Pokok Bahasan:
1. Hakekat Membaca
2. Proses Membaca
3. Jenis Membaca
4. Membaca Pemahaman
membaca cepat akan diperkenalkan kepada para mahasiswa. Hal ini berguna
HAKEKAT MEMBACA
pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada
tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan,
anak.
sebagai suatu proses penciptaan makna terhadap segala sesuatu yang ada dalam
makna teks bacaan itu tidak semata-mata terdapat dalam teks bacaan atau pembaca
saja.
rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan
afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa
Syafi'i (1999: 7) juga menyatakan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu
proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis, beberapa psikologis
pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam
bacaan.
Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada
makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut,
PROSES MEMBACA
menurut Harjasujana (1986: 34) sama dengan pendapat Flesch (1955) yang
mengatakan bahwa membaca berarti mencari makna yang ada dalam kombinasi
huruf-huruf tertentu. Begitu juga menurut pendapat Fries (dalam Harjasujana, 1986:
sebuah transaksi antara teks dan pembaca. Pembaca yang sudah lancar pada
menolak ramalannya itu berdasarkan apa yang terdapat dalam bacaan, membaca
Kedua pendapat yang menyatakan model bottom-up dan model top-down akhirnya
dipersatukan oleh Rumelhart dengan nama model interaktif. Rumelhart (dalam Harris
dan Sipay, 1980: 8) menyatukan dua pendapat itu dengan alasan bahwa proses
yang berada dalam skemata. Membaca merupakan suatu proses menyusun makna
melalui interaksi dinamis di antara pengetahuan pembaca yang telah ada dan
informasi itu telah dinyatakan oleh bahasa tulis dan konteks situasi pembaca.
Burns, dkk. (1996: 6) menyatakan bahwa aktifitas membaca terdiri atas dua bagian,
yaitu proses membaca dan produk membaca. Dalam proses membaca ada sembilan
aspek yang jika berpadu dan berinteraksi secara harmonis akan menghasilkan
komunikasi yang baik antara pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan
penulis itu berasal dari pengkonstruksian makna yang dituangkan dalam teks dengan
simbol tulisan, (2) menginterprestasikan apa yang diamati, (3) mengikuti urutan yang
bersifat linier baris kata-kata yang tertulis, (4) menghubungkan kata-kata (dan
maknanya) dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dipunyai, (5) membuat
referensi dan evaluasi materi yang dibaca, (6) mengingat apa yang dipelajari
sesuai dengan interesnya, (9) mengumpulkan serta menata semua tanggapan indera
PERIODE
MEMBACA
PERIODE MEMBACA
1. Prabaca
Menurut Burns, dkk. (1996: 224) siswa akan terdorong memahami keseluruhan
materi jika para guru membiasakan kegiatan membaca dengan aktivitas prabaca,
Tahap prabaca berbeda dengan tahap saat-baca dan pascabaca sebab tahap-tahap
Aktivitas pada tahap prabaca sangat berguna bagi mahasiswa untuk membangkitkan
berupa membuat prediksi tentang isi bacaan, dan menyusun pertanyaan tujuan.
Adapun Moore (1991: 22) menyarankan kepada siswa agar pada prabaca, siswa
Aktivitas pada tahap saat-baca merupakan kegiatan setelah prabaca. Kegiatan ini
dilakukan siswa untuk memperoleh pengatahuan baru dari kegiatan membaca teks
mengemukakan beberapa strategi dan aktivitas yang dapat digunakan pada saat-
Sedangkan Leo (1994: 8) lebih menekankan pada kegiatan membaca dengan cara
menandai bagian-bagian yang dianggap penting dan atau membuat ikhtisar bacaan
tersebut.
3. Pasca-baca
Aktivitas pada tahap pascabaca, menurut Burns, dkk. (1996:237) digunakan untuk
yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
dan aplikasi.
JENIS-JENIS MEMBACA
1. Membaca Keras
bunyi, irama, kelancaran, perhatian terhadap tanda baca. Kegiatan membaca seperti
3. Membaca Cepat
Yaitu membaca yang tidak menekankan pada pemahaman rincian-rincian isi bacaan,
akan tetapi memahami pokok-pokoknya saja. Membaca ini dapat dilakukan dengan
4. Membaca Rekreatif
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk membina minat dan kecintaan
5. Membaca Analitik
Yaitu kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari informasi dari bahan tertulis;
menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, menarik kesimpulan yang
Menurut Bentuknya
MEMBACA PEMAHAMAN
Banyak definisi membaca pemahaman yang disampaikan oleh para ahli. Definisi itu
secara umum mempunyai arti yang hampir sama, yaitu memahami informasi secara
langsung yang ada dalam teks bacaan itu dan memahami informasi yang tidak
diantaranya adalah:
sejumlah pengetahuan itu menurut Nola Banton Smith dalam Rubin (1993:195) bisa
berupa kemampuan pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Hal itu
Beberapa kemampuan yang ada dalam membaca literal, interpretatif, kritis, dan
kreatif dapat diuraikan lebih rinci lagi mulai dari definisi sampai dengan aktivitasnya.
Penjelasan tentang definisi dan aktivitasnya tersebut, Syafi’ie (1999: 31) mengatakan
bahwa pemahaman literal adalah pemahaman terhadap apa yang dikatakan atau
memamhami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan itu seperti apa
adanya. Dalam pemahaman literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap
isi inforasi bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis
yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan ini lebih dalam lagi bila
hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi dalam membaca interpretatif,
pembaca ingin juga mengetahui apa yang disampaikan penulis secara tersirat.
terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-baiknya ke dalam
teks bacaan itu. Oleh para ahli membaca kritis ini dipandang sebagai jenis membaca
Menurut Burns (1996:278) membaca kritis adalah mengevaluasi materi tertulis, yakni
kritis harus bisa menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan
Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang paling
tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus menggunakan
baru. Proses membaca kreatif ini menurut Syafi’ie (1999:36) dimulai dari memahami
(Sumber:
http://tarjo.2009.blogspot.com)
Pernahkan Anda bingung menghadapi buku tebal atau tumpukan buku yang harus
dipahami dalam waktu cepat. Hal ini biasanya dialami ketika kita menghadapi ujian
Rasanya tak mungkin buku itu bisa dibaca seluruhnya. Sementara Anda dituntut
harus paham isi buku itu. Kondisi ini tak jarang membuat kita panik bahkan mungkin
stress.
Tahukan Anda bahwa kekuatan mata manusia sangat luar biasa dalam menangkap
simbol-simbol verbal dan non verbal dalam tulisan. Bahkan berkat kekuasaan Tuhan
Yang Maha Kuasa, mata kita mampu mengalahkan kamera secanggih apapun. Oleh
karena itu sesungguhnya mata kita mampu menangkap cepat tulisan yang berupa
simbol-simbol.
Potensi inilah yang bias dikembangkan untuk memahami isi bacaan secara cepat
atau sering disebut membaca cepat (speed reading). Permasalahannya adalah apa
kiat dan melatih membaca cepat Dalam membaca cepat ada beberapa hal yang
Karena berbagai tuntutan tadi, mungkin Anda pernah mencoba berusaha untuk bisa
membaca cepat. Berbagai cara sudah dilakukan tetapi belum berhasil. .Padahal
setiap orang berpotensi untuk bisa membaca cepat. Coba Anda renungkan,
barangkali ada beberapa kesalahan yang Anda lakukan ketika membaca cepat. Ada
beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat, antara
lain:
Kesalahan sub vokalisasi ini dimaksudkan adalah ketika membaca mulut dan hati
sama-sama ikut berujar. Biasanya kendala ini muncul ketika Anda terbiasa
mengulangi bacaan, mengeluarkan suara atau membaca dalam hati. Menurut pakar
membaca cepat, kebiasaan membaca seperti ini disebabkan oleh kesalahan metode
Misalnya metode Phonic yang memperkenalkan abjad dari A s.d. Z yang dilanjutkan
dengan mengulang kata-kata. Ada juga metode Lokk say, misalnya kata “Budi”
langsung disebut Budi. Biasanya guru bisa mengontrol dan mengoreksi pengucapan
siswa. Menurut para ahli bahwa hal ini merupakan salah satu kendala dalam
Finger Panting
Mungkin Anda pernah mengalami atau melihat ketika membaca menggunakan
pointer/penunjuk. Di sisi lain ada mitos yang mengatakan bahwa ketika membaca tak
boleh menggunakan penunjuk atau jari tangan. Mitos ini dipercayai juga oleh banyak
pendidik dan para orang tua yang mengajari anaknya dalam membaca.
penunjuk atau jari tangan dalam membaca justru dapat meningkatkan konsentarsi
pada bahan bacaaan. Jika Anda tak percaya, silahkan buktikan membaca
Regretio
Secara sadar ketika membaca kadang-kadang mata kita tertuju pada kata-kata atau
kalimat yang sudah di baca. Ada kalanya ketika membaca pikiran atau otak
memikirkan bacaan yang lalu atau memikirkan hal lain di luar isi bacaan. Cara
seperti ini dapat berakibat pada penglihatan mata kita tidak konsen pada bahan
back skippin
bacaan (kata atau kalimat) sebelum topik yang dibaca diselesaikan. Cara ini
merupakan kesalahan membaca yang disebut back skippin. Cara seperti ini dapat
Sebelum berlatih membaca cepat, kita harus paham beberapa model membaca
cepat. Ada tiga model yang biasa digunakan dalam membaca cepat, yaitu:
kata-kalimat dalam bahan bacaan dibaca secara berurutan dari baris pertama hingga
baris terakhir secara beurutan. Model ini biasanya digunakan untuk bacaan yang
bersifat padat, materi bacaan yang relative baru (masih asing), atau banyak
2. Model Spiral
Membaca cepat Model Spiral. Ketika membaca kita tidak membaca seluruh isi
dalam bacaan menggunakan rasio dan pemikiran kita, sehingga kita mengimpulkan
3. Model Melingkar
Model melingkar atau mencari kata kunci. Di sini pembaca tidak membaca semua
kata/kalimat dalam bacaan tetapi dicari kata kunci (key word). Kata-kata kunci ini
menjadi acuan untuk memahami isi bacaan dan dihubungkan melalui logika dan
pemikiran si pembaca.
Model ini biasanya digunakan untuk membaca informasi yang sifatnya ringan.
Untuk bisa membaca cepat memang perlu teknik tertentu. Secara umum ada dua
1. Teknik Scanning
yang satu dengan kata-kata sendiri. Jadi dalam teknik ini tidak seluruh kata/kalimat
gambaran nyata, teknik ini bias diilustrasikan seperti kita sedang membaca Koran,
2. Teknik Skimming
Teknik membaca Skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk
mendapatkan gambaran umum isi buku. Setelah itu kita melacak informasi yang
ingin kita ketahui secara mendalam. Untuk memperlancar proses skimming maka
lakukanlah terlebih dahulu membaca daftar isi, kata pengantar, pendahuluan, judul
atau sub judul, serta kesimpulan. Dari bagian-bagian buku ini minimal kita bisa
menafsirkan apa inti dari isi buku yang akan kita baca tersebut.
Teknik ini biasanya dilakukan ketika kita mencari sesuatu yang khusus dalam teks.
Sebagai gambaran teknik ini bisa diilustrasikan seperti kita mencari arti kata dalam
Sebelum melatih membaca cepat, kita perlu paham beberapa langkah membaca
cepat, yaitu:
1. Langkah pertama adalah Persiapan
Tahap persiapan ini dimulai dengan membaca judul. Judul ini kita coba
menafsirkannya sesuai dengan asosiasi dan imajinasi serta pengalaman yang telah
pengalaman/wawasan yang kita miliki sengan judul bahan bacaan yang akan dibaca.
Kemudian perhatikan gambar dan keterangan gambar dari materi yang akan dibaca.
Biasanya gambar atau ilustrasi dalam buku mengilustrasikan isi bacaan. Oleh karena
itu symbol visual ini dapat membandtu kita memahami isi bacaan.
Selanjutnya kita perlu memperhatikan huruf cetak tebal/huruf miring. Huruf yang
dicetak berbeda ini melambangkan kata/kalimat penting dalam isi bacaan. Langkah
selanjutnya adalah membaca alinea awal dan akhir. Alinea awal mengantarkan
pembaca pada isi bacaan, sedangkan aliena akhir biasanya berupa pokok pikiran
dari isi bacaan. Melalui aliena awal dan akhir ini dapat membantu kita menafsirkan
keseluruhan isi bacaan. Kemudian kita perlu baca juga rangkuman bacaan.
Jika kita telah melaksanakan tahap persiapan tadi, kita sudah bisa membayangkan
gambaran umum isi bacaan dalam buku yang akan kita baca. Selanjutnya kita dapat
memulai membaca cepat dengan menggunakan dua teknik tadi yaitu scaning dan
skimming. Di sini kita bisa mencari kata-kata kunci yang ada dalam kalimat,
selanjutnya dihubungkan melalui asosiasi dan imajinasi kita sehinga bisa dengan
cepat mengambil inti sari isi bacaan tampa harus membaca seluruh isi buku.
Untuk menguasai keterampilan membaca cepat, kita perlu latihan. Latihan ini meliputi
Melatih otot mata dapat dilakukan dengan cara gerakan bola mata dalam keadaan
terpejam ke atas ke bawah, lalu samping kiri dan kanan. Latihan ini harus dilakukan
secara continue minimal selama 14 hari, masing-masing selama lima menit tanpa
harus putus. Apabila satu hari saja tidak latihan, maka otot mata akan kembali ke
Melatih pheriperal mata dapat dilakukan dengan cara pandangan mata mengikuti
gerakan telunjuk di depan mata. Tujuannya agar mata kita dapat menjangkau
C. Melatih Pernapasan
Melatih prnapasan dapat dilakukan dengan cara tarik napas panjang keluarkan
duduk, tegak, libatkan asosiasi dan imajinasi. Di sini usahakan seolah-olah sedang
Penutup
seluruh isi buku. Untuk bisa membaca cepat ini kadang-kadang dihadapkan kepada
Selanjutnya kita perlu memahami model membaca cepat, seperti model line by line,
model spiral, dan model melingkar. Yang lebih penting lagi kita perlu paham teknik
membaca cepat.
TUGAS:
Buatlah sebuah artikel dengan tema: Pentingnya
Meningkatkan Budaya dan Minat Baca di Kalangan
Mahasiswa.