Anda di halaman 1dari 55
ISS SO Sees 7 5 STANDAR NASIONAL AKREDITAS| RUMAH SAKIT en =) & MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MEK) (RAN UMUM sekit dalam kegiatannya harus menyediakan fe __bael pasien, keluarga, staf, dan pengun fisik, peralatan medis, dan peralatan Jai manajemen harus berupaya keras mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko; mencegah kecelakaan dan cidera; dan memelihara kondisi aman, nen yang efektif melibatkan multidis wan. siitas yang aman, berfungsi, dan ung, Untuk mencapai tujuan tersebut innya harus dikelola secara efektif. Secara iplin dalam perencanaan, pendidikan, dan "mpinan merencanakan ruangan, peralatan, dan sumber dava vang dibutuhkan epeaman dan efektif untuk menunjang pelayanan klinis yang diberikan, clurub staf dididik tentang fasiitas, cara mengurang! rsiko, serte bagaimana nemonitor dan melaporkan situasi yang dapat menimbulkan risiko, seeerinetia digunakan untuk mengevaluasi. sistem yang Penting dan rengidentifikasi perbalkan yang diperiukan, it agar menyusun program manaj > enam bidang. eselamatan dan Keamanan | Keselamatan adalah keadean tert eralatan rumah sakit tidak meni dan pengunjung, jemen risiko fasilitas dan lingkungan yang tentu Karena gedung, lantai, halaman, den imbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf, fana_meliputi risiko kemungkinan terjagi neana diidentiikas, juga respons tila tejaci wabah, serta bencars den keadaan See inacencanakan dengan efektif termasuk evaluasi lingkungan pasien ara terintegrasi lem Proteksi Kebakaran mel akaran dan asap, alatan Medis meliputi peralatan di 3 untlik mengurangi risiko. grr Penunjang melt lstrik, ai, dan sistem pendukung lainnya dipetihara Reminimalkan risiko kegagalan pengoperasian, a | NE) STANDAR NASIONAL AKREDITAS| FUMAN SAKIT » EDIS! 1.1 ————— iputi properti dan penghuninya dilindungi dari pili, dipelinara, dan digunakan sedemikian 499 Bila di rumah sakit ada tenant/penyewa lahan (seperti sebuah restauran, kantin, café, dan toko souvenir) maka rumah sakit memiliki kewajiban untuk memastikan behwa tenant/ penyewa lahan tersebut mematuhi program manajemen dan keselamatan fasilitas sebagai berikut: ‘a. program keselamatan dan keamanan; b. program penanganan B3 dan limbahnya; program manajemen penanggulangan bencana; d._ program proteksi kebakaran. Peraturan perundang-undangan dan pemeriksaan/inspeksi oleh yang berwenang di daerah banyak menentukan bagaimana fasilitas dirancang, digunakan, dan dipelihara. Seluruh ‘rumah sakit tanpa memperdulikan ukuran dan sumber daya yang dimiliki harus mematuhi ketentuan yang berlaku sebagai bagian dari tangeung jawab mereka tethadap pasien, keluarga, staf, dan para pengunjung. Rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-undangan termasuk mengenai bangunan dan proteksi kebakaran. Rumah sakit memahami fesilitas fisik yang dimiliki dan secara proaktif mengumpulkan data serta membuat strategi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan keamanan lingkungan pasien, ‘STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, SERTA ELEMEN PENILAIAN KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN. ‘Standar MFK 1 Rumah sakit mematuhi peraturan dan perundang-undangan tentang bangunan, perlindungan kebakaran, dan persyaratan pemeriksaan fasilitas. Maksud dan Tujuan MFK 1 Di tingkat nasional, pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang - undangan serta pedoman-pedoman tentang persyaratan bangunan secara umum dan secara khusus untuk bangunan rumah sakit. Persyaratan tersebut antare lain termasuk sistem kelistrikan . dan sistem keamanan kebakaran sorta sistem gas medis sentral, Selain di tingkat nasional, Pemerintah propinsi/kabupaten/kota ada juga yang mengeluarkan peraturan daerah ‘mengatur persyaratan bangunan secara umum dan sistem pengamanan kebakaran. Semua rumah sakit tanpa memperhatikan kelas rumah sakit dan sumber daya wajib mematuhi eraturan perundang-undangan tersebut yaitu menyediakan bangunan dan fasiitas yang ‘aman sebagai tanggung jawabnya kepada pasien, keluarga, pengunjung dan staf/pegawai rumah sakit. Direktur rumah sakit dan pimpinan lainnya bertanggung jawab untuk : ‘* Memahami perundang - undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku bagi fesilitas rumah sakit balk vang merupakan regulasi di tingkat nasional maupun tingkat daerah * Menerapkan persyaratan fasilitas yang berlaku, termasuk mempunyai iin dan atau sertifikasi sesuai peraturan perundangan, antara lain izin-iin tersebut dibawah ini )_izin mendirikan bangunan b)_ {zim operasional rumah sakit yang masin beriaku 6)_Sertifikat laik fungsi (SUF) sesuai peraturan-perundangan 500 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT « EDISI 1.1 =———— ais | ) tin instalasi Pengelolaan Air Limbsh (IPAL)/Izin pembuangan limbah cair (IPLC) e) izin genset f) iin radiologi 8) sertifikat sistem pengamanan/pemadaman kebakaran h) sistem kelistrikan 1) Iain incinerator (bila ada)/izin transporter dan iin pengoiah limbah yang masih berlaku 4) in tempat pembuangan sementara bahan berbahaya dan beracun (TPS 8-3) ) iain lft (bila ada) iain instalast petir m) iin lingkungan + Merencanakan dan membuat anggaran untuk peningkatan atau penggantian yang siperlukan berdasarkan hasil pemeriksaan fasilitas atau untuk memenuhi persyaratan yang berlaku serta menunjukkan pelaksanaen dari rencana tersebut (Lihat juga MFK 4.2) Bila rumah sakit dianggap tidak memenuhi syarat, direktur rumah sakit yang bertanggung Jawab merencanakan dan memenuhi persyaratan tersebut dalam kurun waktu yang ditentukan, Elemen Penilaian MFK 7 Telusur Skor 1. Direkturrumah |] Bukti kumpulan dan daftar peraturan 10] 7 sakit dan mereka perundang - undangan yang dimiliki rumeh yang bertanggung sakit 5 jawab terhadap o far manajemen W | Direktur rumah sakit/Tim k3/Bagian Umum/ fasilitas oi rumah Kepala IPSRS: sakit, mempunyai dan memahami peraturan perundang = undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku untuk bangunan dan fasilitas rumah sakit. (O.W) INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT © EDIS! 1.1 2. Direktur rumah | © | Observasi bangunan dan prasarana RS ao] sakittelah menerapkan W | Bagian Umum/Kepala IPSRS persyaratan teknis o |ar bangunan dan prasaran sesual dengan peraturan perundang— undangan. (0. W) 3. Rumah sakit D | Bukti daftar dan perizinan yang beriaku, ao] Te mempunyai izin- {tin sebagaimana | W | Bagian Umum/Kepala IPSRS diuraikan a} o|tr sampai dengan m) dimaksud dan tujuan sesuai fasilitas yang ada di rumah sekit dan sesual peraturan perundang- undangan, (D.W) 4, Direkturrumah | D | 1) Buktirekapitulasihasil pemeriksaan dani | 10 | TL sakit memastikan pemerintah atau badan eksternal lainnya. rumah sakit 2) Bukti hasil pemeriksaan tersebut telah 5 | 1s ‘memenuhi kondisi ditindaktanjuti (dapat berbentuklaporan, | 9 | tr seperti hasil foto-foto, pengeluaran anggaran, di) ppemeriksaan fasilitas atou W | Direktur/Bagian Umum catatan pemeriksaan yang dlilakukan oleh otoritas setempat di luar rumah sakit. (ow) soz INSTRUMEN SURVE! STANDAR NASIONAL AKREDITAS| RUMAH SAKIT» EDISI 1.1 ST Standar MFK2 Rumah sakit_mempunyai program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang enggambarkan proses pengelolean risiko yang dapat terjadi pada pasion keluarga, pengunjung dan staf. ‘Maksud dan tujuan MFK2 | Program manajemen rsikoéiperiuksn untukmengetolarisito-rsikodilingkungan pelayanan pasion dan tempat kerja staf. Rumah sakit dapat menyusun satu program induk ‘manajemen risk fasltas dan lingkungan atau beberapa program terpisah. Program manalemen rtke itas dan lingkungan meliputi sebagai berikut: a) _Keselamatan dan Keamanan b) Bahan Berbahaye dan Beracun (83) dan limbahnya ¢) Penanggulangan bencana (emergensi) ) Proteksi kebakaran (fre safety) ©) Peralatan medis f) Sistem penunjang (utilitas) Calam fasilitas pelayanan pasien yang akan disurvei (misalnya rumah makan, kantin, kafe, oko roti, toko souvenir, atau toko lainnya) maka rumah sakit memiliki kewajiban untuk prerpastikan bahwa tenant/penyewa lahan tersebut mematuhi_ program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan. Dalam menerapkan program manajemen risiko di atas maka rumah sakit perlu mempunyai ‘regulasi sebagai berikut: 4) Fegulas! peninjauan dan pembaharuan program-program tersebut secara berkala atau bila terjadi perubahan lingkungan rumah sakit atau sekurang-kurangnya setahun sekali; 2) regulasi bahwa tenant/penyewa lahan tersebut wajld mematuhi semua aspek Pecsram menajemen fasiitas yang teridentiikasi pada maksud dan tujuan poin a) sampai dengan d) tersebut di atas INSTRUMEN SURVE] STANDIAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKTT © EDSI1.1 503 7 ——$—__—__! Elemen Penilaian shal Telusur skor 1. Ada program R |i) Program tentang manajemen risiko fasiitas | 10 | TL manajemen ddan lingkungan melipult risiko yang ada 2) risiko fasilitas sampai f) di maksud dan tujuan 5 [1S dan lingkungan 2) Panduan peninjauan dan pembaharuan | g | TT yang dapat terjacl program-program tersebut secara berkala pada pasien, atau bila terjadi perubahan lingkungan keluarga, staf rumah sakit, terjadl insiden baru atau ddan pengunjung, sekureng-kurangnya setahun sekali tertulis, meliputi 3) Panduan tentang tenant/penyewa risiko yang ada a) lahan tersebut wajib mematuhi semua sampaif) di maksud aspek program manajemen fasilitas dan dan tujuen yang lingkungan yang teridentifikasi pada merupakan satu maksud dan tujuan butir a) sampai dengan program induk a). atau beberapa program terpisah serta ada regulas! untuk menerapkan program manajemen meliputi 1) sampai dengan 2) di maksud dan tujuan (R) 2, Program tersebut | D | 1) But program manajemen risiko fasilitas | 10 | TL rmasin berlaku dan dan lingkungan masih berlaku sudah diterapkan 2) Bukti pelaksanaan program/laporan 5 | 1s sepenuhnya (DW) program olin W | Penanggung jawab program manajemen risiko fasiitas dan lingkungan 3. Ada bukti D | Bukti review program manajemen risiko 30 | Tt peninjouan dan pembaharuan W | Penanggung jawab program manajemen risiko | ~ | program-program fosilitas dan lingkungan o|n tersebut secara berkala atau bila terjadi perubahan fasiltas dan Jingkungan rumah sakit, atau sekurang- kurangnya setiap tahun. (0.W) 504 INSTRUMEN SURVE! STANDAR NASIONAL AKREDITAS| RUMAH SAKIT # EDIS 1.1, a 4, Adabuktitenant/ | D ] Bukti aut Th penyewa lahan di 1) Bukti form cektlis alam lingkungan 2) Bult pelaksanzan audit . rumah sakit sudah 1 mematuhi semua aspek program manajemen risiko fasiitasdan lingkungan yang teridentifikasi dalam 2) sampai d) di maksud dan tujuan. (ow * Penanggung jawab program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan © Tenant/penyewa lahan [Standar MFK 3 ‘Ada individu atau organisasi yang kompeten yang ditugasi untuk melakukan pengawasan terhadapperencanaan dan pelaksanaan program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan. ‘Maksud dan tujuan MFK 3 Rumah sakit berkewaiiban untuk menyediakan fasilitas yang aman, fungsional, dan fasiitas pendukung untuk pasien, keluargs, staf dan pengunjung. Untuk mencapai tujuan tersebut, fasilitas fisik, peralatan medis, dan sumber daya lainnya harus dikelola secara efektif. Secara khusus, rumah sakit harus berupaya untuk : ‘+ Mengurangi dan mengendalikan sumber bahaya dan risiko; ‘+ Menghindari kecelakaan dan cedera + Memelihara kondisi yang aman. ‘Mangjemen yang efektif mencakup perencanaan multidisiplin, edukasi, dan pemantauan sebagai berikut: + Direktur RS merencanaken kebutuhan ruangan, teknologi, peralatan medis, dan sumber daya lainnya untuk mendukung pelayanan Kiinis yang efektif dan aman. + Seluruh staf diberikan edukasi mengenai fasilitas, cara mengurangi risi ‘memantau dan melaporkan yang berisiko dan insiden cedera + Untuk mengevaluasi sistem-sistem yang penting & mengidentifikasi perbaikan- perbaikan yang dibutuhkan, rumah sakit dapat menetapkan kriteria atau incikator kinerja cara Rumah sakit perlu. menyusun program manajemen risiko fasilitas /lingkungan yang membahas pengeloiaan risiko fasilitas/lingkungen melalui penyusunan rencana manajemen fasilitas dan penyediaan ruangan, teknologi, peralatan medis, dan sumber daya serta melakuken pengawasan terhadep perencanan dan pelaksanakan program manajemen risiko fasiitas/lingkungan (lihat juga MFK 2). Direktur rumah sakit peru menetepkan individu atau organisasi dengan tugas melakukan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan proses untuk mengelola risiko terhadap fasilitas. dan lingkungan tersebut [secara berkesinambungan, misalnya K-3 RS atau organisasi lainnya. INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT © EDISH 1.1 505 Pengawasan yang dilakukan individu atau organisasi tersebut melipul '8) mengawasi semua aspek program manajemen risiko seperti pengembangan rencana dan memberikan rekomendasi untuk ruangan, peralatan medis, teknologi dan sumber daya, 'b) mengawasi pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan c) melakuken edukasi staf 4) melakukan pengujian/testing dan pemantauan program @) secara berkala menilal ulang dan merevisi program manajemen risiko fastitas dan lingkungan 4) menyerahkan laporan tahunan kepada direktur rumah sakit. 88) mengorganisasikandan mengelola laporan kejadian/insiden, melakukan analisa dan tupaya perbaikan. Dalam rangka pengawasan, rumah sakit agar mengembangkan sistem pelaporan insiden/ kejadian/ kecelakaan yang terjadi di rumah sakit akibat fasilitas dan lingkungen yang tidak ‘aman. individu atau organisasi yang ditunjuk, mengawasi program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan agar mendorong pelaporan insiden, melakukan analisis dan rencana perbaikan, Bienen Pentatan Teusur stor 1. Rumah sakittelah | R | Regulasitentang penetapan penanggungjawab | 10 | TL menetapkan ‘manajemen risiko fasilitas dan lingkungan individu atau dilengkapi dengan uraian tugas, tanggung “fo onganisasi yang jawab den wewenang tentang perencanaan o|t kompeten yang dan pengawasan program manajemen risiko ditugasi mengawasi fasilitas dan lingkungan perencanaan dan penerapan program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang, meliputi a) sampai dengan g) dimaksud dan tujuan. (R) 506 INSTRUMEN SURVE] STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT © EDIS 1.1, EEE Eee SS nl 2. Rumah sakit R | Program pengawasan terhadap manajemen mempunyai risiko fasilitas dan lingkungan program Pengawasan terhadap Perencanaan dan penerapan manajemen risiko yang disusun oleh individu atau organisasi yang ditunjuk yang ‘meliputt a) sampai dengan g) di maksud dan tujuan, (R) + Ada buktibahwa [0 [eukti sertikat pelatihan manajemon visiko individu atau dalam file kepegawaian organisasi yang | T meliputiizin, lisensi ketiga bila pengolahan 83 dilakukan oleh pihak| 9 | TT atau ketentuan lain, beserta izin transporter dan izin pengolah persyaratan lainnya. B-3 (PKS tripartit yaitu RS, transporter dan {D,w) pengolah B-3) W | © Penanggung jawab program manajemen risiko fasilitas dan lingkungen © _Penanggung jawab unit kerja terkait Standar MFK 5.1 Rumeh Sakit mempunyai sistem penyimpanan dan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun cair dan padat yang benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Maksud dan tujuan MFK 5.2 Penyimpanan Limbah 83 dapat ditakukan secara balk dan benar apabila Limbah 83 telah dilakukan pemilahan yang baik dan benar, termasuk memasukkan Limbah 83 ke dalam wadah atau kemasan yang sesuai, dilekati simbol dan label imbah 83. Untuk penyimpanan limbah 83, rumah sakit agar memenuhl persyaratan fasilitas penyimpanan limbah 83 sebagai berikut : 1. Lantai kedap (impermeable), berlantai beton atau semen dengan sistem drainase vang balk, mudah dibersihkan dan dilakukan desinfeksi Tersedia sumber air atau kran air dan sabun untuk pembersihan tangan Mudah dizkses untuk penyimpanan limbah. Dopat dikunci untuk menghindari akses oleh pihak yang tidak berkepentingan. Mudah diakses oleh kendaraan yang akan mengumpulkan atau mengangkut limbah Terlindungi dati sinar matahari, hujan, angin kencang, banjir, dan factor lain yang berpotens! menimbulkan kecelakaan atau bencana ker. 518 INSTRUMEN SURVE: STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT « EDISi 1.1 re 7. Tidak dapat diakses oleh hewan, serangga, dan burung. ; 8. Dilengkapi dengan ventilasi dan Pencahayaan yang baik dan memadai. 8. Berjarak jauh dari tempat penyimpanan atau penyigpan makanan 410. Peralatan pembersinan, Alat Pelindung Dir/APD antara lain masker, arung ‘tangan, { Penutup kepals, goggle, sepatu boot, pakaian pelindung) dan wadah atau kantong timbah harus diletakkan secekat mungkin dengan lokasi faslitas penyimpanan, 11. Dinding, lantai, dan langit-langit fasiitas penyimpanan senantiasa dalam kesdaan bbersih, termasuk pembersinan lantai setiap hari, Pengaturan pengelolaen limbah 83 meliput tahapan: 3) pemilahan limbah B3; i 6) penyimpanan limbah 83; ©) pengangkutan limbah 83; 4) pengolahan limbah 83; ©) penguburan limbah 83; dan/atau #)_penimbunan limbah 83, | Pengolahan limbah 83 adalah proses untuk mengurangi dan/atau ‘menghilangkan sifat behaya dar/etau sifatracun. Dalam pelaksanaannya, pengolahan limbah B3 deri feslitee Pelayanan kesehatan dapat dilakukan pengolahan secara termal atau nonterrmal Untuk limbah berwujud cair dapat dilakukan di instalasi pengolahan air limba (IPAL) dari fasilitas pelayanan kesehatan, ‘Sedangkan tujuan pengolahan limbah medis adalah mengubah karakteristik biologis dan/ atau Kimislimbah schingga potensi bahayanya terhadap manusia berkurang atau tidak ad, mengolah limbah 83. Namun bila Pengolahan limbah B3 dilaksanakan oleh pihak lain maka pihak lain tersebut wajib mempunyai izin sebagai transporter 83 dan izin Pengolah limbah 33. Transporter dan pengolah bisa oleh institusi yang berbeda | Glemen Penttatan Mex | | Elemen — MFK Teusur Skor i 1. Rumah sakit R | Regulasi tentang pengelolaan bahan B3 dan 10] Te mempunyai regulasi limbahnye (Lihat MFK S EP y untuk penyimpanan Suis ddan pengolahan ofr \ limbah 83 secara benar dan aman sesuai ketentuan peraturan erundang ~ undangan (lihat juga AP.6.2 EP 4, MFK.1 EP 3). (R) |NSTRUNEN SURVE! STANDAR NASOWAL AKREDTASI RUMAH SAKIT« EDI 1.1 519 L ee 2. Penyimpanan Bukt izin TPS 83 masih berlaku 10] Te limbah B3 sudah mempunyai izin - - ‘TPS B3 yang masih Lihat TPS 83 ola berlaku dan sesual dengan peraturan perundang - . undangan, (0,0.\W) Staf terkait 3 Rumah Sakit sudah | D | Buktiizin PAL atauizin pembuangan limbah | 40 | TL mempunyai Instalasi air (PLC) Pengolahan Air 3) 1s Limbah (IPAL) Lihat IPAL RS ofa dengan izin yang masih berlaku sesuai ‘© Penanggung jawab sanitasi RS dengan peraturan © Petugas pelaksana IPAL/staf terkait perundang — undangan, (D,0,W) 4, RS mempunyai Buktiizin pengolah limbah 83 atau bukti MoU | 10 | TL Instalasi Pengolah dengan pihak ketiga yang mempunyai limbah 83 dengan 2) in pengolah limbah B- 3 RS atau izin 2 18 izin yang masih ‘operasional pengolah limbah pihak ketige | g | tr berlaku atau. 2) izin transporter disertai manifest/bukti melakukan kerja pemusnahan pihak ketiga sama dengan pihak ketiga dengan izin sebagai transporter Lihat incinerator RS, bila RS mengolah limbah dan pengolah B-3 sendiri. B3 yang masih berlaku sesuai ‘¢ Penanggung jawab sanitasi RS dengan peraturan © Petugas pelaksane IPAL/staf terkait perundang - undangan (D,0,W) rr INSTRUMEN SURVB STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT # EDIS| 1.1 KESIAPAN PENANGGULANGAN BENCANA ‘Standar MFK 6 Rumah sakit_mengembangkan, memelihara, program manajemen disaster untuk menanggapi keadzan disaster dan bencang alam atau lainnya yang memiliki potensiterjadi dimasyarakat Maksud dan tujuan MPK 6 Situasi darurat yang terjadi di masyarakat, kejadian epidemi, atau bencana alam akan melibatkan RS, seperti gempa bumi yang menghancurkan area rawat inap pasien atau ada epidemi flu yang akan menghatangi staf_masuk kerja. Penyusunan program harus ct tmulat dengan identifikasi jenis bencana yang mungkin terjadi di daerah dimana rumah sakit berada dan dampaknya terhadap rumah sakit. Contoh, angin topan (hurricane) atau tsunami kemungkinan akan terjadi didaerah dekat laut dan tidak terjadi didaerah yang jauh dari laut. Kerusakan faslitas atau korban masal sebalknya dapat terjadi dimanapun. Melekukan identifikasi dampak bencana sama pentingnya dengan mencatat jenis bencane yang terjadi. Sebagai contoh, kemungkinan dampak yang dapat terjadi pada air dan ‘tenaga listrik jika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi. Mungkin saja gempa bumi akan menghambat anggota staf untuk merespon bencana, hanya karena jalan terhalang atau keluarge mereka menjadi koban gempa bumi. Dalam situasi demikian, mungkin akan terjadi konflik kepentingan dengan keharusan merespon kejadian bencana di rumah sakit. Rumah sakit juga herus mengetahul peranan staf ini di masyarakat. Sebagai contoh, sumber aya apa yang perlu disediakan rumah sakit untuk masyarakat dalam situasi bencana, dan ‘metode komunikasi yang herus dipakai di masyarakat. Untuk merespons seczre efektif, rumah sakit perlu menyusun regulasi dan program ‘manajemen disaster Regulasi dan Program Manajemen Disaster antara lain berisi proses 2) _menentukan jenis, kemungkinan terjadi dan konsekuensi bahaya, ancaman dan kejadian b)_menentukan integritas struktural di ingkungan pelayanan pasien yang ada dan bila terjedi bencana ©) menentukan peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian tersebut 4d)“ menentukan strateg' komunikasi pada waktu kejadian 2) _mengelcla sumber daya selama kejadian, termasuk sumber-sumber alternatif f) mengelola kegiatan klinis selama kejadian, termasuk tempat pelayanan alternatif pada waktu kejadian 8) mengidentifikesi dan penetapen peran dan tanggung jawab staf selama kejadian (uga lihat MFK 11.1 €P 4) h)__mengelota keadaan darurat ketika terjadi konflik antara tanggung jawab pribadi staf dengan tanggung jawab rumah sakit untuk tetap menyediakan pelayanan pasien. i) Partisipasi rumah sakit dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia seperti: Dinas Kesehatan setempat, polisi setempat, institusi/ Unit Ambulans Darurat setempat (bila ada), Pemadam Kebakaran, dan fasilitas kesehatan lainnya INSTRUMEN SURVE] STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT # EDIS|1.1 LLL | Dalam Keadaan darurst, bencana dan krisis lainnya, masyarakat harus dapat melindung! kehidupan dan kesejahteraan penduduk yangterkenadempaknya, terutama dalamhitungan menit dan jam segera setelah dampak atau keterpaparan tersebut. Kemampuan pelayanan kesehatan untuk berfungs! tanpa gengguan dalam situas! ini adalah masalah antara hidup dan mati. Kelanjutan fungsi layanan kesehatan bergantung pada sejumlah faktor kunci, yaitu: bahwa layanan ditempatkan di struktur seperti rumah sakit atau faslitas yang dapat menahan paparan dan kekuatan dari semua jenis bahaya. Peralatan medis dalam keadaan baik dan terlindung dari kerusakan, infrastruktur masyarakat dan layanan penting seperti istrk, dll tersedia bagi lavanan kesehatan serta petugas kesehatan dapat memberikan lam situasi aman saat dibutuhkan. ‘Mendefinisikan istilah “rumah sakit yang aman (hospital safety)” akan membantu dalam memberikan panduan pendekatan untuk menitai keamanan rumah sakit. Rumah sakit yang ‘aman adalah fasilitas yang layanannya tetap dapat diakses dan berfungsi pada kapasitas maksimum, dan dengan infrastruktur yang sama, sebelum, selama dan segera setelah adanya dampak dari keadaan darurat dan bencana. Fungsi rumah sakit yang terus berianjut bergantung pada berbagai fektor, termasuk keamanan bangunan, sistem dan peralatan pentingnya, ketersediaan persediaan, dan kapasitas penanganan darurat dan bencana di rumah sakit, terutama untuk tanggapan dan pemulihan dari bahaya atau kejadian yang mungkin terjadi Unsur penting dari pengembangan menuju rumah sakit yang aman adalah pengembangan dan penerepan indeks keamanen rumah sakit (hospital sofety index)-alat diagnostik cepat dan murah untuk menilai kemungkinan bahwa rumah sakit akan tetap beroperasi delam keadaan darurat dan bencana. Evaluasi tersebut menghasilkan informasi yang berguna mengenai kekuatan dan kelemahan rumah sakit dan akan menunjukkan tindakan yang, diperlukan untuk memperbaiki kapasitas dari manajemen dan keamanan kerja dalam keadaan darurat dan bencana di rumah sakit. Untuk mengukur kesiapsiagaan rumah sakit dalam menghadapi bencana maka rumah sakit agar melakukan self assessment dengan menggunakan instrument hospital safety index dari WHO tersebut. Dengan melakukan self assessment tersebut maka rumah sakit ciharapkan dapat mengetahui kekurangan yang harus dipenuhi untuk menghadapi bencana. Untuk menyiapkan instalasi gawat darurat rumah sakit dalam menghedapi bencana ekternal maka di instalasi gawat darurat perlu ada ruang dekontaminasi. fuang dekontaminasi di IGD sesuai peraturan perundang - undangan sebagai berikut : j)_ ruangan ini ditempatkan di sisi depan/luar ruang gawat darurat atau terpisah dengan ruang gawat darurat 1) _pintu masuk menggunakan jenis pintuswing membukake arah dalam dandilengkap! dengan alat penutup pintu otomatis 522 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT « EDIS! 1.1 | ))_bahan penutup pintu harus dapat mengantisjpas) benturan-benturan brankar Im) ahan Penutuplantai tidak licin dan tahan terhadap or *) onstruksi dinding tahan techadap air sampet dengan ketinggian 120 em dari ermukaan lantai £)_ruangan dilengkapl dengan wastafel(xnk) dan pancuran Sir (shower) Elemen Pension MEK iss See 1. Rumah sakit F /2)_ Regulasi tentang manajemen dsaster RS] 30 70 eee faye | 12) iRagalas tentang adanya ruang 5 | 1s imeliput a] sampat ekontaminasi dalam pedoman pelayanan ola Daman 'GD sesuai MFK 6 EP 4 tujuan, (R) [2 Rumeh sokt © | Buktt identifkasirisiko bencana inemaldan Tao Te mengidentifikasi ekstemal, berupa hasil hazard and vulnerability bencana internal assessment (HVA) atau bukti pengisian self $15 dan eksternal yang assessment modul | hespital safety index o far besar seperti Kesdoan carat, /-Wi'l's: Tim Penanggulangen bendana 6 di masyarakat, * Penanggungjawab manajemen risiko wabah dan bencana | |e Tim Kans alam atau bencana ‘ainnye, serta fejadian wabah besar yang bisa menyebabkan terjadinya risko yang signifikan. (2,w) 3.Rumah sakittelah_| | BuKa pelaksanaan Self Assessment Hostal | 10 TL ‘melakukan seit Safety Index assessment kesiapan - menghadepi W | Tim Penanggulangan benicana RS/Tim K3RS ofr bencana dengan * Penanggung jawab manajemen risike ‘menggunakan hospital safety index dari WHO. (D,W) [NSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS| RUMAH AKT « eDsi1.1 LL 4. Instalasi gawat 1D | Bukti denah ruang dekontaminasi ao] Tt darurat telah mempunyai ruang | © | Lihat fasiltas dekontaminasi ci IGD 5 | Ts dekontaminasi oln sesuai dengan 1) | W |* ka iGo sampai dengan 6) di * StafiGD maksud dan tujuan, (0.0,W) ‘Standar MFK 6.1 Rumah sakit melakukan simulasi penanganan/ menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana. Maksud dan tujuan MFK 6.1 Program keslapan menghadapi bencana (disaster) divjicoba/disimulastkan: + Melakukan simulasi tahunan secara menyeluruh ditingkat internal rumah sakit ‘atau sebagai bogian dari simulasi di tingkat masyarakat + Simulasi terhadap unsur-unsur kritis rencana program dari c) hingga h) di maksud dan tujuan MEK 6 yang dilaksanakan setiap tahun. sika rumah sakit menghadepi kejadian bencana (disaster) yang sebenarnya, dan rumah sakit menjalankan program tersebut serta melakukan diskusi (debriefing) setelah kejadian, maka situasitersebut dapat mewakill atau setara dengan simulas| tahunan Elemen Penilaian MFK ae ey 61 1. Selurun program, | © | Bukti pelaksanaan simulasi kesiapan a0] mt atau setidaknya menghadapi kedaruratan, wabah dan bencana elemen-eiemen e|e kritis program W | Kepala unit terkait of|t dari) hingga i) + Tim penanggulangan bencana RS dimaksud dan © staf RS tujuan MFK 6 + Peserta simulasi disimulasikan setiap tahun. (0, w) 2. Pada aknirsetian | © | Bukti pelaksanaan diskusi (debriefing) ao | Th simulasi, dilakukan diskusi (debriefing) | W |* Kepala unit terkait By s mengenai simulasi Tim penanggulangan bencana RS oln tersebut dan dibuat| Je staf RS laporan dan tindak # Peserta simulasl tanjut (OW) 524 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT « EDISI 1. ——$—$—$—$———————— [3. Pesertasimulasi | D | Buktidaftarpaverta smmuiea adalah semua pegawal/stat w]e dikiat rumah sakit, © Peserta simulasi pegawal kontrak dan pegawai dar tenant/penyewa lahan. (OW) PROTEKS! KEBAKARAN (F/RE SAFETY) ‘Standar MFK7, Rumah sakit merencanakan dan menerapkan suatu program untuk pencegahan dan Penanggulangan bahaya kebakaran dan penyedizan sarana evakuasi yang aman dari fasiltas sebagai respons terhadap kebakaran dan keadaan darurat lainnya, ‘Maksud dan tujuan MFK 7, Rumah sakit harus waspada terhadap keselamatan kebakaran karena kebakaran adalah rsiko yang selalu bisa terjadi di rumah sakit. Dengan demikian, setiop rumah sakit perlu merencanakan bagaimana agar penghuni rumah sakit aman apabila terjadi kebakaran termasuk bahaya asap. Rumah sakit perlu melakukan asemen terus menerus untuk memenuhi regulasi keamanan kebakaran sehingga secara efektif dapat mengidentifikasi risiko dan meminimalkan risiko, Asesmen risiko kebakaran meliputi : a) tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi 5) sistem pemisahan (pengisolasian] dan kompartemenisasi pengendalian api dan asap ©) daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit di seluruh area) seperti kamar linen kotor, tempat _pengumpulan sampah, ruang penyimpanan oksigen d) sarana jalan keluar/evakuasi ) dapur yang berproduksi dan peralatan masak ) londri dan tinen 8) sistem tenaga listrik darurat dan peralatan h)_gas medis dan komponen sistem vakum |WSTRUMEN SURVE STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT » EDISI1.1 825 a ~ Berdasarkan hasil asesmen risiko kebakaran rumah sakit agar menyusun regulasi termasuk program untuk: 1) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko, seperti penyimpanan dan Penanganan bahan-bahan mudah terbakar secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar seperti oksigen: 2) Penanganan bahaya kebskaran yang terkait dengan konstruks! apapun, di atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien 3) Penyediaan sarana jalan keluar yang aman dan tidak terhalangi bila terjadi kebakaran; 4) Penyediaan sistem peringatan din, deteks dini, seperti detektor asap, alarm kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols) 5) Penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air, bahan kimia pemadam api (chemical suppressants), atau sistem sprinkler. Penggabungan tindakan-tindakan tersebut saat terjadikebakaran atau asapakan membantu memberi waktu yang memadai bagi pasien, keluarge pasien, staf dan pengunjung untuk keluar dengan selamat dari fasiltas. Tindakan-tindakan tersebut harus efektif tanpa memandang usia, ukuran, maupun bentuk bangunan dan fasilitas. Elemen Penilaian MFK 7 1. Rumah sakit R | Regulasi termasuk program tentang proteksi | 10 | TL mempunyai regulasi | | kebakaran termasuk program Sys proteksi kebakaran ola (fire safety) yang memastikan bahwa semua penghun’ rumah sakit selamat dari bahaya api, asap atau keadaan darurat non kebakaran lainnya meliputi 1} sampai 5) yang ada di maksud dan tujuan. i®) Telusur Skor 526 INSTRUMEN SURVEISTANDAR NASIONAL AKREDITAS: RUMAN SAKT« EDS! 1.1 ——— % Rumah sakt telah] © [Buktihasi aseamen rao Kebateran/iie safety] 10] TL melakukan asesmen risk assessment (FSRA) antara Jain berupa ceklis risiko kebakaran asesmen risiko kebakaran = ~ yang tertulis, o}tr termasuk saat W | Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim terdapat proyek Penanggulangan bencana/K3RS- Pembangunan i dalam atau berdekatan dengan fasilitas rumah sakit meliputi a) sampai dengan h) dimaksud [__ dan tujuan. (ow) 3. Rumah sakittelah |" | eukti tndak lanjut asesmien FR kebakaran/ [30] 10 menindaklanjuti [fire safety risk assessment (FSRA) hasil asesmen risiko 5 | Ts Kebakaran.(0,0,W) | © | Lihat proteksi kebakaran aktif dan pasit ofr W | Penanggung jawab/Tim kebakaran RS/Tim enanggulangan bencana 4. Rumah sakit © | Lihat fasititas sistem deteksi dini (smoke detector} 10 [TL Mempunyai sistem. dan heat detector) dan alarm kebakaran deteksi din (smoke 5 [ts Getector dan heot | W | Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Timn o far detector) dan alarm Penanggulangan bencana/K3RS kebakaran sesuai dengan peraturan erundang - undangan (0,W) 5. Rumah sakit © | Lihat fasilitas sistem kebakaran aktif antara lai 10} TL mempunyai sistem ‘Sprinkle, APAR, hidran dan pompa kebakaran, kebakaran aktif yang $ | 1s meliput, sprinkle, | W | Penanggung jawab/Tim Kebakaran RS/Tim old APAR, hidran dan Penanggulangan bencana/K3RS- pompa kebakaran sesuai peraturan Perundang- undangan. (O,W) _} 6. Rumah sakit (© | Lihat jalur evakuasi w]m mempunyai jalur evakuasi yang w | Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim, aman dan bebas Penanggulangan bencena o lar hambatan bila terjadi kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran. (0, W) ‘Standar MFK 7.1 Rumah sakit menguji secara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap, termasuk semua ‘lat yang terkalt dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil uiinya. ‘Maksud dan tujuan MFK 7.1 Program proteksi kebakaran (fire safety) rumah sakit mengidentifikasi "> Frekuensi dilakukannya inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sistem pencegahan dan keselamatan kebakaran secara konsisten sesual dengan persyaratan. + Program evakuasi yang aman jika terjaci kebakaran atau asap = Proses pengujian setiap bagian dari program dalam kurun waktu 12 bulan + Edukasi yang diperlukan bagi staf untuk melindungi dan mengevakuasi pasien secara efektif jka terjadi keadaan darurat + Partisipast anggota staf dalam ujicobe/simulasi penanganan kebakaran minimal sekali setahun. Pengujian program dapat dicapai dengan beberapa metode. Sebagal contoh, rumsh sakit dapat menugaskan komandan regu pemadam kebakaran atau K-3 RS menanyakan secara ‘acak kepada staf di setiap unit, apa yang akan mereka lakukan bila terjadi kebekaran di unit mereka. Kepada staf dapat diberikan pertanyaan-pertanyaan spesifik seperti: + Dimana letak katup penutup aliran oksigen? © jika haus menutup katup oksigen, bagaimana Anda merawat pasien yang membutuhkan oksigen? * Dimana letak alat pemadam api di unit Anda? * Bagaimana melaporkan kebakaran? «© Bagaimana melindung! pasien jika terjadi kebakaran? Bila perlu mengevakuasi pasion, proses apa yang harus dikkuti? Stat harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan tepat. Jka tidak, hal ini harus didokumentasikan dan rencana untuk pendidikan ulang perlu disusun. "Komandan Regu penanggulangan pemadam kebakaran” atau K-3 RS harus memiliki catatan orang- orang yang berpartisipasi, Salah satu bagian dari pengujian program juga dapat berupa Ujian tertulis untuk staf mengenal penangenan kebakaran yang dilakukan oleh rumah sakit. ‘Semua inspeksi, pengujian dan pemelinaraan didokumentasikan. $a INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT + EDISI 1.1 “ 6. Rumah sakit © [Lihat jalur evakuasi 0] 7 ‘mempunyai jalur evakuesi yang W | Penanggung jawab /Tim Kebakaran RS/Tim S| 1 ‘aman dan bebas Penanggulangan bencana olin hambatan bila terjadi kebakaran dan kedaruratan bukan kebakaran. (0, Ww), Standar MFK 7.1 Rumah sakit mengujisecara berkala rencana proteksi kebakaran dan asap, termasuk semua slat yang terkait dengan deteksi dini dan pemadaman serta mendokumentasikan hasil ujinya. ‘Maksud dan tujuan MFK 7.1. Program proteksi kebakaran (fire safety) rumah sakit mengidentifikasi: ‘+ Frekuensi dilakukannya inspeksi, pengujian dan pemelinaraan sistem pencegahan dan keselamatan kebakaran secara konsisten sesuai dengan persyaratan. + Program evakuasi yang aman jika terjadi kebakaran atau asap * _Proses pengujian setiap bagian dari program daiam kurun waktu 12 bulan + Edukasi yang diperlukan bagi staf untuk melindungi dan mengevakuasi pesien secara efektif jika terjadi keadaan darurat + Partisipasi anggota staf dalam ujicoba/simulasi penanganan kebakaran minimal sekali setahun, Pengujian program dapat dicapai dengen beberapa metode. Sebagal contoh, rumah sakit ‘dapat menugaskan komandan regu pemadam kebakaran atau K-3 RS menanyakan secara acak kepada staf di setiap unit, apa yang akan mereka lakukan bila terjadi kebakaran di unit mereka, Kepada staf dapat diberikan pertanyaan-pertanyaan spesifk seperti + Dimana letek katup penutup aliran oksigen? * Jika harus menutup katup oksigen, bagaimena Anda merawat pasien yang membutuhkan oksigen? * Dimana letak alat pemadam api di unit Anda? + Bagsimana meiaporkan kebakaran? ‘* Bagaimana melindungi pasien jika terjadi kebakaran? Bila perlu mengevakuasi Pasien, proses apa yang harus diikuti? Staf harus mampu menjawab pertanyean-pertanyean tersebut dengan tepet. Jika tidak, hal ini harus didokumentasikan dan rencana untuk pendidikan ulang perlu disusun. “Komandan Regu penanggulangan pemadam kebakaran” atau K-3 RS harus memiliki catatan orang- orang yang berpartisipasi. Salah satu bagian dari pengujian program juga dapat berupa Ujian tertulis untuk staf mengenai penanganan kebakaran yang dilakukan oleh rumah sakit. Semus inspeksi, pengujian dan pemeliharaan didokumentasikan. 528 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT © EDIS! 1.1 a Elemen Penilaian MFK 2A mengikuti pelatihan kebakaran penanggulangan kebakaran minimal | W [© Staf RS 1 (satu) kali dalam © Diklat setahun (iat juga MFK.11 sampal dengan MFK 11.1). (DW) 1. Semua staf 7 | Sukti pelaksanaan pelatinan penanggulangan 10 memperagakan cara membawa pasien ketempat aman dan | w | staf RS mendemonstrasikan bagaimana cara menyelamatkan pasien. (S,W) 2. Staf dapat S| Peragaan evakuasi pasien ketempat aman 10 Th 1s peralatan pemadam kebakaran diperiksa, dipelihara sesual dengan perturen perundang- undangan dan didokumentasikan (ow) diujicoba dan W | IPSRS/Bagian umum/K3RS 3. Sistem dan D | Bukti pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan peralatanpemadam kebakaran 10 1s INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT « EDIS! 1.1 ‘Standar MFK7.2 RS merupakan kawasan tanpa rokok dan asap rokok sesuai dengan peraturan perundang- undangan. ‘Maksud dan tujuan MFK7.2 Sesuai dengan peraturan perundangan, rumah sakit adalah kawasan tanpa rokok dan asap rokok, karena itu direktur rumah sakit agar membuat regulasi larangan merokok di rumah sakit termasuk larangan menjual rokok di rumah sakit. Larangan merokok penting dilaksanakan di rumah sakit karena rumah sakit merupakan daerah yang berisiko terjadinya kebakaran dan banyak bahan yang mudah terbakar di rumah sakit (misalnya gas oksigen) Regulasi larangan merokok tidak hanya untuk staf rumah sakit tetapi juga untuk pasien, keluarga dan pengunjung. Rumah sakit secara berkala perlu melakukan monitoring pelaksanaan larangan merokok di lingkungan rumah sakit. Elemen Penilaian MFK 22 1. Rumah sakit R | Regulasi tentang penetapan RS sebagai 30] 1 mempunyai regulasi kawasan bebas rokok tentang rumah sakit sebagai kawasan a he tanpa rokok dan asap rokok, larangan merokok bagi pasien, keluarga, pengunjung dan staf, termasuk larangan menjual rokok di lingkungan turmah sakit, (R) 2. Ada bukti | Bukti evaluasi kepatuhan larengan merokok | 40 | TL pelaksanaan dan evaluasi dari regulas'| © | Lihat lingkungan RS tersebut. (2.0W) o|tt W |e Staf RS/K3RS/Satpam + Pengunjung RS PERALATAN MEDIS Telusur Skor Standar MFK8 Rumah sakit merencanakan dan mengimplementasikan program untuk pemeriksaan, uli coba dan pemeliharaan peralatan medis dan mendokumentasikan hasilaya. 530 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT « EDISI1.1 ee SS L———_ ‘Maksud dan tujuan MFK 8 ‘Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak pakal maka rumah sakit perlu ‘melakukan ; a) melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan medis yang dimilik: ‘oleh RS, peralatan medis kerja sama operasional (KSO) milik pihak ketiga b)_melakukan ui fungsi peralatan medis sesuai penggunaan dan ketentuan pabrik <)__pelatihan penggunaan dan pemeliharaan peralatan medis 4) melakukan pemeriksaan peralatan medis secara teratur ¢)_ melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi Rumah sakit perlu mempunyai regulasi yang mengatur kegiatan a) sampai dengan e) tersebut diatas. ‘Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini, Peralatan diperikea dan diujifungsi sejak masih baru dan seterusnya sesuai umur, penggunaan peralatan tersebut atau sesuai Netentuan pabrik. Pemeriksaan, hasil uji fungsi dan setiap kali tindakan pemeliharaan didokumentasikan. Hal ini membantu memastikan kelangsungan proses pemelinaraan dan membantu bila menyusun rencana biaya untuk penggantian, perbaikan, peningkatan (upgrade), dan perubahan tain (ihat juga AP.5.5 dan AP..5), Rumah sakit mempunyai prosesidentifikasi, penarikan dan pengembalian atau pemusnahan Produk dan peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau pemasok. Ada regulasi ‘yang mengatur pengeunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali (under recall) Elemen Penilaian MFK Telusur Skor a 1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan peralatan medis ‘yang digunakan di rumah sakit ‘meliputi a) sampai dengan e} di maksud dan tujuan serta regulasi yang mengatur pengguneaan setiap produk atau peralatan yang aitarik kembaii (under recall (lina Juga APS.5, dan APS-5). (R) R | © Regulasi tentang pengelolaan peralatan 10 medis * program pemeliharaan preventif dan kalibrasi sesuai EP 5 © Reguiasi mengatur penggunaaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali (under recall) INSTFUNEN SURVE STANDAR NASIONAL AKREDITAS! UAH SAT EIS 1.1 8a 2. Ada daftar D | 1) Bukti daftar inventaris semua peralatan 10 | TL inventaris dan mecis yang digunakan di RS termasuk identifikasi risiko alat yang kerja sama operasional, Daftar 1S untuk seluruh inventaris dilengkapi dengan identifikasi o|tt peralatan medis risiko peralatan medis tersebut. yang digunakan 2), Bukt strategi menurunkan risiko dirumah 3) Bukti pemantauan/laporan terjadi KTD alat sakit, strategi menurunkan W | Penanggung jawab Peralatan Medis/IPSRS/ fisiko serta KaRs pemantauannya (What juga AP 5.5, dan AP €.5).(0.W) 3. Ada bukti peralatan | D | Bukti ceklis dan hasil pemeriksaan peralatan | 10 | TL medis diperiksa mecis secarateratur (lihat dan AP | © | Lihat fis peralatan medis di unit pelayanan | g | rp W | + Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS * Operator peralatan medis *_Kepala unit pelayanan 4. Peralatan medis | D | Bukti pelaksanaan dan hasil uli fungsi peralatan | 10 | TL divi fungsi seiak medis baru dan sesuai umur, penggunaan dan baru dan sesuai rekomendasi pabrik 5/18 umur, penggunaan ofa dan rekomendasi_ | W | Penanggung jaweb peralatan medis/IPSRS ppabrik(inat juga + Operator peralatan medis APS.S,danAP6.5).| |« Kepala unit pelayanan (0,w) 5S. Ada bukti program | 0 | Bukti pelaksanaan pemeliharaan preventif dan| 10 | TL pemeliharaan kalibrasi peralatan medis preventif termasuk 3: | TS kalibrasi sudah © | Lihat bukti pemeliharaan preventif dan kalibrasi| g | tr dilaksanakan(lihat Gi setiap alat juga APS, dan AP 65). (0.0W) Ww | Penanggung jawab peralatan mecis/IPSRS ‘* Teknisi ast medis/operator peralatan medis __Kepaia unit pelayanan 6. Stat yangkompeten| D |Bukti pelaksanaan kegiatan oleh staf yang] 10 | TL melaksanakan kompeten (yang dibuktikan dengan ijazah dan/ kegiatan- atau sertifikat pelatihan) Si) (oS pengelolaan alat ofr medik. (OW) W | + Penanggung jawab peralatan medis/IPSRS * _Teknisi alat meais 532 INSTRUMEN SUFVE! STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAA SAKIT « EDIS 1.1 — Standar MFK 8.1 RS memiliki sistem untuk memantau dan bertindak bila ada pemberitahuan peralatan medis yang berbahaya, recall laporan insiden, masalah dan kegagalan. Maksud dan tujuan MFK 8.1 Rumah sakit mencari informasi terkait dengan peralatan medis yang telah di recall dari sumber-sumber tepercaya. Rumah sakit memiliki sebuah sistern yang diterapkan untuk roadie vane berbahaye, recall Karena cacat produksi, laporan insidens masalah, dan KeRagalan vang dikirimkan oleh produsen, pemasok, atau agen yang ‘mengatur. Recall yang dlimaksud disini adalah penarikan kembali oleh produsen karena ade cacy Sejumlah negara mempersyeratkan pelaporan peralatan medis yang mengakibatkan Kematian, cedera serius atau penyakit. Rumah sakit harus mengidentifiees) esa ‘mematuhi Elemen Penilaian MFK Bt 1. Rumah sakit R | Regulasi tentang pemantauan dan penarikan | 10 | 71 ‘mempunyal sistem kembali (reco!) peralatan medis pemantauan dan bertindak terhadap o}r pemberitahuan mengenai peralatan medis yang berbahaya, recall/ Penarikan kembali, laporan insiden, masalah, dan kegagalan pada eralatan medis (hat juga MFK 8 Ep | Adan PAB 7.4), (R) _} } Telusur Skor. 2. Rumah sakit D | Bukti pertemuan yang membahas hasil 10 | TL membahas pemantavan peralatan medis yang berbshaya, pemberitahuan ‘lat medis dalam penarikan (under recall), S| ts peralatan medis laporan insiden, masalah dan kegagalan oli yang berbahaya, pada peralatan medis disertai bukti hasil alat medis dalam pemantavan penarikan (under recall), aporan W |e Kepala bidang penunjang medis insiden, masalah © Para pimpinan terkait dan kegagaian pada | |» Penanggung jawab peralatan medis peralatan medis. © Operator peralatan medis (0,.W) 3. Rumah sakit telah D | Bukti pelaporan insiden keselamatan (sentinel) | 10 | TL melaporkan seluruh terkait peralatan medis ke internal dan insiden keselamatan |_| eksternal ke Komite Nasional Keselamatan S| Ts sesuai peraturan Pasion Rumah sakit dan KARS ola perundang- undangan bila W | Penanggung jawab peralatan medis ‘terjadi kematian, © Ka.unit kerja dimana insiden keselamatan cedera serius atau terjadi penyakit yang * Operator peralatan medis/teknisi peralatan disebabkan oleh medis peralatan medis. (ow) |NSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AAREDITASI RUMAH SAKIT « EDIS 1.1 SISTEM UTILITAS (SISTEM PENDUKUNG) ‘Standar MFK9 Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas (sistem penunjang) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan dari sistem utlitas. Maksud dan tujuan MFK 9 Definisi utilitas adalah sistem dan peralatan untuk menunjang layanan penting bagi keselamatan pasien. ‘Sistem utlitas sering disebut sistem penunjang. Sistem ini mencakup jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap panas, limbah, sistem komunikasi dan data (teknologi informasi) ‘Sistem utilitas yang berfungsi efektif disemua tempat di rumah sakit menciptakan lingkungan asuhan pasien yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, engunjung dan staf, sistem utilitas harus dapat berfungsi efisien, Asuhan pasien rutin dan darurat, berjalan selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam seminggu. Jadi, kesinambungan fungsi utlitas merupakan hal esensial untuk memenuhi kebutuhan pasien, termasuk listrik dan air harus tersedia selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam seminggu. Manajemen utiitas yang baik dapat menghasilkan sistem utilitas berjalan efektif dan ‘mengurangi potensi risiko yang timbul. Sebagai contoh, kontaminas) berasal dari sampah di daerah persiapan makanan, kurangnya ventilasi di laboratorium Klinik, tabung oksigen yang cisimpan tidak terjaga dengan balk, kabel listrik bergelantungan, dapat menimbulkan bahaya. Untuk menghindari kejadian ini, rumah sakit harus melakukan pemeriksaan berkala, Pemeliharan preventif dan pemeliharan lainnya. Sewaktu pengujian perhatian ditujukan pada komponen krits (contoh : sakelar, relay/penyambung, dll) Karena itu rumah sakit perlu regulasi pengelolaan sistem utilitas meliput a. Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus. b. Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas dan memetakan Pendistribusiannya dan melakukan update secara berkala. ._Pemeriksaan dan pemeliharaan serta perbaikan semua komponen utiitas yan, di daftar inventaris. 4d, Jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utiltas berdasar kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman rumah sakit. €. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan standar dan peraturan perundang-undangan da INSTRUMEN SURVE! STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT # EDIS!1.1 CC SSEESSEEE'£ OO ra Elemen Penilaian MFK 9 1. Rumah sakit R | Regulasi tentang pengelolaan sistem utilitas | 10 ] TL mempunyai regulasi pengelolaan sistem utiltas meliputt oft sekurang-kurangnya a) sampai dengan f) di maksud dan tujuan.(R) 2. Rumah sakit D | Bukti daftar inventaris sistem utilitasdan peta | 10 | TL ‘mempunyai Pendistribusiannya daftar inventaris komponen- W © Bagian umum/rumah tangga oli komponen sistem ‘+ Ko IPSAS/Penanggung jawab utilitas utilitasnye dan memetakan pendistribusiannya. (OW) Telusur ‘Skor | 3. Rumah sakit telah | D | 1) Buktihasil pemerksasan 10 [ti melaksanakan, 2) Bukti hasil testing/pengujian jadwal pemeriksaan,| | 3) Bukti hasil pemeliharaan sistem utlitas testing, o}tr pemeliharaan W |ka IPSRS/ Penanggung jawab utlitas semua sistem 5 berdasar riteria seperti rekomendasi dari ppabrik, tingkat risiko an pengalaman rumah sakit sendiri serta sudah dilaksanakan, (DW) 4. Rumah sekit telah © | Lihat label pada tuas-tuas kontrol utilitas 10 | TL memberikan label pada tuas- ‘W | Ka IPSRS/ Penanggung jawab utilitas tuas kontrol oar sistem utlitas untuk membantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian. (ow) 536 INSTRUNEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT + EDISI 1.1 i Standar MFK 9.1 Dilakukan pemeriksaan, pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas dan sistem utilitas utama di rumah sakit. Program menajemen utlitas menetapkan pemeliharaan utilitas untuk memastikan utilitas seperti air lstrik, imbah, sampah, ventilasi, gas medis, teknologi informasi, lift agar dijaga, Diperiksa berkala, dipelihara dan diperbaiki, Walltas utama antara lain air, lstrik dan teknologiinformasi agar berfungsi 24 jam, lemen Penilaian MFK Telusur Shor 94 1. Rumah sakit R | 2) Regulasi tentang sistem utlitas dansatem | 10 TGC menetaplan utlitas utama regulasi tentang is 2) Program pemeliharaan, inspeksisecars | 5 Grnsittemrelegs berkala dengan kriteria yang ditentukan «|* uutama ¢i rumah sakit.(R) 2. Rumah sakit D | 1) Buktidaftarcistem utiitas 30] mempunyai daftar 2) Buktidaftar sistem utilitas utama sistem utiltes di S| rumah sakit dan | w | ka IpsRs/p) utilitas ofr daftar sistem utilitas utama. (0.W) 3. Sistem utilitas D J Buktiinspeksi sistem utilitas dan sistem utiitas [10 | 70 dan sistem utilitas uuteme: utama serta 1) Bukt form cekiis 51s komponen telah 2) Bukti pelaksanaan inspeksi ofa diinspeksi secara [eizturfberdasarkan | © | Lihat ke sistem utiltas penting di RS kriteria yang disusun ‘rumah sakit. (0,0) 4 ‘Sistem utitas dan [D | Buktihasil uj coba sistem utiitasdan sistem [10 | sistem utilitas utama utilitas utama serta komponen Se) 8 dlulisecara teratur | w | Ka IPSRS/Penanggung jawab utiitas ol}m berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. (D,W) INSTRUMEN SURVE STANDAR HASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT «EOI 1.4 837 —_—— 5. Sistem utilitas D | Buktipelaksanaan pemelinaraan/buktihasil | 10 | TL dan sistem pemelinaraan sistem utilitas dan sistem utilitas vtiltas utama tama 3 | 5 serta komponen ol dipelhara © | Linat ke sistem utilitas dan sistem utilitas berdasarkan uutama di RS riteria yang sudah |___sitetapkan. (2,0) 6, Sistem utilites D | Bukti perbaikan sistem utlitas dam sistem 10] Te utlitas dan sistem utiitas utama utiitas utama 5 | serta komponen | © | Lihat ke sistem utilis dan sistem utilites ofa diperbaiki bila uutama di RS diperlukan (0,0) Standar MFK 9.2 ‘Sistem utlitas rurah sakit menjamin tersedianya air bersih dan listrik sepanjang waktuserta ‘menyediakan sumber alternatif persediaan air dan tenaga listrik jika terjadi terputusnya sistem, kontaminasi atau kegagalan. ‘Maksud dan tujuan MFK 9.2 Pelayanan pasien dilakukan selama 24 jam terus menerus, setiap hari dalam seminggu di rumah sakit, Rumah sakit mempunyai kebutuhan sistem utlitas yang berbeda-beda tergantung misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan sumber daya. Walaupun begitu pasokan sumber air! bersih dan listrik terus menerus sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pasien. Rumah ssakit harus melindungj pasien dan staf dalam keadaan darurat seperti jika teriadi kegagalan sistem, pemutusan dan kontaminasi Sistem tenaga listrik darurat dibutuhkan oleh semua rumah sakit yang ingin memberikan asuhan kepada pasien tanpa putus dalam keadaan darurat. Sistem darurat ini memberikan cukup tenaga listrik untuk mempertahankan fungsi yang esensial dalam keadaan darurat dan juga menurunkan risiko terkait terjadinya kegagalan, Tenaga listrik cadangan dan darurat harus dites sesual rencena yang dapat membuktikan beban tenaga listrik memang seperti yang dibutuhkan. Perbaikan dilakukan jika dibutuhkan seperti menambah kapasitas listrik di daerah dengan peralatan baru. ‘Mutu air dapat berubah mendadak karena banyak sebab, sebagian besar karena terjadi di luar RS, seperti ada kebocoran di alur suplai ke rumah sakit. Jika terjadi suplal air ke rumah ‘sakit terputus, persediaan air bersih darurat harus tersedia segera. 538 INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT # EDIS! 1.1 ‘Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat seperti ini, rumah sakit agar ‘mempunyai regulasi yang antara lain meliput : a) -mengldentifikasi peralatan, sistem, dan area yang memiliki risiko paling tinggi tethadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan hidup/Ventiator, dan air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat) b)_menyediakan air bersih,listrik dan teknologi informasi 24 jam setiap hari dan 7 hari seminggu. ¢)_menguji ketersediaan dan kehandalan sumbertenaga informasi darurat /oengganti/backup )_mendokumentasikan hasi-hasil pengujian e)_memastikan bahwa pengulian sumber alternatif air bersih, listrik dan teknologi informasi dilakukan setidaknya setiap 6 bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundangan di daerah, rekomendasi produsen, atau kondisi dari sumber listrik dan air. istrik, air bersih dan teknologi Kondisi dari sumber listrik, air dan teknologi informasi yang mungkin dapat meningkatkan frekvensi dari pengujian mencakup ; perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang sumber air bersih sering terkontaminas Jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan pemadaman listrik yang tak terduga dan berulang-ulang gangguan pada teknologi informasi, Elemen nena MK Satan Skor 1. Rumah sakit R | Regulasi tentang sistem utilitas utara 10] 1 Mempunyai regulasi termasuk kerjasama dengan penvedia air bersih tentang sistem bila terjadi gangguan a urtlitas utama yang meliputi a) sampai dengan e) dimaksud dan tujuan. (R) 2. Al bersih harus ° Lihat penamaungan persediaan air bersih tersedia selama 24 jam setiap W | © Penanggung jawab air bersih RS hari, 7 hari dalam © Staf RS semingg i #_ Pasien INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT ® EDISI 1.1 ee 3. Listrik dan teknologi | © ] 1) Lihat sumber listrik utama dan sumber istrik | 10 ] TL informasi tersedia alternatif di RS termasuk UPS pada alat-alat 24 jam setiap tertentu misainya ventilator dan server sentral | © | TS hari, 7hari dalam 2) Sistem pengaman teknolog’ informasi of|t seminggu. (O.W) W | © Penanggung jawab listrik RS © staf RS «Pasion ‘4. Rumah sakit D | 3) Buktiidentifikas! area berisikobilaterjaci | 10 | TL mengidentifiast kegogalanlistrik area dan pelayanan 2) Bukt identifikasi area berisiko bila terjaci | 5 | TS yang berisi kegagalan air olm paling tinggi bila 3) Bukti identifikasi area berisiko bila terjaci terjadi kegagalan gangguan teknologi informasi Istrik,, air Bersih terkontaminasi atau | W | Ke 1psRs terganggu, serta © Ke Sanitasi gangguan teknolog) informasl, (0) 5. Rumah sakit D | Bukt) telah diiakukan upaya-upaya untuk a0 | TL berusaha untuk ‘mengurangi risiko bila terjadi kegagalan listrik mengurangi risiko maupun air di area paling berisiko, termasuk s | Ts bila hal itu terjadi kerjasama dengan penyacia air bersih bila o|tt {tata kelolarisiko). terjadi gangguan (0.W) wl] keipsrs Ka Sanitasi 6. Rumah sakit D | a) Bukt pelaksanaan kajian kebutuhan sumber| 10 | TL mempunyai sumber listrik dan air bersih alternatif dalam listrik dan air keadaan emergensi S [0 bersih alternatit 2) Bukti kontrak kerjasama dengan peryedia | | rT dalam keadaan air bersih bila terjadi gangguan emergensi serta 3) Bukti upaya penanggulangan gangguan penanggulangan teknolog! informasi gangguan teknologi informasi. (OW) | © | Lihat ke genset, sumber air bersih alternatf dan sistem teknolog)informasi w]e kaipsas Ka SIM-RS «Ka Sanitas! 540 INSTRUMEN SURV STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT « EDIS! 1.1 CS ———— Standar MFK 9.2.1 Bumah sakit melakukan uji bean listrik dan sumber air aternatit Maksud dan tujuan MFK 9.2. Rumah Sakit merencanakan tenage listrik darurat (dengan menyiapkan genset) dan Penyediaan sumber air bersih darurat untuk area-ares yang membutuhkan, Untuk mamestikan kapasitas beban yang bisa dicapal oleh unit genset apakah benar-benar rear ei qmencapai beban tertinggi maka pada waktu pembelian unit genset, dilakukan fest loading dengan menggunakan alat yang bernama Oummy Load. Selain itu rumah sakit melaksanakan uji coba Sumber listrikalternatif sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih sering Sila diharuskan oleh peraturan perundang-undangan ates olch kondisi sumber listrik. Elemen Penitaian MFK 9.24 4. Rumah sakit R | Regulasi tentang ui coba sumber air bersih dan mempunyai regulasi | | istrk alternatif Uji coba sumber air bersih dan lstri alternatit sekurangnya 6 bulan sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan Perundang- undanganan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air (f) 2. Rumah sakit | Bukti cokumentasi pelaksanaan wjicoba mendokumentasi sumber air bersih alternatif hasil uji coba Sumber air bersin | W | + Ka unit Sanitasi alteratif tersebut. ‘+ Petugas air bersih (ow) =. Telusur INSTRUMEN SURVEISTANOAR NASIONAL AKREDITAS| RUMAH SAKIT « EDS W —————— 3. Rumah sakit D | Buktt dokumentasi pelaksanaan uj coba 0] a mendokumentasi sumber listrikalternati hasil uji sumber o |S listnkaiternatit | w | + Ka ipsRS ofa tersebut. (0.W) + Petugas genset 4. Rumah sa © | Lihat tempat penyimpanan bahan bakar untuk | 30 | TL ‘mempunyai tempat genset dan jumlah bahan 5.08 bakar untuk sumber | W | Petugas genset o| listrik alternatif yang ‘mencukupi. (.W) Standar MFK 9.3, Rumah sakit melakukan pemeriksaan air bersih dan air limbah secara berkala sesuai dengan peraturan perundang - undangan. Maksud dan tujuan MFK 9.3 ‘Seperti dijelaskan ci MFK 9.2 dan MFK 9.2.1, mutu air rentan terhadap perobshan yang mendadak, termasuk perobahan diluar kontrol Rumah sakit. Mutu air juga kritikal didaiam proses asuhan klinik, seperti dalam dialisis ginjal. Jaci, Rumah sakit menetapkan proses monitor mutu air, termasuk tes (pemeriksaan) biologik dari air yang dipakai untuk dialisis ginjel. Tindakan dilakukan jtka mutu air ditemukan tidak aman. Monitor dilakukan paling sedikit 3 bulan sekali atau lebih cepat mengikuti peraturan Perundang-undangan, kondisi sumber ait, dan pengalaman yang lalu dengan masalah mutu ait, Monitor dapat dilakukan oleh perorangan yang ditetapkan rumah sakit seperti staf dari faboratorium klinis, atau oleh dinas kesehatan, atau pereriksa air pemerintah diluar rumah sakit yang kompeten untuk melakukan pemeriksaan seperti itu. Apakah diperiksa oleh staf rumah sakit atau oleh otoritas di luar rumah sakit maka tanggung jawab rumah sakit adalah memastikan pemneriksaan (tes) dilakukan lengkap dan tercatat dalam dokumen. Karena itu rumah sakit harus mempunyai regulasi sekurang-kurangnya meliputi: a) Pelaksanaan monitoring mutu air bersih paling sedikit setiap 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan kimia minimal setiap 6 bulan sekali atau lebih sering tergantung ketentuan Peraturan perundang-undangan, Kondisi sumber air, dan pengalaman sebelumnya dengan masalah mutu air. Hasil pemieriksaan didokumentasikan. b) Pemeriksaan limbah cair dilakukan setiap 3 bulan atau lebih sering tergantung Peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan hasil pemeriksaan airr terakhir bermasalah. Hasil pemeriksaan didokumentasikan ¢)Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal settap bulan, untuk menial pertumbuhan bakteri dan endotoksin. 4d) Pemeriksaan tshunan untuk menilai kontaminasi zat kimia. Hasil pemeriksaan didokumentasikan £)_Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan bila diperlukan INSTRUMEN SURVEI STANDAR NASIONAL AKREDITAS! RUMAH SAKIT © EDSSI 1.1 NN NE TT men Penilaian MFK 9.3 Telusur Skor 1. Rumah sakit mempunyai regulasi sekurang-kurangnya ‘meliputi 2) sampai dengan e) di maksud dan tujuan (R) Regulasi tentang pemeriksaan air bersih (termasuk air minum) dan jimbah cair metiputi a) sampai dengan e) di maksud dan tujuan 10] 1 2. Rumah sakit telah melakukan monitoring mutu air sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan terdokumentasi (ow) Bukti hasil pemeriksaan mutu air bersih termasuk air minum Petuges Sanitasi a 3. Rumah sakit telah metakukan pemeriksaan limbah cair sesuai dengan peraturan perundang- undangan dan terdokumentasi, (OW) Bukt hasil pemeriksaan mutu limbah cair Petugas Sanitasi 10] TL 4. Rumah sakit telah melakukan pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal yang meliputi pertumbuhan bakteri dan endotoksin dan kontaminasi zat kimia sesual dengan peraturan perundang- undangan dan terdokumentasi (ow) Bukti hasil pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis metiputi pertumbuhan bakteri, endotoxin dan kontaminasi zat kimia Petugas sanitasi/unit hemodialisa io] 7 INSTRUMEN SURVE] STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT © EDISI 1.1. 000 —

Anda mungkin juga menyukai