Tugas Pemetaan
Tugas Pemetaan
Daerah-daerah DAS
Macam-macam DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang
memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila
terjadinya hujan di daerah hulu.
DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil.
Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
Bentuk-bentuk DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan
berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream.
Memiliki topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.
Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari
berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam
untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang
terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu
sekuensial dan berurutan.
Garis ini disebut dengan garis kontur yaitu garis yang menghubungkan daerah dengan
ketinggian sama. Dengan begitu peta ini dapat dengan mudah mengetahui ketinggian suatu
tempat. Yang kemudian akan memudahkan kita untuk memperkirakan kecuraman maupun
kemiringan suatu lereng.
Garis kontur adalah komponen peta yang tidak bisa lepas dari peta topografi. Karena
garis ini akan menghubungkan dua segmen garis yang berhubungan satu sama lain. Meski
demikian, garis ini tidak berpotongan.
Semua jenis peta pasti memiliki ciri dan karakteristik khusus yang berbeda-beda.
Peta topografi tidak dapat memberikan informasi yang sangat banyak. Dimana informasi
yang disampaikan hanya sebatas tinggi rendahnya bentuk permukaan bumi serta
kenampakan alamnya saja. Berikut ini karakteristik yang dimiliki peta topografi :
1. Tidak Berwarna-Warni
Peta topografi sangat berbeda dengan peta umum yang memperlihatkan warna hijau,
kuning maupun coklat. Peta ini tidak kaya akan warna dengan kata lain warnanya hanya
sedikit. Hal ini dikarenakan fungsi pokok dari peta tersebut adalah hanya untuk kontur tanah
saja. Sehingga garis-garis kontur harus tercetak jelas agar pembaca dapat memahami
dengan betul.
Peta topografi sendiri menggunakan skala besar dikarenanan disesuaikan dengan informasi
yang diberikan. Karena peta ini bertujuan untuk menginformasikan tentang kontur tanah.
Tidak hanya itu, dalam pembuatannya, proses gambar harus dilakukan secara teliti agar
konsumen dapat melihat keadaan topografi tanah dengan jelas.
Garis ini merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang saling berhubungan tanpa
adanya perpotongan. Hal ini menunjukkan titik elevasi atau titip pada peta topografi agar
kita mengetahui dengan jelas keadaan pada wilayah yang dimaksud.
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak,
seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan
variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi.
4. Peta Struktur
5. Peta Isopach
6. Peta Fotogeologi
Peta yang dibuat berdasarkan pada interpretasi dari foto udara. Peta
ini harus diberdasarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
7. Peta Hidrogeologi
Peta yang menunjukkan kondisi air tanah yang terdapat pada daerah
yang dipetakan. Peta ini dapat diketahui juga lapisan kedap air dan
tidak kedap air.
1. Judul Peta
Judul peta ini menggambarkan informasi yang terdapat di sebuah
peta. Biasanya judul peta terletak di samping atau bawah jika
mengikuti standar Badan Informasi Geospasial. Judul peta ditulis
menggunakan huruf kapital.
2. Legenda
3. Skala
4. Garis Astronomis
5. Garis Kontur
6. Tahun Pembuatan
7. Deklinasi
1. Singkatan Huruf
2. Tata Warna
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu
atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 2.000 km2″
5. PETA ADMINISTRASI