Anda di halaman 1dari 18

Nama Dosen : Dr.

dian iman M,kes


Mata kuliah : framakologi

ANEMIA
DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : II (2)

1. SRIKANDI POTABUGA
2. SILFANI SIMBALA
3. SULASTRI DJABANI
4. SHUCIANAN MAGDALENA ROTTY
5. YUFITA KAPISO
6. RIKA APRILIA SABAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


MUHAMMADIYA MANADO PROGRAM STUDY DIII KEBIDANAN
T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji tuhan kami panjtkan kehadirat allah SWT atas segala rahmat serta ksih sayang dan karunia-
nya yan telah diberikan kepada seluruh ciptaan-nya ,shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW.alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah
SWT ,kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANEMIA”

Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti mempunyai
kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang tertulis dalam
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi menjadi lebih sempurna.

Manado,03 mei 2020

penyusun

i.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................


DAFTAR ISI ...............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................
B. Tujuan ...............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Anemia ..............................................................................................
B. Klasifikasi Anemia .........................................................................................
C. Macam-macam Anemia ..................................................................................
D. Etiologi Anemia ..............................................................................................
E. Fisiologi/patologi Anemia .............................................................................
F. Tanda dan Gejala Anemia ..............................................................................
G. Penatalaksanaan/Penangaanan Anemia ........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Anemiaatau kurang darah adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah
merah (Hemoglobin) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Hemoglobinyang
terkandung di dalam Sel darah merah berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia apabila
konsentrasi Hemoglobin (Hb) pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan Hematokrit kurang
dari 41%, Pada perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL atau Hematocrit
kurang dari 36%.

Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (proteinpembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel
darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen
dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa
pucat, dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb), Hematokrit(Hm),
dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi
kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang
optimal.

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah


hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam
jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh
menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal
ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang
yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat
dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan
mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria
nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering
mengalami anemia di sebabkan karena pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

B. TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memahami secara umum tentang anemia dan melaksanakan asuhan
kebidanan yang komprehensif.
2. Tujuan Khusus
Memahami hal-hal yang berkaitan dengan anemia yaitu :
a) Definisi
b) Klasisfikasi
c) Macam-macam
d) Etiologi
e) Patofisiologi
f) Tanda dan gejala
g) Penatalaksanaan/Penanganan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh (kamus bahasa indonesia).
pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE
sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, Kapita Selekta,
Jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999).
Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah (Anonim). Anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap
laboratorium.
1. Nilai Hb normal
a) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
b) Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
2. Nilai Hb anemia
a) Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
b) Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl

B. Klasifikasi Anemia

1. Anemia defisiensi besi (62,3%)

Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gizi
(malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak
(persalinan yang lalu, haid, dll)

2. Anemia megaloblastik (29,0%)


Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik dan
kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.

3. Anemia anemia hipoblastik (8,0%)

Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah
merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :

a) Darah tepi lengkap

b) Pemeriksaan fungsi sterna

c) Pemeriksaan retikulosit, dll

4. Anemia hemolitik (0,7%)

Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah yang lebih
cepat dari pembuatannya.

C. Macam-macam Anemia
1. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%
b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%
c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%
d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%

2. Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat


dibagi 3 kategori yaitu (Manuaba, 2002):
1) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%
2) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%
3) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr%

D. Etiologi anemia
1. Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)

a) Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan zat besi

2) Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang


mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)

3) Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia


Tenggara)

4) Keracuanan timah

5) Penyakit kronis (infeksi, tumor)

b) Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)

1) Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat

Kehilangan sel darah merah akut.

2) Gangguan hemolisis darah

(a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)

(b) Ganggauan C hemoglobin

(c) Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara

(d) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)

(e) Anemia hemolitik (efek samping obat) (f) Anemia hemolisis autoimun

3) Penurunan produksi sel darah merah

(a) Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam jiwa)

(b) Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)


4) Ekpansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan

c) Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan vitamin B12

2) Kekurangan asam folat

3) Hipotiroid

4) Kecanduan alkohol

5) Penyakit hati dan ginjal kronis

2. Penyebab anemia pada kehamilan (Cunningham G,2005;h.1464)

a) Anemia defisiensi besi

b) Anemia akibat kehilangan darah akut

c) Anemia pada peradangan atau keganasan

d) Anemia megaloblastik

e) Anemia hemolitik

f) Anemia aplastik

g) Anemia Hipoplastik

E. Fisiologi/patologi

1. Fisiologi dan patologi (Wiknjosastro,2006,Hal.448-450)


Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil
dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh.
Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar
sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml.
Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan
volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 %
secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila
hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan
anemia fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%

F. Tanda dan Gejala Anemia

Penyebab Anemia yang paling sering adalah karena perdarahan yang berlebihan,
rusaknya sel darah merah secara berlebihan atau yang sering disebut dengan Hemolisis atau
pembentukan sel darah merah / hematopoiesis yang tidak efektif, kekurangan zat besi,
pendarahan usus, kekurangan vitamin B12, kekarangan asam folat, gangguan fungsi sumsum
tulang, Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah.
Adapun Penyebab umum dari anemia, seperti:
1. Perdarahan Hebat
Akut (mendadak)
· Kecelakaan
· Pembedahan
· Persalinan
· Pecah pembuluh darah

Kronik (menahun)
· Perdarahan hidung
· Wasir (hemoroid)
· Ulkus peptikum
· Kanker atau polip di saluran pencernaan
· Tumor ginjal atau kandung kemih
· Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
· Kekurangan zat besi
· Kekurangan vitamin B12
· Kekurangan asam folat
· Kekurangan vitamin C
· Penyakit kronik
3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
· Pembesaran limpa
· Kerusakan mekanik pada sel darah merah
· Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
· Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
· Sferositosis herediter
· Elliptositosis herediter
· Kekurangan G6PD
· Penyakit sel sabit
Selain itu terdapat gejala anemia ( kurang darah )yang paling sering di tunjukkan antara lain
sebagai berikut :
1. Kulit Wajah terlihat Pucat
Penderita anemia biasanya jelas terlihat pada wajah dan kulit yang terlihat pucat.
2. Kelopak Mata Pucat
Selain wajah kelopak mata pasien yang mengalami kurang darah juga terlihat pucat. ini
merupakan salah satu gejala umum anemia. pemeriksaan biasanya dilakukan dengan cara
meregangkan kelopak mata. dan melihat warna kelopak mata bagian bawah.

3. Ujung Jari Pucat


pemeriksaan bisa kita lakukan dengan cara menekan ujung jari, normal nya setelah di
tekan daerah tersebut akan berubah jadi merah. Tetapi, pada orang yang mengalami anemia,
ujung jari akan menjadi putih atau pucat.
4. Terlalu Sering dan mudah lelah
Terlalu mudah lelah, padahal aktivitas yang dilakukan tidaklah berat, jika anda merasa
mudah lelah sepanjang waktu dan berlangsung lama kemungkinan anda mengalami penyakit
anemia. hal ini terjadi karena pasokan energi tubuh yang tidak maksimal akibat kekurangan
sel-sel darah merah yang berfungsi sebagai alat transportasi alami didalam tubuh.
5. Denyut Jantung menjadi tidak teratur
Denyut jantung yang tidak teratur, terlalu kuat dan memiliki kecepatan irama denyut
jantung yang tidak normal. hal ini terjadi sebagai akibat tubuh kekurangan oksigen. sehingga
jantung berdebar secara tidak teratur. pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan oleh petugas
kesehatan.
6. Sering merasa Mual
Biasanya penderita anemia sering mengalami Mual pada pagi hari. hampir sama seperti
tanda-tanda kehamilan. mual pada pagi hari biasa disebut dengan Morning sickness.
7. Sakit kepala
Salah satu dampak kekurangan sel darah merah yaitu otak menjadi kekurangan Oksigen.
sehingga menyebabkan nyeri pada kepala. karena inilah penderita Anemia sering mengeluh
sakit kepala.
8. Kekebalan tubuh menurun
Kekebalan tubuh / sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun dan biasanya
penderita anemia sangat mudah terkena penyakit lain sebagai akibat melemahnya imun
tubuh.

9. Sesak napas
Penderita Anemia sering kali merasa sesak nafas dan merasa terengah-engah ketika
melakukan aktivitas, hal ini terjadi karena kurangnya oksigen didalam dalam tubuh, akibat
kurangnya sel darah merah.

Selain dari faktor penyebab anemia, penyakit kurang darah juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor resiko lain seperti :
1 Faktor dari keturunan
2 kurangnya asupan zat gizi
3 penyakit dan gangguan usus serta operasi yang berkaitan dengan usus kecil.
4 Pendarahan Menstruasi yang berlebihan.
5 Kehamilan.
6 penyakit kronis seperti penyakit kanker , dan gagal ginjal

E. Penatalaksanaan/Penanganan

1. Penanganan
a) Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda
melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter
akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda
lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan
penunjang lainnya untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
b) Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah
kekurangan zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan
tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila
anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian
suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
c) Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah penanganan.
Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat
besi hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam
selama perawatan.
d) Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan
penyakitnya.
e) Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas
tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.

2. Penatalaksanaan
a) Mengatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai.
b) Pemberian preparat Fe: fero sulfat 3 x 325 mg secara oral dalam keadaan perut
kosong, dapat dimulai dengan dosis yang rendah dan dinaikkan bertahap. Pada pasien
yang tidak kuat, dapat diberikan bersama makanan.
Fero glukonat 3 x 200 mg secsra oral sehabis makan. Bila terdapat intoleransi terhadap
pemberian preparat Fe oral atau gangguan pencernaan sehingga tidak dapat diberikan oral,
dapat diberikan secara perenteral dengan dosis 250 mg Fe (3 mg/kg BB) untuk tiap g%
penurunan kadar Hb dibawah normal.
Iron dekstran mengandung Fe 50 mg/ml, diberikan secara intramuskuler mula-mula 50
mg, kemudian 100-250 mg tiap 1-2 hari sampai dosis total sesuai perhitungan. Dapat pula
diberikan intravena, mula-mula 0,5 ml sebagai dosis percobaan. Bila dalam 3-5 menit tidak
menimbulkan reaksi, boleh diberikan 250-500 mg.

Contoh kasus

Anemia defiensi besi


Ny, tinausia 29 tahun dating ke poliklinik rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya
.pasien mengeluh di kehamilannya ini mudah lelah .Namun demikian,ia merasa kehamilannya
baik-baik saja karena dapat merasakan gerak bayinya lebih dari sepuluh kali dalam sehari.
Pasien mengaku usia kehamilannya sat ini 32 minggu .ini merupakan ketiga.kedua anak
sebelumnya dilahirkansecara normal.pasien mengaku ,saat kelahiran anak kedua ,pasien
mengalami komplikasi perdarahan sehingga sehingga harus tranfusi darah sebanyak 4
kantong.riwayat penyakit sebelumnya disangkal .

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/60 mmHg ,nadi 88x/mnit ,frekuensi
napas 20x/mnit konjungtiva pucat ,seleratidak ikterik .pemeriksaan abdomen tidak ditemukan
pembesaran hati dan limpa.

Pemeriksaan obstertrik didapatkan tinggi fundus 31 cm,denyut jantungjanin 148 x/mnit .dari
hasil pemeriksaan ultrasonografi ,biometri janin sesuai dengan usia kehamilan 32 minggu dan
aktifitas janin baik ,lain—lain dalam batasnormal.

Dari pemeriksaandarah perifer ,kadar Hb 8,2g/dl,Ht 20 vol%,MCV 66 fl,MCH 20 pg,MCHC


24,leuklosit 8,400/uLtrombosit 267,000Ul ,lain-lain dalam batas normal .Urinalisis tidak
ditemukan kelainnan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah
(Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap laboratorium.
Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan
menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Banyak cara penangan yang dilakukan
untuk mengatasi penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.

B. Saran
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Tuhan
Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati
lebih baik mencegah.

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes Cv Lapius FKUI.

Buku penyakit anemia /24 Nopember,2011


Cunningham Gary. F. Obstetri williams . Jakarta : EGC, 2005

Fraser M. Diane, Cooper A. Margaret. Buku ajar bidan. Jakarta : EGC, 2009

Geplaas deur Andi Dolphin om 9:36 vm. E-pos hierdieBlogDit!Deel op TwitterDeel op

FacebookDeel op Pinterest

Marlyn E. Doenges, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC.

Varney Helen. Buku saku bidan. Jakarta : EGC, 2001.

www.kamusbesarbahasaindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai