Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Kuis Klimatologi dan Ekologi Tanaman

Alifia Shafa Salsabilla; 134190123; PAT C; alifiashafasal@gmail.com

1. (a) Ekologi adalah ilmu yang mempelajari baik interaksi antar mahkluk hidup
maupun interaksi antara mahkluk hidup dan lingungannya. Ekologi pertanian
adalah ilmu yang membahas tentang spektrum hubungan timbal balik yang
terdapat hubungan antara tanaman dengan lingkungannya serta antara
kelompok tanaman.
(b) Komponen ekosistem terdiri dari substansi abiotik dan biotik. Substansi
abiotik meliputi senyawa organik dan senyawa anorganik. Peranan komponen
abiotik dalam ekosistem yaitu sebagai tempat/substrat tempat berlangsungnya
kehidupan atau lingkungan tempat hidup. Sedangkan substansi biotik meliputi
produsen yaitu penghasil makanan, konsumen yaitu organisme yang memakan
organisme lain, dan pengurai yaitu perombak senyawa kompleks menjadi
senyawa sederhana.
2. (a) Penyebab keseimbangan siklus karbon dan oksigen mengelami gangguan
adalah dengan berkurangnya jumlah tumbuhan baik alga ataupun tumbuhan lain
yang berklorofil sedangkan di sisi lain semakin meningkatnya pencemaran baik
udara, tanah, maupun air. Sehingga kadar karbon di udara meningkat karena
tidak ada yang menggunakannya dalam fotosintesis dan dari hasil pencemaran
lingkungan, sedangkan kadar oksigen menipis karena berukarangnya alat
penghasil oksigen (tumbuhan).
(b) peran mikroorganisme tanah terhadap tanah pertanian yaitu berperan dalam
menghancurkan limbah organik, siklus hara tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut
posfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu
penyerapan unsur hara. Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat
penyediaan hara dan juga sebagai sumber bahan organik tanah. Penambahan
bahan organik dalam tanah akan menyebabkan aktivitas dan populasi
mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan aktivitas
dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat
nyata perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat
tinggi. Dalam proses dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak
menjadi unsur yang dapat digunakan tanaman untuk tumbuh.
3. (a) Siklus Biogeokimia adalah pemindahan berulang-ulang atau penguraian dan
pembentukan unsur-unsur kimia melalui organisme (komponen biotik) dan
lingkungan fisik (abiotik). Manfaat siklus ini adalah untuk menjaga kelangsungan
hidup di bumi sebab materi hasil dari daur biogeokimia dapat digunakan oleh
semua komponen yang ada di bumi baik biotik maupun abiotik.
(b)
Siklus karbon: Diawali dengan pembentukan CO2 diudara. CO2 yang ada di
udara tersebut kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan guna proses fotosintesis.
Hasil akhir dari proses fotosintesis adalah amilum dan oksigen yang kemudian
digunakan oleh manusia dan hewan untuk bernafas. Dan setelah bernafas
manusia dan hewan akan mengeluarkan H2O dan CO2. CO2 ini kemudian
dimanfaatkan lagi oleh tumbuhan, dan begitu seterusnya.

Siklus nitrogen:
 Fiksasi, adalah langkah pertama yang terjadi didalam proses pembuatan
Nitrogen yang nantinya akan digunakan oleh tanaman. Selanjutnya
bakteri tersebut yang akan mengubah Nitrogen menjadi sebuah
Ammonium.
 Nitrifikasi, adalah proses selanjutnya, dimana amonium akan diubah
menjadi sebuah Nitrat oleh bakteri. Nah, Nitrat adalah sebuah unsur yang
sangat mudah untuk diserap oleh tanaman.
 Asimilasi, adalah sebuah proses bagaimana tanaman tersebut akan
mendapatkan Nitrogen kedalam tubuhnya.
 Ammonifikasi, adalah salah satu bagian dari proses pembusukan, yaitu
ketika tanaman atau hewan tersebut mati, maka pengurai seperti jamur
dan bakteri akan mengubah Nitrogen untuk kembali menjadi Amonium,
sehingga Nitrogen tersebut dapat memasuki sebuah Nitrogen Cycle.
 Denitrifikasi, adalah sebuah proses yang nantinya akan mengembalikan
nitrogen ekstra yang terdapat didalam tanah ke udara. Namun, terdapat
bakteri khusus yang melakukan tugas ini juga.

Siklus fosfat:
1. Pelapukan Batuan – Karena sumber utama fosfor ditemukan dalam
batuan, langkah pertama dari siklus fosfor melibatkan ekstraksi fosfor dari
pelapukan oleh bebatuan. Peristiwa cuaca, seperti hujan dan erosi,
mengakibatkan sebagian fosfor berpindah dan bercampur ke dalam tanah.
Batuan ketika bersentuhan dengan air hujan, akan melepaskan ion fosfat
dan mineral lainnya dari waktu ke waktu.
2. Penyerapan oleh Tanaman dan Hewan – Setelah fosfat berada di tanah,
kemudian tahap selanjutnya tanaman, jamur, dan mikroorganisme
disekitar mampu menyerap fosfor kedalam tumbuh. Tanaman ini nantinya
juga memungkinkan untuk dikonsumsi oleh hewan herbivora. Beberapa
hewan herbivora kemungkinan mati dimakan oleh hewan Karnivora.
3. Kembali ke Lingkungan melalui Dekomposisi yang dilakukan oleh
Dekomposer – Fosfat kemudian masuk ke dalam molekul organik seperti
DNA, dan ketika tumbuhan atau hewan mati kemudian membusuk, maka
fosfat organik akan dikembalikan ke tanah melalui dekomposisi yang
dilakukan oleh mikroba.
4. Bakteri di dalam tanah kemudian memecah bahan organik menjadi
bentuk-bentuk fosfat yang dapat diserap oleh tanaman. Ini juga
merupakan proses yang disebut mineralisasi.
5. Fosfor dalam tanah dapat berakhir di saluran air dan lautan, dan dapat
masuk ke dalam sedimen dari waktu ke waktu.
Siklus hidrologi/siklus air:
Proses siklus hidrologi yaitu yang pertama seluruh air yang ada di bagian
bumi mana pun akan menguap. Seluruh air akan menguap ke atmosfer atau
lebih tepatnya ke angkasa lalu air ini akan berubah menjadi awan di langit.
Setelah itu, air yang telah berubah menjadi akan berubah lagi menjadi bintik
air. Bintik air tersebut selanjutnya akan turun ke bumi dalam bentuk hujan
dapat pula dalam bentuk es dan dapat pula salju. Setelah hujan turun, air
akan masuk ke dalam celah atau pori tanah dengan arah gerak vertikal atau
pun arah horizontal. Air tersebut selanjutnya akan kembali ke aliran
permukaan air yang mana akan terus mengalir hingga kembali ke danau atau
sungai.

4.
Input energi areal pertanian meliputi Energi ekonomis (Es, CO 2, Angin) dan
energi non-ekonomis (pupuk, pestisida). Input ini kemudian diolah dan
dipengaruhi oleh lingkungan meliputi kondisi iklim, tanah, air, pengetahuan
dan informasi serta teknologi dan investasi. Kemudian, hasil output energi
berupa energi ekonomis (Hasil Pertanian) dan energi non-ekonomis (O 2)

Anda mungkin juga menyukai