Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALAN DWI SAPUTRA

NIM : PO713203181005

TUGAS IMUNOSEROLOGI

1. Tumor specific antigen (TSA)


TSA merupakan antigen sasaran ideal untuk terapi imun tumor. Contoh TSA
adalah protein yang diproduksi akibat mutasi satu atau lebih gen. Jenis TSA yang
lain adalah protein dalam tumor yang diinduksi oleh virus. TSA hanya
diekspresikan pada sel tumor, tidak terdapat pada sel normal, ada yang unik untuk
sel tumor tertentu, ada yang ditemukan pada beberapa jenis tumor.

2. Tumor associated antigen (TAA)


TAA merupakan antigen yang sebenarnya tidak tumor spesifik. TAA terdapat
baik pada sel tumor maupun sel normal. Umumnya merupakan bagian dari sel
normal yang ekspresinya berlebihan atau tidak terkontrol. Pada sel normal
ekspresinya sedikit dan pada sel tumor, ekspresinya berlebihan. Antigen tumor
dapat merupakan protein seluler normal, yang diekpresikan secara abnormal pada
sel tumor dan merangsang respons imun. Contohnya adalah antigen onkofetal.
Antigen tersebut disandi oleh gen yang diekspresikan selama embryogenesis dan
perkembangan janin. Gen tersebut menyandi protein yang diduga berperan dalam
pertumbuhan cepat sel embrio dan diaktifkan kembali untuk fungsi yang sama
pada tumor yang tumbuh cepat. Golongan antigen onkofetal juga diekspresikan
testis normal, dikenal sebagai antigen tumor testis, paru, kepala, leher dan
kandung kemih. Dewasa ini dikenal lebih dari 50 jenis TAA dan banyak epitop
yang sudah diidentifikasi sel T.
Antigen onkofetal adalah protein yang diekspresikan dengan kadar tinggi
pada sel kanker dan sel fetal normal, tetapi tidak/hanya sedikit pada sel orang
dewasa. Antigen ini sering digunakan sebagai penanda tumor. Perkembangan
teknik deteksi yang lebih baik, didapatkan antigen onkofetal tidak hanya meningat
pada sel tumor, tetapi juga bila terdpaat inflamasi (peradangan) , bahkan pada sel
normal dalam jumlah kecil . Dua antigen onkofetal yang dikenal adalah CEA dan
AFP( Alfa Feto Protein). Ekspresi CEA yang tinggi terbatas pada usus pankreas
dan hati selama masa kehamilan trimester I dan II. Ekspresi yang rendah terlihat
pada mukosa colon orang dewasa normal dan menyusui. Ekspresinya meningkat
pada karsinoma kolon, pankreas, hati dan payudara. Peningkatan kadar CEA dapat
dideteksi dalam serum pasien. Kadarnya dalam serum digunakan untuk monitor
menetapnya atau rekurensi tumor setelah terapi.
Jenis TAA yang lain adalah tissue-spesific differentiation antigen, protein yang
diekspresikan pada sel yang menjadi tumor dan ekspresinya ditemukan terus
sesudah transformasi neoplastik. Jadi antigen tersebut menunjukkan asal jaringan
tumor.
 Protein Bence-Jones dan Imunoglobulin Monoklonal yang digunakan untuk
memastikan diagnosis pada pasien multipel mieloma. Protein bence-jones adalah
rantai ringan immunoglobulin yang ditemukan di dalam urine pasien multipel
mieloma.

 Mikroglobulin beta-2, adalah komponen molekul kelas I dan karenanya berada


di seluruh sel bernukleus. Namun kadar serum mikroglobulin beta-2 meningkat
pada diagnosis multipel myeloma, leukemia limfositik kronik, dan beberapa
limfoma.

 PSA (Prostate Specific Antigen) diekspresikan jaringan prostat normal dan


dengan tumor. PSA merupakan protease dalam cairan semen, meningkatkan
motilitas sperma. PSA terdapat dalam jumlah rendah di dalam serum pria normal,
dan meningkat seiring dengan usia dan ukuran prostat yang meningkat. Dengan
menggunakan batas 4 ng/ml, semakin tinggi kadar PSA, semakin besar
kemungkinan pasien menderita kanker prostat. Adalah penanda tumor untuk
kanker prostat, satu-satunya marker untuk skrining kanker jenis umum. Suatu
protein yang dibuat sel grandula prostat yang dibuat sel glandula prostat pada laki
– laki yang berfungsi yang berfungsi membuat cairan semen. Kadar PSA
meningkat pada kanker prostat. Pasien dengan benign prostate hyperplasia
( BPH ) kadang menunjukkan peningkatan kadar PSA. Kadar PSA bukan kanker
kurang dari 4 ng/mL, kadar lebih dari 10 ng/mL diindikasi kanker, sedang kadar
antara 4 – 10 ng/mL merupakan daerah abu – abu ( grey zone ) dan biasanya
dokter akan melakukan biopsi.

 Carcinoembryonic antigen (CEA), dapat dilepas ke dalam sirkulasi, ditemukan


dalam serum penderita dengan berbagai neoplasma. Kadar CEA meningkat (di
atas 2,5 mg/ml) ditemukan dalam sirkulasi penderita tumor kolon, tumor
pancreas, beberapa jenis tumor paru, payudara, dan lambung. CEA telah
ditemukan pula dalam darah penderita nonneoplastik seperti emfisema, colitis
ulseratif, pankreatitis, peminum alkohol, dan perokok. Sehingga dengan
timbulnya positif palsu berlebihan, dan beberapa tumor memberikan hasil negatif,
sehingga kombinasi kedua masalah tersebut menghalangi pemakaian CEA sebagai
penanda penapisan.

 CA 15-3 dan CA 27-29 merupakan assay untuk penanda kanker payudara. CA


15-3 diukur dengan assay sandwich sedangkan CA 27-29 dengan assay
kompetitif. Peningkatan kadar ditemukan 70% pada pasien dengan stadium lanjut.
Terutama untuk monitoring kanker payudara. Peningkatan kadar Ca 15-3 darah
dijumpai pada kurang dari 10 % pasien dengan stadium awal dan sekitar 70 %
pasien dengan stadium lanjut. Kadar biasanya turun seiring keberhasilan terapi.
Kadar normal biasanya kurang dari 25 U/mL, tapi kadar sampai 100 U/mL
kadang dijumpai pada wanita sehat.

 CA 19-9, digunakan dalam memantau perjalanan penyakit pasien kanker


pancreas dan kanker hepatobiliaris. CA-19-9 meningkat dalam serum dari 29%
sampai 48% wanita penderita kanker ovarium. Beberapa dari wanita ini tidak
mengalami peningkatan CA-125. CA-19-9 dapat berguna dalam memantau
pasien-pasien penderita tumor musinus. Suatu proporsi kecil pasien-pasien
penderita kanker serviks atau endometrium juga telah meningkat kadar CA-19-9
nya.

Walaupun pada awalnya dikembangkan untuk deteksi kanker colorectal, tapi


ternyata lebih sensitif terhadap kanker pankreas. Kadar normal kurang dari 37
U/mL. Kadar yang tinggi pada awal diagnosis menunjukan stadium lanjut dari
kanker. Calcitonin adalah hormon yang diproduksi sel tertentu ( parafollicular C
Cells ) pada glandula tiroid yang secara normal membantu regulasi kadar kalsium
darah. Kanker pada Parafollicular C Cells yang disebut medullary thyroid
carcinoma ( MTC ) menyebabkan peningkatan kadar hormon calcitonin dalam
darah.

 CA 125, penanda tumor yang digunakan untuk memantau respon pembedahan


dan terapi pada wanita yang menderita kanker ovarium. CA-125 merupakan suatu
glikoprotein permukaan sel dengan berat molekul tinggi mencapai lebih dari 1000
kDa. Tidak seperti halnya banyak petanda tumor glikoprotein permukaan sel
lainnya, CA-125 tidak dianggap sebagai suatu musin karena kandungan
karbohidratnya (24%) kurang dari 50%. Fungsi fisiologisnya normal tidak
diketahui, tetapi dilepaskan dari permukaan sel dan telah terdeteksi pada cairan
amniotik, mukus servikal, lumina kelenjar endometrium, cairan semen, sekresi
bronkhial, cairan peritoneum, dan serum dari individu2 yang kelihatannya sehat.
Pada orang dewasa, CA-125 terdapat pada permukaan sel-sel yang merupakan lini
tuba fallopii, endometrium, endoserviks, peritoneum, pleura, perikardium, dan
bronkhus. Pada Ovarium normal Ca 125 ini hanya sedikit dijumpai., meskipun
antigen tersebut kadang-kadang ditemukan dalam ovarium pada kista inklusi,
ekskresi papilari jinak, ketika epitelium mengalami metaplasia tubal. Ca-125
merupakan suatu petanda cukup spesifik untuk kanker ovarium. Peningkatan
kadar serum telah ditemukan pada kebanyakan pasien penderita metastatik
endometrium, tuba fallopii, endoservik, dan karsinoma pankretik, dan juga pada
beberapa pasien penderita kanker payudara, paru dan kolon. Insiden yang paling
tinggi dari peningkatan Ca-125 pada kanker non ginekologi terlihat pada kanker
pankreas (60%). Secara konsekuen, Ca-125 tidak bermanfaat untuk menentukan
asal dari adenokarsinoma dimana tempat primernya tidak terlihat.
Merupakan penanda tumor standar untuk memonitoring selama / setelah terapi
kanker epitel ovarium. Kadar normal biasanya kurang dari 30 – 35 U/mL. Lebih
90 % dengan kanker stadium lanjut memiliki kadar Ca 125 tinggi.

 AFP (Alpha 1-FetoProtein) merupakan glikoprotein dalam sirkulasi, yang pada


keadaan normal disintesis dan disekresi oleh yolk sac dan hati selama masa fetal.
Pada orang dewasa protein ini digantikan oleh albumin dan kadar AFP serum
dewasa sangat rendah. Peningkatan yang bermakna terlihat dengan kadar tinggi
dalam serum fetus normal, eritroblastoma testis (karsinoma testis) dan hepatoma
(kanker hati)dan kadang-kadang kanker lambung dan pancreas. Peningkatan kadar
AFP dalam serum merupakan indikator yang baik untuk rekurensi tumor hati dan
germ sel pasca terapi. Nilai diagnostic dari AFP berkurang karena kadarnya juga
meningkat pada penyakit non neoplastik seperti sirosis hati.

 Human Chorionic Gonadotropin (hCG),


adalah penanda tumor seperti AFP, meningkat pada kanker testis
nonseminomatosa. hCG meningkat pada tumor trofoblastik gestasional dan tumor
sel germinativum. Sinsitiotrofoblas plasenta mensekresikan suatu glikoprotein
heterodimer dengan berat molekul 36.700. Glikosilasi peptida tulang belakang
berperan untuk menstabilkan molekul tersebut dan memperpanjang masa hidup
dalam serum. hCG mempunyai kesamaan struktural dan fungsional dengan LH
(luteinizing hormone). Kedua hormon ini mempunyai segmen beta yang berbeda
dan sub unit alfa yang identik. Dengan demikian, assay untuk hCG biasanya
menggunakan antibodi monoklonal yang spesifik untuk sub unit beta untuk
menghindarkan reaktivitas silang dengan LH. Dalam keadaan tidak adanya
kehamilan, kadar hCG serum pada wanita2 yang tidak mengalami kanker di
bawah kisaran sensitifitas pada kebanyakan assay. Aplikasi hCG yang paling
umum pada onkologi ginekologi adalah dalam mendiagnosa dan manajemen
penyakit trofoblastik kehamilan (GTD). Petanda ini juga meningkat pada lebih
kurang 70% kanker testikular non seminomatous dan kadang-kadang pada
penyakit gastrointestinal jinak. Sebagai tambahan, produksi ektopik sejumlah
kecil hCG oleh kanker yang timbul dari sel-sel yang secara normal tidak
memproduksi hormon ini akan dapat terjadi. Setiap peningkatan petanda ini dalam
keadaan tidak adanya kehamilan memberi peringatan follow-up untuk
menyingkirkan keganasan.

3. Perbedaan Tumor specific antigen (TSA) dan Tumor associated antigen (TAA)
a) Tumor specific antigen (TSA)
 Pengertian
Antigen yang hanya terdapat pada sel tumor dan tidak terdapat pada sel
normal.
 Contoh
-    Mutasi gen dapat menghasilkan antigen spesifik-tumor. Pada sebagian
kanker,  seperti  yang   berasal  dari   pankreas,   ovarium,dan  payudara, k
urangnya  glikosilasi musin menghasilakan epitop yang semula ditutup
oleh karbohidrat.        Oleh karena itu, antigen ini, demi kepentingan
praktis, adalah antigen spesifik tumor.
- Antigen virus. Antigen yang berasal dari virus onkogenik seperti HPV
dan EBV dapat menjadi sasaran sel T CD8+. Antigen tumor semacam ini
sama-sama dimiliki oleh tumor sejenis dari pasien yang berlainan. Antigen
ini dapat menjadi sasaran yang efektif untuk imunoterapi karena tidak
diekspresikan pada sel normal.
b) Tumor associated antigen (TAA)
 Pengertian
Antigen yang terdapat pada sel tumor dan juga terdapat pada sel normal.
 Contoh
 Protein Bence-Jones dan Imunoglobulin Monoklonal yang digunakan
untuk memastikan diagnosis pada pasien multipel mieloma.
 Mikroglobulin beta-2, adalah komponen molekul kelas I dan karenanya
berada di seluruh sel bernukleus. Namun kadar serum mikroglobulin beta-
2 meningkat pada diagnosis multipel myeloma, leukemia limfositik
kronik, dan beberapa limfoma.

 PSA (Prostate Specific Antigen) diekspresikan jaringan prostat normal


dan dengan tumor. PSA merupakan protease dalam cairan semen,
meningkatkan motilitas sperma. PSA terdapat dalam jumlah rendah di
dalam serum pria normal, dan meningkat seiring dengan usia dan ukuran
prostat yang meningkat.

 Carcinoembryonic antigen (CEA), dapat dilepas ke dalam sirkulasi,


ditemukan dalam serum penderita dengan berbagai neoplasma. Kadar
CEA meningkat (di atas 2,5 mg/ml) ditemukan dalam sirkulasi penderita
tumor kolon, tumor pancreas, beberapa jenis tumor paru, payudara, dan
lambung.

 CA 15-3 dan CA 27-29 merupakan assay untuk penanda kanker


payudara. CA 15-3 diukur dengan assay sandwich sedangkan CA 27-29
dengan assay kompetitif. Peningkatan kadar ditemukan 70% pada pasien
dengan stadium lanjut. Terutama untuk monitoring kanker payudara.

 CA 19-9, digunakan dalam memantau perjalanan penyakit pasien


kanker pancreas dan kanker hepatobiliaris. CA-19-9 meningkat dalam
serum dari 29% sampai 48% wanita penderita kanker ovarium.

 CA 125, penanda tumor yang digunakan untuk memantau respon


pembedahan dan terapi pada wanita yang menderita kanker ovarium. CA-
125 merupakan suatu glikoprotein permukaan sel dengan berat molekul
tinggi mencapai lebih dari 1000 kDa.

 AFP (Alpha 1-FetoProtein) merupakan glikoprotein dalam sirkulasi,


yang pada keadaan normal disintesis dan disekresi oleh yolk sac dan hati
selama masa fetal. Pada orang dewasa protein ini digantikan oleh albumin
dan kadar AFP serum dewasa sangat rendah. Peningkatan yang bermakna
terlihat dengan kadar tinggi dalam serum fetus normal, eritroblastoma
testis (karsinoma testis) dan hepatoma (kanker hati)dan kadang-kadang
kanker lambung dan pancreas.
 Human Chorionic Gonadotropin (hCG),
adalah penanda tumor seperti AFP, meningkat pada kanker testis
nonseminomatosa. hCG meningkat pada tumor trofoblastik gestasional
dan tumor sel germinativum.

Anda mungkin juga menyukai