Anda di halaman 1dari 24

ABOUT COVID-19

WHO, WHAT, and HOW?

Oleh

TIM KKN TANGGAP BENCANA

@Actforcovid19

Unnes 2020
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya, buku materi bertajuk
“ABOUT COVID-19” ini dapat terselesaikan. Kita semua
tahu bahwa sejak 2019 virus Covid-19 mulai mewabah ke
seluruh penjuru dunia. Kasus ini terus betambah pesat
hingga dapat menyebabkan hilangnya nyawa. Buku materi
bertajuk “ABOUT COVID-19” ditujukan bagi seluruh
masyarakat sebagai penambah wawasan terkait Covid-19
yang sedang mewabah ini. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun penulis. Untuk seluruh
pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku
materi ini, kami sampaikan terimakasih.

Semarang, Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................ i

Daftar Isi.......................................................................... ii

Mengenal Novel coronavirus 2019 (nCoV-2019)............. 1

Kelompok Beresiko yang Perlu dipantau......................... 6

Upaya Pencegahan Covid-19......................................... 11

Gambaran Penyebaran Covid-19................................. . 17

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Sebaran Virus Corona di Dunia......... 2

Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Virus Corona di


Indonesia....................................................................... 3

Gambar 1.3 Masker N95............................................... 15

Gambar 1.4 Masker Kain.............................................. 16

iii
Mengenal
Novel Coronavirus 2019
(nCoV-2019)

Coronavirus (CoV) adalah golongan virus yang dapat


mengakibatkan timbulnya penyakit dengan gejala ringan
hingga berat (Fathiyah: 2020). Penelitian sejak tahun 1960-
2019 menemukan adanya tujuh jenis virus Novel Corona
Virus yang tergolong dalam 4 jenis genus yaitu:

1) Alpha coronavirus

2) Beta coronavirus

3) Gamma coronavirus;dan

4) Delta coronavirus

1
Virus corona yang paling berbahaya bagi manusia
adalah yang termasuk dalam genus Alpha coronavirus dan
Beta coronavirus (Coronalogy: 2020). Novel coronavirus
(2019- nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus ini dapat
mengakibatkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga
berat (Mabespolri: 2020). Semenjak bulan Desember akhir
tahun 2019, Novel Coronavirus 2019 (nCoV-2019) mulai
mewabah di kota Wuhan, China, hingga menyebar ke
seluruh penjuru dunia. (Rongmeng: 2020)

Gambar 1.1 Peta Sebaran Virus Corona di Dunia

2
Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Virus Corona di
Indonesia

Novel coronavirus 2019 (nCoV-2019) telah resmi diberi


nama severe acute rcspiratory syndrome coronavirus 2
[SARS-CoV-2] oleh ICTV yang masuk dalam kategori genus

ᵦ dengan bentuk bundar atau oval bahkan bentuknya dapat


bermacam-macam, memiliki selubung, dan berdiameter 60-
140 nm. Secara genetik, Novel coronavirus 2019 (nCoV-
2019) berbeda dengan SARSr-CoV dan MERSr-CoV akan
tetapi memiliki kesamaan sekitar 85%.

3
Untuk mendeteksi adanya Novel coronavirus 2019
(nCoV-2019) dalam sel epitel pernafasan memerlukan
waktu kurang lebih 96 jam. Masa inkubasi Novel
coronavirus 2019 (nCoV-2019) yakni antara 1 hingga 14
hari. Virus corona tidak akan bekerja atau mati apabila
terpapar sinar ultraviolet dan panas (suhu 56°C) dalam
waktu 30 menit serta pelarut lemak seperti desinfektan yang
mengandung klorin, etanol 75%, asarn peroksiasetat, eter,
dan khloroform (kecuali khlorheksidin).

Orang yang terpapar Novel coronavirus 2019 (nCoV-


2019) biasanya menunjukkan gejala demam, batuk kering,
hidung tersumbat, nyeri pada faring, nyeri otot, dan diare.
Jika kasusnya sudah parah, dapat mengakibatkan sesak
nafas, pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal,
bahkan kematian. Sebenarnya, semua kalangan usia
sangat mungkin terpapar virus ini, akan tetapi bagi orang-
orang yang sudah berusia lanjut dan memiliki riwayat
penyakit yang serius akan lebih rentan terpapar Novel
coronavirus 2019 (nCoV-2019) daripada anak-anak.

5
Penularan virus ini dapat melalui droplet orang yang
terpapar Novel coronavirus 2019 (nCoV-2019), kontak
langsung dengan orang yang terpapar Novel coronavirus
2019 (nCoV-2019), maupun dengan menyentuh benda
yang telah terpapar Novel coronavirus 2019 (nCoV-2019)
tersebut. (Rongmeng: 2020)

Kelompok Beresiko
yang Perlu dipantau

1. OTG (Orang Tanpa Gejala)

Orang yang tidak memperlihatkan gejala-gejala


terpapar Covid-19 akan tetapi beresiko tertular Covid-19
karena pernah melakukan kontak dekat dengan
penderita Covid-19. Maksud dari orang yang melakukan
kontak dekat tersebut ialah petugas kesehatan yang ikut
serta dalam menangani masalah Covid-19, Orang yang
satu rumah dengan penderita Covid-19, maupun tamu
yang pernah berada pada satu ruangan dengan
penderita Covid-19 (Nurkidam: 2020).

6
OTG (Orang Tanpa Gejala) ini perlu melakukan
Rapid Test (Pemeriksaan antibodi untuk mendeteksi
keadaan tubuh dalam mencegah penularan Covid-19),
Apabila hasil tes menyatakan positif, maka segeralah
melakukan karantina mandiri dan physical distancing
serta dianjurkan untuk test PCR sebanyak dua kali dalam
2 hari berturut-turut. Apabila hasil Rapid test menyatakan
negatif, maka tetap lakukan karantina mandiri dan
physical distancing dan lakukan pemeriksaan ulang pada
hari ke-10 (Kemenkes: 2020).

2. ODP (Orang dalam Pemantauan)

ODP (Orang dalam Pemantauan) ialah orang yang


mengalami gejala seperti terpapar Covid-19 yakni
demam ≥38ᵒC atau terjadi gangguan pernafasan seperti
pilek, nyeri tenggorokan, batuk, serta memiliki riwayat
perjalanan ke wilayah/tempat yang didalamnya terdapat
kasus penyebaran Covid-19.

7
Apabila seseorang dinyatakan sebagai ODP (Orang
dalam Pemantauan) maka diharuskan untuk mengisolasi
mandiri dengan cara tetap tinggal didalam rumah, selalu
mengenakan masker, tidak menggunakan alat makan
dan alat mandi secara bersama, tidak menggunakan
kamar mandi bersama, rajin membersihkan rumah
dengan desinfektan, dan sering memantau kondisi diri
sendiri. Apabila merasa kurang sehat dalam kurun waktu
14 hari segera lapor ke puskesmas atau fasilitas
kesehatan terdekat untuk melakukan Rapid Test. Apabila
hasil tes menyatakan positif, maka segera lakukan isolasi
dirumah, physical distancing, dan menerapkan PHBS,
serta dianjurkan untuk test PCR sebanyak dua kali dalam
2 hari berturut-turut. Apabila hasil Rapid test menyatakan
negatif, maka tetap lakukan isolasi diri dirumah, physical
distancing, dan terapkan PHBS, serta lakukan
pemeriksaan ulang pada hari ke-10 (Kemenkes: 2020).

8
3. PDP (Pasien dalam Pengawasan)

a. Orang yang demam ≥38ᵒC atau memiliki riwayat


demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, pneumonia,
memiliki riwayat perjalanan ke wilayah/tempat yang
didalamnya terdapat kasus penyebaran Covid-19
dalam kurun waktu 14 hari sebelum timbul gejala,
merupakan petugas kesehatan yang bergejala sama.

b. Orang yang menderita ISPA dalam kurun waktu 14


hari sebelum sakit memiliki riwayat kontak erat
dengan penderita Covid-19, bekerja atau
mengunjungi fasilitas kesehatan, atau memiliki
riwayat perjalanan ke wilayah/tempat yang
didalamnya terdapat kasus penyebaran Covid-19 dan
memiliki suhu badan ≥38ᵒC atau ada riwayat demam.
(Nurkidam: 2020).

c. Orang yang ISPA berat tanpa penyebab lain


berdasarkan gejala klinis hingga membutuhkan
perawatan di Rumah Sakit. (Kemenkes: 2020).

9
melakukan pemeriksaan rapid test antibodi. Apabila
hasil tes menyatakan positif, maka segera lakukan
isolasi dirumah jika gejalanya ringan dan isolasi di
Rumah Sakit apabila gejalanya berat, lalu dilakukan
test PCR sebanyak dua kali dalam 2 hari berturut-
turut. Apabila hasil Rapid test menyatakan negatif,
maka lakukan isolasi diri dirumah, physical distancing,
dan terapkan PHBS, serta lakukan pemeriksaan
ulang pada hari ke-10. Jika gejalanya semakin buruk
segera periksa ke Rumah Sakit (Kemenkes: 2020).

d. Konfirmasi

Pasien yang telah melakukan pemeriksaan PCR


dan dinyatakan positif Covid-19. (Nurkidam: 2020).

e. Komordibitas

Pasien yang memiliki penyakit penyerta seperti


hipertensi, diabetes, kanker, dan sebagainya selain dari
penyakit utama. (Kemenkes: 2020)

10
UPAYA PENCEGAHAN COVID-19

Untuk meminimalisasi terpaparnya Novel


coronavirus 2019 (nCoV-2019), kita dapat melakukan
beberapa tindakan dibawah ini:
1. Cuci Tangan dengan Sabun
Mencuci tangan dengan sabun merupakan
sebuah tindakan untuk membersihkan tangan dan
jari jemari dari bakteri maupun virus dengan
menggunakan air mengalir dan sabun. Mencuci
tangan dapat mencegah diri dari terjangkitnya
penyakit diare, infeksi cacing, infeksi mata, penyakit
kulit, dan ISPA. Sabun yang dapat digunakan untuk
mencuci tangan ada berbagai macam, yakni dapat
menggunakan sabun mandi, sabun antiseptik,
maupun sabun cair (Kemenkes: 2014). Berikut
adalah langkah-langkah mencuci tangan dengan
benar:
1) Basahi tangan dan letakkan
sabun pada telapak tangan
kemudian gosok memutar.

11
2) Usap dan gosok
punggung tangan
3) Gosok jari-jari tangan
Hingga bersih

4) Posisikan jari tangan


dalam bentuk mengunci
untuk membersihkan
jari-jari tangan

5) Gosok dan putar-putar


ibu jari bergantian

6) Letakkan jari-jari tangan


pada telapak tangan
lalu gosok.
Bilas dengan air bersih
dan keringkan.

12
Lakukanlah cuci tangan sebelum menyentuh
makanan, sebelum makan, sebelum menyusui, setelah
menyentuh benda asing, dan setelah BAB.

2. Stay at Home
Stay at Home merupakan anjuran dari
pemerintan untuk tetap dirumah demi memutus
rantai penyebaran Covid-19 (Nurkidam: 2020).
Walaupun dirumah kita semua harus tetap
melindungi diri kita, seperti mengenakan masker
kain, rajin mencuci tangan dengan sabun,
mengkonsumsi makanan bergizi dan tentunya zat-
zat penjaga imun tubuh, selalu menjaga kebersihan
lingkungan dengan menyemprotkan cairan
desinfektan, tidak menggunakan alat makan dan alat
mandi bersama, menjaga jarak antar anggota
keluarga minimal 1 meter, dan pastikan memiliki
kontak layanan kesehatan untuk mengantisipasi
apabila sewaktu-waktu diperlukan (Kemenkes: 2020)

13
3. Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan
Setiap orang berpotensi menjadi carrier virus
corona bahkan ada yang tanpa menampakkan gejala
sehingga kita tidak dapat membedakan bahwa orang
tersebut sehat atau terpapar virus corona. Oleh
karena itu, pemerintah menanjurkan untuk tidak
berkerumun terlebih dahulu. Selain itu, jika bertemu
dengan orang lain pastikan kita untuk tetap menjaga
jarak minimal 1 meter, mengenakan masker jika ada
keperluan mendesak keluar rumah, dan rajin
mencuci tangan dengan sabun
(http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/).

4. Tidak Berjabat Tangan


Virus corona dapat menyebar melalui
percikan cairan atau droplets yang berasal dari mulut
dan hidung yang dikeluarkan saat ketika batuk
maupun bersin. Kita tidak pernah tahu bahwa orang
yang akan kita ajak berjabat tangan tersebut
tangganya steril dari kuman, bakteri maupun virus.
Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk tidak
berjabat tangan demi meminimalisir terjangkitnya
virus corona (bobo.grid.id).
14
5. Menggunakan Masker
Droplets atau percikan saluran pernapasan
dapat keluar ketika seseorang bersin maupun batuk.
Apabila ada orang lain didekat orang yang ternyata
terpapar virus corona tanpa mengenakan masker,
maka bisa jadi orang lain tersebut terpapar virus
corona. Menggunakan masker merupakan sebuah
cara preventif yang dapat dilakukan untuk
meminimalisasi penyebaran virus, termasuk COVID-
19. (who.int) Ada dua jenis masker, yakni masker
medis dan masker nonmedis. Masker medis ialah
masker khusus yang diperuntukkan untuk tenaga
kesehatan.

Gambar 1.3 Masker N95

15
Sedangkan masker nonmedis adalah masker yang
biasanya terbuat dari kain (misalnya katun) yang
diperuntukkan oleh masyarakat umum. Masker ini
dapat dicuci namun dianjurkan untuk memakainya
tidak lebih dari 4 jam.

Gambar 1.4 Masker Kain


Berikut dijelaskan cara-cara menggunakan masker
yang tepat:
1) Letakkan ditempat yang bersih ketika menyimpan
masker.
2) Masker harus menutup mulut dan hidung
3) Pastikan masker terkait secara erat
4) Jangan sentuh masker yang sedang digunakan
5) Melepas masker dari belakang, jangan dari depan
6) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

16
7) maupun cairan atiseptik beralkohol setelah
memegang masker
8) Ganti masker ketika terasa sudah lembab
9) Gunakan masker dengan satu kali pemakaian;
dan
10) Segera buang masker setelah digunakan.
(Who.int)

Gambaran Penyebaran
COVID-19
Pada suatu wilayah terdapat seseorang berinisial A
yang tanpa diketahui telah terpapar Covid-19. Apergi keluar
untuk bertemu dengan C melewati orang asing berinisial B
dan menyentuh benda-benda saat diperjalanan. Bisa benda
di bandara, terminal bus, toilet umum, transportasi umum,
salon. Lift, stasiun. Rest area, tampat makan, maupun pusat
perbelanjaan. Maka, secara tidak langsung si B ini akan
bertambah banyak karena tidak sengaja menyentuh benda-
benda yang terpapar virus corona.

17
Setelah A bertemu dengan C, A dan C melakukan
kontak fisik. Menelusuri riwayat pejalanan A, maka kita
dapat menemukan para C dengan jumlah banyak sekalipun.
Lalu A akan mudah ditemukan untuk dilakukan isolasi dan
tindakan pengobatan. Sedangkan para C lebih lanjut akan
diobservasi dan diisolasi.
Pada kondisi selanjutnya pemerintah setempat akan
melakukan tindakan lockdown dan isolasi diri dirumah. Ini
bertujuan untuk menemukan si B. Masa inkubasi virus ini
berlangsung hingga 2 pekan, para B ini akan merasakan
gejala seperti demam, batuk, dan sesak ataupun nyeri saat
bernapas. Para B yang jujur ketika merasakan gejala ini
akan menghubungi para layanan medis dan akan ditindak
lanjuti agar tidak terus terjadi penyebaran.

18
DAFTAR PUSTAKA

Isbaniyah, Fathiyah, dkk. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan


Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV).
Jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI. 2020. Apa Yang Harus Dilakukan
Masyarakat Untuk Cegah Penularan Covid-19?.
Jakarta: Kemenkes RI
Rongmeng Jiang, dkk. 2020. Guidance for Coronavirus
Disease 2019: Prevention, Control, Diagnosis, and
Management. Beijing: Peoples Medical Publishing
House
Nurkidam, dkk. 2020. CORONALOGY: Varian Analisis &
Kontruksi Opini. Parepare: IAIN Parepare Nusantara
Press
MABESPOLRI. 2020. Buku Pedoman POLRI Menghadapi
Covid-19. Jakarta: MABESPOLRI
Kemenkes RI. 2014. Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun
di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Promkes.kemenkes.go.id. Kumpulan Media Pencegahan
COVID-19. Diakses pada 6 Mei 2020, dari
http://promkes.kemkes.go.id/kumpulan-flyer-
pencegahan-virus-corona
Sehatnegeriku.kemkes.go.id. (25 April 2020). Tips Cegah
Penularan Covid-19: Hindari Kerumunan. Diakses
pada 6 Mei 2020, dari
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-
media/20200425/3033756/tips-cegah-penularan-
covid-19-hindari-kerumunan/

19
Who.int. (6 April 2020). Anjuran mengenai penggunaan
masker dalam konteks COVID-19. Diakses pada 6 Mei
2020, dari https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-
penggunaan-masker-dalam-konteks-covid-
19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2
Bobo.grid.id . (6 April 2020). Cegah Penyebaran Virus
Corona dengan Berjabat Tangan. Ini Penjelasannya..
Diakses pada 6 Mei 2020, dari
https://bobo.grid.id/read/082050590/cegah-
penyebaran-virus-corona-dengan-berjabat-tangan-ini-
penjelasannya?page=all
jatimtimes.com. (22 Maret 2020). Hari Ini, Pemerintah Mulai
Salurkan Masker N95 untuk Tenaga Medis yang
Tangani Pasien Covid-19. Diakses pada 6 Mei 2020,
dari https://www.jatimtimes.com/baca/211293/202
00322/120400/hari-ini-pemerintah-mulai-salurkan-
masker-n95-untuk-tenaga-medis-yang-tangani-
pasien-covid-19
halodoc.com. (6 April 2020). Masker Kain Sebaiknya Tidak
Dipakai Lebih dari 4 Jam, Ini Alasannya. Diakses pada
6 Mei 2020, dari https://www.halodoc.com/alasan-
masker-kain-sebaiknya-tidak-dipakai-lebih-dari-4-jam

end

Anda mungkin juga menyukai