Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : 4-31
SOAL LATIHAN/PENUGASAN
Akuntansi Belanja dan Beban
A. Essay
1. Apakah urgensi pengklasifikasi Belanja dan Beban?
Jawab :
Menurut Scavio dan Daniel di dalam buku “Managing Goverment Expenditure” (1991),
Disebutkan bahwa klasisifikasi belanja dan beban sangat penting dalam :
• Memformulasikan kebijakan dan mengidentifikasi alokasi sumber daya sektor-sektor;
• Mengidentifikasi tingkatan kegiatan pemerintah melalui penilaian kinerja pemerintah; dan
• Membangun akuntabilitas atas kertaatan pelaksanaan dengan otorisasi yang diberikan oleh
legislatif
Dengan demikian, sistem klasifikasi belanja dimaksudkan untuk memberikan kerangka dasar
baik untuk pengambilan keputusan maupun untuk tujuan akuntabilitas. Oleh karena itu, belanja
harus diklasifikasikan untuk berbagai tujuan yang berbeda, misalnya :
• Untuk penyajian laporan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya;
• Untuk administrasi anggaran dan akuntansi anggaran; dan
• Untuk penyajian Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Penyusunan belanja pemerintah pusat yang dirinci menurut fungsi dilakukan untuk melakukan
analisis, yaitu mengetahui fungsi mana yang menyerap alokasi anggaran paling banyak maupun
yang menyerap alokasi anggaran paling sedikit. Klasifikasi belanja menurut fungsi digunakan
untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
a. Belanja Pegawai : Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang maupun
dalam bentuk barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai Pemerintah dalam dan luar
negeri, baik kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh Pemerintah yang belum berstatus PNS dan/ atau non-PNS sebagai
imbalan atas pekerj aan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas fungsi
unit organisasi Pemerintah.
b. Belanja Barang : Pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan/ atau Jasa yang
habis pakai untuk memproduksi barang dan/atau Jasa yang dipasarkan maupun yang tidak
dipasarkan dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat/ Pemerintah Daerah (Pemda) dan belanja perjalanan.
c. Belanja Bunga : Pengeluaran Pemerintah untuk pembayaran bunga yang dilakukan atas
kewajiban penggunaan pokok utang (principal outstanding), baik utang dalam negeri
maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi pinjaman jangka pendek atau
jangka panjang. Selain itu, belanja pembayaran kewajiban utang, juga digunakan untuk
pembayaran denda/ biaya lain terkait pinjaman dan/ atau hibah dalam maupun luar negeri,
serta imbalan bunga.
f. Belanja Sosial : Pengeluaran berupa transfer uang, barang atau Jasa yang diberikan oleh
Pemerintah kepada masyarakat miskin atau tidak mampu guna melindungi masyarakat
dari kemungkinan terjadinya risiko sosial, meningkatkan kemampuan ekonomi dan/ atau
kesejahteraan masyarakat.
Jawab :
a. Akun Belanja
Diakui saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara atau pengesahan
dari BUN/Kuasa BUN. Belanja diukur berdasarkan azas bruto dan nilai nominal sesuai
dengan SPM / SP2D atau dokumen pengeluaran negara yang dipersamakan dan/atau
dokumen pengesahan belanja yang diterbitkan oleh BUN/Kuasa BUN.
b. Akun Beban
Beban diakui saat terjadinya penurunan manfaat ekonomis/jasa, terjadinya konsumsi
asset, dan timbulnya kewajiban. Beban diukur sebesar resume tagihan belanja pegawai
dan/atau tagihan kewajiban pembayaran belanja pegawai berdasarkan dokumen
kepegawaian, daftar gaji, peraturan perundang – undangan, serta dokumen lain yang
menjadi dasar pengeluaran negara kepada pegawaii dimaksud yang telah disetujui oleh
KPA/PPK.
7. Jelaskan belanja seperti apakah yang dapat dikategorikan sebagai Belanja Modal?
Jawab :
Kriteria belanja modal :
8. Jelaskan komponen pengeluaran apa saja yang termasuk dalam bagian perolehan aset
tetap?
Jawab :
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea impor
dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut
ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:
3. Pernyataan yang tepat tentang penyajian dan pengungkapan Akun Belanja adalah?
a. Belanja Modal disajikan dalam Laporan Arus Kas Aktivitas Pembiayaan
b. Belanja Operasional disajikan dalam Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi
c. Belanja Modal disajikan dalam Laporan Operasional
d. Belanja Operasional disajikan Arus Kas Aktivitas Transitoris
8. Pengakuan Beban karena terjadinya penurunan manfaat/potensi jasa terlihat pada aktivitas?
a. Penyusutan aset tetap, Pengeluaran kas untuk pembayaran gaji pegawai, dan
Penyisihan piutang
b. Penyusutan aset tetap, Amortisasi aset tidak berwujud, dan Penyisihan piutang
c. Diterimanya tagihan rekening listrik, Amortisasi aset tidak berwujud, dan Penyisihan
piutang
d. Diterimanya tagihan rekening listrik, Penyisihan piutang, dan pemakaian aset berupa
persediaan alat tulis kantor
9. Pernyataan berikut yang tidak tepat tentang Koreksi dan Pengembalian Beban adalah?
a. Koreksi beban yang terjadi pada periode yang sama terjadinya beban dimaksud
dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.
b. Koreksi Beban apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi beban dibukukan
dalam pendapatan lain-lain (LO).
c. Koreksi Beban apabila diterima pada periode yang sama terjadinya beban
dimaksud, koreksi beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain (LO).
d. Koreksi Beban apabila mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan
pembetulan/ pengurangan pada akun ekuitas.