PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Narkoba adalah kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan
berbahaya, yang berpengaruh pada kerja tubuh, terutama otak. Satu sisi
narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan,
pelayanan kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, di sisi
lain dapat menimbulkan ketergantungan apabila dipergunakan tanpa adanya
pengendalian.
Narkoba adalah bahan atau zat atau obat yang bila masuk ke dalam
tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf
pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap narkoba. Penyalahgunaan narkoba adalah
penggunaan salah satu atau beberapa jenis narkoba secara berkala atau
teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan
fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
b. Rumusan Persoalan
Dari permasalahan tersebut di atas dan guna menjawab
permasalahan, maka dirumuskan dalam persoalan-persoalan,
kemudian yang menjadi pokok-pokok persoalan dalam
permasalahan tersebut yang perlu dibahas adalah :
1) Masih kurangnya anggota Satgas Polres X Dittipidnarkoba Polri
guna pemberantasan jaringan Narkoba.
2) Belum terpenuhinya dukungan sarana prasarana yang
dibutuhkan guna proses pemberantasan jaringan Narkoba.
3) Sistem dan metode anggota penyelidik pada Satgas Polres X
Dittipidnarkoba Polri yang diterapkan selama ini belum efektif
3. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penulisan Karya tulis terapan ini dibatasi
pada upaya untuk mengoptimalkan kemampuan penyelidik Satgas
Polres X Dittipidnarkoba Polri guna pemberantasan jaringan Narkoba
ditinjau dari aspek SDM, Sarana Prasarana serta metode yang
diterapkan dalam pelaksanaan tugas, sehingga terwujud penyelidik
yang profesional dalam memberantas pengedaran dan
penyalahgunaan narkoba.
4. Dasar Penulisan
a. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 2502 / XII / 2019 tentang Program
Pendidikan dan Pelatihan Polri T.A. 2020;
b. Surat Perintah Kasetukpa Nomor : Sprin / 80 / II / DIK.2.2 / 2020 tanggal
11 Pebruari 2020 tentang penunjukan personel Setukpa Lemdiklat Polri
sebagai Panitia Penyelenggara Pembukaan Pendidikan Sekolah
Inspektur Polisi (SIP) Angkatan ke-49 T.A. 2020; dan
c. Surat Perintah Kasetukpa Nomor : Sprin / 48 / II / DIK.2.2 / 2020 tanggal
28 Pebruari 2020 tentang penunjukan personel Setukpa Lemdiklat Polri
sebagai Tenaga Pendidik bagi siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP)
Angkatan ke-49 T.A. 2020.
7. Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Permasalahan dan Persoalan
a. Permasalahan
b. Persoalan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar Penulisan
5. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
b. Tujuan
6. Metode dan Pendekatan
a. Metode
b. Pendekatan
7. Sistematika
8. Pengertian-pengertian
BAB II PEMBAHASAN
9. Kondisi Awal
10. Faktor yang mempengaruhi
a. Internal
1) Kekuatan
2) Kelemahan
b. Eksternal
1) Peluang
2) Kendala
11. Kondisi yang diharapkan
12. Upaya-upaya yang Dilakukan
8. Pengertian – Pengertian
a. Optimalisasi
Dapat diartikan sebagai suatu bentuk mengoptimalkan
sesuatu hal yang sudah ada, ataupun merancang dan membuat
sesusatu secara optimal
b. Kemampuan
Kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian
terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang.
c. Kinerja
Sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan,
kemampuan kerja (tentang peralatan).
d. Penyelidikan
Adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan
menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana
guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan
menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
e. Satuan Tugas (SATGAS)
Sebuah unit atau formasi yang dibentuk untuk mengerjakan
tugas tertentu. Satuan Tugas pertama kali diperkenalkan oleh
Angkatan Laut Amerika Serikat, istilah ini sekarang telah menjadi
istilah standar NATO.
f. Direktorat
Bagian dari departemen yang tugasnya mengurus suatu
bidang tertentu, dikepalai oleh seorang direktur.
g. NARKOBA
Singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"NARKOBA", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang
merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
h. Tindak Pidana Narkoba (Tipidnakor)
Serangkaian perbuatan terlarang oleh undang undang, dan
tercela dalam kaitan dengan kegiatan pemakaian dan peredaran
atau perdagangan penggunaan obat atau zat kimia yang berfungsi
menurunkan tingkat kesadaran ingatan atau fisik bahkan
menimbulkan masalah dan gangguan kesehatan kejiwaan
seorang, dalam situasi dan kondisi tertentu yang telah terjadi,
karenanya dapat dikenakan sanksi fisik maupun moral bahkan
perampasan kekayaan bagi pelakunya.
i. Memberantas
Membasmi atau memusnahkan.
j. Peredaran
Peralihan (pergantian) dr keadaan yg satu ke keadaan yg
lain yang berulang- ulang seakan-akan merupakan suatu
lingkaran.