Bpresiden
Bpresiden
Baca Pustaka
MUHAMMAD HAYUN
BIKA FK UNHAS/RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
PENDAHULUAN
Sindrom Dandy-Walker merupakan suatu kelainan kongenital yang
jarang didapatkan yang melibatkan serebelum dan ventrikel empat. Sindrom ini disebut
juga kista Dandy-Walker, deformitas Dandy-Walker, Dandy-Walker tipe hidrosefalus
internal, Dandy-Walker tipe hidrosefalus nonkomunikans, atresia foramen Luschka-
Magendie.(1,2,3,4,5)
Kelainan ini biasanya dikaitkan dengan atresia kongenital foramen Magendie
dan Luscka dengan akibat hidrosefalus obstruktif dengan pelebaran sistem ventrikel
terutama ventrikel empat yang dapat sedemikian besarnya hingga merupakan suatu
kista yang besar di daerah fosa posterior. Hidrosefalus dapat terjadi pada 70-90%
kasus yang terjadi diakibatkan oleh hubungan antara dilatasi ventrikel empat dan
rongga subarakhnoid yang tidak adekuat, dan hal ini dapat terjadi pada saat lahir,
namun 80% kasus biasanya tampak dalam tiga bulan pertama. (1,6,7,8)
Di Amerika serikat, insidens malformasi Dandy-Walker berkisar satu kasus per
25.000 – 35.000 kelahiran hidup dengan sedikit predominan pada wanita. Satu sampai
(9)
empat persen kasus hidrosefalus berhubungan dengan sindrom ini.
Sindrom Dandy-Walker pertama kali digambarkan pada tahun 1887 oleh Sutton
kemudian Blackfan dan Dandy pada tahun 1914 dan Taggart dan Walker pada tahun
1942 yang menemukan seorang anak dengan dilatasi kistik ventrikel empat, hipoplasia
vermis serebelum, hidrosefalus, dan hipoplasi hemisfer serebelum yang membuat
sindrom ini lebih dikenal dengan istilah sindroma Dandy-Walker yang dianjurkan oleh
(6,7,10)
C.E Benda pada tahun 1954.
Studi yang dilakukan oleh D’Agustino pada tahun 1963 dan Hart pada tahun 1972
(1,6)
mendefinisikan sindroma ini atas trias klasik berikut:
ETIOLOGI
Penyebab dari sindrom ini belum jelas. Walaupun kejadian pada suatu keluarga
pernah dilaporkan tetapi diduga multifaktorial. Faktor predisposisi seperti kelainan
kromosom dan faktor lingkungan seperti pemaparan terhadap rubella, cytomegalovirus,
toxoplasmosis atau warfarin dan alkohol pada trimester pertama kehamilan memegang
peranan penting. Bahkan pada suatu penelitian case-control, penggunaan klomifen
sitrat pada 2 bulan sebelum konsepsi sampai satu bulan pada masa kehamilan
mempunyai resiko 4,4 kali (CI 95%, 1,7-11,6). Gen penyebab Malformasi Dandy-Walker
yang diidentifikasi pertama kali melalui mapping adalah delesi pada kromosom 3
(del3q24) Pada suatu penelitian prenatal diagnosis dan sitogenetik molekuler
didapatkan bahwa ada kaitan antara parsial trisomi 7 (7p15.3_pter) dan parsial
monosomi 13 (13q33.3_qter) dengan Malformasi Dandy-Walker. Faktanya, Sindroma
Dandy-Walker dilaporkan mempunyai variasi anomali kromosom yang luas termasuk
trisomi 18, 9 dan 13, triploidy 45,X., duplikasi parsial dari 5p, 8p, 8q, dan 11q, dan juga
delesi dari 2q, 3q, dan 6p (6,7,8,9,10,13,14)
KLASIFIKASI
Sindrom Dandy-Walker secara klasik dibagi dalam 3 kelompok, yaitu malformasi
(1, 10,15)
Dandy Walker, varian Dandy-Walker dan mega sisterna magna.
Potongan sagital dengan MRI menunjukkan kista fossa posterior yang besar
mengangkat the torcular herophili dan sinus rektus. Hipoplasia vermis terletak di
atas kista fossa posterior (panah panjang). Batang otak (b) dan hemisfer
serebellum hipoplastik. Lapisan oksipital menipis (tanda panah).
Gbr.1. Diagram skematik dari Blake’s pouch cyst communicating dengan ventrikel empat dan pleksus khoroideus yang
meluas sepanjang dinding atas dari kista (black arrow)
Gbr 2. Kista fossa posterior yang besar yang menekan hemisfer serebellum, vermis, ventrikel empat (tanda panah) dan
batang otak
PROGNOSIS
Prognosis bergantung kepada beratnya gejala, malformasi yang ada dan
anomali kongenital lain yangmenyertai. Apabila tidak ada anomali di supratentorial dan
ketiadaan anomali kongenital lain, prognosis lebih baik. Sedangkan kelainan difus dari
batang otak dan hipoplasia serebellum serta malformasi dan anomali kongenital lain
memberikan prognosis yang lebih buruk. Sejak diperkenalkan shunt, mortality rate
menurun dari 40-50% menjadi 10-20% dengan penyebab kematian : infeksi,
hinrosephalus yang tidak terkontrol dan komplikasi shunt. Suatu survey terhadap enam
referensi yang dipublikasikan antara tahun 1980-1995 menunjukkan bahwa IQ . 80
(12,10)
terdapat pada 47% subyek, IQ <55; 35% dan 55-79 : 18%.