Anda di halaman 1dari 16

M.

MIX DESIGN DAN PELAKSANAAN CAMPURAN BETON

1. Tujuan

Menentukan komposisi campuran antara air, semen, pasir, dan

kerikil di dalam proses pembuatan adukan beton dengan kekuatan

tertentu.

2. Bahan

a. Air tawar dengan kondisi bersih.

Gambar M.1. Air tawar dengan kondisi

bersih.
b. Semen.

Gambar M.2. Semen.

b. Pasir.

Gambar M.3. Pasir.


c. Kerikil.

Gambar M.4. Kerikil.

3. Peralatan

a. Timbangan dengan ketelitian 0.5 kg.

Gambar M.4. Timbangan dengan ketelitian 0,5 kg.


b. Ember plastik atau wadah.

Gambar M.5. Ember plastik atau wadah.

d. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.

Gambar M.6. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.


d. Kontainer.

Gambar M.7. Kontainer.

e. Sekop

Gambar M.8. Sekop.


f. 3 buah cetakan silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm,

serta 1 buah cetakan balok dengan ukuran 40 cm x 10 cm x 10 cm

yang telah diolesi dengan oli terlebih dahulu.

Gambar M.9. Cetakan silinder.


g. Cetakan balok.

Gambar M.10. Cetakan balok.

h. Alat uji slump.

Gambar M.11. Alat uji slump.


h. Mesin molen.

Gambar M.12. mesin molen.

i. Vibrator (alat penggetar).

Gambar M.13. Vibrator (alat penggerak).


J. Tongkat Pemadat

Gambar M.14. Tongkat pemadat.

4. Prosedur Percobaan

a. Melakukan perencanaan adukan beton / perhitungan mix design

untuk kekuatan tertentu. Hasil perhitungan tersebut merupakan

perencanaan untuk 1 m3 beton.

b. Menghitung volume total cetakan yang akan dibuat (volume 3

buah silinder dan 1 buah balok).


c. Menimbang air, semen, pasir, dan kerikil sesuai proporsi

campuran hasil perhitungan mix design untuk kondisi volume di

atas.

Gambar M.15. Menimbang air.

Gambar M.16. Menimbang semen.


Gambar M.17. Menimbang pasir.

Gambar M.18. Menimbang kerikil.


d. Memasukkan bahan mulai dari pasir, semen, kerikil, dan air ke

dalam mesin molen.

Gambar M.19. Memasukkan bahan ke dalam mesin molen.

e. Apabila bahan-bahan telah tercampur, kemudian mengeluarkan

adukan ke dalam wadah yang telah disediakan.

Gambar M.20. Mengeluarkan adukan dari mesin molen


f. Mengambil sebagian adukan untuk pelaksanaan uji slump. Setelah

itu memasukkan adukan tersebut ke dalam cetakan.

Gambar M.21. Uji slump.

g. Memadatkan adukan di dalam cetakan menggunakan tamper dari

baja serta vibrator. Melakukan pemadatan sampai permukaan atas

cetakan rata oleh adukan.

Gambar M.22. Memadatkan adukan menggunakan vibrator.


i. Membiarkan beton agar mengeras selama 24 jam, selanjutnya

melepaskan beton dari cetakan.

Gambar M.23. Memdiamkan beton selama 24 jam agar mengeras.

Gambar M.24. Melepaskan beton dari cetakan.


j. Merendam beton ke dalam bak atau menyelimuti beton dengan

karung basah sebagai langkah perawatan beton (curing).

Gambar M.25. Merendam beton ke dalam bak.


k. Setelah waktu curing tercapai, kemudian mengangkat beton dan

membiarkannya mongering hingga siap untuk melakukan

pengujian beton.

Gambar M.26. Mengangkat beton dari bak air.

Anda mungkin juga menyukai