Anda di halaman 1dari 16

PENELITIAN PENGEMBANGAN

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARABi

Oleh: Moh. Ainin


(Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang)

Abstrak:
Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana model penelitian pengembangan
dalam pembelajaran bahasa Arab. Selain membedakan penelitian dan penelitian
pengembangan pendidikan, penulis juga menguraikan urgensi penerapan model
penelitian ini dalam pembelajaran bahasa Arab. Dengan jenis produk yang berupa
alat peraga, media pembelajaran elektronik, bahan ajar, model pembelajaran,
instrumen assessment, dan produk pembelajaran berbasis komputer, ada usaha untuk
membangkitkan minat para peneliti muda untuk melakukan model penelitian ini dan
mengembangkan temuan atau produknya demi kemajuan pembelajaran bahasa Arab
ke depan.

Kata Kunci:
Penelitian Pengembangan, Uji Produk, Pembelajaran Berbasis Komputer

A. PENELITIAN PENGEMBANGAN, pembelajaran seperti ini kurang dapat


MENGAPA? meningkatkan kompetensi peserta didik
Pembelajaran bukanlah suatu sesuai yang diharapkan. Jika kompetensi
aktivitas yang bersifat rutin dan stagnan. tersebut dicapai, maka kompetensi yang
Akan tetapi, ia merupakan proses yang ada lebih bersifat kognitif, sedangkan
dinamis, kreatif, inovatif, dan progresif. kompetensi afektif dan psikomotorik relatif
Pembelajaran yang bersifat rutin dan kecil. Sebaliknya, apabila pembelajaran
stagnan akan menghasilkan suatu model dipandang sebagai suatu aktifitas yang
pembelajaran yang monoton, deterministik dinamis, kreatif, dan inovatif. Model
atau fatalistik. Model pembelajaran seperti pembelajaran seperti ini akan
ini berdampak pada rendahnya kualitas menghasilkan pembelajaran yang
pembelajaran, baik dari aspek proses berkualitas, baik dari proses maupun hasil.
maupun hasil. Dari aspek proses, model Untuk menghasilkan model
pembelajaran ini kurang atau tidak pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
melibatkan peserta didik dalam aktivitas progresif, maka upaya menginovasi dan
belajar, baik di dalam kelas maupun di luar mengkreasi pembelajaran secara berke-
kelas. Dalam posisi seperti ini, peserta lanjutan menjadi penting. Dalam konteks
didik dipandang sebagai objek belajar inilah penelitian pengembangan
bukan sebagai subjek belajar yang merupakan solusi yang sistematis, objektif,
seharusnya terlibat aktif dalam aktifitas dan komprehensif untuk dijadikan dasar
pembelajaran. Dari aspek hasil, model dalam menghasilkan suatu pembelajaran
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

yang berkualitas seiring dengan betapa inferioritas keberadaan bahasa


perkembangan ilmu pengetahuan dan Arab di sekolah. Bahasa Arab bukan lagi
teknologi. dipandang sebagai bahasa yang modern,
Dalam konteks pembelajaran inklusif, dan bergengsi, melainkan di-
bahasa Arab, upaya menginovasi dan pandang sebagai bahasa yang hanya
mengkreasi pembelajaran merupakan dipelajari pada komunitas ekslusif saja, mi-
ijtihad yang harus diperjuangkan. salnya untuk siswa pesantren (pesantren
Ditengarai, bahwa sistem pembelajaran salafiyah) saja yang tidak perlu mempe-
bahasa Arab yang digunakan di sekolah roleh sentuhan teknologi pembelajaran.
maupun di madrasah masih belum Berpijak pada uraian di atas,
mengarah pada penggunaan bahasa Arab penelitian pengembangan merupakan
sebagai alat komunikasi, melainkan lebih solusi yang tepat untuk memecahkan
berbasis pasa pengenalan bentuk-bentuk permasalahan di atas. Berbagai penelitian
kaidah bahasa Arab yang lepas dari pengembangan yang telah dilakukan oleh
konteks. Selain itu, jarang sekali guru berbagi pihak, misalnya mahasiswa penyu-
menggunakan media pembelajaran—baik sun tesis maupun disertasi
media elektronika maupun non-elektronika- mengindikasikan bahwa produk-produk
-yang dapat merangsang siswa untuk inovatif dan kreatif pembelajaran sebagai
termotivasi belajar bahasa Arab. Berda- hasil pengembangan dapat meningkatkan
sarkan pengamatan langsung penulis, ada proses dan hasil belajar siswa. Produk
suatu sekolah yang secara institusional yang dimaksud dapat berupa model
sangat mendukung pembelajaran bahasa pembelajaran, media pembelajaran, bahan
Arab, di sekolah tersebut tersedia labo- ajar, model instrument penilaian, software
ratorium bahasa, tape recorder, dan computer untuk pembelajaran, dan
perlatan penunjang lainnya, tetapi guru peralatan pembelajaran lainnya.
bahasa Arab tidak tersentuh hatinya untuk
memanfaatkannya secara maksimal B. PENGERTIAN PENELITIAN
karena guru yang bersangkutan masih PENGEMBANGAN
gagap teknologi. Akhirnya, sarana dan Istilah penelitian pengembangan
peralatan tersebut hanya dimanfaatkan merupakan padanan makna dari kata
oleh guru bahasa asing lainnya yang Research dan Development yang dalam
kreatif-inovatif. Dia mengajarkan bahasa bahasa Arabnya disebut dengan al-Bahts
Arab secara apa adanya, tanpa ada at-Tathwiry. Menurut Borg dan Gall,1
sentuhan media dan gaya mengajar yang penelitian pengembangan adalah suatu
menarik dan menyenangkan. desain penelitian yang bertujuan untuk
Pembelajaran kering dari aktifitas mengembangkan dan memvalidasi produk
pemerolehan bahasa yang menekankan pendidikan. Penggunaan produk
pada kegiatan komunikasi. Kondisi
pembelajaran seperti ini berdampak pada 1
Walter. R. Borg, and Meredith D. Gall,
pemebentukan opini dalam diri siswa 1983. Educational Research; an Introduction, New
York and London, Longman Inc.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
96
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

and new or enhanced models that govern their


pendidikan menurut mereka bukan saja development”.
4

terbatas pada pengembangan bahan ajar, Di sinilah letak perbedaan antara


misalnya buku teks, film-film pembelajaran, penelitian eksperimental dan
tetapi juga pengembangan prosedur dan pengembangan. Apabila penelitian
proses pembeajaran, misalnya metode dan pengembangan bukan untuk menguji teori,
pengorganisasian pembelajaran. Bahkan maka penelitian eksperimen dimaksudkan
menurut penulis, produk pembelajaran untuk menguji teori. Dalam
yang dikembangkan juga bisa berupa implementasinya, penelitian
perencanaan pembelajaran (kurikulum dan pengembangan berangkat dari
silabus), tetapi bisa berupa instrumen permasalahan pembelajaran di kelas yang
asesmen dan lain sebagainya. Tahapan- membutuhkan sentuhan inovasi baik
tahapan dari proses penelitian berupa produk perangkat lunak maupun
pengembangan ini biasanya mengacu keras sebagai solusi alternatif. Oleh karena
pada apa yang disebut dengan R & D itu, tujuan penelitian pengembangan pada
cycle.2 dasarnya adalah untuk menghasilkan
Soenarto mengemukakan bahwa produk kreatif-inovatif untuk meningkatkan
R&D ini digunakan untuk mengatasi kualitas pembelajaran dan menghasilkan
masalah pendidikan, meningkatkan produk kreatif-inovatif untuk memecahkan
efektivitas Proses Belajar Mengajar (PBM) permasalahan pembelajaran. Sependapat
di kelas/laboratorium, dan bukan untuk dengan hal ini, Richey dan Klien
3
menguji teori. Menurut Richey dan Klien, menyatakan bahwa penelitian
tujuan penelitian pengembangan adalah pengembangan merupakan perpaduan
untuk memperkuat dasar-dasar empirik desain penelitian kuantitatif dan kualitatif.5
untuk mengkreasi produk, alat Cara kerja penelitian ini tidak hanya
pembelajaran maupun non-pembelajaran, tergantung pada problema dan pertanyaan
dan model-model baru yang lebih baik. penelitian, melainkan lebih terkait dengan
Secara lebih lenkap pernyataan Richey produk dan alat yang dihasilkan.
dan Klien sebagai berikut. Sementara itu, penelitian
eksperimen berangkat dari kehadiran
”The systematic study of design,
development and evaluation processes with the aim model, teori, atau proposisi baru yang
of establishing an empirical basis for the creation of masih perlu diuji kebenarannya. Untuk itu,
instructional and non-instructional products and tools
substansi dalam latar belakang masalah
penelitian eksperimen diliputi oleh sikap
skeptis peneliti terhadap eksistensi model,
2 teori, atau proposisi baru yang diklaim
Ibid.
3
Soenarto. 1983. Metodologi
Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembe-
4
lajaran. Makalah disampaikan pada Pelatihan Rita C. Richey, and James D. Klein, 2007.
Nasional Penelitian Peningkatan Kualitas Design Development and Research Methods,
Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas bagi Strategies, and Issues. London. Lawrence Erlbaum
dosen LPTK di Padang dan Mataram 5—9 April Associates Publishers.
5
2006. Ibid.,
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
97
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

sebagai yang paling efektif. Oleh karena C. KARAKTERISTIK PENELITIAN


itu, temuan dari penelitian eksperimen PENGEMBANGAN
berupa penolakan atau penguatan Penelitian pengembangan di bidang
hipotesis yang dikemukakan. Temua yang pendidikian sebagai penelitian yang output
dimaksud bisa menolak pengaruh variabel dan outcomenya berupa produk pendidikan
X terhadap variabel Y atau mendukung sebagi sulousi untuk peningkatan kualitas
pengaruh variabel X terhadap variabel Y. pembelajaran memiliki karakteristik yang
Borg dan Gall membedakan antara berbeda dengan penelitian pada umumnya,
penelitian pendidikan dan penelitian misalnya penelitian deskriptif kualitatif
6
pengembangan pendidikan. Tujuan maupun kuantitatif. Apabila penelitian
penelitian pendidikan tidak deskriptif lebih bersifat perian data yang
mengembangkan produk, tetapi lebih sifatnya informatif praktis maupun teoretis,
mengacu pada penemuan pengetahuan maka penelitian pengembangan dicirikan
baru (baik melalaui penelitian dasar atau oleh produk yang secara langsung dan
basic research) atau untuk menjawab sekaligus dirasakan dampaknya untuk
pertanyaan tertentu tentang masalah- peningkatan kualitas pembelajaran
masalah praktis (melalui penelitian terapan berdasarkan data empiris di lapangan baik
atau applied research). Namun demikian, data kuantitiatif maupun kualitatif. Secara
menurut Borg dan Gall, tidak sedikit normatif, Richey dan Klien mengemukakan
penelitian terapan yang melibatkan bahwa ruang lingkup penelitian
7
pengembangan produk pendidikan. pengembangan mencakup studi tentang
Menurut Borg dan Gall, secara proses dan dampak dari desain dan
metodologis, R & D berkaitan dengan pengembangan yang spesifik serta studi
8
bidang teknologi pembelajaran. Teknologi tentang proses desain dan pengembangan
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai secara keseluruhan atau komponen proses
penggunaan berbagai teknik penelitian tertentu.9
yang divalidasi untuk menghasilkan hasil Terkait dengan uraian di atas, maka
belajar yang ditentukan sebelumnya. karakteristik penelitian pengembangan
Bidang teknologi pembelajaran difokuskan adalah sebagai berikut.
pada bahan dan perangkat keras 1) Produk berbasis masalah
audiovisual. Akan tetapi, akhir-akhir ini, ia Sebagaimana dikemukakan, bahwa
sangat dipengaruhi oleh R & D di bidang output dari penelitian pengembangan
pendidikan dan oleh pesikologi adalah produk (baca produk
pembelajaran. pendidikan). Akan tetapi, produk yang
dikembangkan tidak sembarang produk
melainkan produk yang didesain sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi
6 dalam pembelajaran. Akan tidak efektif,
Walter. R. Borg, and Meredith D. Gall,
1983. Educational Research.
7 9
Ibid., Rita C. Richey, and James D. Klein, 2007.
8
Ibid., Design Development and Research Methods.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
98
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

manakala masalah utama yang dihadapi peningkatan kualitas pembelajaran.


terkait dengan penggunaan bahan ajar, Untuk memperoleh produk yang layak
tetapi produk yang dikembangkan guna, maka sebelum finalisasi produk
instrumen asesmen atau media perlu dilakukan uji coba produk atau
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam validasi untuk menentukan tingkat
konteks seperti ini, studi pendahuluan efektifitas produk yang dihasilkan.
(dirasah tamhidiyah) merupakan Secara prosedural ujia coba produk
langkah awal yang harus dilakukan dielaborasi dengan para ahli yang
dalam penelitian pengembangan relevan, pengguna produk, dan uji
sehingga produk yang dihasilkan lapang. Uji coba produk di sini tidak
relevan dengan kebutuhan. harus dalam bentuk kegiatan
Menurut Soenarto, masalah itu eksperimen dengan mengkaitkan
menunjukkan suatu kesenjangan antara pengaruh variabel X terhadap Y dengan
”yang seharusnya” dengan ”kenyataan teknik analisis data kuantitaif , (misalnya
atau afktual, atau fakta empirik” yang teknik uji-t) melainkan untuk mengetahui
dirasakan oleh pendidik atau peserta sejuahmana tingkat kelayakan,
didik dalam proses pembelajaran di kesesuaian, dan keefektifan produk
10
kelas/laboratorium. Selanjutnya dia yang dihasilkan sebagai solusi untuk
menegaskan bahwa (a) masalah yang memecahkan permasalahan
dipilih dapat diselesaikan dengan pembelajaran.
menggunakan produk yang akan 3) Revisi Produk
dihasilkan, (b) masalah yang dipilih Sebagaimana telah dikemukakan,
adalah masalah memiliki nilai inovatif bahwa produk yang dihasilkan tidak
dan bukan sesaat, dan memungkinkan serta merta dapat diaplikasikan begitu
ditemukannya produk pembelajaran saja, melainkan harus diujicoba terlebih
yang menarik, mudah digunakan, dahulu baik kepada para ahli,
tersedia dana, dan alat pendukung, pengguna, maupun uji lapang. Dari uji
adanya keahlian untuk merancang dan coba ini, peneliti memperoleh masukan
membuat produk, dan produk yang baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dihasilkan dipergunakan untuk dari para ahli, pengguna, dan uji lapang.
memecahkan masalah yang serumpun. Masukan dari berbagai pihak yang
2) Uji Coba Produk kompeten tersebut dijadikan bahan oleh
Sekalipun inti dari penelitian peneliti sebagai bahan revisi produk
pengembangan adalah menghasilkan agar produk yang dihasilkan efektif dan
produk (produk pendidikan), tetapi tidak layak guna.
serta merta produk itu langsung diklaim 4) Tidak menguji teori
sebagai hasil yang efektif untuk Telah dikemukakan, bahwa pada
hakikatnya penelitian pengembangan
10
Soenarto. 1983. Metodologi tidak dimaksudkan untuk menguji teori,
Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembe- tetapi mengembangkan teori berupa
lajaran.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
99
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

produk pendidikan untuk peningkatan sebuah produk apabila tidak dapat


kualitas pembelajaran. Dikatakan tidak dimanfaatkan secara efektif dan efisien
untuk menguji teori, karena penelitian untuk peningkatan kualitas
pengembangan didasarkan pada suatu pembelajaran. Oleh karena itu, azas
asumsi bahwa secara teoretis-praktis kemanfaatan produk tidak hanya
produk yang akan dihasilkan memang didasarkan pada seberapa besar biaya
efektif sebagai solusi untuk yang dibutuhkan untuk pengembangan
memecahkan permasalahan di kelas. produk, melainkan seberapa besar
Untuk itu, sebelum peneliti produk tersebut memiliki daya guna
mengembangkan jenis produk untuk peningkatan kualitas
pendidikan apa yang akan pembelajaran.
dikembangkan, peneliti terlebih dahulu
melakukan studi pendahuluan dalam D. JENIS PRODUK
bentuk analisis permasalahan dan Hakikat penelitian pengembangan
analisis kebutuhan yang relevan untuk adalah terletak pada produk yang diha-
memecahkan permasalahan yang silkan serta efektifitas produk tersebut
dihadapi oleh guru di kelas. Dengan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
ungkapan lain, spesifikasi produk yang Terkait dengan jenis produk apa yang
dihasilkan didasarkan pada dihasilkan oleh penelitian pengembangan
permasalahan dan kebutuhan yang tergantung pada berbagai variabel atau
relevan sebagai solusi untuk komponen yang terkait dengan sistem
memecahkan permasalahan tersebut. pembelajaran itu sendiri. Jenis produk
Di sisi lain, Borg dan Gall (1983) penelitian pengembangan di bidang pendi-
mengisyaratkan adanya komparasi hasil dikan adalah sebagai berikut:
evaluasi (data kuantitatif) dengan data 1) Alat Peraga
pada kelompok kontrol. Ini artinya, Alat peraga merupakan piranti atau alat
bahwa dalam R&D ada unsur bantu yang digunakan untuk memeraga-
eksperimentasi yang notabene kan sesuatu atau untuk menyampaikan
bnertujuan untuk menguji efektifitas atau menjelaskan materi pelajaran agar
suatu teori. Prosedur ini tersirat pada materi tersebut lebih mudah dipahami
langkah ke enam dalam oleh siswa atau peserta didik. Dalam
pengembangan suatru produk konteks pembelajaran, alat peraga ini
pembelajaran. memiliki fungsi (a) merangsang minat
5) Kebermanfaatan Produk untuk belajar, (b) mempermudah siswa
Perbaikan memahami materi pelajaran, (c)
Kemanfaatan produk untuk perbaikan merangsang daya kognitif siswa, (d)
atau untuk peningkatan kualitas memperkuat ingatan jangka panjang
pembelajaran baik dari aspek proses siswa, (e) menciptakan atmosfir belajar
maupun hasil merupakan esensi dari yang interaktif, komunikatif, dan
penelitian pengembangan. Apa arti aspiratif. Dalam pembelajaran bahasa

OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013


100
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

Arab, alat peraga yang lazim digunakan dilakukan oleh Schiefelbein dan Ferrel di
dapat berupa alat bantu lihat atau al- Chili, bahwa materi pelajaran atau BA
mu’inat al-bashariyyah (visual aids), mempunyai pengaruh yang signifikan
misalnya gambar tunggal, gambar terhadap prestasi siswa di kalangan
berseri, benda tiruan, kartu kata, kartu keluarga berstatus ekonomi rendah.12
kalimat, benda asli, bagan, peta, dan Hasil penelitian yang sama juga pernah
lain-lain. dilakukan di Thailand dan Malaysia,
2) Media Pembelajaran Elektronik bahwa BA berpengaruh secara
Media merupakan salah satu komponen signifikan terhadap prestasi siswa.13
yang memiliki pengaruh signifikan untuk Eksistensi BA yang strategis dan
meningkatkan proses dan hasil belajar. fungsional dalam pendidikan tentunya
Meskipun demikian, media bukanlah harus diimbangi oleh keberadaan BA
tujuan dalam pembelajaran bahasa yang berkualitas. Terkait dengan
Arab, akan tetapi ia sebagai alat bantu kualitas BA, Dick dan Carey
11
(Shini dan Abdullah, tanpa tahun). memberikan rambu-rambu dalam
Media pembelajaran elektronika dapat penyeleksian atau penyusunan materi
dikelompokkan menjadi media dengar, pembelajaran atau BA,14 yaitu (a)
media pandang, dan media dengar- apakah materi pembelajaran cukup
pandang. Media dengar yang dapat menarik, (b) apakah materi
digunakan dalam pembelajaran bahasa pembelajaran isinya sesuai, (c) apakah
Arab misalnya tape recorder dan radio. materi pembelajaran urutannya tepat,
Media pandang yang dapat (d) apakah informasi dalam materi
dimanfaatkan untuk pembelajaran pembelajaran itu dibutuhkan oleh
bahasa Arab misalnya film-film, peserta didik, (e) apakah dalam materi
Sementara itu, yang termasuk media pembelajaran ada soal latihan, (f)
pandang-dengar misalnya TV, VCD, dan apakah dalam materi pembelajaran ada
lain-lain. Laboratorium bahasa dapat jawaban terhadap latihan yang
dikelompokkan sebagai media dengar diberikan, (g) apakah dalam materi
atau pandang-dengar tergantung jenis pembelajaran terdapat tes yang sesuai,
lab yang digunakan. (h) apakah dalam materi pembelajaran
3) Bahan Ajar terdapat petunjuk lanjutan yang jelas
Bahan Ajar (BA) merupakan salah satu untuk usaha perbaikan (remidi), dan (i)
bagian integral dari keutuhan eksistensi apakah dalam materi pembelajaran
pendidikan. Eksistensi BA sebagai
12
bagian integral dalam sistem pendidikan Sebagaimana disebut Heyneman (1981)
dalam Sabrony Rachmadie, 1990. “Pemilihan Buku
dibuktikan oleh hasil penelitian yang Teks sebagai Materi Perkuliahan untuk Jurusan
Bahasa Asing”, Warta Scientia. Edisi Khusus
Nopember 1990.
11 13
Mahmud Ismail Shini dan Umar Ibid.,
14
Ashshiddiq Abdullah, Tanpa tahun. Al-Mu’inat Al- Walter Dick dan Lou Carey. 1985. The
Bashariyyah fi Ta’allumi Al-Lughah. Riyadl: Jami’atu Systematic Design of Instruction. London: Scott,
Al-Malik Su’ud. Foresman and Company.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
101
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

terdapat petunjuk bagi siswa yang Berbasis Kompetensi (KBK). Menurut


mengarahkan mereka dari satu kegiatan Nur (2004), asesmen merupakan proses
ke kegiatan yang lain. pengumpulan informasi selengkap-
BA dapat dimaknai sebagai bentuk lengkapnya tentang siswa dan kelas
bahan yang digunakan oleh guru/ in- untuk tujuan pembuatan keputusan
15
struktur dalam pembelajaran di kelas, pengajaran. Dalam kurikulum 2004,
BA yang dikembangkan dapat berupa istilah asesmen populer dalam frasa
bahan tertulis maupun tidak tertulis. asesmen otentik yang mengacu pada
Oleh karena itu, bentuk bahan ajar berbagai bentuk asesmen yang
dapat berupa bahan cetak (misalnya merefleksikan hasil belajar siswa,
hand out, buku ajar atau buku teks, motivasi, dan sikap mereka terhadap
modul, lembar kerja, dan lain-lain), aktivitas kelas. Bentuk-bentuk
audio visual (missalnya video, film, VCD instrument asesmen otentik yang dapat
), audio (misalnya radio, kaset, CD dikembangan misalnya (a) asesmen
audio), visual (foto, gambar, maket), performansi yang menuntut siswa
dan dapat berupa multi media (CD inte- memberikan respon secara lisan atau
raktif, beraneka jenis program software tertulis; (b) portofolio, yaitu kumpulan
pembelajaran, internet, dan yang sistematik tentang karya siswa–
sejenisnya). misalnya karya tulis/artikel siswa mulai
4) Model Pembelajaran dari berbentuk konsep, revisi 1, revisi 2,
Model pembelajaran, khususnya sampai berbentuk artikel-- yang dapat
pembelajaran bahasa Arab yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan
digunakan oleh guru berpengaruh belajar siswa dalam rentang waktu
terhadap kualitas proses dan hasil tertentu; (c) asesmen diri, yaitu
belajar. Model dalam konteks ini dapat asesmen atau penilaian yang dilakukan
dimaknai sebagai pendekatan, metode, oleh siswa sendiri. Dalam pelajaran
strategi atau teknik pembelajaran. bahasa, asesmen otentik dapat berupa
Monotonisme penggunaan model pem- wawancara, bercerita, sampel tulisan,
belajaran mengimplikasikan minat dan demonstrasi, portofolio, dan lainnya.16
hasil belajar siswa menjadi rendah. 6) Produk Pembelajaran Berbasis
Untuk itu, pengembangan model Komputer
pembelajaran yang inovatif-kreatif diha- Di era teknologi ini, pembelajaran
rapkan dapat memberikan spirit belajar berbasis komputer maupun teknologi
bagi siswa. informasi atau yang lazim disebut
5) Instrumen Asesmen dengan e-learning merupakan salah
Produk pembelajaran lain yang juga
15
dapat dikembangkan adalah instrument M. Nur, 2004. Pengajaran Berdasarkan
Masalah. Surabaya: UNESA University Press.
asesmen. Istilah asesmen populer sejak 16
J.M. O’Malley, dan L.V. Pierce, 1996.
dikembangkannya kurikulum 2004 yang Authentic Assessment for English Language
sering disebut dengan Kurikulum Learners. Wesley: Addison Wesley Publishing
Company.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
102
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

satu upaya untuk menginovasi (2) Menyusun perencanaan (planning)


pembelajaran. Menurut Darin E. Hartley, yang meliputi menentukan
e-Learning merupakan suatu jenis keterampilan, menentukan tujuan,
belajar mengajar yang memungkinkan menentukan urutan pembelajaran, dan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa uji coba pada skala kecil.
dengan menggunakan media Internet, (3) Mengembangkan bentuk produk awal
17
atau media jaringan komputer lain. (develop preliminary form product).
Saat ini, pengembangan pembelajaran Kegiatan ini meliputi penyiapan materi
berbasis komputer, khususnya pen- pembelajaran, buku pegangan
gembangan software pembelajaran (handbooks), dan piranti penilaian
menjadi perioritas kita sebagai upaya (evaluation devices).
untuk menginovasi dan mengkreasi (4) Melakukan uji lapang tahap awal. Uji
pembelajaran yang efektif dan menye- lapang ini dilaksanakan pada 2 sampai
nangkan. Dalam konteks pembelajaran 3 sekolah dengan menggunakan 6
bahasa Arab, pengembangan software sampai 12 subjek. Pengumpulan dan
pembelajaran dapat berupa bahan ajar, analisis data dilakukan melalui
strategi atau model pembelajaran, wawancara, pengamatan, dan angket.
maupun berupa instrument penilaian (5) Melakukan revisi terhadap produk.
yang kesemuanya berbasis multi media. Revisi ini dilakukan atas dasar
masukan yang diperoleh pada uji
E. PROSEDUR PENELITIAN lapang tahap awal.
Penelitian pengembangan memiliki (6) Melakukan uji lapang utama. Uji
prosedur tersendiri yang berbeda dengan lapang ini dilakukan pada 5 sampai 10
jenis penelitian lainnya, misalnya penelitian sekolah dengan 30 sampai 100 subjek.
deskripsi maupun PTK. Secara umum, Data kuantitatif terhadap performansi
penelitian pengembangan ini melibatkan subjek dari sebelum dan sesudah
berbagai pihak terkait baik dengan para pembelajaran dikumpulkan. Hasilnya
pakar (ahli) maupun pengguna produk. dievaluasi dengan mengacu pada
Menurut Borg dan Gall (1983), tujuan pembelajaran, selanjutnya hasil
ada sepuluh langkah dalam tersebut dikomparasi dengan data
mengembangkan produk (produk kelompok kontrol.
18
pembelajaran), yaitu: (7) Melakukan revisi terhadap produk
(1) Melakukan penelitian dan operasional. Revisi ini dilakukan atas
pengumpulan informasi (research and dasar masukan dari hasil tes
information collecting) yang meliputi lapangan utama.
kajian pustaka dan pengamatan kelas. (8) Melakukan uji lapang operasional. Hal
ini dilakukan pada 30 sekolah dengan
17
http://e-learn-
subjek berjumlah antara 40 sampai
ing.stainbone.ac.id/module/Pengertian%20
Elearning.pdf. 100. Pengumpulan dan analisis data
18
Walter. R. Borg, and Meredith D. Gall,
1983. Educational Research.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
103
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

dilakukan melalui wawancara,


pengamatan, dan angket.
(9) Revisi produk akhir. Revisi ini Revisi Produk Akhir
dilakukan atas dasar masukan dari
hasil tes uji lapang operasional.
Diseminasi dan Implementasi
(10) Melakukan diseminasi dan
implementasi produk. Hal ini dapat
dilakukan melalui pelaporan, Bagan 1: Langkah-Langkah
penyebarlauasan produk melalui Pengembangan Menurut Borg dan Gall
pertemuan dan jurnal ilmiah. Prosedur penelitian
Bekerjasama dengan penerbit yang pengembangan yang dikemukakan oleh
diasumsikan memberikan sumbangan Borg dan Gall (1983) tersebut oleh
komersial, memantau distribusi untuk Soenarto (2006) disederhanakan menjadi 5
kontrol kualitas. langkah utama sebagai berikut:
Kesepuluh langkah (1) Melakukan analisis produk yang akan
pengembangan yang dikemukakan oleh dikembangkan
Borg dan Gall (1983) tersebut dapat (2) Mengembangkan produk awal
19
diilustrasikan dalam bagan berikut ini. (3) Validasi ahli dan revisi
(4) Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi
Pengumpulan Informasi
produk
(5) Ujicoba lapangan skala besar dan
Perencanaan produk akhir.
Sementara itu, Sugiyono (2010)
mengemukakan sepuluh langkah penelitian
Bentuk Produk Awal dan pengembangan.20 Kesepuluh langkah
tersebut adalah (1) potensi dan masalah
Uji Lapang Tahap Awal (2) mengumpulkan informasi, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan
desain, dan (6) uji coba produk, (7) revisi
Revisi Terhadap Produk Utama produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi
produk, dan (10) pembuatan produk masal.
Berikut ini bagan dari kesepuluh
Uji Lapang Utama
langkah pengembangan yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2010).
Revisi Produk Operasional

Uji Lapang Operasional


20
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
19
Ibid., R&D. Bandung: Alfabeta.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
104
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

Potensi Pengump Desain Validasi


dan Data Produk Desain data yang akan dikumpulkan dan dianalisis
masalah yaitu (1) Profil buku ajar Ilmu Ma’ani yang
selama ini digunakan yang sub
Ujicoba Revisi Ujicoba Revisi
Pemakaian masalahnya atau sub variabelnya misalnya
Produk Produk Desain
mencakup (a) sistematika penyajian, (b)
substansi/isi materi, (c) pendekatan
Revisi Produksi penyajian, dan (d) bentuk latihan. (2)
Produk masal
Prosedur pengembangan buku ajar yang
Bagan 2: Langkah-Langkah meliputi (a) data hasil analisis kebutuhan,
Pengembangan yang dikutip dari Sugiyono (b) masukan dari validasi uji ahli tentang
kualitas dan kelayakan buku ajar, (c)
F. DATA DAN SUMBER DATA masukan dari pengguna, dan (d) masukan
Data penelitian bersumber pada dari uji lapang. (3) Karakteristik/profil buku
masalah dan sub masalah penelitian. ajar yang dikembangkan misalnya
Artinya, data yang akan dikumpulkan dan mencakup (a) tampilan fisik, (b)
dianalisis mengacu pada masalah dan sub sistematikan penyajian, (c) pendekatan
masalah yang dirumuskan dalam penyajian, (d) isi/materi, dan (e) model atau
penelitian. Misalnya judul penelitian bentuk latihan. (4) tingkat kelayakan buku
”Pengembangan Buku Ajar Ilmu Ma’ani ajar baik dari segi sistematika dan isi.
(IM) Berbasis pada Ayat-ayat Alquran” Contoh lain yang terkait dengan
dengan rumusan masalah (1) Bagaimana pengembangan produk media, data yang
profil buku ajar Ilmu Ma’ani yang selama ini dapat dikumpulkan misalnya tentang
digunakan di di Jurusan Sastra Arab kualitas tampilan gambar, komposisi
Fakultas Sastra Universitas Pringgondani, warna, relevansi gambar, keatraktivan
(2) Bagaimanakan prosedur gambar, kejelasan gambar, kebervariasian
pengembangan buku ajar IM berbasis pada gambar, kepraktisan dalam penggunaan,
ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa Jurusan dsb. Penilaian tingkat kelayakan dalam
Sastra Fakultas Sastra Universitas penelitian pengembangan biasanya lebih
Pringgondani? (3) Bagaimanakan ditunjukkan oleh data kuantitatif berupa
karakteristik produk buku ajar IM berbasis skor. Sekalipun bisa juga berupa masukan
pada ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa yang sifatnya kualitatif.
Jurusan Sastra Fakultas Sastra Universitas Dilihat dari jenisnya, data dalam
Pringgondani? (4) Bagaimanakan tingkat penelitian pengembangan bersifat kualitatif
kelayakan buku ajar IM berbasis pada dan kuantitatif. Data kualitatif adalah
ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa Jurusan sebuah data yang diperoleh dalam bentuk
Sastra Fakultas Sastra Universitas inofrmasi-naratif baik yang diperoleh
Pringgondani? melalui pengamatan atau observasi
Dari judul dan rumusan masalah di maupun masukan atau saran yang
atas, maka dapat dikemukakan, bahwa diberikan oleh pihak validator (ahli) dan
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
105
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

pengguna. Sementara itu, data kuantitatif kuantitatif dengan rentangan skor 1 sampai
berupa angka atau skor dari tes hasil 4. Substansi angket ini lebih pada penilaian
belajar siswa sebagai salah penanda terhadap tingkat kelayakan dan keefektifan
efektifitas produk maupun penilaian produk yang dikembangkan, baik dari
angket-kuantitatif baik dari ahli maupun aspek tampilan fisik maupun substansi .
dari pengguna. Yang perlu diketahui di sini adalah bahwa
Sumber data dalam R & D dapat khusus angket yang diberikan kepada para
berupa subjek dan berupa objek. Sumber ahli lebih pada penilaian yang bersifat
data berupa subjek misalnya para ahli teoretis-konseptual. Berbeda dengan
(validator), kepala sekolah, siswa, guru, penilaian pada uji lapang yang lebih
atau pihak-pihak lain yang terkait dengan bersifat realistis-empiris.
pengembangan produk. Sementara itu, Panduan wawancara digunakan
sumber data berupa objek misalnya untuk menggali informasi dari sumber yang
dokumen tentang hasil belajar siswa, terkait tentang perihal pengembangan
portofolio siswa, tugas-tugas siswa, dan produk. Menurut Arikunto (1993),
lainnya yang relevan yang sifatnya wawancara yang sering juga disebut
terdokumentasikan secara tertulis. Sumber kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
data berupa dokumen ini merupakan data dilakukan oleh interviewer (pewawancara)
empiris yang dijadikan landasan oleh untuk memperoleh informasi dari terwa-
peneliti untuk mengembangkan produk wancara. Panduan ini dapat digunakan
pembelajaran yang relevan dengan sebelum perencanaan pengembangan
permasalahan dan kebutuhan. produk yang lazim disebut dengan analisis
kebutuhan atau dalam bahasa Borg dan
G. INSTRUMEN DAN PENGUMPULAN Gall (1983) disebut research and
DATA information collecting. Panduan wawancara
Instrumen penelitian yang lazim dapat pula digunakan pada saat proses
digunakan dalam R & D tidak jauh berbeda pengembangan produk, misalnya dengan
dengan instrument yang lazim digunakan para ahli maupun pengguna.
pada desain penelitian lainnya. Instrumen Panduan observasi digunakan
yang lazim digunakan dalam R & D, dalam R & D untuk memperoleh data riil
misalnya angket, panduan wawancara, atau alami suatu fenomena di lapangan
panduan observasi, dan tes. Angket (sekolah dan kelas). Dalam konteks
digunakan untuk memperoleh data tentang penelitian pengembangan di bidang
efektifitas produk yang dikembangkan dari pembelajaran bahasa Arab, pedoman
para ahli maupun pengguna. Angket ini observasi lazim digunakan untuk
pada dasarnya merupakan instrument mengumpulkan data tentang kondisi
penilaian dari para ahli dan pengguna objektif kelas (baik dari sisi siswa, guru,
terhadap produk yang dikembangkan. aktivitas belajar-mengajar, maupun
Angket ini bisanya lebih pada penilaian keberadaan peralatan, sumber belajar, dan
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
106
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

proses pembelajaran bahasa Arab di kelas. angket dilakukan oleh peneliti untuk mem-
Bahkan panduan observasi ini dapat pula peroleh data kuantitatif tentang efektifitas
digunakan untuk mengumpulkan data yang dan kelayakan produk untuk peningkatan
terkait dengan aktivitas siswa-guru pada kualitas pembelajaran. Wawancara
saat pelaksanaan uji lapang produk. dilakukan untuk memperoleh informasi dari
Sementara itu, tes digunakan sumber data, baik dari para ahli, guru,
untuk mengukur tingkat efektivitas produk siswa, maupun sumber informasi lain yang
yang dikembangkan yang diindikasikan relevan. Observasi dilakukan dalam bentuk
oleh data kuantitatif dari hasil belajar siswa. kegiatan pengamatan terhadap peristiwa
Untuk menentukan tingkat efektivitas dan pembelajaran di kelas, keberadaan sarana
kelayakan suatu produk pembelajaran dan peralatan pembelajaran, maupun
melalui tes didasarkan pada standar terhadap keberadaan sumber belajar.
kreteria skor yang diperoleh dari tes. Ada Sementara itu, analisis dokumen dilakukan
pula yang membandingkan antara pretes dalam rangka untuk memperoleh informasi
dan postes. Bahkan ada pula tingkat tentang hasil belajar siswa, maupun
efektivitas produk melalui tes ini dokumen-dokumen lain yang relevan.
menggunakan sistem pembandingan
antara rerata skor kelompok kontrol (yang H. ANALISIS DATA
tidak diberi perlakuan) dan kelompok Kegiatan analisis data terkait erat
“eksperimen” (yang diberi perlakuan dengan jenis data yang dianalisis. Apabila
berupa penggunaan produk baru). data bersifat kuantitatif, maka teknik
Pengumpulan data merupakan analisisnya juga dengan pendekatan
salah satu rangkain penting dalam melak- kuantitatif baik dengan menggunakan
sanakan penelitian. Melalui pengumpulan teknik statistik sederhana maupun dengan
data, akan diperoleh suatu informasi atau teknik statistik yang lebih kompleks,
fenomena penting, sahih, dan terpercaya, misalnya dengan teknik korelasi, uji-t,
sehingga temuan yang dihasilkan oleh maupun regresi ganda. Sementara itu,
suatu penelitian secara ilmiah dapat data bersifat kualitatif, maka teknik analisis
21
dipertanggungjawabkan. Dalam datanya juga menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan atau R & D, kualitatif, misalnya dengan model interaktif
pengumpulan data dapat dilakukan melalui yang disarankan oleh Mile dan Huberman.
kegiatan penyebaran angket, pemberian Dalam R & D, analisis data yang
tes, wawancara, observasi, dan analisis diguanakan biasanya berupa teknik
dokumen yang diperlukan. statistik sederhana atau uji beda, manakala
Penyebaran angket dilakukan dalam uji lapang digunakan rancangan pra
untuk memperoleh data baik dari para ahli eksperimen atau eksperimen semu. Teknik
maupun pengguna produk. Pemberian statistik sederhana lebih menititikberatkan
pada penghitungan rerata skor baik yang
21
Moh. Ainin. 2013. Metodologi Penelitian
diperoleh melalui angket maupun tes.
Bahasa Arab. Malang: CV Bintang Sejahtera Press.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
107
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

Rerata skor tersebut selanjutnya Sementara itu, analisis data


dikomunikasikan dengan standar penilaian kualitatif model interaktif yang disarankan
yang telah ditetapkan sebelumnya. oleh Mile dan Huberman sebagai berikut:

Data
Data Display
Collection

Data
Reduction
Conclusion:
drawing/ verifying

Bagan 3: Analisis Data Model Interaktif

Berpijak dari pendekatan di atas, 4) Penyimpulan. Peneliti menyimpulkan


langkah-langkah yang ditempuh dalam hasil penelitian berdasarkan katagori
menganalisis data adalah sebagai berikut. dan makna temuan.
1) Pengumpulan data dan pengecekan Suatu hal yang perlu diperhatikan
(pemeriksaan kembali) catatan lapan- dalam analisis model interaktif Mile dan
gan. Huberman adalah bahwa model analisis-
2) Reduksi data, dalam hal ini peneliti nya tidak linier melainkan lebih menyerupai
memilih dan memilah data yang rele- bentuk siklus.22 Artinya, cek dan recek
van dan kurang relevan dengan tujuan pada setiap komponen selalu dilakukan.
penelitian. Data yang relevan akan Misalnya, pada saat peneliti melakukan
dianalisis, sedangkan data yang reduksi data, maka langkah berikutnya
kurang relevan akan disisihkan (tidak tidak langsung ke penyajian data melain-
dianalisis). kan menginteraksikan ulang hasil reduksi
3) Penyajian data. Setelah data direduksi, ke hasil pengumpulan data. Hal ini dila-
langkah berikutnya adalah penyajian kukan agar data yang direduksi benar-
data yang meliputi: (a) identifikasi, (b) benar merepresentasikan data yang
klasifikasi, (c) penyusunan. (d) seharusnya dianalisis. Demikian pula, pada
penjelasan data secara sistematis, saat penyajian data selesai, maka peneliti
objektif, dan menyeluruh, dan (e) tidak serta merta langsung menuju langkah
pemaknaan.
22
Norman K. Denzin, & Yvonna S. Lincoln,
1994. Handbook of Qualitative Research. London:
Sage Publications.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013
108
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

penyimpulan, melainkan terlebih dahulu


menginteraksikannya dengan kegiatan O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1996.
Authentic Assessment for English
sebelumnya, yakni pengumpulan data dan
Language Learners. Wesley:
reduksi data. Addison Wesley Publishing
Company.
DAFTAR PUSTAKA

Rachmadie, Sabrony. 1990. Pemilihan


Ainin, Moh. 2013. Metodologi Penelitian
Buku Teks sebagai Materi
Bahasa Arab. Malang: CV Bintang
Perkuliahan untuk Jurusan Bahasa
Sejahtera Press.
Asing. Warta Scientia. Edisi Khusus
Nopember 1990.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur
Penelitian: Suatu Pengantar
Richey, Rita C., and Klein, James D. 2007.
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Design Development and Research
Rineka Cipta.
Methods, Strategies, and Issues.
London. Lawrence Erlbaum
Associates Publishers.
Borg, Walter. R., and Gall. Meredith D.
1983. Educational Research an
Introduction New York and London,
Shini, Mahmud Ismail, Abdullah, dan Umar
Longman Inc.
Ashshiddiq. Tanpa tahun. Al-Mu’inat
Al-Bashariyyah fi Ta’allumi Al-
lughah. Riyadl: Jami’atu Al-malik
Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S.
Su’ud.
1994. Handbook of Qualitative
Research. London: Sage
Publications.
Soenarto. 1983. Metodologi
Pengembangan untuk Peningkatan
Kualitas Pembelajaran. Makalah
Dick, Walter dan Carey, Lou. 1985. The
disampaikan pada Pelatihan
Systematic Design of Instruction.
Nasional Penelitian Peningkatan
London: Scott, Foresman and
Kualitas Pembelajaran dan
Company.
Penelitian Tindakan Kelas bagi
dosen LPTK di Padang dan
Mataram 5—9 April 2006.
http://e-
learning.stainbone.ac.id/module/Pe
ngertian%20Elearning.pdf.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pembelajaran E-Learning. diakses
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
tg 13 januari 2013
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Nur, M. 2004. Pengajaran Berdasarkan
Masalah. Surabaya: UNESA
University Press.

OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013


109
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Moh. Ainin

i
Makalah ini disampaikan dalam workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan di Aula Santoon, Wisata Argo, Wonosari, Lawang Malang

OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013


110

Anda mungkin juga menyukai