PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI DESA WONOYOSO KECAMATAN PRINGAPUS
KABUPATEN SEMARANG
ARTIKEL
Oleh : Nuke Hermila Zulfah 010115A083
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 2019 Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Nuke Hermila Zulfah Rosalina, M. Imron Rosyidi Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo e-mail :nukehermilaz@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang : Hipertensi merupakan faktor utama penyakit kardiovaskuler
atherosclerotic, gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. Penanganan hipertensi dapat dilakukan dengan penatalaksanaan nonfarmakologi diantaranya seperti terapi dzikir. Kegiatan dzikir melibatkan aktivitas susunan saraf otonom yang mengatur sistem parasimpatis membuat individu tenang dan rileks. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Wonoyoso, Kec. Pringapus Kab. Semarang Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group design. Teknik sampling menggunakan simple random sampling, Populasi penelitian ini adalah 220 penderita hipertensi, dengan jumlah sampel 40 responden di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Instrument penelitian berupa lembar observasi dan sphygmomanometer. Analisis data menggunakan uji statistik Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil dan Simpulan : Hasil penelitian didapatkan hasil tekanan darah sistol pada kelompok intervensi dan kontrol setelah diberikan terapi dzikir nilai p-value 0,002 < 0,05, sedangkan tekanan darah diastole nilai p-value 0,000 < 0,05 yang artinya, terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap tekanan darah pada kelompok intervensi dan kontrol. Saran : Terapi dzikir agar dapat dijadikan terapi nonfarmakologis pendamping terapi farmakologi dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.
Kata Kunci : Terapi dzikir, tekanan darah, hipertensi
Kepustakaan : 54 (2008-2017)
ABSTRACT
Background : Blood Pressure is a primary risk factor for cardiovascular atherosclerosis
disease, heart failure, stroke and kidney failure. To handling hypertension can be done with nonpharmacological threatment such as zikr therapy. Zikr activity involves the activity of autonomic nerves which control the parasympathetic system to calm and relsx a person. Method : This study used Quasy Experiment design with non equivalent layout (pretest and post test) control design. To take sample used simple random sampling method. Total of population was 220 respondents with the samples of 40 respondents in Wonoyoso village Pringapus sub-district Semarang. The instrument of this study used observation paper and manual tension meter. Data analyse in this study used independent t-test and dependent t-test. Result and Conclusion : The result in this study with independent t-test obtained that systole blood pressure in interventsion control groups after getting zikr therapy with p- value 0,002 < 0,05, while diastole blood pressure with p-value 0,000 < 0,05 meaning there was a difference of systole and diastole blood pressure in control and intervention groups. Suggestion : Zikr Therapy can be a nonpharmacological companion to control blood pressure for patients with hypertension.
Keywords : Zikr therapy, blood pressure, hypertension
References : 54 (2008 – 2017)
PENDAHULUAN Hipertensi membawa risiko morbiditas atau
Pravelensi menurut World Health mortalitas premature, yang meningkat dengan Organization (WHO), hampir 1 milyar orang meningkatnya tekanan sistolik dan diastolic diseluruh dunia memiliki tekanan darah (Corwin, 2009). tinggi.Hipertensi adalah salah satu penyebab Penatalaksanaan hipertensi secara umum utama kematian dini diseluruh dunia. Di tahun ada dua yaitu dapat dilakukan secara 2020 sekitar 1,56 milyar orang dewasa akan farmakologi dan non farmakalogi (Soenarta hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh dkk 2015). Penatalaksanaan non-farmakologi hampir 8 milyar orang setiap tahun di dunia dan merupakan pengobatan tanpa obat-obatan yang hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di diterapkan pada penderita hipertensi, dengan kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga cara ini penurunan tekanan darah diupayakan dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan melalui pencegahan dengan menjalani pola menderita hipertensi (WHO, 2015). Menurut hidup sehat seperti, pada penderita hipertensi American Heart Assosiation (AHA), penduduk yang kelebihan berat badan dianjurkan untuk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menurunkan berat badannya sampai batas ideal menderita hipertensi sebanyak 74,5 juta jiwa, dengan cara membatasi makan dan mengurangi namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak makanan berlemak, mengurangi konsumsi diketahui penyebabnya (Pusat Data dan garam, mengurangi konsumsi alcohol, kopi, Informasi Kemenkes RI, 2014). melakukan olahraga yang tidak terlalu berat Menurut data Departemen Kesehatan secara teratur, berhenti merokok, mengelola jumlah kasus penderita hipertensi yang stress dan menggunakan terapi spiritualitas ditemukan di provinsi Jawa Tengah tahun 2016 termasuk dzikir (Depkes, 2010). sebanyak 611.358 orang atau 11,55% Kegiatan dzikir melibatkan aktivitas dinyatakan hipertensi atau tekanan darah tinggi. susunan saraf otonom yang mengatur sistem Pravelensi tertinggi terdapat di Kabupaten parasimpatis (membuat individu tenang, rileks, Demak dan Jepara (100%) diikuti Kota aktivasi denyut jantung, pernapasan, nadi Wonosobo (85,34%), dan Tegal (49,88%). menjadi tenang). Rangsangan saraf otonom Untuk pravelensi hipertensi di Kabupaten yang terkendali akan menyebabkan sekresi Semarang sebanyak (10,76%) dan terus epinefrin dan noreepinefrin oleh medula meningkat setiap tahunnya. Dinas Kesehatan adrenal. Terkendalinya hormone epinefrin dan Kabupaten Semarang menemukan kasus nore epinefrin akan menghambat sngiostensin penyakit jantung dan pembuluh darah pada akibatnya terjadi penurunan denyut jantung, tahun 2011 sebanyak 38.475 kasus, 2012 pembuluh darah melebar, tahanan pembuluh sebanyak 35.023 kasus, 2013 sebanyak 35.294 darah berkurang dan penurunan pompa jantung kasus, 2014 sebanyak 40.896 kasus, dan 2015 sehingga tekanan darah ke aterial jantung sebanyak 41.134 kasus (Dinkes Kabupaten menurun yang selanjutnya dapat menurunkan Semarang, 2015). tekanan darah. Individu yang melakukan dzikir Beberapa faktor yang menyebabkan memiliki tekanan lebih rendah, penurunan hipertensi yaitu faktor gaya hidup, pola makan, denyut jantung, frekuensi pernafasan lebih dan stress dapat meningkatkan tekanan darah. rendah, penurunan denyut jantung, frekuensi Dampak hipertensi akan disadari apabila sudah pernapasan lebih rendah, penurunan hormone terjadi gangguan pada sistem organ seperti kortisol (Pasiak, 2012). gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di kontrol di Desa Wonoyoso, Kec. Pringapus, Desa Wonoyoso, Kec. Pringapus, Kab. Kab. Semarang. Semarang setelah didapatkan data tentang 3. Mengetahui perbedaan tekanan darah pada jumlah penderita hipertensi dari Desa penderita hipertensi sebelum dan sesudah Wonoyoso, yang diperoleh dari hasil diberikan terapi dzikir pada kelompok wawancara dengan Bidan Desa dan kader intervensi di Desa Wonoyoso, Kec. kesehatan, mengatakan bahwa dari 5.753 Pringapus, Kab. Semarang jumlah penduduk di wilayah Desa Wonoyoso 4. Mengetahui perbedaan tekanan darah pada terdapat sekitar 220 orang yang menderita penderita hipertensi sebelum dan sesudah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Menurut diberikan terapi dzikir pada kelompok kader kesehatan yang ada di Desa Wonoyoso, kontrol di Desa Wonoyoso, Kec. Pringapus, upaya yang dilakukan dalam mengatasi tekanan Kab. Semarang darah tinggi adalah dengan melakukan 5. Mengetahui pengaruh terapi dzikir pada sosialisasi tentang makanan yang harus penderita hipertensi pada kelompok dikonsumsi dan yang harus dihindari, serta intervensi dan kelompok control di Desa melakukan pengobatan dengan obat-obatan Wonoyoso, Kec. Pringapus, Kab. Semarang herbal. Menurut Bidan di Desa Wonoyoso, Kec. Pringapus, Kab. Semarang belum pernah METODE PENELITIAN ada mahasiswa yang melakukan penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam sebelumnya. penelitian ini adalah quasi experiment dengan Berdasarkan wawancara pada 5 sampel pendekatan non equivalent (pretest dan penderita hipertensi, untuk menurunkan posttest) control group design. Waktu tekanan darah dengan mengurangi asupan penelitian dilakukan pada 17-24 juni 2019 di garam, mengkonsumsi mentimun dan Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus mengkonsumsi obat-obatan anti hipertensi. Kabupaten Semarang. Populasi dalam Pemeriksaan tekanan darah terhadap 5 sampel penelitian ini adalah penderita hipertensi yang penderita hipertensi tersebut masih tinggi yaitu ada di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus rata-rata 178/92 mmHg, hasil dari yang Kabupaten Semarang, berdasarkan data dari dilakukan oleh 5 sampel penderita hipertensi puskesmas yakni sejumlah 220 orang. Sampel tersebut belum menunjukkan hasil yang baik dalam penelitian ini adalah 40 responden dalam menurunkan tekanan darah. Berdasarkan dengan kelompok kontrol 20 dan intervensi 20 hasil studi pendahuluan diketahui bahwa semua dengan menggunakan teknik simple random responden belum mengetahui terapi dzikir sampling. untuk menurunkan tekanan darah. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah HASIL penelitian “Adakah Pengaruh Terapi Dzikir Analisa Univariat terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penderita Hipertensi di Desa Wonoyoso Berdasarkan Tekanan Darah Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang? Pada Penderita Hipertensi Pada Kelompok Intervensi Tujuan Penelitian 1. Mengetahui gambaran tekanan darah Tekana Pre Post penderita hipertensi sebelum dan sesudah n n Mean SD n Mean SD diberikan terapi dzikir pada kelompok Darah Systole 20 167,7 13,5213 20 159,7 15,4302 intervensi di Desa Wonoyoso, Kec. 5 4 5 3 Pringapus, Kab. Semarang. Diastole 20 94,75 7,69056 20 83,5 7,96373 2. Mengetahui gambaran tekanan darah penderita hipertensi sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwatekanan darah pada kelompok intervensi sebelum diberikan terapi dzikir memiliki nilai Diastol i 25000 mean sebesar 167,75 dengan standar deviasi Kontrol 20 2,5000 sebesar 13,52134, sedangkan tekanan darah systole sesudah diberikan terapi dzikir Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat mengalami penurunan dengan nilai mean bahwa tekanan darah sistol sesudah diberikan 159,75 mmHg dengan standar deviasi sebesar terapi dzikir pada kelompok intervensi 15,43023. Untuk tekanan darah diastol sebelum diperoleh nilai mean selisih sebesar 8,000, diberikan terapi dzikir memiliki rata-rata sebesar 94,75 mmHg dengan standar deviasi Sedangkan tekanan darah sistol sesudah sebesar 7,69056. Sedangkan tekanan darah diberikan terapi dzikir pada kelompok kontrol diastole setelah diberikan terapi dzikir didapatkan hasil mean selisih sebesar 1,000. mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar Kemudian hasil dari t-hitung sistol kedua 83,5 mmHg dengan standar deviasi sebsar kelompok sebesar -3,302 dengan p-value 7,96373. sebesar 0,002 < 0,05. Maka dapat dikatakan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi bahwa ada pengaruh tekanan darah sistol Berdasarkan Tekanan Darah sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok Pada Penderita Hipertensi Pada intervensi dan kontrol. Kelompok Kontrol Tekanan Pre Post Sedangkan, tekanan darah diastol Darah n Mean SD n Mean SD sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok Systole 20 177,25 15,43023 20 176 15,69445 intervensi diperoleh nilai mean selisih sebesar Diastole 20 101,75 12,27696 20 99,25 11,03523 11,25000, sedangkan tekanan darah diastol Berdasarkan tabel 4.2, diketahui sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok bahwatekanan darah pada kelompok kontrol kontrol didapatkan hasil mean selisih sebesar sebelum diberikan terapi dzikir memiliki nilai 2,5000. Kemudian hasil dari t-hitung diastol mean sebesar 177,2 dengan standar deviasi kedua kelompok sebesar -5,176 dengan p-value sebesar 15,43023. Sedangkan tekanan darah sebesar 0,000 < 0,05. Maka dapat dikatakan systole sesudah diberikan terapi dzikir bahwa ada pengaruh tekanan darah diastol didapatkan nilai mean sebesar dengan standar deviasi sebesar 15,69445. Untuk tekanan darah sesudah diberikan terapi dzikir pada kelompok diastole sebelum diberikan terapi dzikir intervensi dan kontrol. memiliki nilai mean sebesar 101,75 mmHg dengan standar deviasi sebesar 12,27696. PEMBAHASAN Sedangkan tekanan darah diastole setelah standar deviasi sebesar 15,69445. diberikan terapi didapatkan nilai mean sebesar Hipertensi adalah di definisikan sebagai 99,25 dengan standar deviasi sebsar 11,03523. tekanan darah tinggi persisten dimana tekanan Tabel 4.5 Hasil Uji Menggunakan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan Independent T Test Tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut Darah Sesudah Diberikan usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan Terapi Dzikir Pada Penderita sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 Hipertensi Di Desa Wonoyoso mmHg (Smeltzer & Bare, 2013). Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Analisa Bivariat Kelomp n Mean t- p- Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Tekanan ok Selisih hitung value darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Post Intervens 20 8,000 -3,302 0,002 Wonoyoso, Kec. Pringapus, Kab.Semarang Sistol i Kontrol 20 1,000 Untuk mengetahui pengaruh sebelum Post Intervens 20 11, -5,176 0,000 dan sesudah diberikan terapi dzikir pada penderita hipertensi menggunakan uji statistik independent t-test. Hasil analisis uji pada kelompok intervensi diperoleh nilai mean independent t-test mendapatkan hasil nilai selisih sebesar 11,25000, sedangkan tekanan tekanan darah sistol sesudah diberikan terapi darah diastol sesudah diberikan terapi dzikir dzikir pada kelompok intervensi diperoleh nilai pada kelompok kontrol didapatkan hasil mean mean selisih sebesar 8,000, sedangkan tekanan selisih sebesar 2,5000. Kemudian hasil dari t- darah sistol sesudah diberikan terapi dzikir hitung diastol kedua kelompok sebesar -5,176 pada kelompok kontrol didapatkan hasil mean dengan p-value sebesar 0,000 < 0,05. Maka selisih sebesar 1,000. Kemudian hasil dari t- dapat dikatakan bahwa ada pengaruh tekanan hitung sistol kedua kelompok sebesar -3,302 darah sistol sesudah diberikan terapi dzikir dengan p-value sebesar 0,002 < 0,05. Hal ini pada kelompok intervensi dan kontrol. menunjukkan bahwa ada pengaruh tekanan Dalam penelitian ini menurut data yang darah sistol sesudah diberikan terapi dzikir telah diolah tekanan darah sesudah antara pada kelompok intervensi dan kontrol. kelompok intervensi dan kelompok kontrol Hal ini juga didukung oleh penelitian terdapat perbedaan. Hal ini mungkin saja Didit (2011) tentang pengaruh terapi dzikir disebabkan oleh penelitian yang dilakukan terhadap respon fisiologis dari kecemasan pada terlalu singkat (dilakukan hanya 5 hari) dengan pasien sebelum operasi di Rumah Sakit Haji responden yang sedikit (masing-masing Jakarta, didapatkan hasil bahwa kecemasan kelompok 20 responden), dan beban pikiran menurun yang bisa dinilai dari perubahan atau stress yang mempengaruhi responden tekanan darah, nadi dan pernafasan. Penelitian sehingga didapatkan hasil penurunan dari lainnya dilakukan oleh Retnowati (2013) tekanan darah sistolik maupun diastolik terhadap pasien hipertensi dengan sebelum dan sesudah intervensi tidak terlalu mengkombinasikan metode relaksasi nafas signifikan. dalam dan meditasi dzikir, di dapatkan bahwa Sejalan dengan penelitian yang terjadi perbedaan perubahantekanan darah yang dilakukan oleh Olivia dkk (2017) mengenai signifikan antara kelompok kontrol dan efektivitas pelatihan dzikir dalam kelompok intervensi (p < 0,05). meningkatkan ketenangan jiwa pada penderita Dzikir memiliki daya relaksasi yang hipertensi menunjukkan hasil terdapat dapat mengurangi ketegangan dan perbedaan tingkat ketenangan jiwa pada mendatangkan ketenangan jiwa. Setiap bacaan responden penelitian setelah diberikan dzikir mengandung makna yang sangat pelatihan relaksasi dzikir. Hasil uji beda mendalam yang dapat mencegah timbulnya wilcoxon rank test skor Z = -2,673 dan p= ketegangan. Setiap bacaan dzikir mengandung 0,008 (p<0,05) menunjukkan adanya perbedaan makna suatu pengakuan percaya dan yakin yang signifikan ketenangan jiwa pada hanya kepada Allah swt. Individu yang responden penelitian antara sebelum pemberian memiliki spiritual yang tinggi memiliki pelatihan dzikir dan setelah pemberian keyakinan yang kuat hanya kepada Allah dan pelatihan dzikir. Berdasarkan skor rata-rata dengan keyakinan ini dapat menimbulkan ketenangan jiwa pada responden antara kontrol yang kuat dan dapat mengarahkan sebelum dan sesudah pelatihan dzikir individu ke arah yang positif (Anggraini dan menunjukkan peningkatan dari 78,56 menjadi Subandi, 2014). 98,33. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan Hasil penelitian juga menunjukkan hasil dzikir memiliki pengaruh terhadap peningkatan analisis uji independent t-test pada tekanan ketenangan jiwa sehingga menurunkan angka darah diastol setelah diberikan terapi dzikir tekanan darah responden kontrol. KESIMPULAN Kecemasan Pada Pasien Preoperasi Ada pengaruh yang signifikan terapi dzikir Di RS Haji Jakarta [skripsi]: terhadaps penurunan tekanan darah pada Perpustakaan Fakultas Ilmu penderita hipertensi di Desa Wonoyoso Kec. Keperawatan UMJ; Pringapus Kab. Semarang Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah .2016. SARAN Profil Kesehatan Provinsi Jawa 1. Bagi Penderita Hipertensi Tengah tahun 2016.[Diakses 12 Sebaiknya masyarakat (keluarga pasien) Desember 2018], dari hipertensi untuk menerapkan terapi dzikir http://www.depkes.go.id/resources/do untuk membantu penurunan tekanan darah wnload/profil/PROFIL_KES_PROVI sebagai terapi non farmakologi. NSI_2016/13_Jateng_2016.pdf 2. Bagi Institusi Sebaiknya institusi menggunakan hasil Finaldiansyah, R. 2016. Pengaruh Dzikir penelitian ini untuk tambahan materi di Terhadap Penurunan Tekanan Darah dalam perkuliahan keperawatan mengenai Pada Usia Pertengahan Di Wilayah penanganan pasien hipertensi dengan Kerja Upk Puskesmas Kampung memberikan alternative pengobatan non Dalam Kecamatan Pontianak Timur. farmakologi pada saat di lahan. Universitas Tanjungpura Pontianak 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan Olivia, D. K., Kusprayogi, Y., Nashori, F. penelitian lanjutan dari penelitian ini, 2017. Efektivitas Pelatihan Dzikir dengan lebih banyak meneliti variabel yang dalam Meningkatkan Ketenangan Jiwa lain untuk mengatasi tekanan darah pada pada Lansia Penderita Hipertensi. penderita hipertensi. Penelitian ini dapat PSYMPATHIC : Jurnal Ilmiah digunakan sebagai salah satu referensi atau Psikologi, Volume 4, Nomor 1, 2017: gagasan ide dalam melakukan penelitian 55-66 terkait dengan penanganan penderita Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI hipertensi dengan menggunakan metode .2014.Infodatin Hipertensi. Jakarta: penelitian non farmakologi yang lain. Kemenkes RI DAFTAR PUSTAKA Pasiak, T. 2012. Tuhan Dalam Otak Manusia: . Mewujudkan Kesehatan Spiritual Alfiyanto, S. 2017. Pengaruh Dzikir Asmaul Berdasarkan Neurosains. Bandung: Husna Terhadap Penurunan Hipetensi PT Mizan Pustaka pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. Rahmadani, E.S. 2010. Hipertensi Pada Klien Jurnal Keperawatan Sekolah Tinggi yang Obesitas Ilmu Kesehatan Muhammadiyah http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 Samarinda 3456789/21596/.../Chapter%2011.pdf. Anggraini. , W. N. ,& Subandi. 2014. Pengaruh Sari, A.E. (2015). Pengaruh Pengamalan Terapi Relaksasi Dzikir untuk Dzikir terhadap Ketenangan Jiwa di Menurunkan Stress pada Penderita Majlisul Dzakirin Kamulan Durenan Hipertensi Essencial. Jurnal Intervensi Trenggalek, Skripsi, Jurusan Tasawuf Psikologi. 6 (1), 81-102. Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Corwin. 2009. Hipertensi. Jakarta: EGC Islam Negeri Tulungagung. Didit, Lukito. A. 2011. Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Respon Fisiologis Dari Smeltzer, S. C., Bare, B., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. 2010. Brunner &Suddarth’s Textbook of Medical- Surgical Nursing (12nd Edition ed.). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Wong, et al. 2015.Aspc Manual Of Preventive
Cardiology. Demos Medical Publishing e-book ISBN: 9781617051418