier, pelampung, dolphim, kapal dan fasilitas
tambat lainnya dengan mempergunakan kapal tunda. Kapal tunda di sebut juga Kapal
yang bertugas untuk mendorong, atau menarik kapal yang menuju dermaga. Kapal ini
berukuran kecil namun memiliki daya yang besar. Karena tugasnya yang mendorong
kapal (untuk merapat) maka setiap tepinya dilengkapi karet atau ban agar tidak
merusak lambung kapal yang di tunda.
c. Jasa Pengepilan
Pengepilan merupakan pekerjaan untuk mengikat dan melepaskan tali kapal-kapal
yang berolah gerak ketika akan bersandar atau bertolak dari sebuah dermaga,
jembatan, pelampung, dolphin,dll. Pelaksanaan pengepilan ini dilakukan oleh regu
kepil yang dilengkapi dengan kapal kepil. Kapal Kepil yang berfungsi sebagai Sarana
Bantu Pemanduan adalah kapal dengan karakteristik tertentu digunakan untuk
kegiatan mengambil atau membawa tali tambat kapal ke dermaga, bolder, dolphin,
dan pelampung.

4. PENGERTIAN JASA LABUH, TAMBAT, DAN PELAYANAN AIR BERSIH


a. Jasa Labuh
Jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman menunggu
pelayanan berikut seperti tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainnya
(docking, pengurusan dokumen dan lain-lain).
b. Jasa Tambat
Jasa Tambat adalah pelayanan yang diberikan bagi kegiatan kapal yang bertambat di
dermaga tau pun di tambat lain.
c. Jasa Pelayanan Air Bersih
Jasa yang diberikan untuk penyerahan air tawar dari darat ke kapal untuk keperluan
kapal dan Anak Buah Kapalnya.

5. PERSIAPAN KAPAL BERLAYAR


Setelah bongkar muat dinyatakan selesai, maka untuk persiapan kapal berlayar haruslah
mengurus clearance out di Syahbandar serta pengurusan hal-hal yang berkaitan dengan
Custom, Immigration dan Quarantine (CIQ) dan juga pengurusan/penerbitan berbagai
kelengkapan dokumen muatan dan surat-surat/dokumen kapal (billing and manifesting).
Kemudian dilakukan pengurusan untuk permintaan pelayanan pemanduan, penundaan
dan pengepilan. Setelah kapal mendapatkan Clearance Out/Surat Perintah Berlayar (SPB)
barulah kapal dapat melakukan olah gerak untuk meninggalkan pelabuhan.
Pengurusan dokumen tersebut di atas dapat dilakukan oleh perusahaan pelayaran,
operator pelayaran atau agen pelayaran.

6. TIPE-TIPE ANTRIAN PELAYANAN KAPAL DI PELABUHAN


a. Proses kedatangan meliputi jumlah kedatangan per satuan waktu, jumlah antrian yang
diijinkan, maksimum panjang antrian dan maksimum jumlah pelanggan yang
membutuhkan pelayanan.
b. Proses pelayanan meliputi distribusi waktu untuk melayani tiap langganan, jumlah
fasilitas pelayanan dan susunan fasilitas pelayanan (sistem paralel dan lain
sebagainya).
c. Disiplin antrian meliputi disiplin FIFO (first in, first out) yang berarti yang masuk duluan
yang akan dilayani duluan. LIFO (last in, first out), yang berarti yang datang belakangan
atau terakhir, yang akan dilayani duluan.

Anda mungkin juga menyukai