Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rias Sri Utami

Prodi : S1-3B
Tugas GADAR Kritis 2

BEDSIDE MONITOR

Bedside Monitor adalah suatu alat yang


digunakan untuk memonitor vital sign
pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan
darah, temperatur bentuk pulsa jantung
secara terus menerus (Jevon & Ewens,
2009). Parameter adalah bagian-bagian
fisiologis dari pasien yang diperiksa melalui
pasien monitor. Jika kita ketahui ada sebuah
beside monitor dengan 5 parameter, maka
yang dimaksud dari lima parameter tersebut
adalah banyaknya jenis pemeriksaan yang
bisa dilakukan oleh pasien monitor tersebut.
Didalam istilah pasien monitor diketahui beberapa parameter yang diperiksa, parameter
itu antara lain adalah :
1) EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung, dalam pemeriksaan ECG ini juga
termasuk pemeriksaan “Heart Rate” atau detak jantung pasien dalam satu menit.
2) Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit
3) Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah.
4) Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pressure) / Pemeriksaan tekanan darah.
5) Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa
Nama lain dari bedside monitor antara lain Cardiorespiratory Monitors, Apnea Alarms
dan repiration monitor, Patient Monitor. Adapun komponen alat dalam bedside monitor
adalah preamplifier, modul elektrode dan pasien kabel, parameter sesuai kebutuhan dan
monitor. Jenis bedside monitor/ pasien monitor antara lain:
1) Pasien monitor vital sign : ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NiBP, dan Kadar Oksigen
dalam darah/SpO2.
2) Pasien monitor 5 parameter : ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NiBP, Kadar Oksigen
dalam darah/SpO2, dan Temperatur.
3) Pasien monitor 7 parameter : ECG, Respirasi, Tekanan darah atau NiBP, Kadar Oksigen
dalam darah/SpO2, Temperatur, IBP (Invasive Blood Pressure), EtCo2 (End Tidal Co2).

Spesifikasi Bedside Monitor

Fitur Utama:
 Ukuran Layar 15" dengan kecerahan Tinggi
Layar sentuh
 Perlindungan Terhadap Gangguan defibrilasi
Dan Frekuensi Tinggi electrotome
 All-Lead EKG Layar Beroperasi bersamaan
 Aplikasi: Ruang Operasi, ICU, NICU, PICU,
CCU, Ruang inap
 Sumber Dayalistrik : AC: 110-250V, 50
60Hz, DC: 14.4V
Prinsip Kerja Bedside Monitor

1) Power Supply Board fungsinya untuk:


a. Penyearah dan filter input tegangan AC
b. Penstabil dan menghasilkan tegangan DC untuk semua rangkaian
c. Baterai charger
d. Menghasilkan perintah power fail ke main board
e. Memilih ON/OFF DC power supply dari front panel
f. Mematikan DC power supply, jika terjadi kerusakan pada power
2) LCD Display
Menghasilkan gambar bagi tampilan sinyal-sinyal hasil pengukuran yang telah diolah dan
didapatkan dari main prosessor board.
3) Backligth
Tampilan bagi belakang layar dua tegangan anoda (200 v dan 6 KV), heater current
kontrol grid voltage, arus katoda.
4) Main Prosessor Board
Fungsinya untuk, afirmware programed microcomputer, system timing, interface, pada
rangkaian lainnya seperti display monitor, spiker front-end dan keyboard, alarm, recorder
serta interface pada keluaran dan mini recorder.
5) Keypad
Fungsinya keypad board adalah untuk mengetik dan mengisi data-data pasien yang
sedang diperiksa dan memberikan perintah-perintah untuk melakukan program yang akan
dilakukan.
6) Main conector board
Terdiri dari 3 fungsi blok: ECG/Defib syn, Unity, Auxilary port, Expansion and docking
port. Auxilary parameter board dibagi dalam 3 daerah operasi utama: Input channel (2
pressure dan 2 temperatur), Control dan A/D konversion dari front panel dan semua input
channel (tekanan, temperatur, ECG, pulsasi perifer dan respirasi).
Bagian-bagian
 Chassis / selungkup  Electrode & streps
 Kotak kontak  Control / pengatur
 Terminal pembumian  Battery / charger
 Kabel daya  Indikator / display
 Saklar ON/OFF  User calibration
 Sikring  Alarm
 Patient cables  Audibla signals
 Fitting / connector
SOP (Standart Operational Procedure)
Indikasi pemasangan pasien monitor/beside monitor adalah pasien dengan krisis atau
kegagalan pada beberapa sistem, yaitu: sistem pernapasan, sistem hemodinamik, sistem
syaraf pusat, sistem endokrin dan metabolik, overdosis obat, reaksi obat dan keracunan,
sistem pembekuan darah, dan infeksi berat (sepsis).
a. Persiapan
1. Siapkan perintah kerja
2. Siapkan formulir laporan kerja
3. Siapkan dokumen teknis penyerta:
4. Service manual
5. Wiring diagram
b. Cara pengoperasian pasien monitor/ beside monitor :
1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan aksesoris dan pasang sesuai kebutuhan
3. Hubungkan alat ke terminal listrik (terminal pembumian)
4. Hubungkan alat ke catu daya
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
6. Set rentang nilai (range) untuk temperature, pulse dan alarm
7. Perhatikan protap pelayanan
8. Beritahukan pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
9. Hubungkan patient cable, stap dan chest electrode kepasien dan pastika sudah
terhubung dengan baik
10. Lakukan monitoring
11. Lakukan pemantauan display terhadap heart rate, ECG wave, pulse, temperature,
saturasi oksigen, dan NiBP.
12. Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF :
13. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
14. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian
15. Lepaskan patient cable, strap, chest electrode dan bersihkan
16. Pastikan bahwa bedside monitor dalam kondisi baik dan siap difungsikan lagi
17. Pasang penutup debu
18. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula.
c. Pemeliharaan
1. Cek Kabel Power apakah putus atau tidak
2. Cek elektroda dan tensi masih dalam keadaan baik atau tidak
3. Cek Baterai masih baik atau tidak
4. Kalibrasi 1 tahun sekali
5. Bersihkan permukaan alat dengan kain basah atau dengan sedikit alkohol sekali
sebulan. Jangan menggunakan sprtau, thiner atau Ethanol
6. Jangan merendam mesin atau probe kedalam cairan atau detergent, hindari cairan.
7. Gulung atau gantung kable - kabel acessories dengan baik setelah pemakaian.
8. Untuk kabel sensor bersihkan dengan kain basah dengan cara menarik dari atas ke
bawah perlahan - Iahan.
9. Untuk pengisian ulang battery, jangan melebihi 8 jam.

Anda mungkin juga menyukai