Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

EKUITAS DAN SISA HASIL USAHA KOPERASI

Dosen Pengampu: Bq. Andriani Ulfa, SE., M.Ak

OLEH :

NAMA : DELSY ADEN PURNAMA

NIM : A0C018032
pengertian ekuitas adalah besarnya hak residual atau kepentingan
pemilik entitas terhadap aset entitas tersebut setelah dikurangi semua
kewajiban dalam neraca.

Arti ekuitas dapat juga didefinisikan sebagai modal atau kekayaan suatu
entitas, yaitu selisih jumlah aktiva (aset) dikurangi dengan pasiva
(kewajiban). Jadi, pada prinsipnya ekuitas adalah kekayaan bersih yang
berasal dari investasi pemilik dan juga dari hasil kegiatan usaha
perusahaannya.

Jenis-Jenis Ekuitas

Pada suatu entitas yang berbentuk perseroan, terdapat lima jenis ekuitas.
Mengacu pada pengertian ekuitas, adapun jenis-jenis ekuitas adalah
sebagai berikut:

1. Akun Penambah Ekuitas

Akun penambah ekuitas dapat dibagi 2 macam, yaitu Laba Ditahan dan
Modal Disetor. Kedua akun ini nantinya akan dijelaskan pada laporan
perubahan ekuitas dan merupakan unsur penambah ekuitas.

2. Modal Disetor

Modal disetor adalah besarnya uang yang disetorkan oleh pemegang


saham. Modal disetor dapat kelompokkan menjadi dua, yaitu:

 Modal Saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar.


 Agio/ Disagio Saham, yaitu selisih antara setoran pemegang
saham dengan jumlah nominal saham. Agio merupakan selisih di
atas nominal, sedangkan Disagio merupakan selisih di bawah
nominal.

3. Pendapatan

Pendapat (revenues) adalah laba suatu entitas yang memberikan


penambahan nilai perusahaan pada periode pencatatan. Dalam hal ini
pendapatan adalah laba ditahan yang dipakai untuk melakukan ekspansi
entitas sehingga dapat memperbesar aset entitas tersebut.
4. Akun Pengurang Ekuitas

Ini adalah kebalikan dari akun penambah ekuitas. Terdapat dua akun
pengurang ekuitas, yaitu pengambilan pribadi dan biaya. Kedua akun
pengurang ini akan dinyatakan sebagai pengurang ekuitas dengan saldo
nominal di bagian debit pada laporan.

5. Pengambilan Pribadi

Ini adalah pengambilan modal yang dilakukan oleh pemilik. Jika


perusahaan sudah berbentuk perseroan, maka pengambilan
pribadi (prive) hanya dapat dilakukan bila disetujui oleh dewan komisaris.

6. Beban/ Pengeluaran

Beban/ pengeluaran adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh entitas


untuk kegiatan operasionalnya dalam menghasilkan barang atau jasa. Pada
laporan ekuitas beban dan pendapatan tidak tercantumkan secara
langsung, namun dalam bentuk laba atau rugi.

 Ekuitas Koperasi Modal anggota


Istilah modal dalam pengertian ini cenderung sebagai sumber
pembelanjaan usaha dari setoran anggota.Simpanan Pokok, sejumlah nilai
uang tertentu yang harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota.
Tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi anggota
koperasi.Simpanan Wajib, sejumlah simpanan tertentu yang harus
dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya
sebulan sekali. Dapat diambil kembali dengan cara yang diatur lebih lanjut
dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan keputusan rapat
anggota.Simpanan Sukarela, sejumlah tertentu yang diserahkan oleh
anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas kehendak sendiri
sebagai simpanan. Simpanan sukarela tidak dapat dikelompokkan sebagai
modal koperasi karena tidak permanen (dapat ditarik sewaktu-waktu oleh
anggota).
 Ekuitas KoperasiModal sumbangan, sejumlah uang atau barang modal
yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat.Tidak dapat dibagikan kepada anggota koperasi
selama koperasi belum dibubarkan.Modal penyertaan, sejumlah uang atau
barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh
pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan demi
meningkatkan usaha koperasi.Modal penyetaraan partisipasi anggota,
kelebihan setoran simpanan pokok dan wajib dari anggota baru, di atas
nilai nominal simpanan pokok dan wajib dari anggota pendiri.
Ekuitas KoperasiSisa Hasil Usaha (SHU) periode berjalan, selisih
antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dan
pengorbanan (beban) yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan
itu, yang belum dialokasikan ke berbagai dana.Akun ini hanya akan muncul
dalam laporan keuangan bulanan.Dalam laporan keuangan tahunan,
setelah koperasi membuat ayat jurnal penutup serta mengalokasikan SHU
ke Dana-dana dan Cadangan, akun SHU Periode Berjalan tidak disajikan
lagi.
 Ekuitas KoperasiCadangan, bagian dari sisa hasil usaha yang disisihkan
sesuai anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota.Bagian dari SHU yang
ditahan koperasi, dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi
atau menutup kerugian yang mungkin timbul di masa mendatang.Jika
koperasi dibubarkan, cadangan tidak dapat dikembalikan kepada anggota
koperasi tetapi harus diberikan kepada koperasi atau badan usaha lain
yang memiliki azas dan tujuan yang sama dengan koperasi tersebut.
 Setoran dan Penarikan Ekuitas Anggota
Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan ekuitas koperasi harus dicatat
secara terinci mengenai jenis ekuitas koperasi yang sedang
ditransaksikan.Jika merupakan transaksi setoran simpanan pokok anggota,
harus menggunakan akun Simpanan Pokok di sisi kredit.Jika merupakan
transaksi setoran simpanan wajib anggota, harus dicatat dan menggunakan
akun Simpanan Wajib di sisi kredit.

SHU diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian. Dalam Pasal 45 dijelaskan bahwa:

 Sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang


diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
 Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh setiap anggota
dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan lain dari koperasi
sesuai dengan keputusan rapat anggota.
 Besarnya pemupukan dana cadangan ditetapkan dalam rapat
anggota. Sisa hasil usaha koperasi berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk anggota dan non-anggota.
 Penggunaan SHU antara lain untuk dana cadangan, pendidikan
koperasi, dana sosial, dan dibagikan kepada anggota berdasarkan jasa yang
disumbangkan kepada koperasi. Selengkapnya, penggunaan SHU tersebut
ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
(AD dan ART) yang diputuskan melalui rapat anggota.

Dikutip dari Sumber Belajar Kemdikbud, persentase besarnya alokasi


pembagian SHU ditentukan dalam AD/ART yang diputuskan dalam rapat
anggota.

Perincian pembagiannya harus disesuaikan dengan ketentuan yang


ditetapkan menurut anggaran dasar koperasi.

Perhitungan pembagian SHU koperasi anggota bisa dilakukan jika


beberapa syarat berikut terpenuhi:

 SHU total koperasi pada satu tahun buku


 Persentase SHU anggota
 Total transaksi usaha
 Total simpanan semua anggota
 Jumlah simpanan per anggota
 Bagian SHU untuk simpanan anggota
 Bagian SHU untuk transaksi usaha
 Total seluruh transaksi usaha

Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Dana-dana


Selisih antara penghasilan yang diterima selama periode tertentu dan
pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu disebut
dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).SHU (dikurangi berbagai beban usaha)
dibagikan kepada para anggota sesuai perimbangan jasanya masing-
masing.Jasa anggota diukur dari jumlah kontribusi dan jumlah modal
masing- masing anggota terhadap pembentukan SHU ini.Ukuran kontribusi
berupa:jumlah transaksi anggota dengan koperasi selama periode
tertentusaldo modal anggota dalam koperasi (simpanan pokok dan
simpanan wajib).
 Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Dana-dana
Alokasi sisa hasil usaha suatu koperasi secara umum dapat dirinci sebagai
berikut:Sisa Hasil Usaha untuk anggota atau Dana anggota, bagian SHU
yang dikembalikan kepada anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya.
Jasa yang diberikan kepada koperasi dibagi menjadi:Jasa ModalJasa
PenjualanJasa PembelianBunga Simpanan SukarelaCadangan koperasi,
akumulasi SHU yang disisihkan untuk koperasi dan akan digunakan untuk
menutup kerugian yang mungkin terjadi di masa mendatang, selain untuk
pengembangan usaha. Bukan milik anggota sehingga tidak boleh dibagikan
kepada anggota.
 Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Dana-dana
Alokasi sisa hasil usaha suatu koperasi secara umum dapat dirinci sebagai
berikut:Dana-dana, bagian dari SHU koperasi yang oleh undang-undang
harus disisihkan untuk berbagai kegunaan, misalnya:Dana Pengurus, bonus
untuk pengurus koperasi atas waktu, tenaga, dan pikirannya dalam
mengelola koperasi. Sebelum dibagikan, merupakan utang koperasi kepada
pengurus.Dana Pegawai, bonus untuk pegawai koperasi atas waktu, tenaga,
dan pikirannya dalam menjalankan aktivitas koperasi sehari-hari. Sebelum
dibagikan, merupakan utang koperasi kepada pegawai.Dana Pendidikan,
dialokasikan untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi, pengurus
koperasi, pegawai koperasi, atau pihak-pihak lain yang dipandang perlu
menerima bantuan dana pendidikan.
 Sisa Hasil Usaha (SHU) dan Dana-dana
Alokasi sisa hasil usaha suatu koperasi secara umum dapat dirinci sebagai
berikut:Dana-dana, bagian dari SHU koperasi yang oleh undang-undang
harus disisihkan untuk berbagai kegunaan, misalnya:Dana Pembangunan
Daerah Kerja, dialokasikan untuk memberikan sumbangan pembangunan
di wilayah koperasi beroperasi. Dana ini merupakan kewajiban koperasi
kepada masyarakat.Dana Sosial, dialokasikan untuk berbagai kegiatan
sosial di lokasi koperasi tersebut beroperasi. Dana ini merupakan
kewajiban koperasi kepada masyarakat.
 Metode Pembagian SHUPasal 5, ayat 1-c, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 25 Tahun 1992, menyatakan:Pembagian sisa hasil usaha
(SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-
masing anggota.Dalam pasal 5 ayat 1-d disebutkan:Pemberian balas jasa
terhadap modal diberikan secara terbatas.Dalam pasal 45 ayat 2 Undang-
undang yang sama juga disebutkan:SHU, setelah dikurangi cadangan, akan
dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan
masing-masing anggota kepada koperasi, serta digunakan untuk keperluan
pendidikan perkoperasian dan keperluan lain sesuai keputusan rapat
anggota.

Anda mungkin juga menyukai