Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan
yang sangat pesat, sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan cara berpikir manusia. Begitu banyak perubahan
yang menyangkut dalam segi aspek kehidupan dari mulai
kepribadian, tingkah laku, hingga rasa saling menghargai yang kini
semakin jarang di dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam
kesempatan kali ini kami mencoba menyusun makalah tentang
implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari. Implikasi
yang berarti dampak atau akibat jadi implikasi nilai nilai ibadah
dalam kehidupan sehari hari bisa di artikan apa dampak yang kita
rasakan saat menjalankan ibadah dalam kehidupan sehari hari
ibadah bisa diartikan dalam berbagai jenis kegiatan yang wajib
dimulai dari ibadah sholat yaitu kewajiban untuk setiap manusia
yang beragama islam dimana sholat adalah tiang agama lalu di
ibadah yang lain mengaji adalah kegiatan yang wajib untuk umat
yang beragama islam dari kecil kita sudah di ajarkan bagaimana
cara mengaji agar kelak sudah dewasa kita bisa mengamalkan ilmu
dari alquran yaitu kitab suci yang diyakini oleh seluruh umat
manusia yang beragama islam lalu berdzikirdimana di setiap kita
berada kita senantiasa mengingat allah agar allah akan mengingat
kita juga bagaimana caranya agar dekat dengan allah yaitu dengan
berdzikir , berdzikir membuat kita merasa aman tentram dan damai
karena allah akan melindungi orang orang yang senantiasa selalu
mengingatnya di lain kesempatan kegiatan yang baik dan
mendapatkan ilmu serta pahala yaitu beramal dimana di dunia ini
kita hidup tidak sendiri ada yang hidup lebih sulit dari hidup kita,
karena pada dasarnya ketika kita meninggal yang dibawa adalah
amal dan ibadah bukan harta atau kedudukan. Sudah sepantasnya
1
harta yang kita peroleh lebih baik kita sumbangkan kepada fakir
miskin, anak yatim piatu, dan kepada orang yang lebih
membutuhkan. bukan hanya beramal, masih banyak kegiatan
ibadah yang setiap hari senantiasa kita jalani sebagai umat manusia
yang beragama islam. Karena semakin menipis ilmu pengetahuan
tentang
agama yang kita dapatkan kami ingin menelusuri tentang implikasi
nilai nilai ibadah di dalam kehidupan sehari hari yang sudah kita
rasakan membuat kita semakin membaik atau membuat kita
semakin ragu dengan adanya kegiatan dalampembuatan makalah
karya ilmiah kami ingin menyampaikan begitu banyak
permasalahan dan berbagai manfaat yang sudah kita dapatkan dari
apa yang kita pelajari di dalam kehidupan sehari hari saat
menjalankan ibadah .Judul makalah ini sengaja dipilih karna
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan
terutama dalam pendidikan agama islam

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian ibadah dalam agama islam?
2. Apa factor yang menyebabkan manusia menjalankan ibadah
agama islam?
3. Bagaimana implikasi dari ibadah agama islam dalam kehidupan
sehari – hari?
4. Apa dampak hukumnya jika tidak melakukan kewajiban ibadah
dan agama islam ?
5. Bagaimana cara untuk menghadapi zaman yang semakin
membuat manusia jauh dari kegiatan ibadah?

2
1.3 TUJUAN PENULISAN

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya berdasarkan


latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan
penulisan makalah ini yaitu.

1. Untuk mengetahui arti dari Pendidikan agama dan


analisis implikasi ibadah dalam kehidupan sehari – hari.
2. Untuk mengetahui apa saja kegiatan ibadah dalam agama
islam.
3. Untuk membahas cara penyelesaian masalah dalam
menjalankan ibadah agama islam

3
Bab II
Pembahasan

A.Pengertian model dan urgensinya bagi implementasi


ajaran islam

a. Pengertian Study Islam


Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari Bahasa
Arab Dirasah Islamiyah. Sedangkan Studi Islam di barat dikenal
dengan istilah Islamic Studies. Maka studi Islam secara harfiah
adalah kajian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Makna ini sangat umum sehingga perlu ada spesifikasi pengertian
terminologis tentang studi Islam dalam kajian yang sistematis dan
terpadu.

     Study Islam secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha


untuk mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan agama islam.
Dengan kata lain studi islama  adalah usaha sadar dan sistematis
untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara
mendalam seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama islam, baik ajaran, sejarah maupun praktik-praktik
pelaksanaanya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,
sepanjang sejarahnya

Urgensi Study Islam


Dari segi tingkatan kebudayaan , agama merupakan universal
cultural. Salah stu prinsip fungsional menyatakan bahwa segala
sesuatu yang tidak berfungsi pasti akan lenyap dengan sendirinya.
Karenanya agama islam dari dulu hingga sekarang  dengan
tangguh menyatakan eksistensinya. Hali ini berarti bahwa agama

4
mempunyai dan memerankan sejumlah peran dan fungsinya  di
masyarakat. Oleh karena itu , study islam dituntut untuk membuka
dirinya agar studi islam mampu berkembang dan beradaptasi
dengan dunia modern serta menjawab tantangan kehidupan dunia
dan mudaya modern.

Adapun urgensi studi islam dapat dipahami sebagai berikut:

1. Umat islam saat ini berada dalam kondisi problematic


Umat islam pada saat ini berada pada masa yang lemah
dalam segala aspek kehidupan social budaya  yang mana harus
berhadapan dengan dunia modern yang serba psraktis dan maju.
Oleh karena itu, umat islam tidak boleh terjebak pada romantisme,
artinya menyibukkan diri untuk membesar-besarkan kejayaan masa
lalu yang terwujud dalam sejarah islam, sementara saat ini islam
masih silau menghadapi masa depannya. umat islam memang
berada dalam suasana problematic. Jika sekarang umat islam masih
berpegang teguh pada ajaran-ajaran islam hasil penafsiran ulama
terdahulu yang   dianggap sebagai ajaran  yang mapan  dan
sempurna serta paten , berarti mereka memiliki intelektual sebatas
itu saja yang pada akhirnya menghadapi masa depan suram.

Oleh karena itu, disinilah pentingnya studi islam yang dapat


mengarahkan dan bertujuan untuk mengadakan usaha-usaha
pembaharuan dan pemikiran kembali ajaran-ajaran agama islam
yang merupakan warisan ajaran yang turun temurun agar mampu
beradaptasi dan menjawab tantangan serta tuntutan zaman dan
dunia modern dengan tetap berpegang pada sumber ajaran islam
yang murni dan asli, yaitu al-quran dan As sunnah.

Dan Dalam satu hadistnya Rosulullah SAW bersabda:


Sesungguhnya bani Israil (kaum yahudi dan nasrani)telah berpecah
belah menjadi 72 aliran,dan umatku akan berpecah belah menjadi
73 aliran.Mereka semua akan masuk neraka kecuali satu aliran
saja.Para sahabat bertanya,”Siapakah dia itu wahai Rosulullah?”
5
Beliau menjawb, “siapa yang mengikuti jejakku dan para
sahabatku.” ( HR.tirmidzi al-Hakim dan al-Aajurri,diharuskan oleh
al-Albani)
Dari hadist di atas kita tahu bahwa sejak jauh-jauh hari rosulullah
telah menginformasikan (mensinyalir) tentang adanya perpecahan
umat hadist diatas bukanlah isapan jempol belaka.di Indonesia saja
,telah muncul beberapa aliran agama baru yang muncul dari suatu
agama -- terutama islam -- sejak puluhan tahun yang lalu.pada
umumnya, pelopor sekaligus pemimpinnya mengaku sebagai
”orang pilihan” yang diutus oleh Tuhan sebagai juru selamat atau
penyempurna suatu agama bagi umat manusia.

B.PENGERTIAN DIMENSI DAN KARAKTERISTIK


PRIBADI YANG ISLAM
Pengertian pemikiran islam yaitu pandnagan atau
kepercayaan dari kelompok atau sesorang terhadap islam,pemikiran
menurut kamus Bahasa indonesi (KBBI) adalah proses , cara
perbuatan memikir masalah yang memerlukan dan pemecahan ,
dalam proses pemikiran seseorang individu mengirimkan hasil
pengindraanya terhadap suatu realitas kedalam ke otak melalui alat
alat indra , dan kemudian menghubungkan hasil pengindraanya itu
dengan informasi awal tentang realitas tersebut , hingga menghasilkan
sesuatu yang disebut pemikiran.

1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)


Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada
setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim
akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT. Dengan
ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan
ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan
aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala
perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang

6
artinya: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam” (QS. 6:162).
Karena aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat
penting, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di
Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah,
iman dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)


Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah
SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda:
“Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Dari
ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam
melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada
sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ada unsur
penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)


Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus
dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada
Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak
yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di
dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki
akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah SAW
diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah
mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga
diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an. Allah
berfirman yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-
benar memiliki akhlak yang agung” (QS. 68:4).

7
C.Pengertian dimensi dan karakteristik keluarga yang
islami
Karakteristik Keluarga Islam (Sakinah, Mawadah, dan
Rahmah)Keluarga adalah satuan kerabat yang mendasar terdiri dari
suami, isteri dan anak –anak. Keluarga dalam pandangan Islam
memiliki nilai yang tidak kecil. BahkanIslam menaruh perhatian
besar terhadap kehidupan keluarga degan meletakkankaidah-
kaidah yang arif guna memelihara kehidupan keluarga dari
kehancuran.Keluarga adalah batu bata pertama untuk membangun
istana masyarakat muslimdan merupakan madrasah iman yang
diharapkan dapat mencetak generasi- generasi muslim yang
mampu meninggikan kalimat Allah di muka bumi.

karakteristik keluarga yang islami


1. Memelihara Aspek Tauhid
Sebuah Rumah tangga berstatus Islami manakala asas
penegakannya didasari Tauhidullah, sebab seluruh orientasi hidup
ini akan sangat ditentukan oleh asasnya. Dari sinilah maka
Rasulullah Saw mensyariatkan penanaman Tauhid kepada umatnya
dimulai sejak usia dini yaitu ketika  manusia baru terlahir dari
rahim sang ibundanya   untuk diadzankan.

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Rofi’


berkata:

‫ْت َرسُو َل هللا صلى هللا عليه وسلم أ َّذ َن في اُ ُذ ِن الحسن بن‬
ُ ‫َرأي‬
8
)‫حين ولَ َد ْته فاطمة (رواه أبو دود والترمذي‬
َ ‫َعلِ ّي‬
“Aku melihat Rasulullah Saw mengumandangkan adzan pada telinga Al
Hasan bin Ali RA ketika Fatimah RA melahirkannya”

2. Memperhatikan Ibadah dan kepatuhannya kepada


Allah
Suasana Islami yang tercermin dari keluarga muslim adalah
ketaatan dan ibadahnya kepada Allah SWT, upaya menumbuhkan
suasana tersebut adalah dengan  pembiasaan, untuk terwujudnya 
hal tersebut maka antara sesama anggota keluarga harus saling
menopang. Dalam upaya menumbuhkan kebiasaan gemar
beribadah pada anak-anak maka ajaklah mereka ke masjid, bila
datang Ramadhan latihlah mereka untuk berpuasa dan seterusnya.

Sabda Rasulullah SAW:

‫ واضْ ِربوهُم علَيْها‬,‫نين‬


َ ‫ُمرُوا أوال َدكم باِلصال ِة وهُ ْم أبْنا ُء َسب ِْع ِس‬
)‫ضاجع (رواه الحاكم‬ َ ‫شر وف ِّرقوا بينَهم في ال َم‬ ٍ ‫وهُ ْم أبنا ُء َع‬
“Perintahkan anak-anakmu menjalankan shalat jika mereka sudah
berusia tujuh tahun, dan jika sudah berusia sepuluh tahun pukullah
mereka jika tidak mau melaksanakannya dan pisahlah tempat tidur
mereka”

3. Membentengi rumah dari pencemaran akhlak


Di antara tantangan yang berat dihadapi keluarga muslim saat
ini adalah serangan Ghazwul fikri, sehingga hampir setiap rumah
kita tak terhindar dari panah-panah beracun yang di lepaskan oleh
musuh-musuh Islam. Maka sebuah kesadaran Islam (al wa’yu al
Islami) harus terus di hidupkan melalui interaksi yang intens
terhadap nilai-nilai Islam, dan dakwah  amar ma’ruf nahi munkar
9
agar nuansa keislaman rumah, anak-anak, lingkungan, dan seluruh
aktivitas kita mampu terbentengi dari pencemaran akhlak.

Sabda Rasulullah Saw:

‫ فإن‬،‫ فإن لم يستطع فبلسانه‬،‫من رأى منكم منكراً فليغيْره بيده‬


.) ‫يستطع فبقلبه وذلك أضعف اإليمان( رواه مسلم‬  ‫لم‬
Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah ia
mengubah dengan tangannya, apa bila tidak mampu maka dengan
lesannya, apa bila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang
demikian itu adalah selemah-lemah iman.

D.Pengertian dimensi dan karakteristik masyarakat yang islami


sebagai agama besar yang dianut oleh satu milyar lebih umat
manusia, Islam telah membentuk masyarakat yang kuat dalam tatanan
yang penting dan teratur yang disebut dengan masyarakat Islam.
Sebagai masyarakat Islam yang berpedoman kepada akidah dan
hukum Islam, maka seharusnya juga menjalani secara Islami yang
disebut masyarakat Islami. Lalu apakah masyarakat Islami tersebut?
Dan bagaimana karakteristik masyarakat Islami tersebut? Dan sejauh
mana keluarga berperan dalam membentuk masyarakat Islami
tersebut?.

Didalam Islam terdapat 10 karakteristik Masyarakat Islam, yaitu :


1. Masyarakat Islami adalah masyarakat terbuka, berdasarkan
pengakuan pada keastuan umat dan cita – cita persaudaraan
sesama manusia.
2. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang terpadu, integratif,
dimana agama menjadi perekat yang menyatuhkan.
3. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang dinamis dan progresif,
karena manusia diciptakan sebagai khalifah di muka bumi.

10
4. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang demokrasi, baik secara
spiritual, sosial, ekonomi, maupun demokrasi politik.
5. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berkeadilan, yang
membentuk semua aspek dari keadilan sosial baik dibidang moral,
hukum, ekonomi, dan politik yang telah ditetapkan dalam aturan
dan kelembagaan yang telah disepakati. 
6. Masyarakat Islami adalah masyarakat yang berwawasan ilmiah,
terpelajar, karena sangat menekankan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
7. Masyakat Islami adalah masyarakat yang disiplin, baik dalam
ibadah maupun muamalah.
8. Masyarakat Islami menentukan pada kegiatan keumatan yang
memiliki tujuan yang jelas dan perencanaan yang sempurna.
9. Masyarakat Islami membentuk persaudaraan yang tangguh,
menekankan kasih sayang anatara sesama.
10. Masyarakat Islami adalah yang sederhana, yang
berkesinambungan.

E.Pengertian dimensi dan karakteristik kehidupan profesi


yang islami
Islam mengandung artikulasi kongkrit dalam gerak dan aktivitas
keseharian. Kebenaran Islam tidak hanya dipidatokan,
diwawancarakan, diseminarkan atau didiskusikan, akan tetapi tampak
dalam wujud keseharian ummatnya. Dalam teologi umat Islam,
memilih Islam sebagai system keyakinan beragama mengandung
harapan untuk keselamatan dan kesejahteraan.Oleh karena itu,
dimensi berislam tidak sekedar untuk indvidu (personal) tetapi juga
bersama-sama dengan sesama manusia melahirkan masyarakat yang
Islami.

11
karakteristik kehidupan profesi yang islami Profesi yang Islami 4
Sifat Nabi yang harus ada dalam diri seorang pengusaha, pengusaha
juga termasuk pada salah satu jenis profesi:
a. Shidiq (Jujur), jujur kepada diri sendiri juga kepada orang lain.
Sifat jujur akan melahirkan sifat keyakinan dan keberanian
untuk menghadapi ujian; apapun bentuknya
b. Amanah (Amanah), sifat amanah mendorong seseorang
bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan
lingkungannya. Keberadaan sifat ini akan membangun kekuatan
diri dan memperbaiki hubungan social.
c. Tablig (Komunikatif), seorang pebisnis harus menjadi
marketing yang hebat, juga harus menjadi seorang pembicara
yang unggul.
d. Fathonah (Cerdik), seorang pebisnis harus memiliki
kemampuan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Lalu, muncullah kreativitas, ide, dan wawasan. Pada akhirnya,
produk atau jasa yang dikeluarkan pun akan menjadi produk
unggul (sempurna). Karena produk yan dihasilkan unggulan,
pelanggan pun senang dan menaruh kepercayaan (trust)

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “model
implemnetasi ajaran islam dalam kehidupan sehari – hari”.

Implikasi atau dampak akibat nilai nilai kegiatan ibadah


sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari karena kegiatan
ibadah sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari karena
kegiatan ibadah mempunyai nilai nilai tersendiri dan dianggap
sebagia tujuan, kewajiban, panutan tanpa ada tujuan tanpa ada
kewajiban tanpa ada panutan.

Kita hidup sekan tidak ada arah yang pasti tidak ada yang
menjamin kebahagian tentram damai dan sejahtera.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepanya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran
bisa berisi kritikan atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://nafi-harahap.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-
karakteristik-masyarakat.html?m=1
https://uin-malang.ac.id/r/140801/implementasi-nilai-islam-
dalam-kehidupan-sehari-hari.html
https://id.scribd.com/doc/169656539/Karakteristik-Keluarga-
Sakinah
https://www.academia.edu/7311986/Urgensi_metode_pembelaj
aran_PAI

14

Anda mungkin juga menyukai