NAMA MAHASISWA :
NIM :
SEMESTER / TA : GENAP / 2018 - 2019
DOSEN PENGAMPU : ARWADI SINURAYA, ST, MT
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas “Critical Jurnal Review Mesin-Mesin
Listrik” dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Dan juga penulis
berterima kasih pada Bapak Arwadi Sinuraya, ST, MT selaku dosen di Prodi Teknik elektro
yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. REVIEW JURNAL 1
B. REVIEW JURNAL 2
C. REVIEW JURNAL 3
A. Kesimpulan dan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Jurnal
JURNAL I
JURNAL II
JURNAL III
1. Latar Belakang :
A. Alasan :
Kemajuan teknologi saat sekarang ini begitu cepat mempengaruhi seluruh aspek pada
kehidupan ini. Tidak bisa dipungkiri lagi, kebutuhan akan teknologi begitu besar bila
dibandingkan beberapa dekade yang lalu. Salah satu akibatnya, adanya persaingan global,
terutama dibidang industri. Beberapa pelaku industri membangun atau meng-upgrade sistem di
Industri untuk menghasilkan produk yang unggul dari para pesaingnya , fokus pada kecepatan
dalam menghasilkan suatu produk. Salah satu yang mempengaruhi ialah motor elektrik.
Kebutuhan akan motor elektrik merupakan kebutuhan pokok untuk memajukan suatu industri.
Proyeksi kebutuhan akan motor elektrik di dunia akan meningkat 6,5 % setiap tahun.
Wilayah Asia/Pasifik yang memiliki penjualan terbesar. Data ini menunjukkan bahwa motor
elektrik, salah satunya motor DC sangat berperan penting dalam kecepatan produksi dan kualitas.
Namun, seringkali dalam penggunaan motor DC di lingkungan industri mengalami kesulitan
dalam hal pengaturan nilai torsi . Untuk itu, diperlukan sistem kontrol motor DC yang dapat
diatur kecepatan dan torsinya. Banyak pelaku industri mengeluhkan kerusakan pada motor DC
disebakan beban yang diangkut motor melebihi kemampuan torsi motornya.
Berdasarkan permasalahan tersebut dibuatlah sistem kontrol torsi motor DC. Sistem kontrol
torsi dibuat dengan cara mengatur arus armaturnya pada motor DC penguat terpisah dengan
kondisi arus fieldnya tetap. Sistem kontrol torsi ini bersifat dua level yaitu, sistem kontrol
kecepatan dan sistem kontrol arus sehingga sinyal keluaran sistem kontrol kecepatan akan
menjadi sinyal reference arus maka Hal iniah yang melatarbelakangi penulisan penelitian
tersebut.
B. Tujuan :
Untuk lebih memahami pengaturan nilai torsi. Dimana kerap terjadi yaitu variabel torsi pada
motor DC sulit untuk diukur sehingga hanya bisa mencari estimasi variabel torsi.
C. Teori :
Dalam jurnal tersebut memuat teori dasar tentang :
Motor DC penguat terpisah merupakan salah satu dari jenis motor DC yang dapat menambah
kemampuan daya dan kecepatan karena memiliki fluks medan (Ф) yang dihasilkan oleh
kumparan medan, yang terletak secara terpisah dan mempunyai sumber pembangkit tersendiri
berupa tegangan DC sehingga jenis motor DC penguat terpisah ini sangat memungkinkan untuk
dapat membangkitkan fluks medan (Ф) bila dibandingkan dengan motor DC magnet permanen.
Karena motor DC penguat terpisah mempunyai fleksibilitas dalam pengontrolan.
b. Kontrol PI
Karakteristik dari kontrol tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu sebuah kontrol integral dan
sebuah kontrol proporsional.Kontrol proporsional dapat menghilangkan error dan mempercepat
respon sedangkan kontrol integral dapat menurunkan overshoot dan mempercepat steady state.
c. Tacho Generator
Tacho generator adalah sebuah generator kecil yang membangkitkan tegangan DC ataupun
tegangan AC.
Metode :
A. Subjek penelitian :
Penelitian ini dilakukan pada a proses penipisan baja di industri baja besar PT Krakatau
Steel, khususnya divisi CTCM (Continous Tendem Cold Mill)..
Dokumentasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Arifin Wahid Ibrahim, Triyogatama
Wahyu Widodo, Tri Wahyu Supard dan hasil perancangan system yang telah dilakukan di PT.
Krakatau Steel.
D. Analisis data :
Teknik secara deskriptif dan observasi. Teknik secara deskriptif ialah Merupakan teknik
analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan
data data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil
penelitian. Yang termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti
penyajian data kedalam bentuk grafik, tabel, presentase, frekwensi,diagram, grafik, mean, modus
dll. Dan teknik observasi merupakan sebuah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati
secara langsung suatu keadaan atau pun situasi dari sebuah subjek penelitian.
A. Hasil :
Berdasarkan hasil implementasi pada konstruksi motor bor yang telah terpasang tacho
generator, didapatkan hasil karakteristik motor pada Tabel 1 :
Hasil data Tabel 1 didapat dengan kondisi tanpa beban pada rotor tacho dan pemilihan
tegangan armatur maksimum sedangkan pemilihan tegangan field dipilih tegangan minimum
pada label trafo step down. Berdasarkan data karakteristik Tabel 1, dengan perumusan kecepatan
motor kita bisa menentukan konstanta kecepatan motor ini. Sehingga nilai rata-rata konstanta (c)
untuk motor DC penguat terpisah ialah 0,442. Sehingga persamaan kecepatan motor DC penguat
terpisah menjadi persamaan (11).
Nilai torsi yang dihasilkan oleh motor DC ditentukan dengan nilai konstanta torsi motor.
Untuk itu, kita harus menentukan nilai konstanta torsi motor dengan cara membuat lengan beban
yang dipasang pada rotor motor seperti terlihat pada Gambar 12.
Dengan asumsi nilai momen kopel lengan beban yang besarnya sebanding, tetapi arah
resultan gayanya berlawanan. Sehingga mencapai titik kesetimbangan antara momen kopel
beban dan torsi motor. Data hasil terlihat pada Tabel 2
Pada Tabel 2 merupakan hasil implementasi yang menunjukkan nilai variasi beban
mempengaruhi simpangan (x) yang dihasilkan oleh torsi motor. Simpangan (x) ini merupakan
nilai jarak perpindahan beban dari posisi awal hingga keadaan setimbang dalam lintasan
lingkaran yang diukur terhadap sumbu x. Keadaan setimbang diartikan motor tidak mempu lagi
memutarkan beban setelah beban berpindah sebelumnya dari titik awal. Sehingga nilai konstanta
bisa didapat dari penurunan persamaan (12).
Dengan persamaan (13) kita bisa menentukan nilai tetapan torsi efektif motor. Hasilnya
dapat dilihat pada Tabel 3. Sehingga didapat nilai tetapan torsi motor efektif sebesar 0.918 NmA-
2. Sehingga kita bisa menentukan hubungan nilai torsi dengan arus armaturnya.
Dari hubungan antara torsi motor dan arus armaturnya didapat persamaan dari Gambar 13
tersebut. Sehingga kita bisa menentukan nilai torsi motor (y) berdasarkan nilai arus reference (x)
dengan persamaan (14).
Kemudian untuk menguji bahwa hasil sistem kontrol torsi ini bekerja, kita melakukan
pengujian torsi terhadap variasi beban. Berdasarkan hasil pengamatan motor akan berjalan pada
arus reference bernilai 0,45 A. Kemudian nilai torsi efektif yang dapat dikontrol, maksimum
pada arus reference 0,63 A karena beban uji maksimum yang disediakan sebagai beban rotor
motor.terbatas yaitu 3690 gram. Oleh karena itu, kita bisa melihat sistem kontrol torsi bekerja
baik pada arus reference 0,45 A – 0,63 A. Berikut hasil pengujianya pada Gambar 14.
Dari Gambar 14 tersebut terlihat bahwa sistem kontrol torsi bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dengan berprinsip bahwa dengan mengendalikan arus armatur, secara otomatis kita
mengendalikan torsi efektif motor.
Pembahasan :
1. Pengujian Kontrol PI
Dengan menggunakan metode osilasi Ziegler-Nichols kita bisa mendapatkan grafik optimum.
Untuk itu, kita mengambil tiga sampel grafik optimum dengan acuan metode osilasi Ziegler-
Nichols. Pertama, stabilkan sinyal kontrol kecepatan dengan cara mencari nilai Kp yang dapat
membuat sinyal kontrol berosilasi konstan. Berikut hasil sinyal kontrol kecepatan yang sudah
memiliki osilasi konstan seperti Gambar 15
Setelah mendapatkan nilai Kp yang dapat membuat sinyal berosilasi konstan. Selanjutnya
kita mengambil tiga sampel grafik yang mendekati grafik optimum.
Dari ketiga sampel tersebut, kita memilih grafik optimum berdasarkan nilai settling time
cepat, offset minimum, dan nilai overshoot minimum. Kita lihat grafik Gambar 16 terlihat bahwa
nilai settling time sekitar 2,2 sekon, nilai offset bisa mencapai 2 volt, dan overshoot sekitar 20%.
Kemudian kita lihat grafik selanjutnya Gambar 17 menunjukkan nilai settling time sekitar 2
sekon, nilai offset bisa mencapai 2 volt, namun osilasi rendah bila dibandingkan grafik Gambar
16. Kemudian nilai overshoot sekitar 25%. Selanjutnya grafik Gambar 18 terlihat sinyal
memiliki nilai settling time sekitar 2,6 sekon, nilai offset sekitar 1 volt - 2 volt, dan overshoot
25%. Dari hasil pengamatan dan analisis grafik didapat bahwa grafik kedua pada Gambar 17
merupakan grafik terbaik. Karena grafik ini memiliki nilai settling time lebih cepat dibandingkan
dua grafik lainnya. Pengambilan grafik optimum kontrol arus juga menggunakan metode yang
sama. Gambar 19 merupakan hasil grafik optimumnya.
2. Kesimpulan :
Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Motor DC penguat terpisah pada penelitian ini memiliki karakteristik nilai tetapan
kecepatan motor (c = 0,442) dan tetapan torsi motor (k = 0.918 NmA-2).
3. Nilai torsi dapat diatur dari 0 – 0,243 Nm pada maksimum beban 3690 gram dengan
arus nominal 0,8 A.
4. Grafik optimum sinyal kontrol kecepatan berada pada nilai Ki = 2,640 dan Kp =
1,042.
5. Grafik optimum sinyal kontrol arus berada pada nilai Ki = 2,351 dan Kp = 0.117
JURNAL II ( 2017 )
1. Latar belakang
A. Alasan
Dengan kemajuan teknologi saat ini motor DC dituntut untuk memiliki karakteristik yang
handal dan efesien. Untuk memperoleh karateristik yang handal dan efisien telah banyak
dilakukan pengaturan dan modifikasi terhadap motor DC, baik pada Stator maupun pada Rotor
(jangkar).
B. Tujuan
Pada penelitian ini dilakukan rancang bangung jangkar motor DC agar memperoleh
karakteristik motor yang handal dan efisien.
C. Teori
A. Motor DC magnet permanen
Motor DC magnet permanen adalah motor arus searah dengan stator yang menggunakan
magnet permanen.
Adanya medan magnetic disekitar arus listrik dibuktikan oleh Hans Christian Oersted
melalui percobaan. Gaya yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat dideskripsikan
sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan magnet dari yang lain.
T =F r sin θ
Ket :
T = Torsi
F = Gaya = B.I.L
r = Jari-jari
θ = sudut
P× 60
n=
T ×2 π
Ket :
n = Kecepatan Putar (Rpm)
P = Daya (watt)
Ea I a=T ωm
Ket :
Ea = Tegangan Jangkar
Ia = Arus Jangkar
2 πn
ωm = , Kecepatan sudut
60
B. Konstruksi Motor DC
1. Stator Motor DC
Stator adalah bagian yang berfungsi sebagai rangkaian magnetik yang mempunyai sepasang
kutub medan yang terpasang pada bagian dalam stator.
2. Jangkar atau rotor motor DC
Jangkar atau Jangkar berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak dalam bentuk
gerak putar. Jangkar terdiri dari poros baja dimana tumpukan kepingkeping inti yang berbentuk
silinder dijepit. Pada inti jangkar terdapat aur-alur dimana lilitan jangkar diletakkan.
3. Komutator
Konstruksi dari komutator terdiri dari batangan tembaga yang dikeraskan (drop forged) yang
diisolasi dengan sejenis mika. Fungsi komutator ini adalah mengumpulkan arus induksi dari
konduktor jangkar dan mengkonversikan menjadi arus searah melalui sikat.
4. Sikat (Brush)
Sikat terbuat dari karbon, graphite, logam graphite atau campuran karbon dan grafit yang
dilengkapi dengan pegas penekanan dan kontak sikatnya. Sikat biasanya dipasang dengan
menumpangkannya pada sisi komutator untuk menyuplai listrik ke motor.
3. Metode
A. Eksperimen
Metode yang digunakan adalah dengan merubah sudut dan arah alur jangkar Motor Dc.
Motor dc normal yang awalanya memiliki alur lurus dirubah arahnya ke kanan dan ke kiri
sebesar 30º.
B. Objek penelitian
Untuk penelitian kali ini penulis akan melakukan penelitian pada bagian rotor dan
menggunakan motor DC sebagai objek penelitian.
Pada penelitian ini digunakan motor DC 24 V dengan karaketrisrik konstruksi pada rotor
yaitu jumlah alur 7, lilitan 54, diameter tembaga 0,35 mm, panjang jangkar cm dan konstruksi
kumpuran yang digunakan kumparan jerat. Sedangkan stator menggunakan magnet permanet 2
kutub.
Lembar observasi, peneliti pastilah menulis dan menyusun setiap data atau hasil yang
didapat dari setiap pengujian yang dilakukannya. Seperti perbandingan data yang dihasilkan dari
setiap pengujian yang dilakukannya
E. Analisis data
Analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif, karena penyajian datanya yang
dideskripsikan dengan menggunakan grafik perbandingan.
4. Kesimpulan
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh perubahan kemiringan sudut alur dan arah miring
sudut alur pada motor DC magnet permanent dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dengan mengubah derajat kemiringan alur jangkar motor DC sebesar 30 derajat baik ke kanan
maupun ke kiri, akan memperbesar nilai RPM pada motor DC dan memperkecil nilai Torsi pada
motor DC.
2. Dengan menggubah arah kemiringan dengan besar derajat yang sama sebesar 30 derajat akan
diperoleh hasil RPM dan Torsi yang sama pada Motor DC.
3. Pada saat motor DC bekerja pada tegangan nominal 24 V, diperoeleh nilai torsi motor DC
normal yang lebih besar yaitu 0,01092 Nm daripada torsi pada motor DC miring ke kanan dan
miring ke kiri yaitu sama sama memeiliki torsi sebesar 0,0102 Nm.
4. Pada saat motor DC bekerja pada tegangan nominal 24 V, motor DC yang telah dimodifikasi
30 derajat ke kanan dan ke kiri memiliki RPM yang lebih besar daripada motor DC Normal yaitu
3823 dan 3849 dan RPM normal 3569.
B. SARAN
3. Latar Belakang :
D. Alasan :
Motor merupakan suatu alat pengubah energi listrik menjadi energi gerak dalam bentuk
putaran energi, gerak motor di gunakan untuk menghasilkan suatu proses industri misalnya
menggiling atau mencetak dalam menggendalikan besar energy yang di keluarkan oleh motor
adalah dengan menggendalikan kecepatanya.
Pengaturan kecepatan motor dc banyak dilakukan dengan cara, seperti kontaktor, relay, dan
modulasi lebar pulsa pengendalian kecepatan motor dalam teknologi elektronika menggunakan
teknik pengoperasian modulasi lebar pulsa dengan mengendalikan penyulutan sudut phasa
listrik, dapat mempermudah pengendalian kecepatan putaran motor. Dengan terjadinya
perubahan penyulutan sudut phasa, maka terjadi perubahan tegangan. Perubahan tersebut
menggakibatankan perubahan kecepatan putaran motoe sehingga diharapkan menghasilkan
produksi yang optimal.
Energi listrik yang menghasilkan motor dc shunt sangat dipengaruhi oleh kecepatan
putarannya. Dengan kata lain, maka motor harus mampu mempertahankan kecepatan putaranya
sehingga energi listirk yang dihasikan motor dc shunt tetap stabil. Oleh karena itu diperlukan
sistem yang dapat mengendalikan putaran motor berbasis mikrokontroller AT89S51 agar motor
dc shunt tetap fokus mempertahankan kecepatan putanya.
E. Tujuan :
Merancang suatu system kendali kecepatan motor yang dilengkapi dengan komputer yaitu
alat pengatur kecepatan motor dc shunt mengunakan mikrokontroler yang mengatur sinyal-sinyal
dc chopper atau sinyal dc terputus-putus, sebagai input system di gunakan computer atau laptop
yang di program dengan bahasa pemograman basis 6,0.
F. Teori :
Motor dc shunt
Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan
dan arus dinamo. Karakteristik kecepatan motor DC tipe shunt adalah : Kecepatan pada
prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya
berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
Rangkaian DC Chopper
Salah satu aplikasi elektronika daya adalah converter DC-DC atau yang lazim disebut DC
Chopper. Converter DC-DC berfungsi untuk mengkonversi tegangan masukan searah konstan
menjadi tegangan keluaran searah yang dapat divariasikan berdasarkan perubahan duty cycle
rangkaian control Chopper nya.
Pengubah daya DC-DC (DC-DC Converter) tipe peralihan atau dikenal juga dengan sebutan
DC Chopper dimanfaatkan terutama untuk penyediaan tegangan keluaran DC yang bervariasi
besarannya sesuai dengan permintaan pada beban.
Aplikasi DC Chopper
Mikrokontroller AT89S51
Mikrokontroller, sesuai namanya adalah suatu alat atau komponen pengontrol atau
pengendali yang berukuran kecil ( mikro ) sebelum mikrokontroller ada telah terlebih dahulu
muncul apa yang disebut mikroprosesor.
4. Metode :
E. Eksperimen :
Metode yang digunakan dalam proses penelitian atau rancangan dalam metode riset dan
penggembangan yaitu meneliti dan menggembangkan suatu objek yang menjadi bahan
pembahasan. Kemudian merancang, mengguji dan menyempurnakan suatu rancangan hingga
dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
F. Subjek penelitian :
Penelitian ini makukan perancangan dengan bahan-bahan yang digunakan yaitu: 1 unit
computer atau laptop, 1 motor dc shunt, 1 buah trafo daya ( step down ), 1 unit rangkaian
controller , Transistor-transistor, Kapasitor, Diode penyearah, 1 kabel perantara ( interples
computer ) serta bahan-bahan pendukung seperti kabel, timah dan sebagainya
Lembar observasi, peneliti pastilah menulis dan menyusun setiap data atau hasil yang didapat
dari setiap pengujian yang dilakukannya. Seperti perbandingan data yang dihasilkan dari setiap
pengujian yang dilakukannya.
I. Analisis data :
Dalam pengujian keseluruhan ini kita dapat mengetahui bagaimana bentuk gelombang dari
pengaturan Kecepatan motor dc shunt yang dikendalikan oleh komputer. Dari hasil pengujian ini
kita dapat mengetahui sistem kerja dari pada alat tersebut.
6. Kesimpulan :
1. Pengaturan kecepatan sebuah motor dc shunt pada rancangan ini menggunakan konsep
dc chopper yaitu pulsa-pulsa yang di berikan pada motor dengan demikian sinyal kendali
ke motor berbentuk diskrip ( tidak kontinyu ) makin besar pulsa yang di berikan oleh
motor makin cepat putaran motor.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari ketiga jurnal yang telah direview, penulis dapat menyimpulkan :
Pengaturan kecepatan sebuah motor dc shunt pada rancangan ini menggunakan konsep
dc chopper yaitu pulsa-pulsa yang di berikan pada motor dengan demikian sinyal kendali
ke motor berbentuk diskrip ( tidak kontinyu ) makin besar pulsa yang di berikan oleh
motor makin cepat putaran motor.
Penulis menyimpulkan dari peneltian jurnal bahwa semakin banyak jumlah modul yang
digunakan saat pengujian, maka daya yang dihasilkan akan meningkat.
B. Saran
Ketiga jurnal penelitian ini, diharapkan dapat disempurnakan untuk
meningkatkan baik dari ilmunya maupun perkembangan teknologi yang diterapkan. Dan
kami mengharapkan pembahasan maupun penelitian dari motor dc yang dilakukan baik
dari jurnal jurnal, dapat dikembangkan sehingga dapat perkembangan itudapat
bermanfaat bagi kehidupan.
27